Anda di halaman 1dari 4

Kepala sekolah yang menerapkan nilai personal dalam kepemimpinan antara lain:

1. Kepala sekolah yang memiliki kemampuan kepribadian yang baik, yang dapat membantu mereka
mengenal dan mengerti diri sendiri, serta mengenal dan mengerti siswa, guru, dan orang tua sekolah.
Contohnya, kepala sekolah yang mengambil waktu untuk berbagi pengalaman dan peran dalam
kehidupan dengan siswa dan guru.

2. Kepala sekolah yang memiliki pengetahuan terhadap tenaga kependidikan yang dapat digunakan
untuk membangun kinerja para guru. Contohnya, kepala sekolah yang mengembangkan program
pendidikan para guru tentang pengembangan kemampuan dan kompetensi.

3. Kepala sekolah yang memiliki visi dan misi sekolah yang jelas, yang dapat digunakan untuk
membangun kinerja para guru dan mempertinggi kualitas pembelajaran. Contohnya, kepala sekolah
yang membangun strategi pendidikan yang terpusat pada visi dan misi sekolah.

4. Kepala sekolah yang memiliki kemampuan mengambil keputusan yang baik dan efektif, yang dapat
digunakan untuk membangun kinerja para guru dan mempertinghi kualitas pembelajaran. Contohnya,
kepala sekolah yang mengambil keputusan yang berdasarkan data dan fakta, dan mengembangkan
program pendidikan yang efektif.

5. Kepala sekolah yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, yang dapat digunakan untuk
mengkomunikasikan visi dan misi sekolah kepada para guru, siswa, dan orang tua sekolah. Contohnya,
kepala sekolah yang menggunakan media sosial sebagai alat untuk mengkomunikasikan informasi
sekolah kepada masyarakat.

6. Kepala sekolah yang memiliki nilai akhlak yang baik, seperti jujur dalam perkataan, jujur dalam
perbuatan, menerima keadaan diri, menguasai diri, penyesuaian diri dengan lingkungan, perlakuan
terhadap diri sendiri, sikap terhadap pekerjaan, keinginan maju, memperlihatkan kemampuan,
mengemas harapan, mahir berkomunikasi, simbol diri yang baik, evaluasi diri, patuh tapi selaras, dan
tidak mudah menyerah. Contohnya, kepala sekolah yang memiliki sikap yang jujur dan terbuka, yang
dapat membantu mereka mengembangkan kinerja para guru dan mempertinghi kualitas pembelajaran.

7. Kepala sekolah yang memiliki komitmen untuk mengembangkan nilai dalam organisasi, menjadi
bagian dalam kelompok dan bekerja dengan profesional. Contohnya, kepala sekolah yang membangun
kinerja para guru dan mengembangkan program pendidikan yang terpusat pada visi dan misi sekolah.

8. Kepala sekolah yang memiliki budaya kerja yang baik, yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
sekolah. Contohnya, kepala sekolah yang membangun budaya kerja yang menyediakan lingkungan yang
nyaman dan mengembangkan kinerja para guru.
9. Kepala sekolah yang memiliki nilai spiritual yang dapat meningkatkan daya tarik sekolah. Contohnya,
kepala sekolah yang membangun program pendidikan yang mencakup nilai-nilai spiritual yang dapat
membantu para siswa memahami nilai-nilai yang dapat membantu mereka menjadi individu yang baik.

10. Kepala sekolah yang memiliki nilai-nilai kepemimpinan yang dapat digunakan untuk
mengembangkan kinerja para guru dan mempertinghi kualitas pembelajaran. Contohnya, kepala sekolah
yang membangun program pendidikan yang mencakup nilai-nilai kepemimpinan, seperti kemampuan
mengambil keputusan, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan mengambil langkah untuk
mengatasi masalah.

Namun, kalau kita lihat pada saat ini tantangan yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam menerapkan
nilai personal dalam kepemimpinan antara lain:

1. Mengembangkan kemampuan kepribadian: Kepala sekolah harus memiliki kemampuan kepribadian


yang baik, yang dapat membantu mereka mengenal dan mengerti diri sendiri, serta mengenal dan
mengerti siswa, guru, dan orang tua sekolah. Namun, terdapat tantangan yang sering timbul, yaitu
kepala sekolah yang kurang mampu melakukan hal tersebut karena masih terbatasnya pengetahuan
kepala sekolah terhadap kompetensi yang harus dimiliki dalam memimpin .

2. Memperluas pendidikan tenaga kependidikan: Kepala sekolah harus memiliki pengetahuan terhadap
tenaga kependidikan yang dapat digunakan untuk membangun kinerja para guru. Namun, terdapat
tantangan yang sering timbul, yaitu kepala sekolah yang kurang mampu melakukan hal tersebut karena
masih terbatasnya pengetahuan kepala sekolah terhadap kompetensi yang harus dimiliki dalam
memimpin[1].

3. Membangun visi dan misi sekolah: Kepala sekolah harus memiliki visi dan misi sekolah yang jelas, yang
dapat digunakan untuk membangun kinerja para guru dan mempertinghi kualitas pembelajaran.
Namun, terdapat tantangan yang sering timbul, yaitu kepala sekolah yang kurang mampu melakukan hal
tersebut karena masih terbatasnya pengetahuan kepala sekolah terhadap kompetensi yang harus
dimiliki dalam memimpin[1].

4. Mengambil keputusan efektif: Kepala sekolah harus memiliki kemampuan mengambil keputusan yang
baik dan efektif, yang dapat digunakan untuk membangun kinerja para guru dan mempertinghi kualitas
pembelajaran. Namun, terdapat tantangan yang sering timbul, yaitu kepala sekolah yang kurang mampu
melakukan hal tersebut karena masih terbatasnya pengetahuan kepala sekolah terhadap kompetensi
yang harus dimiliki dalam memimpin.
5. Mengkomunikasikan visi dan misi sekolah: Kepala sekolah harus memiliki kemampuan berkomunikasi
yang baik, yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan visi dan misi sekolah kepada para guru,
siswa, dan orang tua sekolah. Namun, terdapat tantangan yang sering timbul, yaitu kepala sekolah yang
kurang mampu melakukan hal tersebut karena masih terbatasnya pengetahuan kepala sekolah terhadap
kompetensi yang harus dimiliki dalam memimpin.

6. Membangun kemampuan berkomunikasi: Kepala sekolah harus memiliki kemampuan berkomunikasi


yang baik, yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan visi dan misi sekolah kepada para guru,
siswa, dan orang tua sekolah. Namun, terdapat tantangan yang sering timbul, yaitu kepala sekolah yang
kurang mampu melakukan hal tersebut karena masih terbatasnya pengetahuan kepala sekolah terhadap
kompetensi yang harus dimiliki dalam memimpin.

7. Membangun kinerja para guru: Kepala sekolah harus memiliki komitmen untuk mengembangkan
kinerja para guru. Namun, terdapat tantangan yang sering timbul, yaitu kepala sekolah yang kurang
mampu melakukan hal tersebut karena masih terbatasnya pengetahuan kepala sekolah terhadap
kompetensi yang harus dimiliki dalam memimpin.

8. Membangun budaya kerja: Kepala sekolah harus memiliki budaya kerja yang baik, yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan sekolah. Namun, terdapat tantangan yang sering timbul, yaitu kepala
sekolah yang kurang mampu melakukan hal tersebut karena masih terbatasnya pengetahuan kepala
sekolah terhadap kompetensi yang harus dimiliki dalam memimpin.

9. Membangun nilai-nilai kepemimpinan: Kepala sekolah harus memiliki nilai-nilai kepemimpinan yang
dapat digunakan untuk mengembangkan kinerja para guru dan mempertinghi kualitas pembelajaran.
Namun, terdapat tantangan yang sering timbul, yaitu kepala sekolah yang kurang mampu melakukan hal
tersebut karena masih terbatasnya pengetahuan kepala sekolah terhadap kompetensi yang harus
dimiliki dalam memimpin.

Jurnal yang relelvan dengan nilai-nilai kepemimpinan

https://www.researchgate.net/publication/
344231245_KONSTRUKSI_MODEL_PENDEKATAN_HUMANISTIK_KEPEMIMPINAN_KEPALA_SEKOLAH_DA
LAM_PENGUATAN_KARAKTER. Penelitian ini mendeskripsikan inspirasi mendasar di balik penerapan
pendekatan humanistik kepemimpinan kepala sekolah dan langkah-langkah pendekatan humanistik
yang diterapkan

https://media.neliti.com/media/publications/115268-ID-pengaruh-nilai-nilai-personal-gaya-kepem.pdf
Penelitian ini menganalisis pengaruh nilai-nilai personal, gaya kepemimpinan, dan budaya organisasi
terhadap kinerja karyawan, yang menunjukkan bahwa nilai-nilai personal, gaya kepemimpinan, dan
budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

Rujukan:

[1]https://www.researchgate.net/publication/
360380999_Upaya_dan_Tantangan_Kepala_Sekolah_PAUD_dalam_Mengembangkan_Lembaga_dan_M
emotivasi_Guru_untuk_Mengikuti_Program_Sekolah_Penggerak

[2] https://bbpmpsulsel.kemdikbud.go.id/artikel/kepemimpinan-pembelajaran-yang-efektif-bagi-kepala-
sekolah

[3] https://pascasarjana.almaata.ac.id/tantangan-madrasah-dalam-menghidupkan-pendidikan-karakter-
living-value-education/

[4] http://repository.upi.edu/7555/4/d_adp_0607580_chapter5.pdf

[5] http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-athfaal/article/download/10282/4856

Anda mungkin juga menyukai