EKMA4159 Komunikasi Bisnis
EKMA4159 Komunikasi Bisnis
Jawaban No. 1
Komunikasi dalam budaya berkontek tinggi (high-context culture) dan rendah (low-context
culture) merujuk pada dua pendekatan yang berbeda dalam cara orang berkomunikasi dan
memahami pesan-pesan. Perbedaan ini dapat memengaruhi cara orang berinteraksi,
menyampaikan informasi, dan menafsirkan pesan. Berikut adalah penjelasan tentang kedua
budaya tersebut:
Pemahaman tentang perbedaan antara budaya berkontek tinggi dan rendah penting dalam
konteks komunikasi lintas budaya, bisnis internasional, dan interaksi antarindividu dari latar
belakang budaya yang berbeda. Dengan memahami kecenderungan komunikasi dalam budaya
tertentu, individu dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara efektif
dengan orang-orang dari budaya yang berbeda.
Jawaban No. 2
Menjadi anggota tim lintasbudaya membutuhkan keterampilan-keterampilan yang
memungkinkan seseorang untuk berinteraksi, berkolaborasi, dan bekerja sama dengan individu
dari latar belakang budaya yang berbeda. Berikut adalah beberapa keterampilan yang diperlukan
untuk menjadi anggota tim lintasbudaya:
1. Kesadaran Budaya (Cultural Awareness) :
Kemampuan untuk mengakui, memahami, dan menghargai perbedaan budaya, termasuk nilai-
nilai, norma-norma, dan kepercayaan yang mendasari perilaku individu dari budaya yang
berbeda.
2. Keterampilan Komunikasi Antarbudaya (Intercultural Communication Skills) :
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif dengan individu dari latar belakang budaya
yang berbeda, termasuk kemampuan mendengarkan dengan empati, mengekspresikan diri secara
jelas, dan memahami pesan secara kontekstual.
3. Keterbukaan dan Fleksibilitas (Openness and Flexibility) :
Kemampuan untuk menerima perbedaan dan beradaptasi dengan situasi yang berbeda, serta
memiliki sikap terbuka terhadap pengalaman dan perspektif baru.
4. Kemampuan Berempati (Empathy) :
Kemampuan untuk memahami dan merasakan pengalaman, emosi, dan sudut pandang individu
dari budaya yang berbeda, serta menunjukkan empati terhadap kebutuhan dan perasaan mereka.
5. Kemampuan Mengatasi Konflik (Conflict Resolution Skills) :
Kemampuan untuk mengelola konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan budaya, termasuk
kemampuan untuk mendengarkan dengan sabar, mencari solusi yang saling menguntungkan, dan
menyelesaikan konflik secara konstruktif.
6. Kesadaran Diri (Self-Awareness) :
Kemampuan untuk mengenali dan memahami kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, dan keyakinan
pribadi, serta bagaimana hal-hal tersebut dapat memengaruhi interaksi dengan individu dari
budaya yang berbeda.
7. Keterampilan Kolaborasi (Collaboration Skills) :
Kemampuan untuk bekerja sama dalam tim lintasbudaya, termasuk kemampuan untuk
bernegosiasi, membangun hubungan yang baik, dan mencapai tujuan bersama.
8. Penguasaan Bahasa Asing (Foreign Language Proficiency) :
Kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa asing dapat menjadi aset yang berharga dalam
kerja sama lintasbudaya, meskipun tidak selalu merupakan kebutuhan mutlak.