Anda di halaman 1dari 6

FORMAT JAWABAN TUGAS TUTON

Tugas Tuton 5

MKDK4001/Pengantar Pendidikan

TRI ENDANG NOVIYANTI


044309519
Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
UPBJJ MALANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2022.1
TUGAS 2

1. Pada tahun 1800-1942 bangsa Indonesia menjadi jajahan pemerintah kolonial Belanda,
pendidikan yang awalnya dikelola oleh VOC akhirnya diserahkan kepada pemerintah
Belanda.Saat itu Belanda semakin terlihat membedakan kelas-kelas sosial. Hal ini terlihat
dari beberapa kebijakannya.

Jelaskan 3 kebijakan kolonial Belanda terkait pembedaan status sosial dalam masyarakat !

a. Cultuurstelsel, kebijakan yang memperparah kondisi sosial dan ekonomi petani-


petani di Jawa dan memperkuat pembedaan status sosial antara golongan penguasa
dan rakyat jelata.

Cultuurstelsel adalah kebijakan yang diterapkan oleh Belanda pada tahun 1830-an
hingga 1870-an. Kebijakan ini bertujuan untuk memaksimalkan penerimaan pajak dari
petani-petani di Jawa. Cultuurstelsel mengharuskan petani-petani untuk menanam tanaman
komoditas seperti kopi, teh, dan nilam, yang kemudian dijual ke Belanda.
Namun, sistem ini memaksakan petani-petani untuk berhutang kepada pihak Belanda
karena mereka harus membeli bibit dan pupuk dari Belanda. Akibatnya, petani-petani
menjadi terjebak dalam lingkaran hutang yang sulit untuk ditebus. Kebijakan ini
memperparah kondisi sosial dan ekonomi petani-petani di Jawa, dan memperkuat
pembedaan status sosial antara golongan penguasa dan rakyat jelata.
Pembedaan status sosial yang diakibatkan oleh kebijakan Cultuurstelsel juga
terlihat dari kenyataan bahwa hanya golongan tertentu yang diberi kesempatan untuk
memperoleh pendidikan dan pekerjaan yang layak. Hal ini menyebabkan kesenjangan
sosial dan ekonomi yang semakin memperlebar kesenjangan antara golongan penguasa dan
rakyat jelata.

b. Politik Etis, kebijakan yang tidak mampu mengubah struktur sosial yang ada di
Indonesia dan memperkuat pembedaan status sosial antara golongan penguasa dan
rakyat jelata.

Politik Etis adalah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Belanda pada awal
abad ke-20 dengan tujuan meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Namun, pada kenyataannya, Politik Etis tidak mampu mengubah struktur sosial yang ada
di Indonesia pada saat itu. Pendidikan hanya diberikan kepada kalangan bangsawan dan
kaum elit, sedangkan rakyat jelata tidak mendapatkan akses yang sama. Hal ini
memperparah ketimpangan sosial ekonomi yang terjadi di Indonesia pada saat itu.
Politik Etis juga gagal untuk mengubah sistem ekonomi kolonial yang didominasi
oleh Belanda. Meskipun terdapat upaya-upaya untuk mengembangkan ekonomi
Indonesia, namun pada kenyataannya kebijakan tersebut hanya menguntungkan Belanda.
Hal ini diperparah oleh kebijakan monopoli yang diterapkan oleh Belanda, seperti
monopoli garam dan monopoli opium, yang mengakibatkan rakyat jelata semakin
terperosok dalam kemiskinan. Politik Etis juga memperkuat pembedaan status sosial
antara golongan penguasa dan rakyat jelata. Meskipun adanya upaya-upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat, namun kebijakan tersebut hanya memberikan
manfaat kepada kalangan bangsawan dan kaum elit saja. Kebijakan ini memperkuat
pembedaan status sosial dan memperburuk ketimpangan sosial yang ada di Indonesia
pada saat itu.
c. Sistem Hukum Adat, kebijakan yang memperkuat pembedaan status sosial di
antara masyarakat Indonesia dan memperkuat pengaruh para pemimpin adat.

Kebijakan ini adalah salah satu kebijakan yang diterapkan oleh Belanda pada masa
penjajahan di Indonesia.
Sistem Hukum Adat adalah kebijakan yang diterapkan oleh Belanda untuk mengatur
hukum di Indonesia. Sistem ini membedakan masyarakat Indonesia menjadi beberapa
kelas sosial berdasarkan adat dan kebiasaan yang berlaku di masing-masing daerah. Hal ini
menyebabkan pembedaan status sosial yang kuat di antara masyarakat Indonesia.
Dalam Sistem Hukum Adat, Belanda memberikan keistimewaan kepada para pemimpin
adat. Para pemimpin adat memiliki pengaruh yang kuat dalam menentukan hukum dan
kebijakan di daerah mereka. Hal ini membuat pembedaan status sosial semakin kuat,
karena hanya orang-orang tertentu yang memiliki akses ke para pemimpin adat dan dapat
mempengaruhi kebijakan yang diambil.
Sistem Hukum Adat juga memperlambat perkembangan hukum di Indonesia. Sebagai
contoh, dalam sistem ini, kasus-kasus yang terjadi di daerah tertentu harus diselesaikan
oleh para pemimpin adat. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan penanganan kasus antara
daerah satu dengan daerah lainnya.
Namun, pada saat yang sama, Sistem Hukum Adat juga memperkuat pengaruh para
pemimpin adat. Para pemimpin adat dianggap sebagai tokoh yang memiliki kebijakan yang
bijak dan dapat dipercaya oleh rakyat. Oleh karena itu, Belanda mengandalkan para
pemimpin adat untuk mempertahankan kekuasaannya di Indonesia.
Dalam kesimpulannya, Sistem Hukum Adat adalah salah satu kebijakan kolonial Belanda
yang memperkuat pembedaan status sosial di antara masyarakat Indonesia dan
memperkuat pengaruh para pemimpin adat. Kebijakan ini memperlambat perkembangan
hukum di Indonesia dan memperkuat pembedaan status sosial yang ada. Oleh karena itu,
penting bagi kita untuk mempelajari sejarah Indonesia dan mengenali dampak kebijakan-
kebijakan kolonial Belanda untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan merata di
masa depan.
2. Pendirian pendidikan di lingkungan Taman Siswa ditujukan untuk semua suku bangsa tanpa
melihat golongan tertentu. Pendidikan Taman Siswa dipelopori oleh R.M Suwardi
Suryaningrat. Jelaskan riwayat singkat berdirinya pendidikanTaman Siswa.!
Pada permulaan abad ke-20 perhatian rakyat Indonesia terhadap pendidikan sangat
besar. Sementara sekolah yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda, sistem
pengajarannya tidak memuaskan rakyat. Pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah
Hindia Belanda terlalu intelektualistik dan materialistik, sekolah bumiputra yang kelak
menjadi HIS, juga tidak memberi harapan. Lulusan HIS dinilai tidak bermutu sebab yang
diterapkan adalah sistem Eropa, dan memiliki hasil pendidikan anak-anak yang bertabiat
kasar, kurang memiliki rasa kemanusiaan sehingga tumbuh rasa individualisme.
Melihat hasil pendidikan tidak sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia, maka
dipikirkan sistem pendidikan nasional yang berdasarkan budaya bangsa Indonesia dengan
mengutamakan kepentingan masyarakat. Akhirnya pada tanggal 3 Juli 1922 berdirilah
Taman Siswa oleh Ki Hajar Dewantara. (Taman berarti tempat bermain atau tempat belajar,
dan Siswa berarti murid).Pada waktu pertama kali didirikan, sekolah Taman Siswa ini diberi
nama "National Onderwijs Institut Taman Siswa", yang merupakan realisasi gagasan beliau
bersama-sama dengan teman di paguyuban Sloso Kliwon. Sekolah Taman Siswa ini
sekarang berpusat di balai Ibu Pawiyatan (Majelis Luhur) di Jalan Taman Siswa,
Yogyakarta.

3. Kebudayaan terdiri dari pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang
diperoleh dan terutama diturunkan dari simbol- simbol oleh manusia. Ada berbagai unsur
dalamkebudayaan di Indonesia yang memiliki watak khas yang berbeda dengan kebudayaan
bangsa lain. Kemukakan unsur-unsur kebudayaan bangsaIndonesia tersebut !
- Koentjaraningrat (2002) berpendapat bahwa pada dasarnya unsur universal
kebudayaan Indonesia meliputi :
a. Sistem religi dan upacara keagamaan
b. Sistem dan organisasi kemasuarakatan
c. Sistem pengetahuan
d. Bahasa
e. Kesenian
f. Sistem mata pencaharian hidup
g. Sistem teknologi dan peralatan

4. Kebudayaan berfungsi sebagai alat untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan hidup manusia.
Terdapat kerangka kebudayaan yang merupakan dimensi analisis dari konsep kebudayaan
yang digambarkan melalui kerangka lingkaran. Gambarkan kerangka lingkaran menurut
Koentjaraningrat.
Gambar Kerangka Kebudayaan menurut Koentjaraningrat :

Organisasi Sosial

Sistem
Pengetahuan

Sistem Ekonomi

Religi Sistem Teknologi

Kesenian
Bahasa

Nilai – nilai Budaya

Sistem Budaya

Sistem Sosial

Kebudayaan Fisik
Sumber :

BMP/MKDK4001/PengantarPendidikan

https://fe.ustjogja.ac.id/index.php?r=profil/index&id=4

https://www.asean.biz.id/jelaskan-3-kebijakan-kolonial-belanda-terkait-pembedaan-status-
sosial-dalam
masyarakat/#:~:text=Cultuurstelsel%2C%20Politik%20Etis%2C%20dan%20Sistem%20Huk
um%20Adat%20adalah%20tiga%20kebijakan,golongan%20penguasa%20dan%20rakyat%2
0jelata.

https://slideplayer.info/slide/13301309/

Anda mungkin juga menyukai