Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Ardiansyah Septiadi

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 856773664

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDK4001 / PENGANTAR PENDIDIKAN

Kode/Nama UPBJJ : 18 / Palembang

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.1 (2022.2)

Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Kode/Nama MK : MKDK4001/Pengantar Pendidikan
Tugas 2

No. Soal
1. Pada tahun 1800-1942 bangsa Indonesia menjadi jajahan pemerintah kolonial Belanda. Pendidikan
yang awalnya dikelola VOC akhirnya diserahkan kepada pemeirntah Belanda. Seiring dengan praktek
penyelenggaraan yang hanya diperuntukkan bagi anak-anak para pemimpin pemerintahan didikan
sekolah Belanda, maka berarti pula bahwa Belanda telah menumbuh suburkan stratifikasi sodial didalam
tatanan kehidupan dan pola-pola interaksi sosial masyarakat. Urutan strata itu yakni bangsa Belanda,
golongan orang Timur asing, golongan priyayi/ bangsawan pribumi dan golongan rakyat jelata pribumi.
Kecil sekali peluang bagi pribumi untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan baru dapat dirasakan
oleh sebagian kecil pribumi yang orang tuanya bekerja pada Belanda pada tahun 1848 di periode tanam
paksa. Pemberian pendidikan ini dilakukan Belanda untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-
banyaknya sehingga diperlukan tenaga kerja yang murah dan banyak. Barulah pada tahun 1863
pemerintah Belanda membuat kebijakan untuk mengizinkan pribumi menjadi pegawai rendahan dengan
syarat lulus ujian. Hal ini berdampak pada peningkatan kebutuhan akan pegawai yang pada akhirnya
berimplikasi pada perluasan jumlah sekolah. Pada tahun 1893 keluarlah kebijakan deferensiasi sekolah,
kelas I untuk golongan orang-orang Belanda, priyayi dan orang-orang kaya dan kelas II diberlakukan untuk
golongan rakyat jelata.
Berdasarkan jabaran tersebut analisislah karakteristik kondisi pendidikan pada zaman kolonial
Belanda.

2. . Dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 dinyatakan bahwa
penyelenggaraan pendidikan nasional dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan
nonformal. Ruang lingkup pendidikan masyarakat dapat dilihat pada pasal 4 ayat 5, yaitu : pendidikan
diselenggarakan dengan mengembangkan budaya baca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga
masyarakat. Pada pasal 26 ayat 3 berisi mengenai pendidikan nonformal yang meliputi pendidikan
kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan
perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan,
serat pendidikan lainnya yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Penyelenggaraan proses pembelajaran pada pendidikan nonformal dapat dilakukan oleh berbagai
bentuk lembaga, organisasi, dan komunitas belajar yang diantaranya adalah Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pondok Pesantren, Majlis Ta’lim, Sekolah Rumah,
Sekolah Alam, Sekolah Kelas Campuran, Susteran dan Diklat UPT.
Uraikanlah sejarah pendidikan nonformal yang terjadi pada masa reformasi

3. Kebudayaan adalah manifestasi dari suatu bangsa. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang
meliputi pengetahuan, kepercayaan, hukum, moral, kebiasaan dan kecakapan lainnya dan kebiasaan
yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan sering diartikan sebagai the general
body of the arts, yang meliputi seni sastra, seni musik, seni rupa, seni pahat atau bagian-bagian indah
dari kehisupan manusia. Kesenian adalah ungkapan kreativitas dari kebudayaan. Kesenian adalah
pikiran, karya dan hasil karya manusia yang memenuhi hasratnya akan keindahan (Koentjaraningrat,
2001).
Jenis-jenis kebudayaan meliputi kebudayaan material (kebendaan), berupa benda-benda konkret
sebagai hasil karya manusia, dan kebudayaan non material (rohaniah) ialah wujud kebudayaan yang tidak
berupa benda-benda konkret yang merupakan hasil cipta dan rasa manusia. Kebudayaan dibedakan
berdasarkan wujudnya, yaitu kebudayaan fisik, kebudayaan sebagai sistem sosial, dan kebudayaan
sebagai sistem ideal. Dalam kenyataannya, ketiga wujud kebudayaan ini hakikatnya saling berhubungan
dan tak terpisahkan.

Berdasarkan wacana tersebut analisislah hubungan antara kebudayaan dan kesenian?


4. Kerangka kebudayaan yang digambarkan oleh Koentjaraningrat (1985) dapat dilihat pada bagan
dibawahini.
Organisasi sosial
n
S
ist
em
Pe
ng
eta
hu
a
Sistem
Ekonomi

Religi Nilai-nilai
budaya
Sistem
Teknologi
Sistem
Buday
a

Sistem
Sosial
Kesenian
Bahasa Kebudayaan
Fisik

analisislah kerangka kebudayaan yang digambarkan oleh Koentjaraningrat?


5. Di hari Sabtu pagi ini, pak Teguh mengajak bu Teguh, Anto dan Anti berwisata keliling kota
sambil mencari kebutuhan sekolah. Setelah semua kebutuhan terbeli, dan puas berkeliling kota
melihat suasanakota yang sedikit tenang karena hari libur rasa lapar mulai terasa, pak Teguh
mengajak makan di rumahmakan dengan suasana alam dan menu tradisionil rumahan, tapi Anto dan
Anti mengajak ke rumah makan cepat saji, tetapi dengan bijaksana membujuk anak-anaknya
disana mereka akan melihat berbagai binatang peliharaan yang dapat diajak bermain. Pada
awalnya anak-anak tetap mengajak ke rumah makan cepat saji yang lebih enak makanannya.
Tetapi dengan pemberian pengertian dan janji bahwa suatu saat nanti gantian ke rumah makan
cepat saji, maka anak-anak menurut ajakan ayahnya.
Anak-anak lebih tertarik dengan makanan cepat saji daripada rumah makan dengan menu
rumahan. Selain itu anak-anak juga lebih mengenal cerita Frozen, My Little Pony, Badman, Naruto,
Minion dan lain sebagainya cerita-cerita dari luar negri dari pada cerita Gatotkaca, Malinkundang,
si Pitung, atauTimun Mas.
Dari ilustrasi tersebut, analisalah apa yang menyebabkan anak-anak lebih menyukai
makanan cepat saji, cerita-cerita dari Barat, maupun tokoh atau karakter dari Barat daripada
makanan tradisional,maupun cerita rakyat.
JAWABAN

1. Pendidikan pada masa penjajahan Belanda pada awalnya hanya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan bangsa Belanda di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya
pendidikan digunakan sebagai alat penjajah untuk mencetak tenaga kerja murah atau
pegawai rendahan yang sangat diperlukan untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
Sistem pendidikan jaman kolonial Belanda merupakan sistem yang rumit karena
penjenisannya cukup banyak sebagai realisasi dari diskriminasi sistem pendidikannya.
Tujuan dan kebijakan politik pendidikan yang dibuat dan diterapkan oleh Belanda
semata-mata hanya untuk kepentingan pemerintah kolonial Belanda. Pendidikan kolonial
tidak hanya berakibat negatif bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga memberikan
dampak positif karena setelah penjajahan Belanda di Indonesia berakhir dan Indonesia
mencapai kemerdekaan sebagian penduduk di Indonesia khususnya di Jawa sudah tidak
menderita tuna aksara atau buta huruf lagi. Karena penduduk Indonesia telah lama
mengenal pendidikan atau sekolah. Pendidikan kolonial juga melahirkan tokoh-tokoh
pergerakan nasional dan tokoh-tokoh pendidikan yang berjiwa nasionalis dan patriotis
untuk memperjuangkan nasib bangsa Indonesia.

2. Melirik sejarah pendidikan bahwa pendidikan nonformal ini lebih muda dari
pendidikan informal, tapi lebih tua dari pendidikan formal. Dizaman penjajahan,
pendidikan nonformal ini, dilakukan karena pihak pemerintah Belanda
membutuhkan tenaga kerja untuk pembangunan gedung perkantoran, rumah-
rumah pejabat belanda dan pembangunan gereja. Mulai saat itulah kursus-kursus
dilaksanakan oleh pemerintah Belanda kepada masyarakat pribumi. Dan saat itu
pula, lahirnya pendidikan nonformal di tanah air. Dipihak lain pendidikan nonformal
juga muncul juga di pesantren-pesantren. Karena para santri belajar membaca dan
menulis baik huruf arab maupun latin.

3. Hubungan seni dan budaya adalah keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat
dipisahkan karena saling memiliki unsur yang menyatukan. Dimana seni menjadi
jalan pengungkapan budaya.
Pembahasan
Seni adalah Bidang atau sebagai jalan seseorang untuk menyampaikan pesan dari
hati atau ungkapan perasaan yang dikemas dalam bentuk suatu karya baik benda
ataupun semacamnya dengan menonjolkan unsur keindahan. Pembuatan suatu seni
juga memerlukan banyak hal yang nantinya akan membentuk satu keindahan yang
diinginkan.
Budaya adalah cara pandang atau hidup bahkan bisa disebut dengan cara
keseharian sekelompok orang untuk melakukan suatu hal yang sudah menjadi ciri
khas daerah mereka atau suatu kegiatan yang memang sudah menjadi jati diri
Hubungan seni dan budaya adalah dalam seni ada suatu budaya dan budaya
memiliki suatu seni yang dapat berupa seni tari, seni yang bersifat kedaerahan.
Dalam hal lain juga dapat dikaitkan dengan seni budaya
Seni budaya adalah cara pandang atau hidup sekempok ataupun seseorang
menyampaikan pesan dari hati atau ungkapan perasaan yang dikemas dalam bentuk
suatu karya baik benda ataupun semacamnya dengan menonjolkan unsur
keindahan. Dalam bentuk budaya yang dikaitkan dengan seni.
4. Kerangka Kebudayaan Menurut Koentjaraningrat (1980), kata “kebudayaan” berasal
dari kata Sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti “budi”
atau”akal”. Dgn demikian kebudayaan dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan
dengan akal”. Sedangkan kata “budaya” merupakan perkembangan majemuk dari
“budi daya” yang berarti “daya dari budi” sehingga dibedakan antara “budaya” yang
berarti “daya dari budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, dengan “kebudayaan”
yang berarti hasil dari cipta, karsa dan rasa.
1. UNSUR-UNSUR BUDAYA BERUPA BAHASA
2. UNSUR-UNSUR BUDAYA BERUPA PENGETAHUAN
3. UNSUR-UNSUR BUDAYA BERUPA ORGANISASI SOSIAL
4. UNSUR-UNSUR BUDAYA BERUPA PERALATAN HIDUP DAN TEKNOLOGI
5. UNSUR-USUR BUDAYA BERUPA EKONOMI
6. UNSUR-UNSUR BUDAYA BERUPA RELIGI
7.UNSUR-UNSUR BUDAYA BERUPA KESENIAN

5. mengapa anak-anak lebih suka makanan cepat saji dan cerita barat adalah karena
kebiasaan dari keluarga dan lingkungan yang membuat anak mengikuti tren yang
ada sehingga anak cenderung terbiasa dan tidak bisa menerimah yang tidak pernah
mereka jalani.

Anda mungkin juga menyukai