Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

Muhammad Farrel Apriliant Putra


21021025
TRO A

Judul HUBUNGAN DURASI MENGEMUDI DAN FAKTOR


ERGONOMI DENGAN KELUHAN
NYERI PINGGANG PADA SOPIR BUS TRAYEK
MANADO - LANGOWAN DI
TERMINAL KAROMBASAN
Jurnal Jurnal Bidang Minat Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
Tahun 2013
Penulis Miriam Dalope, Paul A. T Kawatu, Woodford B. S. Joseph

Latar Belakang Nyeri pinggang merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Prevalensi nyeri pinggang pada pemandu
seperti supir, pengendara sepeda motor, atau penarik becak lebih
tinggi berbanding pekerjaan-pekerjaan lain, yang menunjukkan
masalah nyeri pinggung bawah yang timbul akibat duduk lama
menjadi fenomena yang sering terjadi saat ini. Berdasarkan survei
yang sudah dilakukan di pada sopir bus trayek Manado-Langowan
di Terminal Karombasan, ada banyak tempat duduk sopir yang
sudah tidak layak digunakan oleh sopir-sopir dan kendaraan yang
mereka gunakan sudah tergolong tua. Hal ini dapat memicu
terjadinya gangguan muskuloskeletal seperti nyeri pinggang.

Tujuan Penelitian mengetahui hubungan antara durasi mengemudi dan faktor


ergonomic dengan keluhan nyeri pinggang pada sopir bus trayek
Manado-Langowan di terminal Karombasan
Metode Jenis penelitian ini merupakan survei analitik dengan disain cross
sectional study. Penelitian ini dilakukan di Terminal angkutan
umum Karombasan. Pengambilan data dan pengukuran
dilaksanakan pada bulan Maret – Juli 2013. Populasi adalah
keseluruhan objek penelitian yang diteliti. Populasi dalam penelitian
ini adalah semua sopir bus trayek Manado-Langowan yang ada di
terminal angkutan umum Karombasan yang berjumlah 68 orang dan
diambil 40 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Pengumpulan data yang dipakai yaitu data primer yang dalam
penelitian ini diperoleh dengan wawancara yaitu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung maupun tidak langsung. Data yang di maksud
berupa durasi mengemudi, data tentang keluhan-keluhan bagian
tubuh sebagai implikasi pekerjaan dengan menggunakan kuesioner.
Data variabel bebas (durasi mengemudi dan faktor ergonomi) dan
variabel terikat (keluhan nyeri pinggang), disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi dan dianalisis berdasarkan persentase.
Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan antara
durasi mengemudi dan faktor ergonomi dengan keluhan nyeri
pinggang pada sopir bus trayek Manado-Langowan di terminal
Karombasan, dengan menggunkan Chi-Square test pada CI 95% dan
α=0,05 dengan bantuan program SPSS (statistical program for social
science) versi 20.
Hasil Penelitian Hasil penelitian hubungan antara durasi mengemudi dengan
keluhan nyeri pinggang menunjukkan bahwa presentasi responden
yang mengalami keluhan nyeri pinggang pada sopir dengan durasi
mengemudi ≥ 4 jam/hari yaitu 42,5% dan tidak mengalami keluhan
nyeri pinggang yaitu 7,5%, yang mengalami nyeri pinggang dengan
durasi mengemudi < 4 jam/ hari yaitu 20% sedangkan yang tidak
mengalami nyeri pinggang yaitu 30%. Berdasakan hasil analisis
statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,03
(p<0,05) yang menunjukan ada hubungan antara durasi mengemudi
dengan keluhan nyeri pinggang pada sopir bus trayek Manado-
Langowan di terminal Karombasan. Nilai OR (8,500) menunjukan
bahwa responden dengan durasi mengemudi yang lama memiliki
peluang terjadinya keluhan nyeri pinggang 8,500 kali lebih besar,
daripada responden dengan durasi mengemudi yang
singkat. Hasil penelitian ini didukung olehpenelitian yang dilakukan
oleh Andrusaitis, dkk (2006) yang melakukan penelitian tentang
Study of the prevalence and risk factors for low back pain in truck
drivers in the state of São Paulo, Brazil Tahun 2006, dengan jenis
penelitian survei analitik. Faktor-faktor lain yang diteliti yaitu
faktor individu seperti usia, kegiatan fisik dan olahraga dan Indeks
massa tubuh. Untuk durasi mengemudi diperoleh nilai p = 0,026
yang berarti ada hubungan antara durasi mengemudi dengan
keluhan nyeri pinggang. Hasil penelitian hubungan antara faktor
ergonomi dengan keluhan nyeri pinggang menunjukkan bahwa
presentasi responden yang mengalami keluhan nyeri pinggang pada
sopir bus dengan posisi duduk yang tidak ergonomis yaitu sebanyak
4 responden atau sebesar 10% dan yang tidak mengalami keluhan
nyeri pinggang yaitu ada 11 responden atau sebesar 27,5%.
Sedangkan pada sopir bus dengan degan sikap duduk yang
ergonomis dan yang mengalami nyeri pinggang yaitu 21 responden
atau sebesar 52,5% sedangkan yang tidak mengalami nyeri
pinggang yaitu sebanyak 4 responden atau sebesar 10%.
Berdasakan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi
square diperoleh nilai p = 0,000 (p<0,05) yang menunjukan ada
hubungan antara faktor ergonomi dengan keluhan nyeri pinggang
pada sopir bus trayek Manado-Langowan di terminal Karombasan.
Nilai OR (14, 438) menunjukan bahwa responden dengan faktor
ergonomi yang tidak ergonomis memiliki peluang terjadinya
keluhan nyeri pinggang 14,438 kali lebih besar, daripada responden
dengan faktor ergonomi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai