Anda di halaman 1dari 33

PSL 204

Pengantar Psikodiagnostik

TES MINAT BAKAT

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


TES MINAT

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


PENGANTAR

Pengukuran minat dan kekuatan minat pada individu merupakan bagian


dari pengukuran aspek kepribadian yang bersangkutan

Minat dipercaya mempengaruhi pencapaian di bidang pendidikan dan


pekerjaan, hubungan interpersonal, dan kebahagiaan seseorang ➔ Banyak
digunakan dalam kasus penjurusan dan pengembangan karir

Minat dipercaya terkait dengan nilai (value) yang dipegang seseorang


terkait pilihan hidup dan preferensinya.

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


PENGANTAR

Tujuan pengukuran minat adalah memberikan kesempatan


eksplorasi individu dalam beragam bidang pekerjaan. Karenanya
pengukuran minat cenderung memiliki karakteristik di bawah ini:
• Bersifat eksplorasi diri → bentuknya terutama self-report
• Semakin banyaknya pilihan bidang kerja/karir yang bisa dipilih sebagai
dampak kemajuan jaman
• Tidak lagi bersifat bias gender karena fokus utama adalah pada kebutuhan
yang dirasakan individu dan perbandingannya dengan individu yang berhasil
pada area pekerjaan tersebut (terlepas jenis kelamin dan peran seksnya)

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


INTEREST TEST

2 goals: Life satisfaction and Vocational productivity

Kesesuaian yang baik antara minat individu dan jurusan yang dipilih akan
membantu mendorong kepuasan hidupnya secara pribadi.

Ketika pekerjaan menarik → Mendapatkan rasa puas secara pribadi terhadap


pekerjaan → Cenderung lebih produktif.

Employer dan employee akan mendapatkan keuntungan dari Tes Minat.

(Gregory, 2015)
Self-Directed Search Holland
(SDS Holland) / RIASEC model

• John Holland (1959) membangun dan memvalidasi assessment untuk pilihan kejuruan, yang dikenal sebagai Person-
Environment Fit. Menurutnya, personality traits/interests cenderung mengelompok menjadi sejumlah kecil pola yang
relevan secara kejuruan, yang disebut tipe.
• Untuk setiap tipe kepribadian, ada juga lingkungan kerja yang paling cocok untuk tipe itu. Menurut Holland, ada enam
jenis: Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional. Setiap tipe sesuai dengan serangkaian
personality traits/interests dan juga dengan serangkaian tuntutan lingkungan kerja.
• Jarang sekali seorang individu menunjukkan representasi “murni” dari satu tipe saja. Kebanyakan individu
menunjukkan tipe sekunder dan tersier juga. Misalnya, seseorang yang menunjukkan pilihan sangat kuat pada
dimensi Investigative (suka menganalisis) mungkin menunjukkan pilihan sekunder untuk aspek Social (suka
membantu orang lain), dan pilihan tersier pada tipe Artistic (menunjukkan elemen kreatif). → Kode Holland: ISA
(dirangkai dari huruf pertama tiap tipe dan disusun berdasarkan pilihan utama, sekunder, tersier)
Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)
(Gregory, 2015)
SDS Holland / RIASEC model

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


(Gregory, 2015)
RIASEC Personality Types (1/2)

• Practical, conservative, and value tangible rewards. They like to work


Realistic: with tools, machines, and things. They usually avoid interaction with
others.

• Strong analytical bent, value knowledge and like to explore, understand,


Investigative: and predict natural and social phenomena, tend to avoid selling or
persuading others.

• Unconventional and enjoy the creative expression of ideas and emotions.


Artistic: They value musical, literary, or artistic endeavors. They avoid conformity
to standards and routine activities.
Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)
(Gregory, 2015)
RIASEC Personality Types (2/2)

• Possess empathy and strong social skills. They value interpersonal


Social: contact, teaching, and serving others. They typically avoid technical or
mechanical activities.

• Good at persuading and directing others. They value social status and
Enterprising: material accomplishment. They typically avoid intellectual or abstract
topics.

• Like to maintain order and establish routines. They value financial


Conventional: success and power in social or business settings. They usually avoid
ambiguous or unstructured situations.
Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)
(Gregory, 2015)
RIASEC Work Environments (1/2)

• Require hands-on involvement, physical movement, mechanical skill, and technical


Realistic: competencies. Pragmatic problem solving is needed. Typical vocations include auto
repair, cook, drywall installer, machinist, taxi driver, and umpire.

• Require the use of abstract thinking and creative abilities. The focus is a rational
Investigative: approach and ideas, not people. Typical positions include architect, arson investigator,
pharmacist, physician, psychologist, and software engineer.

• Require the creative application of artistic forms. These settings demand prolonged work
Artistic: and place a premium on access to intuition and emotional life. Typical vocations include
actor, composer, graphic designer, model, photographer, and reporter.

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


(Gregory, 2015)
RIASEC Work Environments (2/2)
• Involve an interest in caring for people and the ability to discern and influence their
behavior. These work settings require good social skills and the ability to deal with
Social:
emotionally laden interactions. Typical positions include clergy, teacher, emergency
medical technician, marriage therapist, psychiatric aide, and waitperson.

• Involve the influence of others through verbal skills. These roles require self- confidence
and leadership capacities for directing and controlling the activity of others. Typical
Enterprising:
vocations include bartender, real estate agent, construction manager, first-line
supervisor, police detective, and travel agent.

• Require the methodical, routine, and concrete processing of words and mathematical
symbols. The key to these settings is repetitive application of established clerical
Conventional:
procedures. Typical settings include bank teller, bookkeeper, court recorder, insurance
underwriter, office clerk, and shipping clerk.

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


(Gregory, 2015)
SDS Holland / RIASEC model

• Berdasarkan 6 tipe RIASEC, Holland mengembangkan Self-Directed Search, sebuah tes singkat yang sangat
praktis, menarik, dan sederhana. Self-Directed Search dirancang untuk menjadi tes minat kejuruan yang
dikelola sendiri, dinilai sendiri, dan ditafsirkan sendiri. SDS mengukur 6 tema kejuruan RIASEC.

• SDS terdiri dari item dikotomis "suka" atau "tidak suka" (atau "ya" atau "tidak").

• SDS membutuhkan waktu 30-50 menit untuk diselesaikan dan ditujukan untuk orang berusia 15 tahun ke atas.

• Pendekatan ini juga memiliki potensi kelemahan: Tes minat yang menggunakan pendekatan dari model Holland
biasanya menunjukkan jurusan/pekerjaan yang sesuai dan mengesampingkan jurusan/pekerjaan yang tidak
sesuai.

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


(Gregory, 2015)
Rothwell-Miller Interest Blank (RMIB)

• Awalnya dikembangkan oleh Jack W. Rothwell. Berdasarkan pengalamannya


sebagai konselor karir, Rothwell mengembangkan instrumen yang ekonomis
dari segi waktu dan biaya, tapi mampu membantu melihat minat- minat klien
dalam bimbingan vokasional.

• Dalam pengembangan aspek statistik tes ini, Rothwell dibantu asistennya yaitu
Kenneth M. Miller.

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


Rothwell Miller Interest Blank

• Self-administered

• Terdiri dari 8 situasi dengan 12 pekerjaan yang harus diurutkan dari paling disuka (1) hingga paling tidak disuka (12)

• Hasilnya adalah: Urutan bidang pekerjaan yang paling disuka hingga paling tidak disuka

• Kerja lapangan • Sastra


• Keteknikan • Musik
• Hitungan • Pelayanan sosial
• Kerja ilmiah • Administrasi
• Persuasi • Pelayanan kesehatan
• Seni • Kerja praktis
Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)
Rothwell-Miller Interest Blank (RMIB)
Melihat ketertarikan responden dalam 12 bidang pekerjaan:

1 Kerja Lapangan (outd) → Tertarik pada aktivitas di luar ruangan atau di lapangan terbuka dan kurang suka terikat hal rutin.

2 Keteknikan (mech) → Tertarik untuk bekerja dengan mesin, alat-alat mekanik maupun listrik.

3 Hitung Menghitung (comp) → Tertarik untuk bekerja dengan angka-angka.

4 Kerja Ilmiah (scie) → Tertarik dalam kegiatan berpikir ilmiah, melakukan analisis, eksperimen dan juga penyelidikan.

5 Persuasi (pers) → Tertarik dengan kegiatan bernegosiasi dan mempengaruhi orang lain.

6 Seni (aest) → Tertarik dengan kegiatan artistik.


Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)
Rothwell-Miller Interest Blank (RMIB)
Melihat ketertarikan responden dalam 12 bidang pekerjaan:

7 Sastra (lite) → Tertarik dengan buku, kegiatan membaca dan penulisan kreatif.

8 Musik (music) → Tertarik dengan kegiatan memainkan alat musik atau mendengarkan musik.

9 Pelayanan Sosial (soci) → Tertarik dengan kesejahteraan orang lain, ingin membantu dan membimbing orang lain.

10 Kerja Administratif (cler) → Tertarik dalam pekerjaan kantor yang rutin dan membutuhkan presisi dan keakuratan

11 Kerja Praktis (prac) → Tertarik dalam pekerjaan manual yang tidak banyak membutuhkan pemikiran abstrak.

12 Pelayanan Kesehatan (medi) → Tertarik dengan kegiatan membantu orang lain dalam hal pengobatan dan masalah-masalah kesehatan secara umum.
Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)
Tes Bakat

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


Achievement Tests vs Aptitude Tests

Awalnya berbentuk
essay, lalu mulai • Evaluate the effects of
dibuat yang sudah • Evaluate the effects of an unknown,
terstandar dan ada a known or controlled uncontrolled set of Contoh
soal pilihan ganda; set of experiences experiences Aptitude Test:
Saat ini evaluasi juga • Evaluate the product • Evaluate the potential
banyak dilakukan of a course of training to profit from a course Adkudag,
melalui: written tests, of training Clerical Test,
• Rely heavily on Tes E, PTP, dll
work samples content validation • Rely heavily on
(portfolio), quizzes, procedures predictive criterion
exams, dll validation procedures

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


(Kaplan, 2009)
Aptitude Tests vs Intelligence Tests

Intelligence test
measures general
ability. Like aptitude As opposed to Contoh
Contoh
Intelligence Test:
tests, intelligence aptitude tests, which Aptitude Test:
tests attempt to typically predict
Stanford-Binet, predict future potential in a specific Adkudag,
WAIS, RPM, IST, performance. area such as math, Clerical Test,
CFIT, TIU, dll However, such tests Tes E, PTP, dll
science, or music.
predict generally and
broadly.

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


(Kaplan, 2009)
Achievement Tests, Aptitude Tests,
Intelligence Tests

• Clearly, achievement, aptitude, and intelligence are highly


Achievement interrelated.
Tests • Misalnya, Tes prestasi (achievement) Aljabar dapat digunakan
untuk memprediksi keberhasilan (aptitude) dalam mata
pelajaran geometri. Pembahasan tersebut mempertimbangkan
ketiga jenis tes achievement, aptitude, dan intelligence.
Intelligence Aptitude
• Dimulai dengan Tes prestasi, kemudian Tes inteligensi kelompok
Tests Tests
yang digunakan dalam sistem sekolah, lalu Tes yang digunakan
untuk mengukur Scholastic Aptitude.
Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)
(Kaplan, 2009)
Achievement Tests, Aptitude Tests,
Intelligence Tests –Gregory

• Aptitude tests mengukur satu atau lebih segmen kemampuan yang terdefinisi dengan jelas dan relatif
homogen. Ada 2 jenis Aptitude Test:

o Single Aptitude Tests → menilai, jelas, hanya satu kemampuan.

o Multiple Aptitude Test Batteries → memberikan profil skor untuk sejumlah kemampuan.

• Aptitude Tests sering digunakan untuk memprediksi keberhasilan dalam pekerjaan, kursus pelatihan, atau
pendidikan. Misalnya untuk menilai keterampilan klerikal, kemampuan mekanik, ketangkasan manual, dan
kemampuan artistik.

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


(Gregory, 2015)
Contoh Aptitude Tests
Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)
The General Aptitude Test Battery (GATB)

• Pada akhir 1930-an, Departemen Tenaga Kerja AS mengembangkan Aptitude Test untuk memprediksi job
performance di 100 pekerjaan secara spesifik. Pada tahun 1940-an, departemen tersebut mempekerjakan
sejumlah ahli dalam pengukuran dan psikologi industri-organisasi untuk membuat Multiple Aptitude Test
Battery untuk menilai 100 pekerjaan yang dipelajari sebelumnya dan banyak lagi. Hasil dari upaya Herculean
(upaya yang sangat besar) ini adalah General Aptitude Test Battery (GATB), yang secara luas diakui sebagai test
battery perdana untuk memprediksi job performance.

• GATB terdiri dari 12 subtes, yaitu: 8 subtes paper-and-pencil dan 4 subtes dengan menggunakan alat (misalnya
pegboard). Seluruh battery dapat digunakan dalam waktu sekitar 2,5 jam dan sesuai untuk siswa Sekolah
Menengah Atas dan orang dewasa.

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


(Gregory, 2015)
The General Aptitude Test Battery (GATB)
12 subtes mengukur skor 9 faktor:

General Learning Ability (intelligence) (G). This score is a composite of Vocabulary, Arithmetic
1
Reasoning, and Three-Dimensional Space.

Verbal Aptitude (V). Derived from a Vocabulary test that requires the examinee to indicate
2
which two words in a set are either synonyms or antonyms.

Numerical Aptitude (N). This score is a composite of both the Computation and Arithmetic
3
Reasoning tests.

Spatial Aptitude (S). Consists of the Three- Dimensional Space test, a measure of the ability to
4 perceive two-dimensional representations of three-dimensional objects and to visualize
movement in three dimensions.
(Gregory, 2015)
The General Aptitude Test Battery (GATB)
12 subtes mengukur skor 9 faktor:

Form Perception (P). This score is a composite of Form Matching and Tool Matching, two tests in
5
which the examinee must match identical drawings.

Clerical Perception (Q). A proofreading test called Name Comparison, the examinee must
6
match names under pressure of time.

Motor Coordination (K). Measures the ability to quickly make specified pencil marks in the
7
Mark Making test.

Finger Dexterity (F). A composite of the Assemble and Disassemble tests, two measures of
8
dexterity with rivets and washers.

Manual Dexterity (M). A composite of Place and Turn, two tests requiring the examinee to
9
transfer and reverse pegs in a board.
(Gregory, 2015)
The General Aptitude Test Battery (GATB)

(Gregory, 2015)
Tes Administrasi, Keuangan, dan Perdagangan
(Adkudag)

• Tes Adkudag merupakan rangkaian tes yang terdiri dari beberapa bagian atau percobaan.
Di jurusan psikologi pendidikan, biasa digunakan Adkudag 2 dan 4 untuk tes penjurusan
SMA, SMK maupun SMEA atau penjurusan di perguruan tinggi.

• Tes ini mengukur kemampuan seseorang melakukan tugas-tugas administrasi yang


cenderung bersifat rutin, monoton yang menuntut ketelitian, ketekunan dalam
pelaksanaannya. Beberapa tugas administrasi berkaitan dengan perhitungan sederhana,
kemampuan dalam mengkategorisasikan, dsb.

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


Tes Administrasi, Keuangan, dan Perdagangan
(Adkudag)

• Adkudag 1 - Pasangan Kata: Kemampuan diskriminasi secara umum, kecepatan dan ketelitian,
kemampuan beradaptasi
Tugas : menentukan apakah pasangan nama yang diberikan berbeda atau sama
• Adkudag 2 - Berhitung: kemampuan berhitung matematis dengan angka, logika berpikir,
kemampuan berhitung dengan cepat dan tepat
Tugas : melakukan operasi matematika pada angka yang diberikan, lalu memilih salah satu
pilihan jawaban.
• Adkudag 3 - Aritmatika: kemampuan penalaran berhitung (numerical reasoning), kemampuan
berhitung dalam bentuk cerita, kemampuan berpikir verbal dan ketelitian.
Tugas : menuliskan hasil perhitungan dari soal cerita yang diberikan.
Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)
Tes Administrasi, Keuangan, dan Perdagangan
(Adkudag)

• Adkudag 4 - Kategori: kemampuan untuk mengkategorisasi atau penggolongan, kemampuan


menempatkan hal-hal teoritis yang rasional, kemampuan beradaptasi, generalisasi dan berpikir logis.

Tugas : menentukan penggolongan dari pernyataan yang diberikan ke dalam 8 kategori yang
telah ditetapkan.

• Adkudag 5 - Informasi: kematangan sosial, penyesuaian diri secara umum, ingatan jangka panjang

Tugas : memilih satu pilihan jawaban yang tepat untuk setiap soal yang diberikan.

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


Tes E (Mechanical Comprehension)

• Tes E digunakan untuk mengukur seberapa besar bakat seseorang untuk


melakukan penalaran mekanika.

• Subjek yang cukup berbakat di bidang mekanika dapat disarankan untuk


masuk ke kelas IPA di SMA atau sekolah kejuruan yang mengandalkan
kemampuan keteknikan.

• Calon mahasiswa yang cukup tinggi skor tes E-nya juga dapat disarankan
masuk ke fakultas Teknik atau sejenisnya.
Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)
Tes E (Mechanical Comprehension)

• Tes E terdiri dari 20 soal dengan didahului 5 contoh soal.

• Dalam tes E, subjek diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan


pilihan ganda seputar kinerja alat-alat mekanika.

• Soal umumnya disertai gambar teknik seperti gambar katrol, gambar daya
dan gaya, serta berbagai hal yang terkait dengan prinsip-prinsip
mekanika.

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


Pemeriksaan Teknik Pasti (PTP)

• Tes ini terdiri dari 9 percobaan (subtes) yang disusun untuk mengukur bakat teknik
seseorang, terutama bakat teknik untuk tenaga terdidik.

• Tes PTP terdiri dari 9 subtes. Namun, di jurusan Psikologi Pendidikan yang biasa digunakan
adalah percobaan 2, 5 dan 8 untuk siswa SMA sederajat guna memastikan pengambilan
jurusan khususnya yang berhubungan dengan keteknikan.

• Tes PTP dapat diadministrasikan secara klasikal.

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)


Pemeriksaan Teknik Pasti (PTP)
9 Subtes:

1.Balok 4.Pengamatan 7.Pengertian


2.Papan 5.Kubus 8.Katrol
3.Hitungan 6.Bacaan 9.Kawat

Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog (PPD, 2022)

Anda mungkin juga menyukai