SOSIAL
Dr. Muhammad Abdan Shadiqi, S.Psi., M.Si.
RISET DI PSIKOLOGI SOSIAL
Basic vs
Applied
research research
Deductive Inductive
Approach vs Approach
(Umum Khusus) (Khusus Umum)
Definition of applied social psychology
the systematic application of social psychological constructs, principles, theories,
intervention techniques, research methods and research findings to understand or
ameliorate social problems (Oskamp & Schultz, 1998)
Istilah penting (Steg, et al., 2008)
Construct: sesuatu yang tidak teramati (latent), diungkap melalui wawancara dan
kuesioner
Principles: pertanyataan bagaimana proses psikologi bekerja. Mis: Disonansi kognitif,
bagaimana proses bekerjanya?
Theories: kumpulan prinsip-prinsip yang menggambarkan, menjelaskan, dan
memprediksi kejadian yang diamati.
Intervention techniques: Teknik yang digunakan untuk menghasilkan kehidupan yang
lebih baik.
Research methods: Metode sistematik/terstruktur/terukur yang digunakan untuk
menemukan hasil temuan secara ilmiah.
Research findings: Biasanya berisikan deskripsi, prediksi, kausalitas, dan penjelasan.
Overview: Aplikasi Psikologi Sosial
Masalah lingkungan
Isu gender
EKONOMI
Contoh: Perilaku membeli
Pembuatan keputusan dan penilaian terkait dengan
perilaku ekonomi.
Membuat penilaian ttg keuntungan/perolehan (gains) dan
kerugian/kehilangan (losses) tidak pada kekayaan akhir,
tetapi dari faktor personal, sosial, atau situasional.
Orang berusaha untuk mencegah “losses” dan berusaha
mendapat “gains”, hal ini membantu menjelaskan
keputusan heuristic dan bias.
Teori Prospek (Kahneman & Tversky, 1980an) fokus pada
keputusan irasional/tidak masuk akal. Losses=
menyakitkan, Gains = Menyenangkan (Steg, et al., 2008).
Contoh: Kehilangan Rp 5juta atau mendapatkan Rp 5juta?
MASALAH IMIGRAN
Estimasi: 191 Juta pengungsi di seluruh dunia. Imigran butuh adaptasi
dengan masyarakat baru.
Proses alkulturasi.
Teori yang dapat menjelaskan hub. antara imigran dengan masyarakat:
Contact hypothesis theory: pada konflik kelompok, prasangka dapat berkurang
dan relasi kelompok dapat diperbaiki dengan adanya kontak.
Social identity theory: tiap imigran memegang identitas sosial kelompoknya,
ketika bergabung dengan kelompok baru maka butuh strategi untuk
bergabung.
Contact hypothesis dan social identity dapat melahirkan teori baru: “common
ingroup identity model”, yaitu proses kognitif dari suatu anggota kelompok
mengubah konsep “kami” dan ”mereka” menjadi “kita” melalui
rekategorisasi.
Intervensi:
Kontak antar kelompok berbeda.
Mengurangi kategori sosial yang tidak perlu.
Menerima identitas kelompok lain.
Pelatihan kompetensi inter-cultural.
RUANG KELAS
Beberapa fenomena psikologi sosial di ruang kelas:
Social comparison theory: mulai muncul pada siswa
prasekolah, dapat meningkatkan dan menghambat hasil
akademik.
Kecerdasan: konsep kecerdasan tambahan vs bawaan. Terkait
dengan konsep perbandingan sosial.
Academic self-concept: the big-fish-little-pond effect.
Terjadi guncangan psikologis ketika siswa berkemampuan
tinggi di kelas sebelumnya dikumpulkan dengan siswa yang
setara pada kelas yang baru.
Stereotip negatif: ancaman stereotip dapat terjadi kelompok
sosialnya sendiri. Misal: siswa perempuan menilai lebih
inferior dari laki-laki.
Implikasi: Guru memfasilitasi lingkungan belajar yang
optimal.
MASALAH LINGKUNGAN
Steg, L., Buunk, A. R., & Rothengatter, T. (2008). Applied social psychology,
Understanding and managing social problems. UK: University Press,
Cambridge.