Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMATAN BENCHMARK DAN CONTROL POINT


MENGGUNAKAN GPS GEODETIK

Laporan Ini Sebagai Syarat Kelulusan Mata Kuliah


Survey dan Pemetaan

Disusun oleh:
Muhammad Rizky Ardiansyah
23132032
Kelompok 2

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERTAMBANGAN


POLITEKNIK ENERGI DAN PERTAMBANGAN BANDUNG
2024
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Peranan dosen selaku pendidik bertugas membatu mahasiswa atau
peserta didik untuk dapat belajar dengan baik dan benar. Pembelajaran akan berjalan efektif dan
efisien bila didukung oleh tersedianya bahan ajar dan alat bantu yang menunjang. Penyediaan bahan
ajar dan metode pengajaran sangat diperlukan bagi pengembangan potensi mahasiswa secara
optimal.

Pada zaman yang sudah modern ini teknologi dan sistem informasi membuat semuanya berbasis
teknologi, termasuk pada dunia pemetaan. Dalam melakukan proses pengukuran, dulu para
pengukur menggunakan sistem manual seperti theodolite dan penggunaan total station, waterpass
dan edm. Namun pada zaman sekarang semua serba menggunakan teknologi.

Program Studi Teknologi Pertambangan, terdapat mata kuliah Survey dan Pemetaan dimana
pada mata kuliah ini mahasiswa diminta agar dapat memahami tujuan dari pemasangan benchmark
dan control point menggunakan GPS digital, dimana GPS yang dimaksud adalah GPS geodetik. GPS
tipe Geodetik adalah jenis receiver yang digunakan untuk project aplikasi yang menuntut ketelitian
yang tinggi. GPS Geodetik merupakan kegiatan survey dan pemetaan yang mengandalkan satelit
untuk mengakuisisi datanya.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.3 Ruang Lingkup Permasalahan

Pengamatan dari benchmark dan control point dilakukan di sekitar kampus, sehingga Mahasiswa
dapat melakukan pengamatan dengan lebih maksimal.

1.4 Lokasi Pelaksanaan

Lokasi pelaksanaan pengamatan benchmark dan control point dengan GPS geodetik dilakukan di
kampus Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung.

1.5 Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan
BAB II
2.1 Landasan Teori

GNSS adalah singkatan dari Global Navigation Satellite System. GNSS tersebut merupakan
teknologi yang digunakan untuk menentukan posisi atau lokasi (lintang, bujut, dan ketinggian) serta
waktu dalam satuan ilmiah di bumi. Satelit akan mentransmisikan sinyal radio dengan frekuensi
tinggi yang berisi data waktu dan posisi yang dapat diambil oleh penerima yang memungkinkan
pengguna untuk mengetahui lokasi tepat mereka dimanapun di permukaan bumi. Saat ini terdapat 4
macam GNSS yang telah dan akan beroperasi secara penuh pada beberapa tahun kedepan, yaitu:
1) GPS – Global Positioning System (Amerika)
2) GLONASS – Global Navigation Satellite System (Russia)
3) Beidou (Kompas – China)
4) Galileo (Uni Eropa)

Metode pengukuran yang digunakan untuk pengamatan benchmark dan control point adalah
metode differential, Dimana metode ini setidaknya dibutuhkan minimal 2 alat GNSS geodetic dan
titik yang akan ditentukan bisa dalam keadaan diam atau bergerak. Tergantung jarak antara titik
referensi dan titik yang akan ditentukan posisinya (Panjang baseline), semakin dekat jaraknya maka
akan lebih efektif. Metode ini biasa digunakan pada kegiatan survey dan pemetaan, survey geodetik,
dan navigasi presisi.

Anda mungkin juga menyukai