Anda di halaman 1dari 6

Pengenalan Divisio Magnoliophyta (Angiospermae)

Introduction to the Division Magnoliophyta (Angiospermae)


Eko Al Akbar
ekoal21@mhs.unsyiah.ac.id
Angiospermae berasal dari dua kata yaitu angios yang mempunyai arti tertutup sedangkan
sepermae yang mempunyai arti biji. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa angiospermae merupakan
golongan tumbuhan yang dapat menghailkan biji. Serta dilindungi dengan karpel atau daun buahnya
serta pembuahannya ganda. Memiliki alat perkawinan yang berupa bunga atau disebut juga
Anthophyta. Angiospermae juga mempunyai nama lain yaitu Magnoliophyta . Pada praktikum ini
preparat yang digunakan adalah bunga kembang sepatu, orok-orok, padi, kelapa, dan tumbuhan genjer.
Tujuan dari praktikum adalah untuk mengenal divisi dari jenis tumbuhan angiospermae. Hasil dari
identifikasi tumbuhan adalah dapat mendeskripsikan sifat dan ciri-ciri tumbuhan angiospermae.
Kata kunci: karakteristik, morfologi, sifat
Abstract
Angiospermae comes from two words namely angios which means closed and sepermae which
means seed. So that we can conclude that angiosperms are a group of plants that can produce seeds.
And protected by carpels or fruit leaves and double fertilization. Having a marriage tool in the form
of flowers or also called Anthophyta. Angiosperms also have another name, namely Magnoliophyta.
In this practicum, the preparations used were hibiscus flowers, orok-orok, rice, coconut, and genjer
plants. The purpose of the practicum is to get to know the divisions of the angiosperm plant species.
The result of plant discovery is to be able to describe the characteristics and characteristics of
angiosperm plants.
Keywords: characteristics, morphology, properties

1
Eko Al Akbar: Pengenalan Divisio Magnoliophyta (Angiospermae)

Pendahuluan tidak, serta kebanyakan berdaun lebar, tunggal


Tumbuhan tingkat tinggi atau majemuk dengan komposisi yang
(Phanerogamae) merupakan golongan beranekaragam, demikian juga dengan
tumbuhan yang memiliki biji dan berkembang pertulangannya (Taib, 2013, p. 19).
biak secara seksual. Tumbuhan ini juga dikenal Angiospermae merupakan tanaman benih
sebagai tumbuhan Spermatophyta (dalam vaskular di mana sel telur (telur) dibuahi dan
bahasa Yunani, Sperma = biji dan berkembang menjadi biji dalam ovarium
Phyta=phyton= tumbuhan) dan Embryophyta berongga tertutup atau di kenal sebagai
Siphonogama (dalam bahasa Yunani, Spermatophyta dengan ciri utama berupa biji
Embryon= embrio= lembaga, Phyton= yang termasuk golongan tumbuhan dengan
tumbuhan, Siphon= pipa, buluh, Gamein = tingkat perkembangan filogenetik tertinggi
kawin). Biji pada tumbuhan ini berasal dari (Huda, 2020, p. 163).
bakal biji yang analog dengan
makrosporangium. Di dalamnya, dihasilkan Metode/Cara Kerja
makrospora yang akan berkembang menjadi Waktu dan Tempat
makroprotalium dengan arkegonium serta sel Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal
telurnya (Hartono, 2020, p. 305). 10 Maret 2023, jum’at 08.00 - 09.50 WIB di
Morfologi dari suatu jenis tumbuhan Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas
merupakan salah satu ciri yang mudah diamati. Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Karakterisasi morfologi tanaman sangat penting Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh.
untuk mendeteksi sifat khusus yang diinginkan, Target/Objek/Populasi/Sampel
mengidentifikasi aksesi yang terduplikasi, dan Target dari praktikum ini adalah
penataan populasi untuk keperluan konservasi. mendeskripsikan jenis tumbuhan divisi
(Hadiyanti, 2018, p. 136). angiospermae. Objek yang diamati adalah
Indonesia beriklim tropis dan terdiri atas bunga kembang sepatu, orok-orok, padi, kelapa,
±17.000 pulau mencakup ±193 juta Ha daratan dan tumbuhan genjer.
dan ±500 juta Ha lautan, mempunyai
Prosedur
keanekaragaman hayati yang tinggi.
Prosedur yang dilakukan adalah
Keanekaragaman tersebut kemungkinan akan
mengamati struktur morfologi organ tumbuhan,
bertambah lagi antara lain karena adanya faktor
mengamati secara langsung terhadap preparat
genetik, mutasi, adaptasi, dan kompetisi.
yang telah disediakan. Pedoman yang
Keanekaragaman tidak hanya menyangkut
digunakan adalah buku penuntun praktikum
bentuk tetapi juga sifat lainnya dan
botani tumbuhan tinggi. Selanjutnya, hasil
berhubungan dengan persyaratan untuk hidup,
pengamatan dilaporkan, difoto objeknya dan
jenis satu mempunyai persyaratan hidup yang
digambar.
berbeda dengan jenis lainnya. Keanekaragaman
terjadi akibat pertumbuhan yang dapat Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
memanfaatkan alam lingkungannya secara Data
efektif dan efisien (Saptasari, 2012, p. 196). Data yang diperolah pada praktikum
Angiospermae atau tumbuhan biji pencirian dan pertelaan tumbuhan ini berupa
tertutup memiliki ciri-ciri yaitu bakal biji selalu data kualitatif, instrument yang digunakan
diselubungi bakal buah, memiliki organ bunga adalah kamera hp untuk mendokumentasikan
yang sesungguhnya, terdiri dari tumbuhan hasil pengamatan dan alat tulis. Teknik
berkayu atau batang basah, sistem perakaran pengumpulan data dilakukan dengan melakukan
tunggang atau serabut, batang bercabang atau pengamatan langsung.

2
Eko Al Akbar: Pengenalan Divisio Magnoliophyta (Angiospermae)

Teknik Analisis Data pengangkut teratur, tipe berkas pengangkut


Teknik analisis data dilakukan secara kolateral terbuka, pertulangan daun menyirip
deskriptif, gambar tangan dari hasil atau menjari, bagian-bagian bunga berjumlah 4,
pengamatan. 5 atau kelipatannya, memiliki 2 keping lembaga
atau kotiledon (Melinda, 2022).
Hasil dan Pembahasan
Hibitus: tumbuh bertahan selama
Angiospermae berasal dari dua kata yaitu
tahunan, perdu, tumbuh tegak, tingginya
angios yang mempunyai arti tertutup sedangkan
mencapai kurang lebih 3 m. Batang: berbentuk
sepermae yang mempunyai arti biji. Sehingga
bulat, keras berkayu, diameternya mencapai
dapat kita simpulkan bahwa angiospermae
kurang lebih 9 cm, batang mudanya berwarna
merupakan golongan tumbuhan yang dapat
ungu setelah tua menjadi putih kotor. Daun:
menghailkan biji. Serta dilindungi dengan
berdaun tunggal, tepi daun beringgit unik,
karpel atau daun buahnya serta pembuahannya
ujungnya runcing, berpangkal tumpul, memiliki
ganda. Memiliki alat perkawinan yang berupa
panjang daun 10-16 cm dan lebarnya mencapai
bunga atau disebut juga Anthophyta.
5-11 cm. Warnanya ada yang hijau muda dan
Angiosperma juga mempunyai nama lain yaitu
hijau tua. Bunga: berbunga tunggal, bentuknya
Magnoliophyta (Yonata, 2021).
menyerupai terompet, terletak di ketiak daun,
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
kelopaknya berbentuk semacam lonceng,
disebut juga dengan tumbuhan bunga, karena
berwarna hijau kekuningan. Mahkota bunga:
tumbuhan ini memiliki bunga sejati. Kata
terdiri dari 15 sampai 20 daun mahkota
“Angiospermae” sendiri berasal dari bahasa
berwarna merah muda, mempunyai benang sari
Yunani “angion” yang berarti kontainer atau
yang banyak, memiliki tangkai sari berwarna
wadah, dan “sperma” yang berarti biji. Hal ini
merah, kepala sari berwarna kuning dan putik
mengacu pada struktur buah yang mewadahi
merah yang berbentuk tabung. Buah: berukuran
biji (Nurlia, 2020).
kecil dan berbentuk lonjong. Diameternya
Ciri utama yang dimiliki angiospermae
adalah bakal biji yang berada didalam kurang lebih 4 mm. Ketika masih muda
megasporofil yang kemudian termodifikasi berwarna putih setelah tua akan kecoklatan.
menjadi daun buah, sehingga membuat serbuk Biji: berbentuk pipih berwarna putih. Akar:
sari harus menembus jaringan dari daun buah termasuk bunga yang berakar tunggang yang
supaya dapat mencapai bakal biji dan juga memiliki warna coklatmuda.
membuahi ovum. Secara umum daun buah
mempunyai daging tebal, seperti mangga,
semangka dan jeruk. Sedangkan pada kacang-
kacangan antara lain kacang panjang, kapri,
buncis, yang daun buahnya berupa kulit polng
yang tipis (Ulfa, 2022).
Ciri utama tumbuhan monokotil adalah
akar berbentuk serabut, batang beruas-ruas,
tidak berkambium, pertulangan daun sejajar
atau melengkung, bagian-bagian bunga
berjumlah tiga atau kelipatannya, memiliki satu
kotiledon atau keping lembaga (Respitosari,
2016).
Ciri utama tumbuhan dikotil adalah akar
berbentuk tunggang, batang bercabang dan
Gambar 1. Bunga kembang sepatu.
beruas-ruas, berkambium, letak berkas

3
Eko Al Akbar: Pengenalan Divisio Magnoliophyta (Angiospermae)

Orok-orok (Crotalaria juncea) adalah yang terpanjang dan membalut ruas yang paling
tumbuhan Asia tropis anggota tanaman polong- atas dari batang disebut daun bendera. Daun
polongan (Fabaceae/Leguminosae) yang biasa padi umumnya bersisik. Daun padi dibagi
digunakan sebagai tanaman penutup tanah menjadi beberapa bagian yaitu helaian daun,
(cover crop) pada tanah-tanah yang belum pelepah daun dan lidah daun. Daun padi
digarap (bera). Selain itu, orok-orok biasa juga berwarna hijau posisi daun tegak dan daun
digunakan sebagai pupuk hijau serta hijauan benderanya tegak. Bunga padi adalah bunga
ternak. Sebagaimana banyak legum lainnya, telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga.
orok-orok bersimbiosis dengan bakteri bintil Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang
akar dan mampu mengikat nitrogen bebas di diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai
udara dan merilis kembali ke tanah dalam sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta
bentuk hara yang tersedia bagi tumbuhan. mempunyai dua kandung serbuk. Putik
mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah
kepala putik yang berbentuk malai dengan
warna pada umumnya putih. Buah padi
seringkali disebut biji, akan tetapi buah pada
tanaman padi yang sebenarnya disebut dengan
gabah / bulir. Buah padi tertutup oleh lemma
dan pelea dan mengalami penyerbukan.

Gambar 2. Orok-orok.

Padi mempunyai batang yang beruas –


ruas, tinggi batang tanaman padi ada pada
kisaran 107 – 115 cm. Ruas-ruas itu merupakan
bubung kosong. Pada kedua ujung bubung
kosong itu bubungnya ditutup oleh buku.
Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang
terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas
yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya
adalah lebih panjang daripada ruas yang
didahuluinya. Pada buku bagian bawah dari
ruas tumbuh daun pelepah yangmembalut ruas
sampai buku bagian atas.Tepat pada buku
Gambar 3. Padi.
bagian atas ujumg dari daun pelepah
memperlihatkan percabangan dimana cabang Pohon kelapa hanya mempunyai satu titik
yang terpendek menjadi ligula (lidah) daun, dan tumbuh terletak pada ujung dari batang,
bagian yamg terpanjang dan terbesar menjadi sehingga tumbuhnya batang selalu mengarah ke
daun kelopak yang memiliki bagian auricle atas dan tidak bercabang. Batang berangsur-
pada sebelah kiri dan kanan. Daun kelopak angsur memanjang disebelah ujung yang
4
Eko Al Akbar: Pengenalan Divisio Magnoliophyta (Angiospermae)

berturut-turut tumbuh daun yang berukuran hati dengan dibatasi ruas ditengah daun. Genjer
besar dan lebar pada pertingkatan tumbuhan termasuk kedalam tumbuhan monokotil,
tertentu, dari ketiak-ketiak daun secara sehingga tumbuhan ini mempunyai akar yang
berangsur-angsur keluar karangan bunga. serabut dengan menyebar dan menancap kuat
Struktur daun kelapa terdiri atas tangkai kedalam tanah, akar genjer mempunyai warna
(pelepah) daun, tulang poros daun, dan helai kecoklatan. Batang dari tumbuhan genjer
daun. Tangkai daun terletak di bagian pangkal berbentuk bulat dan berwarna hijau, batang dari
dengan bentuk melebar sebagai tempat melekat tumbuhan genjer tidak mempunyai kambium
tulang poros daun. Daun pada pohon kelapa dan cenderung mengandung air yang tinggi.
bersirip genap dan bertulang sejajar. Helai daun Genjer memiliki bunga berwarna kuning, baik
berbentuk menyirip. Bunga kelapa pada kelopak, putik, kepala putiknya. bunga
dasarnya merupakan bunga tongkol yang tumbuhan ini terletak diantara batang tanaman.
dibungkus selaput upih yang keluar dari sela- Buah genjer berbentuk bulat, berwarna hijau
sela pelepah daun. Bunga akan terbuka namun dengan terletak pada tangkai tanaman. diameter
upihnya mengering lalu jatuh. Upih yang kering buah genjer sekitar 0,5-1,5cm. dalam satu
dan jatuh disebut mancung. Bunga kelapa kumpulan buah terdiri dari 5-6 buah
tergolong bunga serumah (Monoecious), artinya didalamnya, biji dari genjer berwarna hitam
alat kelamin jantan dan betina terdapat pada yang terdapat didalam buah genjer.
satu bunga.

Gambar 5. Genjer.
Gambar 4. Kelapa.
Simpulan dan Saran
Tumbuhan yang bernama latin Simpulan
Limnocharis flava L. ini mempunyai ciri warna Tumbuhan berbiji tertutup
hijau, jika sudah tua daun akan berwarna (Angiospermae) berasal dari kata “angio” yang
kuning, bentuk dari daun genjer cenderung berarti bunga dan “spermae” yang berarti
bulat dengan ujung pada tangkai mirip dengan
5
Eko Al Akbar: Pengenalan Divisio Magnoliophyta (Angiospermae)

tumbuhan berbiji. Angiospermae dikatakan Saptasari, M. 2013. Pembelajaran Berbasis


tumbuhan berbiji tertutup karena bijinya selalu Kontekstual Sebagai Upaya Peningkatan
diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari Minat Mahasiswa pada Taksonomi
Tumbuhan di Perguruan Tinggi. Jurnal
daun-daun buah yang disebut dengan bakal
Pendidikan Dan Pembelajaran
buah, kemudian bakal buah beserta bagian- (JPP), 19:2, 196-203.
bagian lain dari bunga akan tumbuh menjadi Taib, E. N., Dewi, C. R. 2013.
buah dan bakal biji yang telah menjadi biji tetap Keanekaragaman Jenis Tumbuhan
terdapat di dalamnya. Angiospermae di Kebun Biologi Desa
Seungko Mulat. Jurnal Bioma, 2(1), 18-
Saran 31.
Menyadari bahwa laporan ini masih jauh Huda, M. K., Amrul, H. M. Z., Susilo, F. 2020.
dari kata sempurna, maka dari itu saya sangat Keanekaragaman Tumbuhan Berbunga di
mengharapkan masukan dan saran yang Kawasan Malesia. BIOLINK (Jurnal
Biologi Lingkungan Industri
membangun dari asisten laboratorium. Agar
Kesehatan), 6(2), 162-170.
kedepannya saya bisa memperbaiki laporan ini Nurlia, N., Karim, W. A. 2020. Analisis
menjadi lebih baik lagi. Vegetasi Tumbuhan Angiospermae di
Desa Ranga-Ranga Kecamatan Masama
Daftar Pustaka
Kabupaten Banggai. Edubiotik: Jurnal
Hadiyanti, N., Supriyadi, S., Pardono, P. 2018. Pendidikan, Biologi dan Terapan, 5(01),
Keragaman Beberapa Tumbuhan 71-80.
Ciplukan (Physalis Spp.) di Lereng Ulfa, S. W. 2022. Identifikasi Tumbuhan Biji
Gunung Kelud, Jawa Timur. Berita (Spermatophyta) di Daerah Pesisir Pantai
Biologi, 17:2, 135-146. Cermin Serdang Bedagai. BEST Journal
Hartono, A., Adlini, M. N., Ritonga, Y. E., (Biology Education, Sains and
Tambunan, M. I. H., Nasution, M. S. U., Technology), 5(2), 235-240.
Jumiah, J. U. 2020. Identifikasi Respitosari, N. G. M., Pujiastuti, P. 2016.
Tumbuhan Tingkat Tinggi Kekayaan Jenis Tumbuhan Herba
(Phanerogamae) di Kampus II Angiospermae di Taman Hutan Raya
UINSU. Jurnal Biolokus: Jurnal Raden Soerjo Sub Wilayah
Penelitian Pendidikan Biologi dan Mojokerto. Saintifika, 18(2), 49-61.
Biologi, 3:2, 305-312. Yonata, D. H., Azhari, M. B., Fauziah, N.,
Melinda, V., Andini, R., Yanti, L. A. 2022. Pramarta, W. L., Rahman, D., Yuniar, W.
Analisis Morfologi Pinus (Pinus A. 2021. Inventarisasi Keanekaragaman
Merkusii Jungh. Et De Vriese) Studi Tumbuhan Angiospermae di Desa
Kasus: Lut Tawar dan Linge, Aceh Bahbutong 1 Kecamatan Sidamanik
Tengah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kabupaten Simalungun. JURMA, 5(2),
Pertanian, 7:2, 796-804. 147-153.

Anda mungkin juga menyukai