Anda di halaman 1dari 7

RUMAH SAKIT

KHARITAS BHAKTI
LAMPIRAN Jl. Siam No. 153
Keputusan Direktur Nomor : 151/RSKB-KEP/V/2023 Pontianak 78122
Tentang Hak dan kewajiban pasien dan keluarga Kalimantan Barat
Tanggal : 5 MEI 2023 Telp. (0561) 734373
Fax. (0561) 768969
Email : kharitas_bhakti@yahoo.com

KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA


DI RUMAH SAKIT KHARITAS BHAKTI

A. KEBIJAKAN UMUM :
1. Hal tentang Pasien :
a. Semua petugas di Rumah Sakit Kharitas Bhakti wajib mengetahui dan melaksanakan
penerapan hak dan kewajiban pasien.
b. Rumah Sakit Kharitas Bhakti mengidentifikasi, menghormati agama dan nilai-nilai
kepercayaan pasien dan keluarga sesuai peraturan 5 agama (Islam, Kristen, Protestan,
Hindu dan Budha) dan di dokumentasikan dalam rekam medis.
c. Rumah Sakit Kharitas Bhakti melayani bimbingan mental dan rohani atas permintaan
pasien/keluarga yang dilaksanakan oleh oleh Tim Internal di Rumah Sakit Kharitas Bhakti
maupun Tim Eksternal (kerjasama dengan Rohaniawan luar).
d. Rumah Sakit Kharitas Bhakti bertanggung jawab atas perlindungan barang milik pasien
yang dititipkandi di Rumah Sakit Kharitas Bhakti
e. Rumah Sakit Kharitas Bhakti mengidentifikasi kelompok yang berisiko yang memerlukan
pengawasan khusus dan perlu dilindungi dari kemungkinan tindak kekerasan atau
penganiayaan fisik selama dirawat di Rumah Sakit Kharitas Bhakti.
f. Rumah Sakit Kharitas Bhakti menghormati kebutuhan privasi pasien dan informasi pasien
bersifat rahasia, Rekam Medik hanya dibuka untuk kepentingan pelayanan kesehatan.
g. Rumah Sakit Kharitas Bhakti mendukung hak pasien dan keluarga untuk berperan serta
dalam proses keperawatan dan mendukung second opinion.
h. Rumah Sakit Kharitas Bhakti menerima komplain pasien sebagai hak pasien dan
ditindaklanjuti sesuai tingkatan komplain.
i. Rumah Sakit Kharitas Bhakti mendukung proses pelayanan medis dan keperawatan sesuai
hak pasien dan keluarga untuk mendapatkan perawatan penuh rasa hormat dan kasih
sayang pada pasien terminal sampai saat menjelang akhir kehidupannya.
j. Rumah Sakit Kharitas Bhakti memberikan informasi/penjelasan hak pasien dalam pelayanan
dan informasi rencana pengobatan medis maupun tindakan keperawatan.
k. Rumah Sakit Kharitas Bhakti mendukung Hak Pasien dan Keluarganya
menolak/menghentikan tindakan Resusitasi dan menolak/menghentikan pengobatan.
l. Rumah Sakit Kharitas Bhakti memberlakukan General Consent terhadap pasien baru rawat
jalan dan pasien yang akan dirawat inap, pasien dengan kasus gawat darurat dan atau tidak
diantar keluarga, pengisian Form General Consent dilakukan setelah pasien dapat
berkomunikasi atau ada pihak keluarga.

Poliklinik - UGD - ICU - Unit Bersalin - Perinatologi - Rawat Inap - Laboratorium - Apotek - Radiologi
2. Informed Consent :
a. Informed Consent tindakan medis/pemeriksaan berisiko dan penolakan pengobatan serta
penolakan tindakan resusitasi dilaksanakan dengan tertulis dalam formulir informed consent
b. Melibatkan pasien dan keluarga sesuai priorotas penerima penjelasan yang berkompeten
dalam permohonan persetujuan
c. Identitas petugas pemberi Informed Consent berupa Nama, Tanggal dan Tanda Tangan.
d. Bila pemberi persetujuan tidak bisa baca tulis maka :
1) Petugas membacakan isi formulir Informed Consent.
2) Persetujuan pihak keluarga berupa cap jari.
3. Penelitian :
Rumah Sakit Kharitas Bhakti tidak melaksanakan kegiatan penelitian.
4. Donasi Organ
Rumah Sakit Kharitas Bhakti tidak melaksanakan kegiatan donasi organ.

B. KEBIJAKAN KHUSUS
1. Kebijakan Tentang pasien:
Hak Pasien dan keluarga menurut Undang-undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
ada 18 hak pasien dan 5 kewajiban pasien. Rumah Sakit Kharitas Bhakti menetapkan sesuai isi
Undang-undang RItersebut yaitu 18 Hak dan 5 Kewajiban/Tanggung Jawab pasien.
a. Hak Pasien :
1) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
2) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
3) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
4) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional;
5) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian
fisik dan materi;
6) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;
7) Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit;
8) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit;
9) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya;
10) Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
11) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
12) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
13) Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya;

Poliklinik - UGD - ICU - Unit Bersalin - Perinatologi - Rawat Inap - Laboratorium - Apotek - Radiologi
14) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah
Sakit;
15) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya;
16) Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya;
17) Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana;
18) Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. Kewajiban Pasien
1) Mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di rumah sakit.
2) Mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatan.
3) Memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang
diderita kepada dokter yang merawat.
4) Melunasi/memberikan imbalan jasa atas pelayanan rumah sakit / dokter.
5) Memenuhi hal - hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.
c. Setiap pasien baru diinformasikan hak dan kewajiban pasien serta tata tertib Rumah Sakit
Kharitas Bhakti.
d. Rumah Sakit Kharitas Bhakti mengidentifikasi dan menghormati nilai-nilai kepercayaan
pasien, identifikasi nilai-nilai kepercayaan pasien diantaranya :
1) Menolak terapi dikarenakan kepercayaan.
2) Menolak pulang hari tertentu karena kepercayaan
3) Menolak dilayani oleh petugas laki-laki atau perempuan
4) Menolak dilakukan imunisasi pada anaknya.
5) Menolak dirawat secara medis dan mencari pengobatan alternative
6) Tidak makan jenis makanan tertentu seperti daging, ikan dll.
e. Rumah Sakit Kharitas Bhakti melayani Bimbingan Mental dan Rohani yang
dilaksanakanatas permintaan pasien/keluarga yang dilaksanakan oleh Tim Internal Rumah
Sakit Kharitas Bhakti maupun Tim Eksternal (kerjasama dengan Rohaniawan luar), dengan
ketentuan :
1) Prosesi kerohanian/ibadah harus sesuai keyakinan pasien.
2) Dilaksanakan untuk pasien yang membutuhkan
3) Dilaksanakan atas ijin perawat ruangan
4) Keluarga pasien mengisi formulir permohonan kegiatan kerohanian.
5) Pelaksanaan kerohanian/ibadah tidak mengganggu pelayanan medis dan tidak
mengganggu ketertiban serta kenyamanan pasien lain.
6) Untuk agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha
f. Mengidentifikasikan pasien yang memerlukan perlindungan terhadap barang milik pasien
dan mengidentifikasi kelompok yang beresiko yang memerlukan pengawasan khusus dan
perlu dilindungi dari kemungkinan tindak kekerasan atau penganiayaan fisik selama di
Rumah Sakit Kharitas Bhakti, meliputi :

Poliklinik - UGD - ICU - Unit Bersalin - Perinatologi - Rawat Inap - Laboratorium - Apotek - Radiologi
1) Barang milik pasien yang dilindungi berupa :
Barang berharga serta dokumen penting : Paspor, Kartu kredit/ATM, Kartu identitas

2) Kategori pasien yang barangnya harus dilindungi :


a) Pasien tidak sadar tanpa keluarganya
b) Pasien usia lanjut (yang tidak mampu membuat keputusan mengenai barang
pribadinya)
c) Pasien yang meminta Rumah Sakit untuk melindungi barangnya
d) Pasien yang terkait kriminalitas

3) Upaya perlindungan terhadap kekerasan/penganiayaan fisik, meliputi :


a) Membuat daftar kelompok pasien yang berisiko.
b) Membuat daftar pengunjung diluar jam berkunjung.
c) Memberlakukan penggunaan kartu penunggu pasien
d) Memasang CCTV di daerah terpencil dan terisolir
e) Untuk pasien dengan kasus kriminal dan tahanan yang terkait dengan hukum,
Rumah Sakit Kharitas Bhakti bekerjasama dengan Kepolisian dan Aparat Hukum
lainnya.

g. Mengidentifikasi kebutuhan privasi pasien dan menjaga informasi pasien (Rekam Medik)
yang bersifat rahasia selama mendapatkan pelayanan kesehatan, meliputi :
1) Menempatkan pasien laki-laki terpisah dengan pasien perempuan
2) Memasang sekat pemisah antar pasien
3) Perlakuan khusus terhadap pasien tahap terminal
4) Rekam Medis hanya dibawa, dibaca dan digunakan oleh petugas Rumah Sakit yang
berkepentingan dengan pelayanan pasien.
5) Identitas pasien tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berkepentingan
6) Menjaga informasi identitas pasien agar tidak di dengar, dilihat dan dibaca oleh
khalayak umum.
7) Status Rekam Medik tidak diperbolehkan, dibawa pasien/keluarga selama mendapatkan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Kharitas Bhakti.
h. Petugas klinik dan non klinik memotivasi keterlibatan pasien dan keluarga dalam proses
keperawatan dan mendukung dengan memfasilitasi untuk mendapatkan second opinion
dengan pengisian formulir second opinion, meliputi :
1) Menyiapkan dan memfasilitasi keinginan pasien untuk mendapatkan second opinion
2) Second opinion ditujukan kepada dokter yang mempunyai SIP (surat ijin praktek) dan
mempunyai kompetensi yang sama dengan dokter yang merawat.
3) Akibat yang timbul dari second opinion merupakan tanggung jawab pasien/keluarga
i. Rumah Sakit Kharitas Bhakti menerima komplain/keluhan dari pasien/keluarga terhadap
pelayanan yang telah diberikan oleh Rumah Sakit baik langsung (lisan) dan tidak langsung
(lembar pengaduan/saran, sms dan telepon hotline). Penyelesaian Komplain akan

Poliklinik - UGD - ICU - Unit Bersalin - Perinatologi - Rawat Inap - Laboratorium - Apotek - Radiologi
diselesaikan sesuai dengan tingkat komplain (komplain ringan, sedang dan berat) dan waktu
komplain dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Penyelesaian dalam jam kerja :
a) Komplain Ringan→ Diselesaikan ditempat kejadian/komplain oleh unit terkait.
b) Komplain Sedang → Oleh unit terkait dengan komplain dan Tim Penanganan
Komplain.
c) Komplain Berat → Oleh Tim Penanganan Komplain koordinasi dengan unit terkait
→ Direktur Rumah Sakit Kharitas Bhakti.

2) Penyelesaian diluar jam kerja :


a) Komplain Ringan → Oleh unit terkait dengan komplain.
b) Komplain Sedang → Oleh unit terkait dengan komplain → kontrol koordinasi dengan
Tim Penanganan Komplain.
c) Komplain Berat → unit terkait → Ketua Penanganan Komplain → Koordinasi
dengan bidang umum/medis → Direktur Rumah Sakit Kharitas Bhakti.

3) Penyelesaian tidak langsung (lembar saran, sms dan telepon Hotline) :


a) Tim Penanganan Komplain wajib mengecek kotak pengaduan/saran, sms dan
telepon Hotline yang masuk setiap hari.
b) Setiap pengaduan yang masuk diidentifikasi dan diselesaikan dengan unit terkait
(bidang umum/medis).
c) Hasil penyelesaian komplain segera dikirim melalui surat tertulis, SMS maupun
telepon.

j. Penanganan pasien terminal sampai akhir kehidupan pasien, meliputi :


1) DPJP menginformasikan kondisi pasien kepada keluarganya
2) Perawat menawarkan pelayanan kerohanian
3) Pasien ditempatkan di kamar tersendiri atau di ruang VIP atas persetujuan pasien dan
atau keluarga.
4) Keluarga mendampingi.
k. Rumah Sakit Kharitas Bhakti memberikan informasi/penjelasan hak pasien dalam pelayanan
dan informasi rencana pengobatan medis maupun tindakan keperawatan :
1) Pemberi informasi wajib memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarganya.
2) Pemberian informasi pelayanan kesehatan kepada pasien dan keluarganya dapat
dilakukan secara tertulis dan atau lisan.
3) Pemberian informasi pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh petugas
admision/informasi, DPJP dan perawat yang merawat pasien sesuai kewenangannya
masing-masing.
4) Apabila DPJP melakukan konsultasi dengan profesi lain, maka profesional yang dituju
dapat memberikan informasi kepada pasien sesuai topik yang dikonsultasikan.

Poliklinik - UGD - ICU - Unit Bersalin - Perinatologi - Rawat Inap - Laboratorium - Apotek - Radiologi
5) Pemberian informasirencana pengobatan medis dantindakan keperawatan kepada
pasien dan atau keluarga dilakukan sebelum pelaksanaan pelayanan, selama dan
sesudah pelaksanaan tindakan medis.
6) Pemberian informasi administratif kepada pasien dan atau keluarga diberikan pada saat
penerimaan pasien, pasien masuk unit pelayanan dan sewaktu-waktu jika diperlukan.
7) Dalam situasi tertentu keluarga terdekat diijinkan untuk mendapatkan informasi tentang
penyakit dan proses pelayanannya dengan seijin pasien.
l. Rumah Sakit Kharitas Bhakti menghormati/mendukung hak pasien dan keluarga bila
menolak/menghentikan tindakan resusitasi atau menolak/menghentikan pengobatan dengan
ketentuan sebagai berikut :
1) Prioritas pemberi persetujuan untuk penolakan tindakan resusitasi adalah: suami/istri,
orang tua, anak yang sudah dewasa, keluarga lain yang ada hubungan darah, kenalan
bila yang tersebut diatas tidak ada.
2) Untuk prioritas pemberi persetujuan menolak/menghentikan pengobatan adalah:
suami/istri, orang tua, anak yang sudah dewasa, keluarga lain yang ada hubungan
darah, kenalan bila yang tersebut diatas tidak ada.

2. Kebijakan Tentang Informed Consent :


a. Informasi diberikan secaralisan dan lengkap mencakup keuntungan dan kerugian dari
tindakan medik yang akan dilakukan, baik diagnostik maupun terapeutik.
b. Semua rincian tindakan yang akan dilakukan harus diinformasikan kepada pasien dan atau
keluarganya.
c. Rencana tindakan yang akan dilakukan atau tidak dilakukan harus disertai pengantar
persetujuan atau penolakan dari pasien dan atau keluarganya.
d. Yang berhak memberikan persetujuan adalah pasien dalam keadaan sadar dan sehat
mental, telah berusia minimal 18 tahun/telah melangsungkan perkawinan. Bagi mereka yang
berusia dibawah 18 tahun dan belum menikah maka persetujuan diberikan oleh orang
tua/wali/keluarga terdekat.
e. Bagi pasien tidak memiliki keluarga atau pasien dalam kondisi tidak sadar, gangguan
kejiwaan dan lainnya, maka yang menandatangani adalah saksi dari pihak pasien.
f. Apabila dalam suatu tindakan operasi terdapat perluasan operasi yang tidak dapat diprediksi
sebelumnya, maka demi menyelamatkan jiwa pasien informed consent dapat diberikan
setelah tindakan medik.
1) Tindakan pembedahan.
2) Tindakan Pembiusan
3) Tindakan medis berisiko tinggi
4) Tindakan invasif
g. Kebijakan Tentang Penelitian
Rumah Sakit Kharitas Bhakti tidak menyelenggarakan kegiatan penelitian.

Poliklinik - UGD - ICU - Unit Bersalin - Perinatologi - Rawat Inap - Laboratorium - Apotek - Radiologi
h. Kebijakan Tentang Donasi Organ
Rumah Sakit Kharitas Bhakti tidak menyelenggarakan kegiatan donasi organ tubuh, apabila
atas keinginan pasien/keluarga untuk mendonasikan organ tubuhnya dirujuk ke Rumah
Sakit lain yang mampu atau Rumah Sakit yang ditunjuk oleh pemerintah.

Ditetapkan di : Pontianak
Pada tanggal : 5 MEI 2023
Direktur RS Kharitas Bhakti

drg. Krisna Karhianto

Poliklinik - UGD - ICU - Unit Bersalin - Perinatologi - Rawat Inap - Laboratorium - Apotek - Radiologi

Anda mungkin juga menyukai