Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan

https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP
Vol. 7, No.3, Juni 2021

Persepsi Mahasiswa Tentang Demokrasi di Kota Maumere


(Studi Deskriptif kualitif Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi,
Universitas Nusa Nipa)

Alfian Harbiyanto

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial, Universitas Nusa Nipa Maumere
Email: alfiancemara@gmail.com

Info Artikel Abstract:


Sejarah Artikel: This study aims to determine student perceptions of democracy
Diterima: 30 Mei 2021 in the city of Maumere. The research method used in this study
Direvisi: 7 Juni 2021 is qualitative in the form of case study research through data
Dipublikasikan: Juni 2021 collection techniques, participant observation techniques,
e-ISSN: 2089-5364 interviews and documentation. The findings of this study are:
p-ISSN: 2622-8327
First, the implementation of democracy in various aspects of the
DOI: 10.5281/zenodo.4950780
Maumere community, namely the implementation of civil liberty
rules, the implementation of political rights for every community
and the development of democratic institutions (institutional
democracy) in government and society. civil. Second The
condition of civil society freedom in Maumere can be seen from
the relatively high level of freedom of association and assembly
of civil society organizations, civil society organizations that
appear in every social structure of society. The three factors that
influence democracy in Maumere consist of: community welfare
factors, social and political factors, civic culture and historical
roots.
Keywords: student perception, democracy

PENDAHULUAN
Secara universal, demokrasi adalah sistem demokratis jikamemberi kebebasan
sebuah sistem politik yang ditandai dengan kepada masyarakat dalam merumuskan
penyelenggaraan pemilihan umum yang preferensi(pilihan) politik mereka dalam
terbuka dan bebas. Pola kehidupan politik bentuk informasi, komunikasi dan organisasi,
yang kompetitif, danmemberi perlindungan menjamin kesempatan kepada semua warga
terhadap kebebasan masyarakat. Pendapat untuk bersaing secara damai dan teratur, tidak
yang lebih tajammenegaskan bahwa sebuah

70
melarang siapa pun untuk memperebutkan konflik yang secara sekilas ditengarai oleh
jabatan politik yang ada. praktik politik praktis dan pelaku politik di
Jika demikian, tak ada satu pun Maumere. Minimya pendidikan politik dan
bangsa atau masyarakat yang sempurna mudah terprovokasinya masyarakat oleh
dalam hal praktik demokrasi.Demokrasi kelompok-kelompok kepentingan banyak
terlalu meminta “banyak hal” sebelum apa menyebabkan timbulnya berbagai situasi
yang “terbaik” bisa dicapai sebagaimana konflik di masyarakat.
dijanjikan oleh demokrasi itu. Hal yang Selain potensi konflik karena pelaku
penting dipikirkan adalah bahwa setiap politik, timbul juga permasalahan antar
masyarakat mempunyai hak untuk kelompok mayarakat yang disebabkan oleh
menentukan bukan hanya sistem politik dan pergesekan kebudayaan yang berkembang di
budayapolitik yang di bangun, tapi lebih dari Maumere. Tidak bisa dipungkiri bahwa di
itu masyarakat yang sehat pertama- tama Maumere pernah terjadi peperangan antar
merumuskan cita-citakolektifnya terlebih suku yang menyebabkan rusaknya
dahulu. Pertanyaannya, untuk apa sistem keharmonisan dan lunturnya paham
politik itu harus diajukan secara terus- pluralisme. Maka dengan demikian perlu
menerus agar politikkitabisa lebih dilakukan pendidikan yang mampu
berbudaya? memberikan pandangan dan wawasan kepada
Membangun masyarakat yang masyarakat dalam menuju kesejahteraan di
demokratis bagi Indonesia merupakan suatu Maumere.
tugas yang tidak ringan. Masyarakat Kenyataan menunjukkan bahwa
Indonesia adalah masyarakat pluralis dan kampus sebagai pusat kekuatan modernisasi
multikultural. Indonesia terkenal dengan dan kemajuan kehidupan bangsa nampaknya
pluralitas suku bangsa yang mendiami harus selalu bersilang pendapat dengan
kepulauan nusantara. Sesungguhnya pemegang kekuasaan yang senantiasa
demokrasi bukan hanya masalah prosedural menempatkan diri sebagai kekuatan
atau bentuk pemerintahan tetapi merupakan konservatif yang selalu menolak gagasan
suatu way of life. Sebagai way of life dari pembaharuan untuk meningkatkan
suatu komunitas, maka hal tersebut tidak kehidupan serta kesejahteraan masyarakat
mungkin dicapai tanpa proses pendidikan. bangsa Indonesia.
Membangun masyarakat multi etnis Demokrasi mempunyai potensi untuk
dan budaya seperti Indonesia menuntut suatu memberikan yang terbaik kepada manusia,
pandanganbaru mengenai nasionalisme terutama dalam melindungi hak-hak individu
Indonesia. Nasionalisme Indonesia yang menghadapi kekuasaan. Terdapat beberapa
dilahirkan sejak kebangkitan nasional telah ciri apakah suatu sistem atau negara itu
mengalami perubahan-perubahan di dalam demokratis atau tidak, Dahl (1992) dalam
perkembangan yang berikutnya, khususnya Affan Gafar, (2002:8) mengemukakan
di era reformasi, meminta suatu rumusan baru sebagai berikut:(a) Didirikannya sistem
mengenai nasionalisme Indonesia di dalam politik yang sepenuhnya demokratis dan
membangun suatu nation state yang representatif, berdasarkan pemilihan umum
multikultural, khususnya yang yang bebas dan adil, (b) diakuinya secara
diimplementasikan melalui pendidikan efektif kebebasan-kebebasan fundamental
nasional. dan kemerdekan-kemerdekaan pribadi,
Berbagai konflik horizontal di termasuk kebebasan berbicara, beragama dan
mayarakat khususnya Maumere menitik berkumpul. (c) dihilangkannya semua
beratkan pada permasalahan konflik suku dan perundang-undangan dan peraturan yang
71
menghalangi berfungsinya pers yang bebas diatas, maka pembelajaran demokrasi harus
dan terbenutknya partai-partai politik, (d) mampu menangkap hakikat dan prinsip
diciptaknnya sesuatu badan kehakiman yang demokrasi, bentuk pemerintahan, lembaga
bebas, dan (e) didirikannya kekuatan- negara, demokrasi, serta demokrasi dalam
kekuatan militier, keamanan dan kepolisian praktek dan masalah-masalah demokrasi.
yang tidak memihak. Disamping itu juga harus mampu
Gaffar, (2002:7) menarik kesimpulan menanamkan sikap yang demokratis dalam
sejumlah persyaratan untuk mengamati kehidupan sehari-hari sesuai dengann nilai
apakah sebuah political order merupakan demokratis dan budaya Indonesia.
sistem yang demokratis atau tidak, antara lain Perilaku dan kultur demokrasi menunjuk
akuntabilitas, rotasi kekuasaan, rekrutmen pada nilai-nilai demokrasi di masyarakat.
politik yang terbuka, pemilihan umum, Masyarakat yang demokratis adalah
danmenikmati hak-hak dasar.Dengan melihat masyarakat yang dilandasi oleh nilai-nilai
indikator diatas maka perkembangan demokrasi. Menurut Henry B. Mayo (1983)
demokrasi di Indonesia berada pada posisi dalam Budiardjo, M. (2009:62-63), nilai-nilai
demokrasi beku dengan melihat berbagai demokrasi meliputi:
fenomena hukum sosial dan politik yang a) Menyelesaikanperselisihandengan damai
terjadi. Selanjutnya bermuculan masalah dan secara
sosial lainya seperti KKN, dan menguaknya melembaga(institutionalizedpeaceful
berbagai kasus kekerasana dan pelanggaran settlement of conflict).
HAM yang dilakukan oleh aparat pemerintah b) Menjalin terselenggaranya perubahan
dalam melaksanakan tugasnya. secara damai dalam suatu masyarakat
Winataputra (2002:119) mengatakan yang sedang berubah (peaceful change in
bahwa ethos demokrasi sesungguhnya tidak a changing society).
diwariskan, tetapi dipelajari dan dialami, oleh c) Menyelenggarakan pergantian pimpinan
karena itu pendidikan demokrasi sangat secara teratur (orderly succession of
penting artinya dalam upaya pembentukan rulers).
warga negara yang demokratis.Maksud d) Membatasi pemakaian kekerasan sampai
pendidikan demokrasi menurut (UNESCO) minimum (minimum of coercion).
untuk kawasan asia pasifik (2000: 57) dalam e) Mengakui serta menganggap wajar
Budimansyah (2012: 52) dikemukakan adanya keanekaragaman (diversity)
bahwa tujuan pendidikan demokrasi adalah dalam masyarakat yang tercermin dalam
sebaga berikut: keanekaragaman pendapat, kepentingan
1. Meningkatkan informasi dan serta tingkah laku.
pengetahuan tentang prinsip demokrasi, f) Menjamin tegaknya keadilan.
sebagai bentuk pemerintahan yang
demokratis, lembaga politik, demokrasi Menyelesaikan perselisihan dengan
dalam praktek, dan masalah-maslah damai dan secara melembaga
demokrasi. (institutionalized peaceful settlement of
2. Menanamkan sikap dan nilai-nilai yang conflict). Dalam setiap masyarakat terdapat
mengembangkan demokrasi dalam perselisihan pendapat serta kepentingan,
kehidupan sehari-hari. yang dalam alam demokrasi dianggap wajar
3. Memperkuat tingkahlaku demokrasi. untuk diperjuangkan. Perselisihan-
perselisihan ini harus dapat diselesaikan
Berdasarkan tujuan pendidikan melalui perundingan serta dialog terbuka
demokrasi sebagaimana yang dikemukakan dalam usaha untuk mencapai kompromi,
72
konsensus, atau mufakat. Kalau golongan- Mahasiswa sebagai kelompok
golongan yang berkepentingan tidak mampu kekuatan koreksi yang membawakan hati
untuk mencapai kompromi, maka akan ada nurani masyarakat yang tertindas oleh
bahaya dan keadaan semacam ini akan orientasi kekuasaan yang lebih
mengundang kekuatan-kekuatan dari luar mengedepankan kepentingan pribadi dan
untuk campur tangan dan memaksakan kelompoknya dari pada orientasi pada
kehendak dengan kekerasan sehingga tidak kemajuan bangsa. Mahasiswa memiliki
tercapainya kompromi atau mufakat. kecerdasan berdasarkan fokus keahlian yang
Multikulturalisme berkaitan erat diambilnya dan mahasiswa juga mampu
dengan epistemologi. Berbeda dengan menerapkan keilmiahan pendidikan yang
epistimologi filsafat yang memberi arti diperolehnya di masyarakat. Maka dengan
kepada asal-usul ilmu pengetahuan. membentuk organisasi baik itu dependent
Demikian pula epistimologi di dalam maupun independent, mahasiswa memiliki
sosiologi yang melihat perkembangan ilmu kewajiban moral untuk menerapkan apa yang
pengetahuan di dalam kaitannya dengan telah diperolehnya dari bangku perkuliahan
kehidupan sosial. Multikulturalisme dalam itu dalam bentuk pengabdian kepada
epistimologi sosial mempunyai makna yang masyarakat. Atau dengan kata lain mampu
lain. Dalam epistimologi sosial, tidak ada menciptakan dan memberi jawaban atas
kebenaran mutlak. Hal itu berarti ilmu permasalahan- permasalahan rakyat.
pengetahuan selalu mengandung arti nilai. Di Demonstrasi umumnya dilatarbelakangi oleh
dalam suatu masyarakat, yang benar adalah matinya jalur penyampaian aspirasi atau
yang baik bagi masyarakat itu, biasanya buntunya metode dialog. Demonstrasi
dibudayakan pada anggota masyarakatnya dilakukan dalam rangka pembentukan opini
melalui belajar (Tilaar, 2004: 83). atau mencari dukungan publik. Tujuan
Pada masa awal kehidupan siswa, penelitian dalam penelitian ini adalah untuk
waktu banyak dilalui di daerah etnis dan mengetahui persepsi mahasiswa dalam mata
kulturnya masing-masing. Kesalahan dalam kuliah Pendidikan Pancasila dan
mentransformasi nilai, aspirasi, etiket dari Kewarganegaraan Universitas Nusa Nipa
budaya tertentu, sering berdampak pada Maumere Tentang Demokrasi di Maumere.
primordialisme kesukuan, agama, dan
golongan yang berlebihan. Faktor ini METODE PENELITIAN
penyebab timbulnya permusuhan antar etnis Pendekatan yang digunakan adalah
dan golongan. Melalui pendidikan pendekatan kualitatif, yang berimplikasi pada
multikultural sejak dini diharapkan anak penggunaan ukuran-ukuran kualitatif secara
mampu menerima dan memahami perbedaan konsisten, artinya dalam pengolahan data,
budaya yang berdampak pada perbedaan sejak mereduksi, menyajikan, memverifikasi
usage (cara individu bertingkah laku), dan menyimpulkan data tidak menggunakan
folkways (kebiasaan-kebiasaan yang ada di perhitungan-perhitungan secara matematis
masyarakat), mores (tata kelakuan di dan statistik, melainkan lebih menekankan
masyarakat), dan customs (adat istiadat suatu pada kajian interpretatif. Selanjutnya
komunitas). Dengan pendidikan Creswell (2010:15) mendefinisikan
multikultural peserta didik mampu menerima penelitian kualitatif adalah: Qualitative
perbedaan, kritik, dan memiliki rasa empati, research is an inquiry process of
toleransi pada sesama tanpa memandang understanding based on distinct
golongan, status, gender, dan kemampuan methodological traditions of inquiry that
akademik. explore a social or human problem. The
73
researcher builds a complex, holistic picture, direct observation, indepth interviewing,
analyzes words, reports detailed views of document review”. Dari pendapat di atas
informants, and conducts the study in a natural bahwa dalam penelitian kualitatif alat
setting. pengumpul data yang digunakan yaitu
Metode yang digunakan dalam observasi partisipatif, wawancara mendalam,
penelitian ini adalah studi kasus. Melalui dokumentasi, dan gabungan/triangulasi.
penelitian studi kasus diharapkan peneliti Namun dalam penelitian ini peneliti
dapat menyelidiki secara cermat suatu menggunakan teknik pengumpulan data
program berdasarkan prosedur pengumpulan berupa teknik observasi langsung, teknik
data yang telah ditentukan. Penggunaan komunikasi langsung, dan studi dokumentasi.
pendekatan penelitian kualitatif dengan studi Alat pengumpulan data yang digunakan
kasus dalam penelitian ini dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pedoman
untuk mengetahui kondisi yang obyektif dan observasi, panduan wawancara dan
mendalam tentang fokus penelitian. dokumen.
Pendekatan studi kasus dipilih karena Dalam penelitian ini analisis data
permasalahan yang dijadikan fokus mengacu pada langkah-langkah yang dipakai
penelitian ini hanya terjadi ditempattertentu oleh Miles dan Huberman (2007: 16-19) yang
yaitu program studi yang mendapatkan mata terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi
kuliah Pendidikan Pancasila dan secara bersamaan, yaitu: reduksi data,
KewarganegaraanUniversitas Nusa Nipa penyajian data, dan penarikan
Maumere. kesimpulan/verifikasi. Analisis data
Teknik pengumpulan data merupakan kualitatif merupakan upaya yang berlanjut,
langkah yang paling strategis dalam berulang dan terus menerus. Masalah reduksi
penelitian, karena tujuan diadakannya data, penyajian data, dan penarikan
penelitian adalah untuk mendapatkan data. kesimpulan merupakan rangkaian kegiatan
MenurutSugiyono (2012:225), sumber data analisis yang saling susul menyusul.
ada dua macam yaitu sumber primer, dan
sumber sekunder. Sumber primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data Pengumpulan
kepada pengumpul data, dan sumber Data
sekunder merupakan sumber yang tidak Penyajian
langsung memberikan data kepada Data
pengumpul data. misalnya lewat orang lain
atau dokumen. Dalam penelitian kualitatif, Reduksi Data
pengumpulan data dilakukan pada
naturalsetting (kondisi yang alamiah), Penarikan
Kesimpulan
sumber data primer, dan teknik pengumpulan
data lebih banyak pada obervasi
Gambar 1. Komponen Analisis Data
berperanserta (participant observation),
Sumber: Miles dan Huberman (2007:20)
wawancara mendalam (in depth interiview)
dan dokumentasi. HASIL DAN PEMBAHASAN
Selanjutnya menurut Catherine Pelaksanaan demokrasi di Maumere
Marshall, Gretchen B. Rossman (Sugiyono, dan keterlibatan mahasiswa dalam demokrasi
2011: 225), “the fundamental methods relied terlihat bahwa demokrasi terlaksana dengan
on by qualitative researchers for gathering prinsip kebebasan sipil, hak politik, lembaga
information are, participation in the setting,
74
demokrasi di pemerintah dan masyarakat (institution democracy) di pemerintahan dan
sipil. Lembaga, pemerintahan, organisasi dan masyarakat sipil.
perkumpulan masyarakat dilihat dari tingkat Secara informan demokrasi memiliki
kebebasan berserikat dan berkumpul dari beberapa kelebihan dibandingkan dengan
organisasi masyarakat sipil yang relatif sistem pemerintahan yang lainya, seperti
tinggi, organisasi masyarakat sipil yang yang diungkapkan mahasiswa yaitu
muncul dalam setiap struktur sosial kelebihan sistem pemerintahan Demokrasi
masyarakat. meliputi : memberi kesempatan untuk
perubahan di tubuh pemerintahan tanpa
A. Pelaksanaan Demokrasi di Maumere menggunakan kekerasan, adanya
Demokrasi adalah pemerintahan yang pemindahan kekuasaan yang dapat dilakukan
semua warga negaranya memiliki hak setara melalui pemilihan umum, sistem demokrasi
dalam pengambilan keputusan yang dapat mencegah adanya monopoli kekuasaan,
mengubah hidup masyarakat. Menurut dalam budaya demokrasi, pemerintah yang
mahasiswa, Demokrasi memberikan terpilih melalui pemilu akan memiliki rasa
kesempatan kepada warga negara berutang karena rakyat yang memilihnya.
berpartisipasi baik secara langsung atau Oleh karena itu hal ini akan menimbulkan
melalui perwakilan dalam perumusan, pemicu untuk bekerja sebaik-baiknya untuk
pengembangan, dan pembuatan hukum. rakyat, dan masyarakat diberi kebebasan
Demokrasi mencakup kondisi sosial, untuk berpartisipasi yang menimbulkan rasa
ekonomi, dan budaya yang memungkinkan memiliki terhadap negara.
adanya praktik kebebasan politik secara Demokrasi empirik mensyaratkan
bebas dan setara. sejumlah kriteria untuk melihat apakah
Selanjutnya, mahasiswa menegaskan demokrasi betul-betul terwujud dalam suatu
bahwa demokrasi itu terkait kebebasan negara. Kriteria itu antara lain dikemukakan
berpendapat, telah terbuka ruang komunikasi oleh Dahl (1992) dalam Affan Gafar,
publik antar sektor, salah satu faktor yang (2002:6) yang mengajukan tujuh indikator
menjadi stimulasi komunikasi publik bagi demokrasi secara empirik, yaitu:
diantaranya adalah kolom pengaduan publik 1. Control over goverment decision
di media cetak terkait proses pemerintahan about policy is constitutinality
dan kemasyarakatan, disisi lain kita dapat vested inelected officials.
melihat ekspresi masyarakat dalam bentuk 2. Elected officials are chosen and
aktifitas demonstrasi dalam ruang publik. Hal peacefully remamend in relatively
ini mengindikasi bahwa masyarakat frequent, fair, and free election ini
membutuhkan ruang komunikasi verbal which content is quite limited.
dalam bentuk media alternatif demikian. 3. Pratically all adulthave the right
Pemilihan legislatif dan pemilihan to vote in these elections.
presiden itu salah satu bentuk kegiatan 4. Most adults have the reight to run
berdemokrasi di Indonesia yaitu pemenuhan for public afflleas for which
hak-hak politik,selainkebebasan sipil dan candidates rub in these elections.
lembaga demokrasi. Pelaksanaan dan 5. Citizens have an effectivelly
perkembangan sejumlahaspek demokrasi enforeed right t fredoom of
yaitu pelaksaaan aturan kebebasan sipil expresions, particulerty political
(civilliberty),terlaksanya hak-hakpolitik exprestion including crtitisem of
(political rights) bagi setiap masyarakat,dan he officials, the conduct
berkembangya lembaga-lembagademokrasi
75
of the govermet, the presxaling melihat adanya kecenderungan dorongan
political, economic and social masyarakat berbasis kedaerahan yang
system and the demintion menyuarakan isu diskriminasi masyarakat
ideology. lokal.
6. The also have accses to Hak-hak dalam berpolitik
alternative sources of information termanifestasi dalam proses pemilihan dan
that are not monopolized by the partisipasi masyarakat dalam proses tersebut,
goverment ar any authier singer sejauh mana masyarakat mendapatkan hak
group. untuk memilih dan dipilih, serta seberapa
7. Finally thay have and effectively besar tingkat partisipasi masyarakat dalam
enfroced right to from and join proses-proses pengambilan kebijakan publik,
autonomous association, kalau dicermati, tingkat partisipasi
including political association masyarakat di Maumere dalam pemilu relatif
such as political parties and rendah.
interest group, than attempt to Sikap apatisme dan kecenderungan
influencs the goverment by masyarakat untuk tidak memilih, dapat
competing in elections and by diindikasikan lemahnya aspek hak-hak
orther peaceful means. politik warga negara. Tampaknya proses
demokratisasi harus didorong secara
Indikator yang diajukan oleh Dahl substansial tidak hanya prosedural semata,
sebagaimana tersebut diatas menunjukan dari aspek formalnya seolah telah terjadi
bahwa dalam suatu negara demokratis perlu proses demokratisasi namun, di arus bawah
adanya kontrol terhadap keputusan- sepertinya tidak terdapat perubahan yang
keputusan pemerintah dalam pemilihan signifikan dalam proses demokrasi kita,
pejabat.Adanya pemilihan secara bebas dan sehingga menimbulkan sikap apatis tersebut .
affair, hak pilih inklusif dimana setiap orang
dewasa memiliki hak untuk memberikan B. Keterlibatan Masyarakat (civil society)
suara dalam pemilihan kepala daerah, hak Dalam Demokrasi di Maumere
ikut pemilihan kepala daerah, adanya Secara umum informan memberikan
kebebasan berekspresi, warga negara keterangan bahwa kondisi kebebasan sipil di
memiliki hak untuk mencari sumber Maumere relatif cukup baik, hal ini dapat
informasi, dan hak untuk membentuk asosiasi tergambar dari tingkat kebebasan berserikat
atau organisasi termasuk partai-partai politik dan berkumpul dari organisasi masyarakat
yang independent. sipil yang relatif tinggi, organisasi
Salah satu variabel utama terkait masyarakat sipil yang muncul dalam setiap
kebebasan sipil adalah kebebasan dari segala struktur sosial masyarakat, walaupun
bentuk diskriminasi, dalam hal ini kondisi di kecenderungan kelembagaan yang dominan
Maumere sudah baik, dalam perspektif lebih didominasi yang bersifat primordial
gender kita dapat melihat bahwa ruang ketimbang yang berbasis minat bakat dan
partisipasi perempuan dalam sektor publik perkumpulan profesi.
cukup terasa, tercatat beberapa pimpinan Tingkat kondusifitas terkait masalah
daerah dipegang oleh kaum perempuan keberagamaan dan keberyakinan masyarakat
(Kades,anggota Dewan Perwakilan Rakyat di Maumere cukup terjaga, model konflik
dan DPD) demikian pula di lembaga politik yang muncul akibat masalah ini relatif kecil,
juga telah didorong untuk keterwakilan kuota hal ini tentunya sangat dipengaruhi kondisi
perempuan sebesar 30 %. Disisi lain kita kultural masyarakat di Maumere yang
76
heterogen sehingga adaptabel terhadap C. Faktor Yang Mempengaruhi
alkuturasi dan asimilasi budaya. Demokrasi di Maumere
Mahasiswa menegaskan, peran Salah satu variabel utama terkait
pemerintah sebagai pendorong civil society dengan pelaksanaan demokrasi di Maumere
juga merupakan dorongan yang cukup di pengaruhi oleh beberapa hal yang
signifikan, pemerintah yang semakin besinggungan secara langsung dengan
demokratis juga memberikan kesempatan tatanan demokrasi yakni terdiri dari:
yang luas bagi masyarakat untuk ikut serta ▪ Faktor kesejahteraan masyarakat
dalam setiap proses politik. Kesempatan yang Kesejahteraan masyarakat pada umumnya
luas tersebut adalah transparasi pemerintah menjadi faktor utama untuk menentukan
dan keterbukaan bagi masyarakat guna suatu negara itu demokratis atau tidak.
memperoleh informasi. Selain itu peran Dengan kata lain, apabila suatu negara
pemerintah guna memberikan kebebasan dan ingin hidup demokratis, maka masyarakat
kesempatan, pemerintah juga memberikan tersebut harus dapat melewati dari status
kebebasan pers seluas-luasnya, hal ini dapat miskin dalam perspektif ekonomi.
dilihat dengan tidak adanya media yang Alasan mengapa faktor ekonomi menjadi
dibredel seperti pada era Orde Baru. Dalam faktor utama bagi status suatu negara
hal lain adanya Mahkamah Konstitusi demokrasi, yaitu: bahwa pertumbuhan
memberikan kesempatan bagai semua warga ekonomi akan dapat mencerdaskan
negara untuk melakukan gugatan terhadap masyarakat dan masyarakat yang cerdas
undang-undang yang tidak adil, serta adanya merupakan salah satu kriteria bahkan
supremasi hukum juga memberikan jaminan syarat suatu masyarakat demokratis.
bahwa setiap masalah selalu diselesaikan Tingkat pertumbuhan ekonomi
dalam koridor hukum. Pengakuan akan HAM menunjukkan faktor yang sangat penting
juga semakin ditingkatkan selama perjalanan dalam pelaksanaan demokrasi di negara.
reformasi yang sudah berlangsung selama ini, ▪ Faktor sosial dan politik
hal tersebut juga semakin memberikan Faktor penting yang berkaitan dengan
pemberdayaan bagi civil society guna pembangunan demokrasi di suatu
menopang proses demokratisasi itu sendiri. masyarakat adalah masalah perasaan
Civil society berperan dalam kesatuan nasional atau identitas sebagai
meningkatkan kapasitas organisasi partai bangsa. Dalam hal ini, karakter dan
dalam menjalankan fungsinya, melalui tingkat keretakan sosial merupakan faktor
berbagai bentuk pelatihan pengembangan utama. Suatu pemikiran penting yang
kapasitas. Sebagai lembaga yang memiliki perlu diantisipasi adalah apakah batas-
sumber daya manusia yang diakui eksistensi batas antara kelompok-kelompok etnis itu
dalam pembangunan, civil society juga kuat atau lemah.
menyediakan para aktor dan pimpinannya ▪ Faktor budaya kewarganegaraan dan akar
sebagai kandidat yang mumpuni dalam ajang sejarah
pemilihan umum, baik untuk legislatif Wilayah yang berhasil menerapkan sistem
ataupun eksekutif. Pada saat yang bersamaan, pemerintahan demokratis ini disebut
civil society juga dapat berperan dalam masyarakat civic (berkewarganegaraan)
mobilisasi para pemilih untuk dapat memilih atau dikenal pula “community civic”.
pemimpin partai politik yang sesuai dengan Masyarakat demikian memiliki ciri-ciri
arah dan kepentingan mereka sebagai adanya keterikatan berkewargenegaraan,
pemilih. berpartisipasi secara aktif, dan tertarik
dengan masalah-masalah publik (civic
77
vertue). Dalam masyarakat tersebut efektif, yaitu kesempatan yang sama bagi
terdapat hubungan politik yang semua warga negara dalam proses pembuatan
berdasarkan asas persamaan derajat, tidak keputusan secara kolektif,pembeberan
hierarki, saling percaya, solidaritas dan kebenaran, yaitu adanya peluang yang sama
toleransi antar sesama. bagi setiap orang untuk memberikan
Masyarakat civic berhasil penilaian terhadap jalannya proses politik dan
menciptakan masyarakat sebagai modal pemerintahan secara logis,kontrol terakhir
dasar (social capital). Masyarakat sebagai terhadap agenda, yaitu adanya kekuasaan
modal di sini berbeda dengan modal dalam eksklusif bagi masyarakat untuk menentukan
ekonomi, uang (economic capital) maupun agenda mana yang harus dan tidak harus
dengan manusia sebagai modal (human diputuskan melalui proses pemerintahan,
capital), seperti pendidikan, keterampilan, termasuk mendelegasikan kekuasaan itu pada
dan pengetahuan. Modal masyarakat dapat orang lain atau lembaga yang mewakili
meliputi suatu kondisi saling peraya antar masyakat, danpencakupan, yaitu terliputnya
sesama, ada norma yang mengatur tentang masyarakat yang tercakup semua orang
saling percaya tersebut, ada jaringan sosial, dewasa dalam kaitannya dengan hukum.
seperti asosiasi dan masyarakat yang Keberadaan lembaga perwakilan
memadukan norma-norma ini dengan sikap dalam demokrasi modern sangat penting
saling percaya. Dengan kata lain demokrasi dalam suatu negara bangsa (Strong, 1960:
adalah sistem pemerintahan yang dibentuk 171). Bentuk lembaga perwakilan menurut
melalui pemilihan umum untuk John Stuart Mill merupakan pilihan bentuk
mengaturkehidupan bersama berdasar aturan pemerintahan yang ideal. Dikemukakan oleh
hukum yang berpihak pada rakyat banyak. Mill dalam Utilitarianism Liberty
Harris G. Warrant dalam Our Democracy at Representative Government
Work (1963: 2), memberikan rumusan (1988: 233), sistem perwakilan dalam
pengertian demokrasi sebagai“a government demokrasi modern: “……but since all cannot,
of the people, by the people, for the people”. in a community exceeding a single small
Bryan A. Garner dalam Black‟s Law town, participate personally in any but some
Dictionary (1999: 444), memberikan arti very minor portions of the public business it
demokrasi sebagai“government by the follows that the ideal type of a perfect
people, either directly or through government must be representative”.
representatives”. Melalui lembaga perwakilan,
Demokrasi akan mempunyai persoalan-persoalan kompleks yang dihadapi
konsekuensi demokrasi yang harus masyarakat akan dapat diselesaikan. Dengan
diperhatikan, yakni memberikan kesempatan demikian lembaga perwakilan berfungsi
kepada rakyat selaku warga negara untuk untuk menjembatani dan menyalurkan
menjalankan hak dan kewajiban politiknya aspirasi rakyat dalam proses
dalam bernegara. Dengan kata lain, ketika penyelenggaraan pemerintahan. Oleh karena
kesempatan-kesempatan yang merupakan itu secara umum lembaga perwakilan ini
konsekuensi dari standar ukuran umum mempunyai fungsi perundang-undangan,
negara demokrasi tersebut tidak dijalankan, fungsi pengawasan dan fungsi sebagai sarana
maka negara tersebut tidak dapat pendidikan politik (Saragih, 1988: 88).
dikualifikasikan sebagai negara demokratis. Fungsi-fungsi ini dilakukan oleh lembaga
Sebuah demokrasi idealnya memiliki perwakilan dalam rangka mewujudkan cita-
: Persamaan hak pilih dalam menentukan cita demokrasi modern yang dewasa ini
keputusan kolektif yang mengikat,partisipasi
78
diikuti oleh sebagian besar negara-negara di bersamaan, civil society juga dapat berperan
dunia. dalam mobilisasi para pemilih untuk dapat
Penggunaan fungsi-fungsi tersebut memilih pemimpin partai politik yang sesuai
secara teoritis mudah dipahami, tetapi dalam dengan arah dan kepentingan mereka sebagai
tataran praktek sulit dilakukan. Kesulitan ini pemilih.
muncul karena lembaga perwakilan lebih Untuk memahami relasi yang terjadi
menempatkan sebagai perwakilan politik antara partai politik dan civil society, Beavis
daripada perwakilan rakyat. Secara teoritis melihat ada tiga hal mendasar yaitu: Tipe dari
dalam masyarakat terdapat tiga prinsip aktivitas yang menghubungkan partai politik
perwakilan, yaitu perwakilan melalui partai dan civil society, kekuatan dari hubungan
politik (political representative), perwakilan tersebut, terlebih dalam konteks seberapa
daerah(regional representative) dan dekat dan eksklusif hubungan tersebut
perwakilan fungsional atau utusan golongan dibangun, danarah dari pengaruh dalam relasi
(functional representative), (Ashiddiqie, tersebut. Ada beberapa aktivitas yang
2002: 183-184). Di samping itu, di dalam dilakukan oleh civil society dan partai politik
masyarakatmasih terdapat juga adanya secara bersama-sama, dimana lebih banyak
„representation in ideas‟ yang mungkin fokus dalam konteks pembuatan kebijakan
belum tertampung oleh representasi yang publik seperti advokasi atau lobi terhadap
telah ada. Oleh karena itu, apa yang suatu isu yang sedang dibahas dalam proses
diputuskan oleh lembaga perwakilan belum pembuatan undang-undang. Dalam konteks
tentu dapat diterima oleh masyarakat. ini, civil society sebagai kelompok
Menurut mahasiswa tentang tidak kepentingan yang akan melobi partai politik
tertampungnya representasi tersebut di DPR untuk mendorong dan mendiskusikan
merupakan keadaan demikian akan kepentingan yang mereka ajukan. Sebagai
memunculkan kesenjangan antara wakil yang organisasi yang independen dari kepentingan
duduk dalam lembaga perwakilan dengan politik, civil society juga memiliki peran
rakyat yang diwakilinya. Pada gilirannya untuk memonitor janji-janji kampanye para
akan memunculkan persoalan mendasar di kandidat dan partai dalam masa kampanye
seputar keberadaan lembaga perwakilan. serta juga perilaku para politisi di DPR.
Pertanyaan mendasar apakah si wakil itu Dalam kesempatan yang berbeda,
sebatas mewakili partai politik yang civil society juga dianggap sebagai wadah
merupakan induk tempat bernaung dalam untuk berdiskusi tentang berbagai hal-hal
karier politiknya, atau si wakil itu mewakili penting terkait dengan isu-isu yang mereka
rakyat secara keseluruhan dan melepaskan (anggota DPR) butuhkan saat itu. Dalam
ikatan dari induk partai politiknya. konteks kebutuhan partai politik, civil society
Civil society berperan dalam juga berperan dalam meningkatkan kapasitas
meningkatkan kapasitas organisasi partai organisasi partai dalam menjalankan
dalam menjalankan fungsinya, melalui fungsinya, melalui berbagai bentuk pelatihan
berbagai bentuk pelatihan pengembangan pengembangan kapasitas. Sebagai lembaga
kapasitas. Sebagai lembaga yang yang memiliki sumber daya manusia yang
memilikisumber daya manusia yang diakui diakui eksistensi dalam pembangunan, civil
eksistensi dalam pembangunan, civil society society juga menyediakan para aktor dan
juga menyediakan para aktor dan pimpinannya sebagai kandidat yang
pimpinannya sebagai kandidat yang mampu mumpuni dalam ajang pemilihan umum, baik
dalam ajang pemilihan umum, baik untuk untuk legislatif ataupun eksekutif. Pada saat
legislatif ataupun eksekutif. Pada saat yang yang bersamaan, civil society juga dapat
79
berperan dalam mobilisasi para pemilih untuk Dan relasi yang terputus dengan kelompok
dapat memilih pemimpin partai politik yang civil society. Hal ini dimungkinkan manakala
sesuai dengan arah dan kepentingan mereka salah satu organ partai memutuskan keluar
sebagai pemilih. Sementara itu, bila kita dari partai dan bertransformasi menjadi
memperhatikan hubungan kedua institusi ini kelompok civil society dengan pertimbangan
dalam aspek kedekatannya, maka, Beavis efektivitas kerja dibandingkan berada di
menyebutkan terdapat empat arah relasi yang dalam partai politik.
terkait satu sama lain. Variabel utama terkait dengan
Dari perspektif civil society, paling pelaksanaan demokrasi di Maumere di
tidak di kalangan civil society terhadap tiga pengaruhi oleh beberapa hal yang
pandangan relasi tersebut dilihat: besinggungan secara langsung dengan
Menghindari kontak dengan partai politik, tatanan demokrasi yakni terdiri dari:
dimana civil society berusaha untuk tidak
terlibat dalam kegiatan politik sehingga a.Faktor kesejahteraan masyarakat
mereka tidak diklaim memiliki aktivitas yang Kesejahteraan masyarakat pada umumnya
partisan. Mendukung partai politik secara menjadi faktor utama untuk menentukan
menyeluruh, tanpa ada keberpihakan. Hal ini suatu negara itu demokratis atau tidak.
dilihat dari komitmen civil society untuk Dengan kata lain, apabila suatu negara ingin
mendukung partai politik berdasarkan agenda hidup demokratis, maka masyarakat tersebut
serta isu yang sama dengan kepentingan harus dapat melewati dari status miskin
kelompok civil society tersebut. Beraliansi dalam perspektif ekonomi.
dengan satu partai politik, dalam konteks ini Alasan mengapa faktor ekonomi menjadi
sebuah kelompok civil society atau lebih faktor utama bagi status suatu negara
menyediakan bergagai informasi dan bentuk demokrasi, yaitu: bahwa pertumbuhan
pelatihan hanya kepada satu partai politik, ekonomi akan dapat mencerdaskan
dan biasanya mereka memiliki ikatan yang masyarakat dan masyarakat yang cerdas
kuat seperti kelompok buruh. merupakan salah satu kriteria bahkan syarat
Dari perspektif partai politik, terdapat suatu masyarakat demokratis. Tingkat
empat pandangan yang dapat dilakukan oleh pertumbuhan ekonomi menunjukkan faktor
partai politik: Memiliki jarak jauh dengan yang sangat penting dalam pelaksanaan
civil society, situasi ini mengindikasikan demokrasi di negara
bahwa partai tidak memiliki hubungan b.Faktor Sosial dan Politik
dengan civil society atau adanya kompetisi Faktor penting yang berkaitan dengan
yang keras satu sama lain sehingga tidak pembangunan demokrasi di suatu masyarakat
memiliki relasi yang dekat. Mendapat adalah masalah perasaan kesatuan nasional
dukungan dari banyak kelompok masyarakat atau identitas sebagai bangsa. Dalam hal ini,
dalam jangka waktu yang singkat, hal ini karakter dan tingkat keretakan sosial
disebabkan tergantung dari kepentingan merupakan faktor utama. Suatu pemikiran
seperti apa yang menjadi titik temu dari relasi penting yang perlu diantisipasi adalah apakah
tersebut. Memiliki hubungan jangka panjang batas-batas antara kelompok-kelompok etnis
dengan satu atau beberapa kelompok civil itu kuat atau lemah.
society, hal ini diindikasi dari adanya c.Faktor Budaya Kewarganegaraan dan Akar
dukungan serius dan permanen dari satu Sejarah
kelompok civil society kepada satu partai Wilayah yang berhasil menerapkan sistem
politik, seperti kelompok think thank, pemerintahan demokratis ini disebut
kelompok serikat pekerja dan lain-lainnya. masyarakat civic (berkewarganegaraan) atau
80
dikenal pula”communitycivic”. Masyarakat terhadap kebijakan yang diambil oleh negara,
demikian memiliki ciri-ciri adanya yang dengan demikian juga bisa dikatakan
keterikatan berkewargenegaraan, sebagai pilar penegak demokrasi.
berpartisipasi secara aktif, dan tertarik
dengan masalahmasalah publik (civic vertue). KESIMPULAN
Dalam masyarakat tersebut terdapat Berdasarkan analsis data secara
hubungan politik yang berdasarkan asas kualitatis diperoleh kesimpulan bahwa
persamaan derajat, tidak hierarki, saling persepsi mahasiswa Universitas Nusa Nipa
percaya, solidaritas dan toleransi antar yang mendapatkan mata kuliah tentang
sesama. pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan
Masyarakat civic berhasil tentang pelaksanaan demokrasi di Maumere
menciptakan masyarakat sebagai modal dasar bahwa demokrasi terlaksana dengan prinsip
(social capital). Masyarakat sebagai modal di kebebasan sipil, hak politik, lembaga
sini berbeda dengan modal dalam ekonomi, demokrasi di pemerintah dan masyarakat
uang (economic capital) maupun dengan sipil. Lembaga perintahan masyarakat dilihat
manusia sebagai modal (human capital), dari tingkat kebebasan berserikat dan
seperti pendidikan, keterampilan, dan berkumpul dari organisasi masyarakat sipil
pengetahuan. Modal masyarakat dapat yang relatif tinggi, organisasi masyarakat
meliputi suatu kondisi saling peraya antar sipil yang muncul dalam setiap struktur sosial
sesama, ada norma yang mengatur tentang masyarakat. Civil society berperan dalam
saling percaya tersebut, ada jaringan sosial, meningkatkan kapasitas organisasi partai
seperti asosiasi dan masyarakat yang dalam menjalankan fungsinya, melalui
memadukan norma-norma ini dengan sikap berbagai bentuk pelatihan pengembangan
saling percaya. kapasitas. Secara umum faktor yang
Secara umum unsur-unsur penegak mempengaruhi demokrasi di Maumere
pelaksanaan demokrasi di Indonesia unsur- meliputi kesejahteraan masyarakat, sosial dan
unsur yang di dukung oleh beberapa politik dan budaya kewarganegaraan atau
komponen sebagai penopang tegaknya akar sejarah.
demokrasi antara lain:Negara
Hukum,Masyarakat Madani,Infrastruktur DAFTAR PUSTAKA
Politik, danPers yang bebas dan bertanggung Afan Gaffar. 1999. Politik Indonesia:
jawab. Konsepsi negara hukum mengandung Transisi Menuju Demokrasi.
pengertian bahwa negara memberikan Yogyakarta: Pustaka Pelajar
perlindungan hukum bagi warga negara Asshidiqie J. (2005). Hukum Tata Negara
melalui pelembagaan peradilan yang bebas, Dan Pilar-Pilar Demokrasi Serpihan
tidak memihak dan penjaminan hak asasi Pemikiran Hukum Media dan HAM.
manusia. Masyarakat madani (Civil Society) Jakarta: Kementrian Press
mensyaratkan adanya civic engagement yaitu Budiardjo, M. (2009). Dasar-Dasar Ilmu
keterlibatan warga negara dalam asosiasi- Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
asosiasi sosial. Infrastruktur politik terdiri Utama
dari partai politik (political party), kelompok Budimansyah, D. (2012). Perencanaan
gerakan (movement group) dan kelompok Pembelajaran Berbasis Karakter.
penekan atau kelompok kepentingan Bandung: Widya Aksara pers
(pressure/interest group). Terbentuknya ke- Cresswell, J.W. 2010. Research Design
tiga kelompok tersebut merupakan wujud (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
keterlibatan dalam melakukan kontrol
81
dan Mixed; Cetakan ketiga.
Yokyakarta: Pustaka Belajar
Farida Hanum. (2005). Fenomena
Pendidikan Multikural pada
Mahasiswa Aktivis UNY.Laporan
Penelitian. Lemlit UNY.
H.A.R Tilaar. (2004). Kekuatan dan
Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Manan B. (2003). DPR, DPD dan MPR
dalam UUD 1945FH. Yogyakarta: UII
Press,
Miles, M.B. & Huberman, A. M. (2007).
Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber
tentang Metode-metode Baru.
Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi
Rohidi dan judul Qualitative Data
Anlysis. Jakarta: Universitas Indonesia
Press.
Musa Asy’arie. (2004). Pendidikan
Multikutlural dan Konflik 1-2.
www.kompas.co.id. Akses Juli 2005.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung:
Alfabeta.
Winataputra, (2002). Demokrasi dan
Pendidikan Demokrasi,Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

82

Anda mungkin juga menyukai