Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan

Konsep utama perencanaan pembelajaran

Sebelum mempelajari modul 5.2 ini, mari kita pahami kembali konsep utama
dalam merencanakan pembelajaran.

Konsep 1. Komponen Perencanaan


Pembelajaran
Tiga komponen utama
dalam sebuah
perencanaan
pembelajaran Tujuan
Kegiatan Rencana Asesmen
Pembelajaran
Dokumen perencanaan
pembelajaran/modul
ajar memiliki tiga (3)
Berdasarkan Permendikbudristek no.16 Tahun 2022
komponen esensial

Modul 5.Merancang Kegiatan Pembelajaran| Materi 2 1


Pendahuluan
Konsep utama perencanaan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran harus selaras (dapat mendukung) dengan


Konsep 2. tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Contoh Kegiatan yang Selaras dengan Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran:
Anak dapat menggunakan peralatan sederhana untuk menolong dirinya melakukan suatu aktivitas (KD/TP terkait
teknologi).

Kegiatan:
Anak diajak ke luar kelas dan diminta untuk mengumpulkan batu dan berbagai benda di tanah yang menarik minat
mereka.

(Pendidik tidak menyediakan alat apapun karena ingin melihat ide dan gagasan anak bagaimana mereka menyelesaikan
tantangan yang diberikan pendidik)

Contoh Kegiatan yang Tidak Selaras dengan Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran:
Anak dapat menggunakan peralatan sederhana untuk menolong dirinya melakukan suatu aktivitas (KD/TP terkait
teknologi)

Kegiatan:
Anak menonton video pembelajaran bersama menggunakan laptop.
Alasannya : kegiatan menonton bersama menggunakan laptop pada contoh 2tidak memberi anak kesempatan untuk dapat menggunakan peralatan
dalam melakukan suatu aktivitas. Sebaliknya, kegiatan 1 menyediakan kesempatan bagi anak untuk mencari cara menggunakan alat-alat
sederhana yang ada di sekitarnya untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan oleh guru.

Modul 5.Merancang Kegiatan Pembelajaran| Materi 2 2


Studi Kasus

Konsep 3. Merancang kegiatan pembelajaran berkelanjutan

Mari cermati kasus berikut ini. Seorang guru


PAUD merancang pembelajaran sebagai
berikut:
“Apakah rancangan kegiatan dan implementasi yang
telah dilakukan guru PAUD tersebut dapat mencapai
Tujuan Pembelajaran : tujuan pembelajaran yang ditetapkan?”
Anak dapat melakukan berbagai aktivitas
motorik kasar menggunakan kakinya

Kegiatan Pembelajaran (30 menit)


Anak menendang bola ke gawang secara
bergantian. Setiap anak diberi kesempatan
menendang bola 2-3 kali

Asesmen
Guru melakukan asesmen menggunakan
ceklis. Dari hasil asesmen 18 anak
menunjukkan bahwa 10 anak dapat
menendang bola ke gawang, dan 8 anak
sisanya berhasil menendang bola tetapi tidak
masuk ke gawang (arahnya melenceng ke
kanan atau ke kiri)

Modul 5.Merancang Kegiatan Pembelajaran| Materi 2 3


Pemahaman
Konsep 3.
Kegiatan Pembelajaran yang Berkelanjutan
Jawabannya : Tidak
Alasannya

Guru tidak memberi Tujuan “anak dapat melakukan


Tujuan Pembelajaran berbagai aktivitas motorik kasar
yang ditetapkan adalah kesempatan anak
mengembangkan keterampilan menggunakan kakinya”
”Anak dapat melakukan seharusnya tidak cukup
berbagai aktivitas motorik kaki mereka dalam melakukan
gerak motorik kasarnya. Guru dilakukan dengan durasi 30
kasar menggunakan menit. Untuk dapat
kakinya”, namun kegiatan tidak melakukan kegiatan
‘pengembangan’ keterampilan mengembangkan keterampilan
pembelajaran hanya tersebut, anak perlu diberi
memberi kesempatan motorik kasar, melainkan
melakukan kegiatan dengan banyak kesempatan melatih
pada setiap anak untuk keterampilan motorik kasar
melakukan aktivitas ‘penilaian’. Yang guru lakukan
adalah ‘menilai’ apakah anak kakinya. Misalnya guru dapat
motorik menggunakan merancang berbagai kegiatan
kakinya dengan durasi sudah dapat mencapai
tujuan atau belum dengan untuk melatih keterampilan kaki
maksimal 2 menit. anak selama 1 minggu dengan
Meskipun waktu memanggil anak satu persatu,
bukan melakukan kegiatan durasi 30 menit per hari. Selama
pembelajaran 30 menit, 30 menit semua anak aktif
setiap anak hanya pengembangan keterampilan
yang memberi kesempatan mengoptimalkan berbagai
melakukan aktivitas 2 gerakan kakinya, bukan hanya
menit, sisanya diam anak melatih keterampilan
kakinya. bergantian menunggu giliran.
menunggu giliran.

Modul 5.Merancang Kegiatan Pembelajaran| Materi 2 4


Penguatan
Kegiatan Pembelajaran yang Berkelanjutan

Bapak/Ibu, kemampuan anak usia dini perlu dibangun secara berkelanjutan. Untuk membangunnya
diperlukan waktu dan pembiasaan. Kemampuan anak usia dini juga memerlukan stimulasi dari berbagai
aspek perkembangan.
Meskipun sebuah kegiatan dirancang untuk menyasar perkembangan tertentu, kegiatan yang dirancang
sebaiknya dapat mengakomodasi aspek perkembangan lain.

Misalnya pada kasus guru olahraga yang sudah kita simak bersama. Jika guru merancang sebuah kegiatan
pembelajaran yang hanya fokus untuk melatih keterampilan kaki anak selama 30 menit per hari selama 1
minggu, maka akan ada kemungkinan kegiatan tersebut menjadi tidak menyenangkan bagi anak karena
bersifat seperti ‘’drilling’, artinya bersifat pengulangan pada satu aktivitas saja.

Solusinya, guru perlu merancang kegiatan yang mengakomodasi aspek perkembangan lain.
Misalnya, guru dapat merancang kegiatan pengembangan keterampilan kaki yang juga mengakomodasi
keterampilan bahasa dan munculnya emosi yang menyenangkan.

Guru juga dapat menggunakan kegiatan gerak dan lagu, kegiatan membacakan narasi cerita yang meminta
anak melakukan gerakan-gerakan tertentu sepanjang cerita, dan lain-lain.

Modul 5.Merancang Kegiatan Pembelajaran| Materi 2 5

Anda mungkin juga menyukai