Pokok bahasan ini membicarakan tentang bahasa yang digunakan dalam puisi. Pokok
bahasan ini mencakup Diction, Imagery, and Symbolism.
Bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda dengan bahasa yang digunakan
dalam prosa walaupun ide yang disampaikannya sama. Memang puisi mudah dikenali
karena bentuknya yang khas yaitu pendek atau ringkas, terdiri dari baris-baris dan bait
tidak seperti cerpen, novel, atau drama.
Dengan bentuk yang ringkas puisi mampu menyampaikan pesan yang sangat luas.
Oleh sebab itu penyair pandai memilih kata-kata yang disebut dengan diction,
menggunakan image (pencintraan), menggunakan simbol, dan menggunakan majas atau
kata kiasan (figurative language).
1
merasakan bahwa diksi adalah pemilihan kata-kata dalam mengekspresikan emosi
sehingga sesuatu dapat dikomunikasikan dengan jelas.
Penyair biasanya menggunakan diksi dengan arti konotatif karena dengan cara ini
penyair dapat menggunakan sedikit kata tetapi mampu melukiskan banyak makna.
Sedangkan arti denotatif adalah definisi kata itu sendiri sesuai dengan arti yang
sebenarnya yang sudah jelas dan pasti. Marilah kita pelajari kembali puisi berikut ini dari
bahasan yang berbeda.
In Adam’s fall
We sinned all.
-- from The New England Primer
Of Man’s first disobedience and the fruit
Of the forbidden tree whose mortal taste
Brought death into the World, and all our woe,
With loss of Eden, till one greater Man
Restore us, and regain the blissful seat,
Sing, Heavenly Muse, that, on the secret top
Of Oreb, or of Sinai, didst inspire
That shepherd who first taught the chosen seed
In the beginning how the heavens and earth
Rose out of Chaos….
-- John Milton, Paradise Lost (Book I, lines 1-10) in Barnet, Berman, and Burto,
1988: 725
2
Setelah mempelajari kedua puisi ini, kita mengetahui bahwa penggunaan kata-
kata pada kedua puisi ini sangat berbeda. Penyair yang tidak dikenal dari The New
England Primer menjelaskan puisinya sangat jelas dan langsung, sementara Milton,
seorang pujangga termasyhur, memilih kata-kata kiasan yang sangat bervariasi untuk
menjelaskan hal yang sama yaitu the fall, keluarnya Adam dari Surga atau jatuhnya
Adam ke bumi. Untuk menjelaskan Adam’s fall, Milton mengatakan ”Man’s first
disobedience.” Milton juga menggunakan kalimat-kalimat yang jarang digunakan dalam
percakapan sehari-hari, seperti: ”Of man’s.” Dengan demikian Milton tampak sebagai
penyair yang lebih serba bisa (sophisticated) dari pada penulis yang tidak dikenal itu
(The New England Primer). Penyair ini menggunakan kata-kata yang sangat terbatas. Ini
menunjukkan bahwa penyair tersebut kurang berpengalaman atau kurang kreatif.
B. Imagery (Pencitraan)
Imaji (image) adalah ungkapan pengalaman indera melalui bahasa. Gambaran dalam
imaji dapat mengubah emosi dan pikiran pembaca sehingga pembaca dapat menghayati
pengalaman atau apa saja yang diungkapkan penyair. Gambaran dalam imaji dapat
diklasifikasikan menurut indera yang digunakannya, misalnya: image suara; image visual
(warna, bentuk dan gerakan); image rasa; image bau; image raba (panas, dingin, hangat,
kasar, halus). Image adalah sensori baik secara literal maupun dengan gaya bahasa.
Apabila Anda membaca rose atau mawar, Anda akan membayangkan setangkai
bunga mawar yang indah, atau mungkin Anda teringat akan bau harum bunga mawar.
Jadi image Anda tentang bunga mawar dapat berupa sight atau visual yaitu bahwa Anda
seolah-olah melihat bunga mawar, dan dapat juga smell yaitu bahwa Anda seolah-olah
mencium keharuman bunga mawar.
Sebagian besar pengalaman, kita dapatkan melalui indera. Apabila kita
membicarakan tentang alam pedesaan, hampir semua pengalaman atau kesan-kesan kita
terima melalui indera. Pada pagi hari, kita mendengar suara ayam jantan berkokok,
burung-burung berkicau, kita merasakan udara yang sejuk dan segar, kita melihat langit
yang bersih dan biru. Kita melihat bapak tani yang sedang pergi ke sawah dengan
cangkul yang berada di pundaknya. Untuk menggambarkan alam pedesaan ini, penyair
harus memilih unsur bahasa yang mengandung kesan indra. Untuk memperjelas
pembahasan tentang image marilah kita pelajari puisi berikut ini.
Prelude 1
T. S. Eliot
The winter evening settles down
With smell of steaks in passageways.
Six o’clock.
The burnt-out ends of smoky days.
And now a gusty shower wraps
The grimy scraps
Of withered leaves about your feet
And newspapers from vacant lots;
The showers beat
On broken blinds and chimney-pots
3
And at the corner of the street
A lonely cab-horse steams and stamps.
Puisi ini memberikan imaginasi kepada kita melalui indera yang berbeda-beda. Kita
seolah – olah mencium masakan steaks (tasting image), kita seolah-olah merasakan udara
yang dingin hujan rintik-rintik, dan daun-daun yang menyentuh kaki (touching image).
Kita mengimaginasikan melihat pemandangan di pedesaan pada suatu sore di musim
dingin (visual image). Kita seperti turut mendengarkan suara kicauan burung (hearing
image)
C. Symbolism.
Symbol termasuk jenis gaya bahasa. Symbol juga digunakan untuk membuat
perbandingan. Tetapi hanya satu unsur yang dituliskan dalam perbandingan tersebut.
Symbol memberikan pengertian yang lebih dari pengertian literal, dan kadang-kadang
mengandung lebih dari satu pengertian. Anda mengetahui bahwa burung Garuda adalah
symbol dari negara kesatuan Republik Indonesia. Burung Garuda menyimpan pengertian
yang dalam. Sayap, ekor, dan sisik, misalnya, memberi makna bahwa Indonesia merdeka
pada tanggal 17 bulan delapan tahun 1945. Masih ada pengertian lain yang tersimpan
pada burung Garuda itu, yang tentunya Anda mengetahui.
Contoh lain misalnya, dokter dan para medis mengenakan pakaian putih yang
memberi makna bahwa putih adalah lambang dari bersih dan sehat. Tetapi kata-kata
tersebut tidak pernah kita jumpai atau kita baca di rumah-rumah sakit atau di tempat-
tempat atau pusat pelayanan kesehatan. Jadi kita sebagai pembaca yang mengenali
symbol dan lalu membuat perbandingan.
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana symbol itu digunakan oleh penyair
dalam bahasa Inggris, Anda pelajari puisi di bawah ini.
Setelah membaca puisi ini, Anda mungkin akan memberikan argumentasi atau
interpretasi bahwa a rose (mawar) yang merupakan a bed of crimson joy (tempat
kepuasan) memberi makna yang lebih dari pada mawar yang ada di taman, sedangkan
worm (ulat) tidak tampak (invisible) karena ulat tersebut bersembunyi. Akan tetapi
4
invisible worm that flies in the night menyampaikan makna yang lebih dari sekedar
binatang kecil, berbadan lembut dengan jalannya yang perlahan-lahan. Mawar dan ulat
(rose and worm) yang diungkapkan oleh Blake memberi makna yang jauh dari sekedar
apa yang diungkapkan. Jelasnya bahwa rose and worm merupakan symbol. Symbol
apakah yang ada dalam pikiran Anda? Mungkin Anda akan setuju bahwa worm adalah
symbol dari seorang pria yang jahat, dan rose adalah wanita. Jadi puisi ini menjelaskan
tentang kejahatan pria terhadap wanita atau dengan kata lain bahwa puisi tersebut
menjelaskan tentang penghancuran kecantikan wanita. Kecantikan wanita dirusak oleh
kepuasan dan kegembiraan seorang pria.
Anda dapat menginterpretasikan sendiri tentang puisi oleh William Blake sesuai
dengan intelektual, imaginasi, emosi, perasaan, dan indra Anda. Mungkin analisa
yang diberikan belum tentu sesuai dengan pemikiran Anda. Yang jelas puisi Blake ini
membahas rose and worm sementara puisi tersebut tidak menjelaskan rose and worm
secara harfiah tetapi lebih dari itu. Anda sebagai pembaca puisi dapat dan boleh
menganalisa puisi yang Anda baca sesuai dengan argumentasi Anda.
Symbol selalu dalam bentuk obyek yang konkrit dan bukan perasaan yang abstrak
seperti rasa kasihan atau rasa benci. Untuk mengenali symbol, Anda dapat mencari obyek
yang mendapat penekanan khusus. Obyek tersebut mungkin diulang beberapa kali, atau
mungkin ditulis sebagai judul puisi. Sekarang giliran Anda mengecek pemahaman Anda
tentang diction, imagery, dan symbolism.
Referensi
Barnet, S.; Berman, M.; and Burto, W. (1988) Literature for Comprehension. New York:
Harper Collins Publishers.
Subagyo, K.P. dkk. (2014) Appreciation of Literary Works. Jakarta: Universitas Terbuka.