Anda di halaman 1dari 2

1.

Ibnu Sina (370 - 428 H/980 - 1073 M)

Ibnu Sina mempelajari ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya, umur 17 tahun ia telah dikenal sebagai
dokter dan atas panggilan istana beliau pernah mengobati pangeran Nuh Ibn Mansur sehingga pulih
kembali kesehatannya. Sejak saat itu Ibnu Sina mendapat akses untuk mengunjungi perpustakaan istana
yang terlengkap yaitu Kutub Khana. Ibnu Sina dikenal sebagai Bapak Kedokteran Dunia, kitabnya yang
terkenal adalah Qanun fi Al-Thibb (Dasar-Dasar Ilmu Kedokteran). Ia juga menulis buku berjudul Asy-
Syifa' dan An-Najat.

2. Al-farabi (870 M - 950 M)

Di usia muda, Al-Farabi hijrah ke Baghdad yang pada waktu itu merupakan pusat ilmu pengetahuan. Di
Baghdad ia belajar kepada Abu Bakar Al-Saraj untuk mempelajari kaidah bahasa Arab, dan kepada Abu
Bisyr Mattius ibnu Yunus (seorang kristen) untuk belajar logika dan filsafat. Al-farabi dikenal
sebagai Guru Kedua dalam filsafat, Al-Farabi memasukkan ilmu logika dalam kebudayaan Arab.

3. Ibnu Rusyd (526-595 H/1126-1198 M)

Pada usia 18 tahun Ibnu Rusyd bepergian ke Maroko, di mana ia belajar kepada Ibnu Thufail. Dalam
bidang ilmu Tauhid (teologi) ia berpegang pada paham Asy’ariyah dan hal ini tetap memberikan jalan
baginya untuk mempelajari ilmu filsafat. Ringkasnya Ibnu Rusyd adalah seorang yang ahli dalam bidang
filsafat, agama, syari’at, dan kedokteran yang terkenal pada masa itu. Ibnu Rusyd belajar matematika,
astronomi, filsafat, dan kedokteran kepada Ibnu Basykawal, Ibnu masarroh dan Abu Ja'far Harun. Beliau
dikenal orang barat dengan nama Averroes, lewat karyanya yaitu Al-Kulliyat yang telah diterjemahkan
dalam berbagai bahasa. Pemikiran-pemikiran Ibnu Rusyd sangat berpengaruh di negara-negara Eropa,
dan banyak dikaji di tingkat universitas. Ia adalah seorang tokoh muslim yang ahli dalam bidang filsafat
dan kedokteran.

4. Al-Khawarizmi (780 M - 850 M)

Al-Khawarizmi dikenal dengan teori Algoritmanya. Selain itu, ia juga menciptakan teori matematika lain.
Misalnya, Aljabar, yang disebut matematika ilmu Hitung. Pada waktu itu seseorang tidak bisa di sebut
sebagai ahli matematika jika tidak mampu menganalisa karya ilmiah para ahli matematika dulu. Al-
Khawarizmi juga menghasilkan ilmu dibidang astronomi, ia membuat sebuah tabel khusus yang
mengelompokan ilmu perbintangan. Beberapa Universitas di Eropa menggunakan buku karya al-
Khawarizmi sebagai bahan acuan dan buku tugas pelajaran untuk para Mahasiswa hingga memasuki
pertengahan abad ke XVI.
5. Al-Ghazali (1058 M/450 H - 1111 M/ 505 H)

Beliau mulai menuntut ilmu sejak masa kecilnya yaitu Ilmu Fiqih kepada Al-Imam Ahmad Bin
Muhammad Ar-Rodhakoni di kota Baghdad, lalu Al-ghazali melanjutkan studinya ke negara Jurjan, beliau
belajar kepada Al-Imam Abi Nashr Al-isma'ili, Kemudian Al-Ghazali melanjutkan studinya ke Kota
Naysabur untuk menimba ilmu kepada Al-Imam Al-Haromain Mufti Kota Mekkah dan Madinah.

6. Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun adalah seorang yang memiliki prestasi yang gemilang, beliau sangat mahir dalam
menyerap segala pelajaran yang diterimanya. Sejak masa kanak-kanak ia sudah terbiasa dengan filsafat,
ilmu alam, seni dan kesusastraan yang dengan mudahnya ia padukan dengan bidang kenegaraan,
perjalanan, dan pengalamannya. Wawasan Ibnu Khaldun terhadap beberapa prinsip-prinsip ekonomi
sangat dalam dan jauh kedepan sehingga sejumlah teori yang dikemukakannya hampir enam abad yang
lalu sampai sekarang tidak diragukan merupakan perintis dari beberapa formula teori modern. Dunia
mendaulatnya sebagai `Bapak Sosiologi Islam’. Sebagai salah seorang pemikir hebat dan serba bisa
sepanjang masa, buah pikirnya amat berpengaruh. Dialah Ibnu Khaldun, penulis buku yang
melegenda, Al-Muqaddimah.

7. Al-Kindi

Pendidikan al-Kindi dimulai di Kufah, dengan pelajaran yang umum saat itu, yaitu al-Qur’an, tata bahasa
Arab, kesusasteraan, ilmu hitung, fiqh dan teologi. Al-Kindi meninggalkan banyak karya tulis. Setidaknya
ada 270 buah karya tulis yang teridentifikasi, yang dapat diklasifikasi dalam 17 kelompok: (1) filsafat, (2)
logika, (3) ilmu hitung, (4) globular, (5) music, (6) astronomi, (7) geometri, (8) sperikal, (9) medis, (10)
astrologi, (11) dialektika, (12) psikologi, (13) politik, (14) meteorology, (15) besaran, (16) ramalan, (17)
logam dan kimia.10 Cakupan karya-karya tersebut menunjukkan luasnya wawasan dan pengetahuan al-
Kindi. Karena itu, Gerolamo Cardano (1501-1576 M), seorang tokoh matematika asal Italia, menilai al-
Kindi sebagai salah satu dari 12 pemikir besar dunia yang dikenal di Eropa saat itu.

Anda mungkin juga menyukai