Anda di halaman 1dari 12

Perubahan dan Adaptasi Psikologis

dalam Masa Kehamilan

Andi Dian Diarfah, M.Psi.,Psikolog


Selama masa kehamilan, wanita mengalami
banyak perubahan psikologis

Masalah psikologis seperti stress yang terjadi pada


ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan
janin.

• Janin dapat mengalami keterhambatan


perkembangan atau gangguan emosi saat lahir
nanti jika stress pada ibu tidak tertangani
dengan baik.
Trimester I (1-3 Bulan)
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian dengan
kenyataan bahwa dirinya sedang hamil.

Ibu selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar benar hamil. Hal ini dilakukan hanya
sekedar untuk meyakinkan dirinya.

Respon setiap ibu berbeda-beda setelah mengetahui dirinya hamil. Kadang muncul
penolakan, kekecewaan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan ibu berharap dirinya tidak
hamil.

Kadar hormon progesterone dan estrogen akan meningkat ketika hamil dan
menyebabkan adanya mood swing alias ketidakstabilan emosi pada ibu hamil

Sikap seorang ibu menjadi ambivalent, terkadang senang pada kehamilan, terkadang
tidak menerima kehamilan

Sekitar 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan


kesedihan. Perasaan ambivalen ini biasanya berakhir dengan sendirinya seiring dengan
penerimaan kehamilnnya.
❑ Seorang ibu akan mencari tanda- tanda untuk meyakinkan kehamilannya.

❑ Banyak ibu yang merahasiakan kehamilan awal, karena masih merasa belum yakin dengan
kehamilannya.

❑ Kekhawatiran pertama timbul pada trimester ini, dan berkaitan dengan kemungkinan terjadinya
keguguran.

❑ Beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan wanita juga mengalami
penurunan libido selama periode ini.

❑ Kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami sangat diperlukan.
Trimester II (4-6 Bulan)
Ibu sudah merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi

Perasaan sejahtera, terutama saat efek fisiologis seperti kelelahan,


mual, dan muntah menghilang.

Ibu sudah bisa menerima kehamilannya. dan mulai dapat


menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.

ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik tubuhnya, janin belum


terlalu besar sehingga belum menimbulkan ketidaknyamanan

Ibu sudah dapat merasakan gerakan bayi dan mulai merasakan


kehadiran bayinya di dalam dirinya.

Suami jg dapat ikut merasakan gerakan bayi ketika meraba perut


istrinys sehingga dapat meningkatkan emosi positif dan kenyamanan
pada istri.
Fase Pre-Quickening

Klasifikasi
periode
Bumil mengevaluasi aspek-
Your
aspek Text hamil.
yg terjadi selama Setelah quickening,

trimester
Memungkinkan ibu identitas keibuan akan
Here
u/mengembangkan identitas semakin jelas dan ibu akan

kedua
keibuannya. focus pada kehamilannya.

Fase Post-Quickening
Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil
lainnya/pada orang lain.

Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan,


kelahiran dan persiapan untuk peran baru.

Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan,


rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimester pertama dan merasakan meningkatnya
libido
Trimester III (7-9 Bulan)

Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan


waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
bayinya.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga
dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek.
Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya
dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil.

Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan hal yang mengingatkan


ibu pada bayi yang akan dilahirkan nanti
❑ Rasa tidak nyaman ❑ Kehilangan perhatian khusus yang diterima selama
kehamilan sehingga memerlukan dukungan baik dari
Kadang – kadang merasa kuatir bahwa suami, keluarga maupun tenaga kesehatan
bayinya akan lahir sewaktu – waktu
❑ Persiapan aktif untuk bayi dan menjadi orang tua

❑ Meningkatnya kewaspadaan akan


❑ Takut suami tidak setia karena merasa bentuk badannya
timbulnya tanda dan gejala persalinan
jelek
❑ Kecemasan mengenai abnormalitas pada
janin, yang dapat mengganggu tidur atau ❑ Gangguan citra tubuh. Dampak psikologis akibat
menyebabkan mimpi buruk. ketidaknyamanan fisiologis, misalnya nyeri punggung dan
nyeri epigastrik.
❑ Kecemasan akan persalinan (misalnya
cemas terhadap rasa nyeri). ❑ Peningkatan kerentanan terhadap peristiwa penting
dalam hidup, misalnya kondisi keuangan, pindah rumah
atau kurangnya dukungan persalinan
Perbedaan kondisi psikologis dari kehamilan
pertama dan kehamilan selanjutnya

Kondisi psikologis dipengaruhi oleh


beragam faktor: kondisi ekonomi, support
keluarga, ciri kepribadian
Dukungan Psikologis Ibu Hamil

Dukungan Suami

Dukungan Keluarga

Tingkat kesiapan personal ibu

Pengalaman traumatis ibu

Tingkat aktivitas ibu


11

Anda mungkin juga menyukai