Adsorben Fly Ash
Adsorben Fly Ash
Fly Ash
Sinardi
1 Prakata
35 Reaktor Batch
9 40
Analisis Efektivitas
Adsorben
Adsorben Fly Ash
17 Limbah Cair
Cold Storage
44 Bahan Bacaan
24 Pengolahan
Limbah Cair
1
Prakata
Sebuah Pengantar
Fly ash atau abu terbang merupakan salah
satu produk hasil pembakaran batubara.
Pada industri semen, batubara terbanyak
digunakan sebagai bahan bakar pada pusat-
pusat pembangkit tenaga listrik terutama
untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Lebih dari 90% abu yang dihasilkan terdiri
dari 20% bottom ash dan slag, sedang
sisanya adalah 75% berupa fly ash. Sekitar
70% - 80% abu batubara yang dihasilkan
dibuang ke landfill atau kolam. Sebagian fly
ash seringkali digunakan sebagai pengganti
semen dan beton, atau sebagai pengisi
konstruksi bangunan bahkan saat ini fly ash
juga dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan batako.
3
Adsorben
Adsorben adalah zat padat yang dapat
menyerap partikel. Adsorben memiliki sıfat
yang spesifik yaitu berpori yang berfungsi
menyerap partikel-partikel. Karena itu pori-
pori adsorben yang sangat kecil berarti
memiliki permukaan zat dalam menyerap
partikel luas. Adsorben dibagi menjadi dua
jenis yaitu; adsorben polar atau hydrophilic
seperti silika gel, alumina aktif, zeolit; dan
adsorben non polar atau hydrophobic
termasuk polimer adsorben dan karbon aktif.
Zeolit
Salah satu adsorben yang akan dibahas
adalah zeolit. Mineral zeolit telah dikenal
sejak tahun 1756 oleh Cronstedt ketika
menemukan Stibnit yang bila dipanaskan
mineral tersebut akan seperti batuan
mendidih (boiling stone) karena dehidrasi
molekul air yang dikandungnya. Pada tahun
1954 zeolit diklasifikasi sebagai golongan
mineral tersendiri, yang saat itu dikenal
sebagai molecular sieve materials.
Fly Ash
Masyarakat pada umumnya mengetahui
bahwa pemakaian batubara sebagai bahan
bakar dapat menimbulkan polutan yang
mencemari udara berupa karbon monoksida,
oksida-oksida nitrogen, oksida-oksida
belerang, senyawa-senyawa karbon, dan fly
ash.
Silika oksida 51
Zat Pencemar
Beberapa zat pencemar pada air yang juga
menjadi parameter kualitas air bersih
beserta dampaknya sebagai berikut :
Persiapan Adsorben
Sebelum fly ash digunakan dalam proses
adsorpsi, fly ash harus terlebih dahulu
diaktivasi. Beberapa tahap dalam melakukan
aktivasi adsorben adalah dealuminasi,
pertukaran ion, dan kalsinasi.
Pra Pengolahan
Pengolahan Fisika
Pengolahan Kimia
Pengolahan Biologi
Reaktor Batch
Reaktor kimia dirancang untuk mereaksikan
bahan-bahan kimia, atau juga sering disebut
sebagai tempat untuk mengonversi bahan
baku menjadi produk. Reaktor sering juga
dianalogikan sebagai jantungnya proses
kimia. Desain reaktor kimia dengan
kandungan bahan kimia yang cukup banyak
akan disintesis pada skala komersial
tergantung pada beberapa aspek kimia.
Waktu Pengambilan
Parameter Sampel (jam)
0 2 4 6
Waktu Pengambilan
Parameter Sampel (jam)
0 2 4 6
Analisis Efektivitas
Adsorben Fly Ash
Hasil analisis laboratorium terhadap
kemampuan adsorpsi fly ash dengan waktu
pengambilan sampel tiap 2 jam seperti yang
terlihat bahwa terdapat perbedaan mutu
limbah cair organik cold storage sebelum
adsorpsi dan sesudah adsorpsi. Hal ini
dikarenakan fly ash memiliki rongga yang
bila dipanaskan maka rongga tersebut
mampu mengadsorpsi limbah cair yang
dilewatkan padanya. Fly ash dapat
digunakan sebagai adsorben yang
menjanjikan untuk menghilangkan berbagai
jenis polutan dari air limbah.
Bahan Bacaan
Anonim. 2006. Pemanfaatan Fly Ash sebagai
Bahan Campuran Pembuatan Portland
Pozzolan Cemen (PPC) : Jurnal Manusia
dan Lingkungan Vol 13 No 3. Pusat Studi
Lingkungan Hidup. Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.
Tentang Penulis