Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS ADSORBEN ARANG AKTIF SEKAM PADI DAN KULIT PISANG KEPOK UNTUK

PENGOLAHAN AIR SUNGAI OGAN


Ira Lorenza
Ira Lorenza, Legiso*, Mardwita3*
1,2,3,
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Palembang
*
E-mail Penulis:iralorenza79@gmail.com
Abstrak
Air sungai adalah sumber daya alam untuk kebutuhan makhluk hidup tapi sampai saat ini masih banyak
sungai yang tercemar diakibatkan oleh perindusteian. Maka dari itu dibutuhkan cara untuk dapat menggurangi
pencemaran air sungai menggunakan adsorben sekam padi dan kulit pisang kapok. Penelitian ini dilakukan dengan
bahan baku,aktivasi,karbonisasi serta penyerapan kadar air sungai dengan karbon aktif. Berdasarkan dari hasil
penelitian karbon aktif sekam padi dan kulit pisang kapok dengan konsentrasi H3po4 0,1N 20% bias menurunkan
kadar TSS dari nilai awal 79,3 mg/L menjadi 48,2 dan Fe 0,63 mg/L menjadi 0,03 mg/L namun untuk pH
mengalami peningkatan dari nilai awal 5,94 menjadi 7,01. Kesimpulan yang didapat dari karbon aktif sekam padi
lebih baik dari kulit pisang kapok untuk mengurangi kadar pencemaran air sungai ogan.
Kata kunci: Sekam padi, Kulit pisang kapok , Air sungai ogan, Karbon aktif

Latar Belakang Pada dasarnya kulit pisang belum diolah secara


Air sebagai salah satu unsur penting di dalam nyata, hanya dibuang sebagai limbah organik atau
proses metabolisme tubuh manusia dan sumber untuk makan ternak yaitu kambing atau sapi
kehidupan bagi seluruh makhluk hidup merupakan sedangkan sekam padi digunakan untuk
anugerah dari Tuhan yang harus kita jaga, pelihara pupukorganic . Kulit pisang juga menjadi limbah
dan lestarikan guna kelangsungan hidup dimasa dari industri pengolahan pisang namun bisa
depan. Manusia akan lebih cepat meninggal karena dijadikan teknologi dalam penjenihan air (Lubis,
kekurangan air dari pada kekurangan makanan. Di 2012)
dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar Penelitian yang dilakukan Sitanggang
terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55 (2015) karbon aktif sekam padi dapat menurunkan
-60% berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak kadar besi (Fe) pada air sumur gali sebesar 77,24 %.
sekitar 65%, dan untuk bayi sekitar 80 %(Biology Menurut Mirsa (2017), kulit pisang kepok dapat
Science & Education 2016). dijadikan sebagai bahan karbon aktif, hasil yang
Besi ialah lebih dari satu unsur-unsur didapat untuk nilai karbonisasinya mencapat
penting dalam air permukaan ,perairan yang berada 96,56%. Penelitian tersebut hanya diteliti proses
di daerah industri yang mengandung besi sangat pembuatan karbon aktif dari kulit pisang tidak
tidak di perlukan dalam rumah tangga ,karena dapt sampai kepada aplikasinya ke air. Kulit pisang
mengakibatkan bekas karat pada pakaian,alaat-alat sebelumnya memang bisa menurunkan kadar logam
rumah tangga dan menimbulkan rasa yang tidak berat namun tanpa diproses sebagai karbon aktif
enak pada air minum (achmad 2013). dalam penelitian yang dilakukan oleh Gustavo
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor Castro dari Biosciences Institute bahwa kulit pisang
No.492/MENKES/PER/IV/2010 mengatur tentang dapat menarik logam-logam beratyang
syarat-syarat dan pengawasan kualitas air mengontaminasi air, kulit pisang yang dikeringkan
menetapkan standar baku mutu air minum yang kemudian dicampur dengan air dan hassilnya air
menunjukkan bahwa air bersih telah memenuhi bersih dari logam, logam menempel pada kulit
persyaratan kesehatan. Standar nilai baku mutu pisang (Castro dkk, 2015).
untuk logam besi yaitu 0.3 mg/l. Apabila kadar besi Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti
(Fe) melebihi nilai baku mutu, maka air bersih tidak tertarik untuk memanfaatkan limbah sekam padi
memenuhi syarat dan harus dilakukan pengolahan dan kulit pisang kepok untuk di jadikan karbon aktif
sebelum dipakai untuk keperluan sehari-hari yang dapat di gunakan dalam penjernihan air di
terutama dikonsumsi. sungai tersebut.
Kulit pisang dan sekam padi merupakan
limbah buangan yang cukup banyak jumlahnya.
Pengertian Adsorpsi dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan dengan
Adsorpsi merupakan peristiwa penyerapan mudah, yaitu dengan cara degassing atau
suatu subtansi pada permukaan zat padat. Pada pemanasan pada temperatur 150-2000C selama 2-
fenomena adsorpsi, terjadi gaya tarik menarik 3jam.
antara substansi terserap dan penyerapan. Dalam
sistem Adsorben fasa teradsopsi dalam solid disebut Adsorpsi secara kimia
adsorbat sedangkan solid tersebut adalah adsorben. Dalam hal ini, adsorpsi terjadi karena
Proses adsorpsi dapat terjadi karena adanya gaya adanya reaksi kimia antara molekul- molekul
tarik atom atau molekul pada permukaan padatan adsorbat dengan permukaan adsorben. Adsorpsi
yang tidak seimbang. Adanya gaya ini, padatan, jenis ini diberi istilah sebagai “absorption” dan
baik fasa gas atau fasa larutan kedalam bersifat tidak reversibel hanya membentuk satu
permukaannya. Akibatnya konsentrasi molekul lapisan tunggal (monolayer). Umumnya terjadi pada
pada permukaan menjadi lebih besar dari pada fasa temperatur diatas temperatur kritis adsorbat.
gas zat terlarut. Proses adsorpsi hanya terjadi pada Sehingga kalor adsorpsi yang dibebaskan tinggi.
permukaan, tidak masuk dalam fasa bulk/ruah. Adsorben yang mengadsorpsi secara kimia pada
umumnya sulit diregenerasi.
Adsorpsi secara fisika
Proses adsorpsi atau penyerapan adalah Adsorben
fenomena fisik yang terjadi saat molekul-molekul Material penyerap atau adsorben adalah
gas atau cair dikontakan dengan suatu padatan dan zat atau material yang mempunyai kemampuan
sebagian dari molekul-molekul tadi mengembun untuk mengikat dan mempertahankan cairan atau
pada permukaan padatan tersebut. Apabila interaksi gas didalamnya. Adapun beberapa adsorben yang
antara padatan dan molekul yang mengembun tadi digunakan secara komersial adalah kelompok polar
relatif lemah, maka proses ini disebut adsorpsi fisik adsorben atau disebut juga hydrophilic seperti silika
yang terjadi hanya karena gayavan derWaals. gel, alumina aktif, dan zeolit.
Kelompok lainnya adalah kelompok non
Berdasarkan interaksi molekul antara polar adsorben atau hydrophobic seperti polimer
permukaan adsorben dengan adsorbat, adsorpsi adsorben dan karbon aktif.Karakter fisik adsorben
dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu penyerapan yang yang utama adalah karakter permukaannya,
secara fisika (adsorpsi) dan penyerapan secara yaitu luas permukaan dan pori-porinya.Karakteristik
kimia (absorpsi). adsorben dapat dilihat dari permukaannya seperti
Pada adsorpsi jenis ini, adsorpsi terjadi luas permukaan dan polaritas.Semangkin luas
tanpa adanya reaksi antara molekul- molekul permukaan spesifik, maka kemampuan adsorpsi
adsorbat dengan permukaan adsorben. Molekul- juga semangkin meningkat. Karakteristik adsorben
molekul adsorbat terikat secara lemah karena yang dibutuhkan untuk adsorpsi, adalah:
adanya gayavan der Waals. Adsorpsi ini relatif
berlangsung cepat dan bersifat reversibel 1. Luas permukaan besar sehingga kapasitas
(reversible). Karena dapat berlangsung di bawah adsorpsinya tinggi
temperatur kritis adsorbat yang relatif rendah, 2. Memiliki aktifitas terhadap komponen yang
maka panas adsorpsi yang dilepaskan juga rendah. diadsorpsi
Adsorbat yang terikat secara lemah pada
permukaan adsorben, dapat bergerak dari suatu 3. Memiliki daya tahan yang baik
bagian permukaan ke bagian permukaan lain.
4. Tidak ada perubahan volume yang berarti
Peristiwa adsorpsi fisika menyebabkan molekul-
selama peristiwa adsorpsi
molekul gas yang teradsorpsi mengalami
Adsorben yang memiliki kemampuan
kondensasi. Besarnya panas yang dilepaskan
menyerap air disebut hydrophilic yaitu silika gel,
dalam proses adsorpsi fisika adalah kalor
zeolit dan aktif alumina, sedangkan adsorben yang
kondensasinya.
memiliki kemampuan menyerap oli dan gas
Proses adsorpsi fisik terjadi tanpa
disebut hydrophobic yaitu karbon aktif dan
memerlukan energi aktivasi, sehingga proses
tersebut membentuk lapisan jamak (multilayers) adsorben yang polimer.
pada permukaan adsorben. Ikatan yang terbentuk
Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi besar yaitu 25-1000% terhadap berat karbon aktif
Adapun faktor–faktor yang mempengaruhi adsorpsi (Prabarini 2015).
suatu absorben antara lain :
Sifat adsorpsi karbon aktif sangat
a. Kelarutan adsorpsi tergantung pada porositas permukaannya, namun
Proses adsorpsi yang terjadi pada molekul- dibidang industri, karakterisasi karbon aktif lebih
molekul yang ada dalam larutan harus dapat difokuskan pada sifat adsorpsi dari struktur porinya.
berpisah dari cairannya dan dapat berikatan Gugus fungsi dapat berbentuk pada karbon aktif
dengan permukaan adsorben. ketika dilakukan aktivasi,yang disebabkan
b. Kemurnian adsorben terjadinya interaksi radikal bebas pada permukaan
Sebagai zat yang digunakan untuk karbon dengan atom-atom seperti oksigen dan
mengadsorpsi, maka adsorben yang lebih nitrogen, yang berasal dari proses pengolahan
murni lebih diinginkan karena memiliki ataupun atmosfer. Gugus fungsi ini menyebabkan
kemampuan adsorpsi yang lebih baik. permukaan karbon aktif menjadi reaktif secara
c. Proses Pengadukan kimiawi dan mempengaruhi sifat adsorpsinya.
Jika Proses pengadukan relatif kecil maka Oksidasi permukaan dalam produksi karbon aktif
adsorben sukar menembus lapisan film antara akan menghasilkan gugus hidroksil,karbonil dan
permukaan adsorben dan film diffusion yang karboksilat yang memberikan sifat amfoter pada
merupakan factor pembatas yang karbon sehingga karbon aktif dapat bersifat sebagai
memperkecil kecepatan penyerapan. asam maupun basa (Sudirjo,2013).
d. Suhu
Jika suhu bertambah maka absorpsi dari Sekam Padi
larutan berkurang,bagi senyawa yang mudah Padi merupakan komoditas paling penting di
menguap adsopsi dilakukan dengan suhu indinesia salah satu hasil utama
kamar jika memungkinkan dengan suhu lebih pertanian,disamping mampu mencukupi kebutuhan
rendah. pangan. Produksi padi juga menghasilkan limbah
e. Jumlah adsorben berupa sekam padi. Sekam padi adalah bagian kulit
Absorben yang mempunyai ukuran partikel terluar dari butiran padi, dimana kulit padi akan
yang sama yaitu mempunyai luas permukaan terpisah dan menjadi limbah atau buangan,ketika
persatuan luas yang tetap sehingga banyaknya butiran padi digiling,78% dari beratnya akan
adsorbat yang di absopsi sebanding dengan menjadi beras dan akan menghasilkan 22% beras
berat adsorben. kulit sekam.sekam padi memiliki kandungan kimia
f. Luas permukaan dan volume pori didalamnya yang bias dimanfaatkan.
absorben Menurut suharno (1979) ditinjau dari
Jumlah molekul adsorbat yang teradsorpsi komposisi kimia sekam padi mengandung beberapa
meningkat dengan bertambahnya luas permukaan unsure kimia penting seperti terlihat dalam tabel.
dan volume pori-pori adsorben. Dalam proses
adsorpsi, adsorben sering kali di tingkatkan luas
permukaannya karena luar permukaan adsorben No komponen Kandungan (%)
merupakan salah satu factor utama yang
mempengaruhi proses adsorpsi. 1 kadar air 9.020

Arang Aktif 2 Protein kasar 3.027


Arang aktif merupakan senyawa amorf yang
dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung 3 Lemak 1.180
karbon atau arang yang diperlukan secara khusus
4 Serat kasar 35.680
untuk mendapatkan daya absorpsi yang tinggi.
Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa- 5 Abu 17.710
senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya
selektif,tergantung pada besar atau volume pori-pori 6 Karbohidrat kasar 33.710
dan luas permukaan. Daya serap karbon aktif sangat
Pemanfaatan Sekam Padi
Manfaat sekam padi dapat memperbaiki Menurut Yosephine dkk (2012) ditinjau dari
sifat tanah,pengaruh utama pada struktur tanah ialah komposisi kimia kulit pisang mengandung beberapa
berhubungan dengan pemadatan,aerasi,dan unsur kimia penting seperti terlihat dalam tabel
perkembangan akar,jika persentasi kandungan berikut :
sekam padi menurun maka konsekuensi terjadi
penurunan aerasi akan menghambat perkembangan Air Sungai
akar dan akan menghambat aktivitas
mikroorganisme.Pemanfaatan sekam padi untuk No Senyawa Kandungan (gr)
begbagai keperluan yaitu :
1. Sumber Silika
Silika dalam sekam padi adalah suatu 1 Protein 8.6
sumber silika yang cukup tinggi, silika dari sekam
merupakan saingan dari sumber silika lain seperti 2 Lemak 13.1
pasir, bentonit dan tanah diatom tetapi biasanya
3 Pati 12.1
silika dari sekam padi mempunyai keuntungan
karena jumlah elemen lain (pengotor) yang tidak 4 Abu 15.3
diinginkan adalah sangat sedikit dibandingkan
jumlah silikanya. Silika diperoleh dari pembakaran 5 Serat total 50.3
sekam untuk menghasilkan abu atau secara
ekstraksi sebagai natrium – silikat dengan larutan Air sungai adalah air yang permukaanya
alkali. banyak digunakan oleh masyarakat. Air sungai
2. Pemurnian Air masih digunakan untuk mencuci,mandi,sebagai
Pemanfaatan sekam antara lain sebagai sumber air minum dan lainya. Sungai sebagai
sumber energy,abu gosok yaitu untuk keperluan sumber daya alam yang mempunyai fungsi
rumah tangga,bahan pencampur untuk pembuatan serbaguna bagi kehidupan manusia. Fungsinya
semen Portland dalam bidang indutri ,dan untuk sumber air minum,sarana
digunakan untuk menjernihkan air. Pemanfaatan transportasi,perikanan dan lainnya aktivitas manusia
sekam padi untuk menjernihkan air dengan cara menyebabkan air sungai rentan pada pencemaran
filtrasi atau penyaringan partikel,koagulasi, dan air.(Hendrawan 2014)
adsorpsi.
Sungai Ogan
3. Bahan Bakar Sungai Ogan adalah sebuah sungai
Pembakaran merupakan satu metode yang di Sumatra Selatan, Indonesia. Sungai Ogan adalah
umum dan sering digunakan dalam proses akhir anak sungai dari Sungai Musi di Sumatra bagian
pengolahan sekam padi. Sekam padi yang dibakar selatan. Mengalir seluruhnya di dalam wilayah
secara langsung untuk meneruskan aliran uapnya provinsi Sumatra Selatan. Sungai Ogan merupakan
atau digunakan didalam generator untuk sungai terpanjang ketiga di Sumatra Selatan (setelah
menghasilkan tenaga penguat dengan minyak ter sungai Musi dan Komering). Sungai ini mengalir di
yang memiliki nilai bahan bakar. perbatasan atau memotong melalui kabupaten OKU
Tanaman Pisang (Musa Paradisiaca) Selatan, OKU, OKI, dan Ogan Ilir. Sampel
kulit pisang kapok mengandung beberapa Penelitian diambil di desa Tanjung Raja
komponen biokimia antara lain selulosa, hemi Kec.Tanjung Raja Kab, Ogan Ilir Sumatera Selatan.
selulosa, pigmen klorofil dan zat pektin yang Air sungai ogan yang digunakan sebanyak 13 liter.
mengandung asam galacturonic, arabinosa dan Air sungai ogan memiliki warna coklat, yang
rhamnosa. Asam galacturonic menyebabkan kulit digunakan oleh sebagian masyarakat untuk
pisang kuat untuk mengikat ion logam yang kehidupan sehari-hari.
merupakan gugus fungsi gula karboksil.Selulosa Dapat dilihat pada tabel baku mutu air
juga memungkinkan pengikatan logam berat. Sungai berdasarkan keputusan Peraturan Gubernur
Limabh kulit pisang yaitu salah satunya dapat Sumatera Selatan Nomor 16 Tahun 2012.
digunakan sebagai ekstraktor logam berat Tabel Baku Mutu Air Sungai
(Hewwet,dkk 2014)
Paramete Satuan Kadar Maksimum
r
3. Persyaratan Kimia
Suhu ⁰C Deviasi ± 3 Mempunyai pH netral derajat keasaman
air harus netral tidak boleh bersifat asam atau
Jumlah Mg/L 1500
basa,tidak mengandung bahan kimia beracun seperti
zat padat
nitrat,nitrit,sianida dan tidak mengandung logam
terlarut
berat seperti fe dan lainnya.
( TDS)
4. Persyaratan Radioaktif
Jumlah Mg/L 50 Adapun bentuk radioaktivitas efeknya
zat padat adalah sama, yakni menimbulkan kerusakan pada
tersuspen sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa
si (TSS) kematian dan perubahan komposisi genetic.
Kematian sel dapat diganti kembali apabila sel
BOD Mg/L 2 dapat ber-regenerasi dan apabila tidak seluruh sel
akan mati.Perubahan genetis dapat menimbulkan
COD Mg/L 10 berbagai penyakit seperti kanker dan mutasi.
pH Mg/L 6-9
Parameter Kualitas Air Sungai
Besi Mg/L 0,3
1. pH
pH adalah aktivitas relatif ion hydrogen
dalam larutan dan ukuran keasaman atau basa suatu
Persyaratan Kualitas Air larutan. Besarnya pH antara 0-14 dimana pH
dibawah 7 bersifat asam dan diatas 7 bersifat basa
1. Persyaratan Biologi dan nilai pH 7 adalah netral.pH dengan nilai 6,5-8,2
Sumber air di alam pada umumnya merupakan kondisi optimum untuk mahluk hidup.
mengandung bakteri, baik air hujan (air angkasa), pH yang terlalu asam atau terlalu basa akan
air permukaan maupun air tanah. Jumlah dan jenis mematikan mahluk hidup. Air hujan sebagai sumber
bakteri berbeda sesuai dengan tempat dan kondisi air sungai secara alami bersifat asam (pH dibawah
yang mempengaruhinya.Bakteri yang bersifat 7,0) biasanya berubahnya nilai pH kemungkinan
patogen berbahaya bagi kesehatan oleh pencemaran yang dihasilkan oleh
manusia.Penyakit yang ditransmisikan melalui fecal industry,domestic atau kondisi alam (balai
material dapat disebabkan virus, bakteri, protozoa lingkungan perairan 2017).
dan metazoan.Oleh karena itu air yang digunakan 2. Total Suspended Solid (TSS)
untuk keperluan sehari-hari harus bebas dari bakteri Zat padat tersuspensi adalah semua zat padat
patogen. Bakteri golongan Coli (Coliform bakteri) (tanah ,lumpur, dsn tanah liat) atau partikel-partikel
merupakan bakteri flora normal di usus manusia yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa
yang membantu proses pembusukan sisa-sisa komponen hidup seperti bakteri,fungi,ataupun
makanan dan memadatkannya menjadi feses, komponen mati seperti detritus dan partikel-partikel
namun bakteri ini juga merupakan indikator dari anorganik ( Tarigan et al 2016). Ada tiga cara
pencemaran air oleh bakteri patogen seperti pengukuran sedimen dibadan air yaitu dengan
Salmonella typhi, dan lain-lain (Slamet 2016), parameter kekeruhan,total padatan tersuspensi dan
kejernihan air.
2. Persyaratan Fisik
Persyaratan fisik adalah persyaratan air 3. Besi (Fe)
yang dapat di indera, baik di indera pengelihatan, Besi adalah logam yang dihasilkan dari
indera penciuman dan indera perasa, yaitu : biji besi dan jarang dijumpai dalam bebas,untuk
a. Suhu mendapatkan unsure besi,campuran lain harus
b. Bau dipisahkan melalui penguraian kimia. Besi memiliki
c. Rasa symbol (fe) dan merupakan logam berwarna putih
d. Warna keperakaan. Besi didalam susunan unsure berkala
e. Kekeruhan
termasuk logam golongan VIII, berat atom 55,85
g.mol-1, nomor atom 26,jenis 7.86 g. cm-3 dan
umunya mempunyai valensi 2 dan 3( selain 1,4,6) Penampilan Padatan putih/cairan kental
(Eaton et al 2014). (>42⁰C)

Dampak besi (fe) terhadap kehidupan : Density 1,885 gr/mL (cairan)


Unsur besi merupakan unsureyang 1,685 gr/mL (85% larutan)
penting dan berguna untuk metabolisme tubuh. 2,030 gr/mL (kristal padat)
Setiap hari tubuh memerlukan unsure besi 7-35
Titik lebur 42,35⁰C (Anhidrat)
mg/hari yang sebagian diperoleh dari air.Tetapi zat
29,35⁰C (hemyhidrate)
besi (Fe) yang melebihi dosis yang di perlukan oleh
tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan. Titik didih 158⁰C
Besi (Fe) dibutuhkan tubuh dalam
pembentukan hemoglobin. Banyaknya besi dalam Kelarutan dalam air 548 gr/100 Ml
tubuh dikendalikan oleh fase adsorpsi. Tubuh
Keasaman 2,148
manusia tidak dapat mengekskresikan besi
(fe),karenanya mereka yang sering mendapat Viskositas 2,4 – 9,4 cP
transfusi darah, warna kulit menjadi hitam karena
akumulasi (Fe). Air minum yang mengandung besi
cenderung menimbulkan rasa mual apabila Faktor-faktor yang mempengaruhi proses aktivasi
dikonsumsi. Sekalipun Fe diperlukan oleh tubuh, harus diperhatikan,yaitu :
tetapi dalam dosis yang besar dapat merusak
dinding usus.Kematian sering disebabkan oleh  Waktu aktivasi
rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe yang lebih 1,0
Perendaman dengan bahan aktivasi yang dimaksud
mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata
untuk menghilangkan atau membatasi pembentuksn
dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi
lignin. Waktu perendaman untuk bermacam zat
10 mg/l akan menyebabkan berbau seperti telur
tidak sama, namun semakin lama waktu
busuk. Debu Fe juga dapat diakumulasi dalam
perendaman maka volume pori-pori arang akan
alveoli dan menyebabkan berkurangnya fungsi
semakin banyak .
paru-paru (Slamet 2016).
 Konsentrasi activator
Aktivator H3PO4
Semakin tinggi konsentrasi larutan kimia
Asam fosfat dikenal sebagai asam atau
aktivasi maka semakin kuat pengaruh larutan
orthofhosphoric fosfat (V) asam ialah sebuah
tersebut mengikat senyawa untuk keluar melewati
mineral (anorganik) asam yang memiliki rumus
pori-pori karbon semakin porous yang
kimia H3PO4.Asam fosfat anhidrit murni berupa
mengakibatkan semakin besar daya adsopsi karbon
padatan putih yang meleleh pada 42,35⁰C, tidak
aktif tersebut.
berwarna, cairan kental.banyak orang dan bahkan
kimia merujuk pada asam orthofhosphoric sebagai
 Ukuran bahan
asam fosfat, yang merupakan nama IUPAC untuk
Untuk meningkatkan kecepatan adsopsi dari
senyawa ini. Awalan orto digunakan untuk
karbon aktif maka sebelum dilakukan proses
membedakan asam dari asam fosfat yang lain, yang
aktivasi arang harus dihaluskan terlebih dahulu
disebut asam polyphosphoric. Sifat fisik dan kimia
karena semakin kecil ukuran atau diameter arang
asam fosfat seperti ditampilkan pada Tabel
maka akan semakin besar daya serap karbon aktif
(sumber : Linda Trisnawati, 2009)
tersebut karena pori-porinya semakin banyak.
Tabel Sifat Fisik dan Kimia H3PO4
METODE PENELITIAN
Parameter Sifat Fisik dan Kimia
Waktu dan Tempat Penelitian
Rumus kimia H3PO4 Penelitian mengenai “Analisis Adsorben Arang
Aktif Sekam Padi dan Kulit Pisang Kepok Untuk
Massa molar 98,00 gr/mol
Pengolahan Air Sungai Ogan” ini akan dilakukan di 1. Penentuan Kadar Air Karbon Aktif
Laboraturium Bioproses Program Studi Teknik Sebanyak 10 gram karbon aktif
Kimia Universitas Muhammadiyah Palembang ditempatkan dalam cawan porselin yang telah
mulai bulan juli- agustus 2020. diketahui bobot keringnya. Cawan yang berisi
sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 104°C -
Bahan dan Alat Penelitian 110°C selama ± 1 jam sampai bobotnya konstan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: dan didinginkan di dalam desikator sekitar 20 menit
1. Sekam padi dari desa Talang akar kab.Pali lalu ditimbang. Perhitungan kadar air menggunakan
2. Kulit pisang kepok dari Kota Prabumulih persamaan :
3. Air sungai ogan dari desa Tanjung raja a−b
4. Larutan asam phospat (H3PO4) Kadar Air (%) = x 100 %
a
dengan :
Alat a = bobot sampel sebelum pemanasan (g)
Alat yang digunakan pada penelitian ini, yaitu b = bobot sampel setelah pemanasan (g)
furnace, penggerus, sieving, pH meter, spatula,
pengaduk, neraca analitik, bola karet, kertas saring, 2. Penentuan Kadar Abu Karbon Aktif
desikator, buret, neraca analitik, oven, magnetic 1. Menimbang 10 gram contoh sampel ke
stirrer, desikator, peralatan gelas yang umum dalam cawan yang telah telah diketahui
digunakan di laboratorium beratnya dan tutup dengan cepat.
2. Menempatkan cawan yang berisi contoh
Proses Pembuatan Karbon Aktif tersebut (buka tutupnya) dalam muffle
Proses pembuatan karbon aktif terdiri atas furnace dingin kemudian memanaskan
tiga tahapan yaitu proses persiapan, karbonisasi dan suhu furnace sampai mencapai 450oC –
aktivasi. 500oC selama 1 jam.
1. Proses Persiapan 3. Memanaskan contoh sampai suhu akhir
Sekam padi sebanyak 1500 gr dan Kulit Pisang furnace mencapai 700oC – 750oC ±1 jam.
Kepok sebanyak 1500 gr lalu dipanaskan dibawah 4. Teruskan pemanasan pada suhu selama 2
jam atau sampai contoh sampel sempurna
sinar matahari sampai kering. Kemudian proses menjadi abu.
pengecilan ukuran bahan baku kulit pisang 5. Mengangkat cawan dari dalam furnace,
bertujuan untuk menghasilkan pori-pori pada kulit tutup cawan dan tekanan diatas
pisang kepok. lempengan logam.
6. Mendinginkan ± 10 menit kemudian
2. Proses Karbonisasi masukkan kedalam desikator.
Sebanyak 1500 gr sekam padi dan 1500 gr kulit 7. Setelah dingin timbang cawan yang berisi
pisang kapok di masukan kedalam alumunium foil abu.
8. Menghitung kadar abu.
kemudian dimasukkan ke dalam furnace untuk
Perhitungan:
dikarbonisasi. Proses karbonisasi berlangsung pada
suhu 450o selama ± 50 menit.lalu dinginkan dalam
m3 −m1
% kadar abu = x 100%
suhu ruang. Selanjutnya digrinding dan disieving m2−m1
pada ± 35 mesh. dimana:
m1 = berat cawan kosong
3. Proses Aktifasi m2 = berat cawan + sampel
Arang sekam padi dan kulit pisang kepok di m3 = berat cawan + abu
aktivasi menggunakan H3PO4 konsentrasi 0,1 N
dalam 20% sebanyak 10, 15, 20, 25, dan 30 gr lalu
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
di aduk selama 10 menit dan di diamkan selama 24
jam.
4. Proses Penetralan Sebelumnya sudah dilakukan pengecekan terhadap
Kemudian campuran tersebut disaring dan cakenya air sungai ogan sebelum dan sesudah perlakuan
dicuci dengan aquadest. Cakenya dicuci hingga terhadap karbon aktif sekam padi dan kulit pisang
mendapatkan pH yang mendekati netral lalu kapok untuk mengetahu kandungan yang terdapat
dikeringkan dalam oven pada suhu sekitar 117⁰C pada air sungai ogan tersebut. Kandungan air sungai
dan didinginkan dalam suhu ruang. ogan yang sudah di analisis sebelum dan sesudah
perlakuan seperti pH,TSS, dan Fe.
Analisis Karakteristik Karbon Aktif
Karakterisasi air sungai ogan sebelum Adsorpsi Dari gambar diatas menunjukan bahwa air
sungai ogan yang sudah perlakuan dengan karbon
Parameter (unit) Nilai aktif sekam padi dan kulit pisang menghasilkan
1. pH 5,94 pH yang mendekati netral. pH mempengaruhi
2. TSS (mg/L) 79,3 kemampuan sisi aktif massa serta berpengaruh pada
3. Besi (mg/L) 0,63 mekanisme adsorpsi ion logam , Ketergantungan
adsorpsi ion logam pada pH berhubungan erat
Analisis air sungai ogan setelah adsorpsi karbon dengan gugus fungsi yang ada pada permukaan
aktif sekam padi dan kulit pisang kapok massa maupun ion-ion logam yang ada dalam
larutan.
1. Analisis pH
Pada permukaan air sungai ogan bertujuan
untuk mengetahui pH yang dihasilkan setelah
kontak dengan karbon aktif. Dari hasil uji bisa 2. Analisis Total Suspended Solid (TSS)
dilihat karbon aktif dari kedua bahan bisamenaikan
pH hingga memenuhi Standar Baku Mutu Peraturan Analisis TSS bertujuan agar mengurangi
Gubernur Sumatera Selatan No 16 tahun 2012 yaitu padatan yang ada dalam air sungai ogan. TSS pada
sebesar 6-8. Hasil Analisis pH air sungai ogan. berat kering partikel yang terperangkap oleh filter,
bias anya dengan ukuran pori tertentu. Kandungan
Analisis pH air sungai ogan setelah adsorpsi TSS mempunyai hubungan yang erat dengan
Jumlah arang Analisis pH hasil adsorpsi oleh kecerahan perairan. Keberadaan padatan ini
aktif (gr) Sekam padi kulit pisang biasanya menghalangi penetrasi cahaya yang masuk
0 5,94 5,94
keperairan sehingga hubungan dengan TSS dan
10 6,52 6,61
15 6,69 6,95 kecerahan bias berbanding terbalik. Hasil analisis
20 6,85 7,21 TSS dalam air sungai ogan.
25 7,01 7,43
30 7,16 7,89 Analisis TSS air sungai ogan setelah Adsorpsi
Jumlah arang Analisis TSS hasil adsorpsi oleh
dapat dilihat bahwa perbedaan pH pada air sungai aktif (gr) Sekam padi kulit pisang
ogan hasil adsorpsi baik menggunakan arang aktif 0 79,3 79,3
sekam padi maupun arang aktif kulit pisang ke[ok 10 73,2 76,1
tidak menunjukan perubahan pH yang signifikan 15 67,4 70,6
pada adsorpsi menggunakan arang aktif sekam padi 20 55,0 63,8
25 41,5 56,3
perubahan pH dari 5,94 - 7,16. Dan pada adsorpsi 30 36,1 48,2
kulit pisang kapok perubahan pH dari 5,94 - 7,89.
Hal ini disebabkan karena komposisi karbon aktif dapat dilihat bahwa penurunan TSS pada air sungai
pada sekam padi dan kulit pisang kapok sudah ogan. hasil adsorpsi baik menggunakan arang aktif
mampu menetralkan air sungai ogan. sekam padi maupun arang aktif kulit pisang kapok.
Dengan arang aktif sekam padi mengalami
9 penurunan TSS dari 79,3 – 36,1. Dan pada adsorpsi
8 kulit pisang kapok mengalami penurunan TSS dari
7 79,3 – 48,2. Hal ini disebabkan karena komposisi
6 karbon aktif pada sekam padi dan kulit pisang
5
sekam kapok sudah mampu menurunkan TSS air sungai
pH

4 padi
3 ogan.
2 kulit
1 pisang
0
0 10 15 20 25 30
Karbon Aktif (gr)

pH Sungai Ogan setelah Adsorpsi


80 0.5
70 Seka
0.4
60 m
TSS (mg/L)

fe (mg/L)
50 0.3 Padi
40
30 0.2
20 0.1
10 Seka
0 m 0
10 15 20 25 30 Padi 10 15 20 25 30
Karbon aktif( gr) Karbon aktif( gr)

TSS Sungai Ogan setelah Adsorpsi


Besi Sungai Ogan setelah Adsorpsi
Dari gambar diatas bahwa pada permukaan air
ogan mengalami penurunan nilai TSS setelah Dari gambar diatas bahwa air Sungai
perlakuan dengan karbon aktif telah memenuhi Ogan mengalami penurunan nilai besi setelah
baku mutu standar air sungai. Semakin menurun diperlakuan dengan karbon aktif, karena arang aktif
nilai TSS membuat air semakin jernih oleh padatan sekam padi mengandung komponen utama seperti
tersuspensi berhubungan erat pada tingkat selulosa yang memiliki kemampuan adsorpsi untuk
kekeruhan air sehingga karbon aktif lebih efektif meningkatkan molekul permukaan sehingga karbon
digunakan pada penurunan nilai TSS. mengalami perubahan sifat fisika dan kimia yang
mampu mengaktivasi ion logam yang cukup tinggi
3. Analisis Besi sehingga dapat menurunkan kadar besi.

Analisi besi untuk mengetahui kandungan besi air Dalam kapasitas adsorpsi yang terjadi, bisa
sungai ogan setelah perlakuan dengan karbon aktif, dilihat bahwa kapasitas adsorpsi bisasemakin
dilakukan analisis besi mengunakan alat meningkat banyaknya dosis karbon
sprekrometer serapan atom. Hasil analisis besi dari aktif.dikarenakan semakin banyak karbon aktif
air sungai ogan. dipakai maka membuat penyerapan kandungan
yang berada pada air semakin bertambah . Menurut
Analisis besi air sungai ogan setelah Adsorpsi chairul (2016) penurunan jumlah adsorbat
diakibatkan dari penurunan total luas permukaan
Jumlah arang Analisis Besi hasil adsorpsi oleh serta peningkatan diffusional yang menyebabkan
aktif (gr) Sekam padi kulit pisang turunnya jumlah adsorbat.
0 0,63 0,63
10 0,38 0,45 Analisis Kadar Air dan Kadar Abu arang aktif
15 0,18 0,32 sekam padi dan kulit pisang
20 0,08 0,18
25 0,03 0,08 a.Penentuan Kadar Air
30 0,00 0,05
Kadar air pada karbon aktif setelah
adsorpsi dianalisis untuk mengetahui sifat
dapat dilihat bahwa mengalami penurunan pada higroskopisnya. Dengan bertambahnya luas
nilai Besi air sungai ogan. hasil adsorpsi baik permukaan karbon aktif akan meningkatkan sifat
dengan menggunakan arang aktif sekam padi higroskofis. Air dari udara diserap oleh karbon aktif
maupun dengan arang aktif kulit pisang kapok. sehingga meningkat, karena kadar air pada karbon
Arang aktif sekam padi mengalami penurunan besi aktif juga meningkat. Cara yang digunakan untuk
dari 0,63 – 0,00. Dan pada adsorpsi kulit pisang penentuan kadar air dari karon aktif yaitu
kapok mengalami penurunan besi dari 0,63 – 0,05. berdasarkan perbedaan bobot dengan yang tidak
Hal ini disebabkan karena komposisi karbon aktif diinginkan diubah menjadi uap. Sebelum
pada sekam padi dan kulit pisang kapok sudah perlakukan analisa,dilakukan penimbangan cawan
mampu menurunkan besi air sungai ogan. awal digunakan untuk mengeringkan sampel.
9 Gambar 4.2 Hubungan antara jumlah
8 Sekam adsorber terhadap kadar abu karbon aktif
7 Padi
Kadar Air (%) 6 Kulit Kadar abu pada sekam padi jumlah 10-30
5 Pisang gram mencapai 2.86 – 3.31% Sedangkan kadar abu
4 pada kulit pisang mencapai 3.26- 3.65%
3 Berdasarkan SNI 06 – 3730 - 1995 syarat standar
2
baku mutu karbon aktif maksimal 10%. Dilihat dari
1
0 dua karbon aktif diatas berada dibawah standar
10 15 20 25 30 yang ditetapkan. Kadar abu diinginkan dengan
Jumlah Karon Aktif (gr) serendah mungkin agar adsorbsi cairan biasa
berlangsung dengan baik. Hal ini disebabkan oleh
kandungan mineral dalam abu seperti kalsium,
Gambar 4.1 Grafik Hubungan antara jumlah kalium, magnesium, dan natrium bias menyebar
terhadap kadar air karbon aktif dalam kisi kisi arang aktif dan menutupi pusat aktif
serta mengurangi kemampuan karbon aktif untuk
Dari gambar di atas Kadar air mengalami menyerap gas atau larutan.
penurunan dengan bertambahnya jumlah adsorben.
Sekam padi mempunyai kadar air yang lebih besar
dari kulit pisang. Perbedaan ini disebabkan oleh
kadar air terikat pada kulit pisang telah banyak
teruap dari sekam padi. Berdasarkan SNI 06 – 3730
– 1995 syarat standar baku mutu karbon aktif
maksimal 15%. Dari sepuluh karbon aktif diatas
berada dibawah syarat mutu karbon aktif. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dari pembahasan
Rendahnya kadar air menunjukan bahwa kandungan
yang telah diperoleh, dapat diambil kesimpulan
air bebas dan air terikat yang terdapat pada bahan sebagai berikut:
sudah menguap selama proses karbonisasi. 1. Massa arang aktif sekam padi 30 gram
sebagai adsorben pada pengolahan air sungai
b.
Penentuan Kadar Abu ogan bias menurunkan kadar TSS dari 79,3
Kadar abu dalam karbon aktif dilakukan menjadi 36,1 mg/L, Fe dari 0,63 menjadi 0,00
analisa kualitas kadar abu. Kadar abu bisa mg/L sedangkan nilai pH meningkat dari
mempengaruhi kualitas karbon aktif sebagai 5,94 menjadi 7,16.
adsorben. Abu yang dihasilkan berupa oksida- 2. Massa arang aktif sekam padi dan kulit pisang
oksida logam yang terdiri dari mineral yang tidak kapok sebagai adsorben pada pengolahan air
bisa menguap pada pengabuan. Dapat dilihat pada sungai Ogan pada konsentrasi 450oC dengan
tabel 4.1 bahwa semakin banyak jumlah adsorben aktivator H3PO4 0,1N 20% sebanyak 15 gr
dan suhu karbonisasi maka kadar abu semakin naik. memiliki karakteristik karon aktif yaitu kadar
air 7,45%, kadar abu 2,94%.
4 Saran
3.5 Berdasarkan hasil yang didapatkan dari
3
Kadar ABU (%)

penelitian maka penulis memberi saran untuk


2.5 kegiatan selanjutnya yaitu:
2 Sekam 1. Dalam proses pengaktivasian menggunakan
1.5 Padi asam kuat lain seperti HNO3 dan H2SO4
1
Kulit 2. Dalam proses pembuatan karbon aktif dari
0.5
Pisang sekam padi dan kulit pisang kepok
0
10 15 20 25 30 menggunakan perbandingan variasi
Jumlah Karon Aktif (gr) persentase asam yang digunakan berbeda
pada proses pengaktivasian.
DAFTAR PUSTAKA Keputusan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan
Nomor 16, 2010.Tentang Baku Mutu Air
Masthura dan jumiati , 2017 . peningkatan kualitas Sungai, Palembang
air. Sumatera utara medan

Christina megawati, Muh. Yusuf, Lilik Maslukah , Hewwet, dkk 2014..Pengaruh Penambahan Tepung
2014 sebaran kualita perairan dari zat,oksigen Kulit Pisang Raja. Universitas Suamatera
terlarut dan pH . Universitas diponogoro Utara

Biologi science & education 2016. Metode Makarim. 2017. Jerami Padi : Pengelolaan dan
Penelitian Air. Surabaya: Usaha Nasional Pemanfaatan. Bogor: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan.
Achmad.2013. Analisa Pencemaran Air Sungai
Tapung Kiri Oleh Limbah Industri Kelapa Sawit Oscik J & Cooper IL. 1994. Adsorption. Ellis
PT. Peputra Masterindo di Kabupaten Kampar. S2, Horwood Publisher, Ltd.Chichester.

Universitas Diponegoro. Asmadi, 2011. Metoda Praktis penghilangan Zat


besi Di Dalam Air Minum. Jakarta : Kelair – BPPT
Lubis, Z 2012.Pengaruh penambahan tepung kulit
pisang (musa paradisiacal). Universitas Sumatra Prabarini 2015.Arang Aktif Pengenalan dan Proses
utara Pembuatannya.

Castro dkk 2011.Banana pell appied to the solid Sumatera: Universitas Sumatera Utara.
phase extration of copper and lead from
river water:industrial and chemistry Siregar, H., 1981. Budidaya Tanaman Padi di
research. Retrieved from Indonesia. Sastra Hudaya, Bogor.
pubs.acs.org/IECR. Diakses 15 juni 2018
Sitanggang, Crismasly., 2010.Pemanfaatan Arang
Badan Pusat Statistik Palembang. 2012. Jumlah Sekam Padi Sebagai Adsorben Untuk
Penduduk Kota Palembang, Palembang Menurunkan Kadar Besi Dalam Air Sumur.
Sumatera: Universitas Sumatera Utara.
Badan Lingkungan Hidup Palembang. 2012.
Parameter Pencemar Air Sungai Musi Syuhada, Wijaya, R., Jayatin dan Rohman, S.,
Palembang, Palembang 2008. Modifikasi Bentonit (Clay)Menjadi
Organoclay Dengan Penambahan
Chandra, B 2016. Pengantar Kesehatan Surfaktan. Jurnal Nanosains
Lingkungan, Buku Kedokteran EGC, &Nanoteknologi.Vol.2 No. 1, Februari
Jakarta 2009.

Fair, G.M., Geyer,J.C., and Okun, D.A., Element Of Daud.2014 ,Kontribusi Limbah domestik terhadap
Water Supply and Waste Water Diposal , kualitas Air. Program Pasca Sarjana
Second Edition, John Wiley and Sons, New Universitas Gajahmada. Yogyakarta.
York , 1971.
Slamet 2016.Pencemaran Air: Sumber, Dampak
Hefni Effendi. 2016. TelaahKualitas Air Bagi dan Penanggulangannya. Makalah Pribadi.
Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Bogor. IPB.
Perairan. Penerbit Kanisisus, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai