Week 8
Week 8
and By Products
Oleh kelompok 5
Anggota kelompok 5 :
1. Sheila Aurelia K. (19/441400/EK/22418)
2. Widya Ayu Amelia (19/441500/EK/22518)
3. Araminta Dewati N. (19/444729/EK/22547)
4. Elfrida Saleha (19/444827/EK/22645)
5. Rodhotun Ismatika (19/441398/EK/22416)
6. Florentina Suci Nur W. (19/441365/EK/22383)
Dasar Biaya Gabungan
● Biaya gabungan adalah biaya proses produksi yang menghasilkan
berbagai produk secara bersamaan
● Titik splitoff adalah titik dalam proses produksi gabungan apabila dua
atau lebih produk dapat diidentifikasi secara terpisah
● Separable cost adalah semua biaya manufaktur, pemasaran, distribusi
dan sebagainya yang terjadi di luar titik splitoff yang dapat dibebankan ke
setiap produk spesifik yang diidentifikasi pada titik splitoff
● Hal yang menjadi fokus dalam kalkulasi biaya gabungan adalah
pengalokasian biaya ke setiap produk pada titik splitoff
Dasar Biaya Gabungan
● Produk menggambarkan setiap output yang memiliki nilai jual positif
● Jika proses produksi gabungan menghasilkan satu produk dengan total
nilai jual yang tinggi dibandingkan dengan total nilai jual produk lainnya
dalam proses produksi maka produk tersebut disebut produk utama.
● Jika proses produksi gabungan menghasilkan dua atau lebih produk
dengan total nilai jual yang tinggi dibandingkan dengan total nilai jual
produk lainnya produk itu disebut produk gabungan
● Produk yang dihasilkan dari proses produksi gabungan dengan nilai jual
produk yang lebih rendah dibandingkan total nilai jual produk lainnya
maka disebut produk sampingan (byproduct)
Mengapa biaya gabungan harus dialokasikan?
1. Perhitungan biaya persediaan dan harga pokok penjualan untuk tujuan
pelaporan internal dan eksternal
2. Pembayaran kembali biaya kepada perusahaan yang segelintir, tetapi
tidak semua, produk atau jasanya dibayar kembali menurut kontrak
biaya-plus dengan, misalnya agen pemerintahan
3. Regulasi tarif untuk satu atau lebih produk yang dibuat secara gabungan
atau jasa yang menjadi subjek regulasi harga-harga
4. Ligitasi komersial atau penyelesaian perhitungan asuransi di mana biaya
produk gabungan merupakan input utama
Pendekatan untuk Mengalokasikan Biaya Bersama
Pendekatan 1 menggunakan data berdasarkan pasar, seperti
pendapatan. Terdapat tiga
metode dalam pendekatan ini, yaitu:
a. Metode nilai jual pada titik splitoff
b. Metode nilai realisasi bersih
c. Metode NRV dengan persentase marjin kotor yang konstan
● Ukuran dari manfaat yang diterima. Nilai penjualan pada saat metode
splitoff merupakan ukuran terbaik. Ini adalah dasar yang berarti untuk
mengalokasikan joint costs karena menghasilkan pendapatan adalah
alasan mengapa perusahaan mengeluarkan joint costs.
● Tidak tergantung pada keputusan proses selanjutnya. Nilai penjualan
pada metode splitoff tidak memerlukan informasi tentang
langkah-langkah pemrosesan setelah pemisahan, jika ada. Hal ini
berkebalikan dengan metode NRV.
● Dasar alokasi umum. Nilai penjualan pada metode splitoff memberikan
dasar umum untuk mengalokasikan joint costs untuk produk, yaitu
pendapatan.
● Kesederhanaan. Nilai penjualan pada metode splitoff itu sederhana
apalagi jika dibandingkan dengan metode NRV dan metode NRV
persentase margin kotor konstan.
Namun, ketika harga jual semua produk pada titik splitoff tidak tersedia,
metode NRV adalah alternatif terbaik.
Tidak Mengalokasikan Joint Costs
Beberapa perusahaan memilih untuk tidak mengalokasikan joint costs untuk
produk karena kompleksitas proses produksi atau ekstraksi mereka dan
kesulitan mengumpulkan jumlah data yang cukup untuk mengalokasikan
biaya dengan benar.
● Oleh karena itu, manajer mungkin memilih menjual susu krim pada titik
splitoff.
● Konflik antara pengambilan keputusan dan evaluasi kinerja akan
berkurang jika Farmers’ menggunakan metode berdasarkan pasar
untuk alokasi biaya gabungan (nilai jual pada titik splitoff, NRV, atau NRV
dengan persentase marjin kotor yang konstan.
● Hal ini karena masing-masing metode menimbulkan laba positif bagi
setiap produk gabungan.
● Perusahaan harus berhati-hati dalam
menggunakan biaya penuh produk
gabungan sebagai dasar mengambil
keputusan terkait penetapan harga.
● Hal ini karena dalam banyak situasi, tidak
ada hubungan sebab dan akibat langsung
yang mengidentifikasi sumber daya yang
diminta oleh setiap produk gabungan yang KEPUTUSAN PENETAPAN
kemudian dapat digunakan sebagai dasar
penentuan harga.
● Pada kenyataannya, penggunaan nilai HARGA
penjualan pada saat splitoff atau metode
NRV untuk mengalokasikan biaya gabungan
menghasilkan efek sebaliknya:
● “Harga jual produk gabungan mendorong
alokasi biaya gabungan, bukan alokasi biaya
yang menjadi dasar penetapan harga
produk gabungan. “
Perhitungan Produk Sampingan dengan Dua Metode
1. Metode Produksi
Metode produksi mengakui produk sampingan dalam laporan keuangan ketika produksi telah selesai.
2. Metode Penjualan
Metode penjualan menunda pengakuan produk sampingan sampai produk dijual. Dengan metode ini,
tidak ada entri jurnal yang dibuat untuk produk sampingan sampai mereka dijual.
Diketahui :
The Westlake Corporation mengolah kayu menjadi kayu berkualitas dan serpihan kayu.
■ Kayu bermutu tinggi (produk utama) — dijual seharga $ 6 per board foot (b.f)
■ Serpihan kayu (produk sampingan) — dijual $ 1 per cubic foot (c.f)
Data bulan Juli 2017 :
Jurnal dengan metode Produksi :
Metode produksi melaporkan persediaan produk sampingan (serpihan kayu) dalam laporan
keuangan (balance sheet) dengan harga jual $1 per c.f ialah $2,800 [ ( 14,000 c.f – 1,200
c.f ) x $1 per c.f = $2,800]
Salah satu variasi dari metode ini adalah melaporkan persediaan produk sampingan pada
NRV-nya dikurangi dengan tambahan laba normal,
misalnya untuk 20% ialah $2,800 – 20% x $2,800 = $ 2,240
Ketika persediaan produk sampingan terjual dalam periode selanjutnya, maka laporan laba
rugi akan sesuai dengan harga jual ($2,800) dengan biaya yang dilaporkan untuk
persediaan produk sampingan sebesar $2,240. Kemudian menghasilkan pendapatan
produksi produk sampingan sebesar $560 ($2,800 – 2,240).
Jurnal dengan metode Penjualan:
THANK YOU !