Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MICROSOFT LATIN AMERICA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen


Dosen Pengampu: Setiyono, Dr., M.B.A., Ak., CA. dan Achmad Faizal Azmi, S.E., M.Acc.

Disusun oleh kelompok 7:


Dionesa Anargya Raharjo (19/441358/EK/22376)
Donny Amarullah Firmansyah (19/441360/EK/22378)
Florentina Suci Nur Widyasari (19/441365/EK/22383)
Gideon Samuel Purba (19/441367/EK/22385)
Jeremy Bona Pratama (19/441374/EK/22392)

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
TUGAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
CASE STUDY: MICROSOFT LATIN AMERICA

Pertanyaan:
1. Why does Mauricio Santillan need a BSC? Why is this application useful to him?
2. How does the Microsoft BSC operate as a management system at present? How is
each critical success factor measured?
3. What are the strengths and limitations of this BSC? How can Santillan, in spite of the
limitations, succeed in controlling the subsidiaries and aligning them to Microsoft
objectives?
4. Based on the new challenges faced by Microsoft in 1998, list the critical success
factors and gather them into a BSC. Which of these should be definitively included in
the new regional BSC’s in order to implement Seattle’s strategy in the best way?
5. What did you learn from this BSC implementation process? Which are the main
characteristics of a flexible BSC?

Jawaban
1. BSC atau dapat kita sebut dengan Balance Scorecard merupakan salah satu sistem
manajemen untuk mengukur kinerja dari karyawannya. Santillan ingin para manajer
menggunakan BSC sebagai bagian dari komunikasi para manajer mengenai ide
mereka untuk masa depan divisi Amerika Latin. BSC membantu Santillan dalam
memantau ukuran strategis yang penting untuk tiap negara apakah sudah sebaik
implementasi dari strateginya. Aplikasi dari BSC sangat berguna bagi Santillan
karena BSC dapat mengukur kinerja dari para karyawannya, dan sekaligus menjadi
bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan kedepannya. Santillan menilai BSC
membantu mereka untuk mengerti kepentingan dari pangsa pasar.

2. BSC menjadi basis utama dalam model bisnis Microsoft bagi divisi Amerika Latin.
Santillan menerapkan BSC sebagai pelengkap dari model bisnis setiap negara. Setiap
faktor kesuksesan diukur melalui empat perspektif dalam implementasi BSC yang
berbeda-beda, yaitu ada perspektif finansial, perspektif konsumen, perspektif proses
internal, dan perspektif pembelajaran. Setiap perspektif memiliki pengukurannya
tersendiri, dan akan saling berhubungan antar perspektif. Seperti dalam perspektif
finansial terdiri dari efisiensi operasional, pertumbuhan pendapatan setiap negara, dan
profitabilitas dari setiap segmen. Semua objektif finansial dapat dikaitkan dengan
variabel yang terkait dengan pasar dalam perspektif konsumen. Ketersediaan produk
perlu diperhitungkan agar dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk
kembali mengirim produk kepada pengecer. Kemudian, dari perspektif proses internal
akan membahas tentang pengembangan pusat pelatihan, memproduksi versi lokal dari
produk yang dirilis di Amerika Serikat, dan penguatan pusat pendukung. Dari
perspektif pembelajaran, ukurannya adalah pengembangan kemampuan dan prosedur
implementasi yang disertai dengan penguatan dalam wawasan teknologi.

3. Kekuatan BSC antara lain sebagai berikut:


a. Membantu memahami pentingnya pangsa pasar ketika tujuan utama
perusahaan adalah mempercepat pertumbuhan.
b. Membantu perusahaan mendefinisikan model bisnis dan membahasnya dalam
pertemuan dengan manajer dari masing-masing negara.
c. Mampu mengidentifikasi isu-isu strategis utama dan indikator untuk
menentukan rencana yang paling tepat.
d. Mendorong manajer untuk fokus mencapai pertumbuhan yang stabil tanpa
menciptakan pergolakan di dalam divisi.
e. Perspektif di dalam BSC membantu perusahaan berpikir untuk jangka
panjang.
f. Perspektif keuangan memusatkan perhatian pada penjualan bulanan daripada
mempertanyakan strateginya.
g. Memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan diskusi pada hal yang paling
relevan, seperti market share, sales per personal computer installed, number
of training centers, number of trained professionals, products available,
customer complaints, dan employment of key people.
Sementara itu, keterbatasan BSC antara lain:
a. BSC pada umumnya ditentukan pada tingkat korporasi, sehingga
membutuhkan modifikasi untuk menyesuaikan dengan setiap unit bisnis,
terutama dalam hal pasar yang dihadapi.
b. BSC harus terintegrasi dengan baik agar dapat tercipta goal congruence. Oleh
karena itu, diperlukan SDM yang memadai untuk menjamin bahwa BSC telah
diterapkan dengan baik pada setiap tingkatan.
c. Karena keberagaman unit bisnis, khususnya tempat beroperasi, penentuan
BSC membutuhkan data yang banyak dalam penyusunannya. Pengumpulan
data ini membutuhkan waktu dan biaya yang relatif tidak sedikit.
d. Banyaknya data yang dibutuhkan oleh BSC meliputi finansial dan non
finansial membuat BSC belum dapat menentukan sistem kompensasi yang
tepat.

Dalam menghadapi berbagai keterbatasan BSC, Santillan dalam menyusun BSC juga
mempertimbangkan pendapat dari setiap manajer dari berbagai negara. Dengan
demikian, BSC yang akan diaplikasikan dapat sesuai dan relevan dengan keadaan
yang sesungguhnya di negara tersebut. Selain itu, Santillan juga menggunakan laporan
semi-tahunan dari Seattle yang membantunya menentukan BSC yang terintegrasi
dengan tujuan perusahaan secara umum.

4. Terdapat dua tantangan utama yang perlu didiskusikan di tahun 1998, yaitu
peluncuran produk perangkat lunak yang baru (SQL 7.0) dan peluncuran Windows 98
sebagai usaha untuk mengurangi pembajakan. Faktor kesuksesan yang dapat
ditentukan adalah dari SQL 7.0, pembuatan unit yang terspesialisasi dan adanya
pembagian manajer akun eksekutif, kemudian juga perlu adanya pembuatan strategi
pemasaran yang baru, dan perencanaan kerjasama untuk mengakomodasi adaptasi
perangkat lunak bagi konsumen. Dari segi peluncuran Windows 98, dapat disesuaikan
dengan apa yang telah diungkapkan oleh manajemen senior, seperti mengembangkan
relasi cost-benefit dengan konsumen, berusaha untuk meningkatkan proteksi legal
terhadap perangkat lunak, mengingatkan konsumen untuk keuntungan jangka panjang
dalam menggunakan perangkat lunak yang legal, dan meningkatkan kesulitan untuk
bisa memperbanyak software secara ilegal. Semua strategi diatas dapat dimasukan ke
dalam BSC dengan ukuran sebagai berikut:
● Banyak kerjasama yang telah dijalin khusus penerapan produk SQL 7.0
● Jumlah hukum yang ada untuk melindungi intellectual property
● Persentase konsumen yang menggunakan perangkat lunak bajakan
● Cost-benefit dengan konsumen

5. BSC yang digunakan oleh Santillan bergantung pada setiap negara Microsoft
beroperasi, namun tetap Santillan menggunakan BSC dasar yang telah ditentukan
berdasarkan laporan semi tahunan dari Seattle. Dengan demikian, Santillan dapat
berfokus pada karakteristik setiap negara. Indikator yang digunakan Santillan dalam
menembus pasar tiap negara di Amerika Latin adalah penjualan setiap PC yang
terjual. Dalam menentukan BSC setiap negara, Santillan juga mengajak para manajer
dari setiap negara untuk ikut mempertimbangkan BSC yang akan digunakan. Dengan
demikian, BSC tiap negara dapat berfokus pada hal-hal yang relevan dan sesuai
dengan keadaan. Penentuan BSC setiap negara juga menggunakan skala 1, 2, dan 3.
Dimana 1 menggambarkan pencapaian yang belum dapat dicapai, 2 menunjukkan
faktor yang mulai berkembang, dan 3 menggambarkan kinerja yang baik yang dapat
ditransfer ke unit lain. Melalui skala tersebut, maka akan dicapai skor keseluruhan
dari tiap negara, yang akan mempermudah fokus terkait hal yang perlu ditingkatkan.
Dengan menggunakan BSC yang fleksibel, maka setiap negara juga mampu berfokus
pada permasalahan utama yang dihadapi Microsoft, seperti peluncuran produk SQL
7.0 dan memberantas pembajakan software.
Referensi

Harvard Business School. (2000). Microsoft Latin America. Boston: Harvard Business School
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai