Anda di halaman 1dari 5

Renlinda Ria Putri

NPM : 24218690492068
MK : Design Thinking
Jurusan : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Kelas : D PPG Prajabatan Gel.1 2024
Dosen Penanggung jawab : Melya Nur Herliana,S.Pd., M.Pd

ELABORASI PEMAHAMAN TOPIK 6

Jenis Kegiatan : Kegiatan Kelompok


Setelah mendengarkan cerita para guru, kini saatnya mengolah temuan Anda dan mengkonstruksi
pemahaman empatis tentang praktik operasional sekolah. Kita akan melakukannya dengan
teknik Empathy Mapping (lihat topik 2 pertemuan 4). Bersama kelompok, silakan periksa catatan
wawancara Anda dan isilah lembar kerja ini:

Sekarang, coba bandingkan temuan kelompok Anda dengan hasil telaah pustaka (lihat bagian
Eksplorasi Konsep). Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan tentang peluang-tantangan
penerapan Design Thinking di sekolah?
Sampaikan hasil diskusi kelompok Anda pada rekan sekelas, dan simak hasil diskusi kelompok-
kelompok lain. Kesimpulan apa yang dapat Anda tarik tentang peluang dan tantangan
penerapan Design Thinking di sekolah?
JAWABAN :
Empathy Mapping
Persona: Lalan Dahlan M.Pd, guru PJOK di SMPN 1 Tasikmalaya
Apa yang dia pikirkan dan rasakan?
• Saya senang mengajar PJOK karena saya suka olahraga dan saya ingin berbagi kecintaan
saya pada olahraga dengan siswa-siswi saya.
• Saya ingin siswa-siswi saya menjalani gaya hidup sehat dan sportif.
• Saya ingin membentuk karakter dan kepribadian siswa-siswi saya melalui olahraga.
• Saya tertantang untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan disukai anak-
anak.
• Saya senang melihat siswa-siswi saya berkembang dan berprestasi.
Apa yang dia katakan dan lakukan?
• Saya mengajar PJOK dengan cara yang menyenangkan dan inovatif.
• Saya melatih tim futsal putra di sekolah.
• Saya menjadi koordinator kegiatan senam pagi di sekolah.
• Saya terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler olahraga di sekolah dan di luar
sekolah.
Apa yang dia dengar?
• Siswa-siswi saya antusias dan bersemangat untuk belajar PJOK.
• Rekan-rekan guru dan kepala sekolah mendukung saya dalam mengembangkan metode
pembelajaran yang inovatif dan efektif.
• Orang tua siswa mendukung saya dalam mendidik siswa-siswi mereka.
Apa yang dia lihat?
• Siswa-siswi saya sehat dan bugar.
• Siswa-siswi saya berprestasi dalam bidang olahraga.
• Siswa-siswi saya memiliki karakter dan kepribadian yang baik.
• Sekolah saya menjadi sekolah yang unggul dalam bidang olahraga.
Apa yang dia rasakan?
• Saya senang dan bangga menjadi guru PJOK.
• Saya senang melihat siswa-siswi saya berkembang dan berprestasi.
• Saya senang berkontribusi dalam mendidik generasi penerus bangsa.
1. Thinking and feeling
Apa yang guru pikirkan/rasakan tentang hal itu?
Guru bisa memiliki berbagai pemikiran dan perasaan terkait beberapa permasalah
yang adadisekolahnya. Mereka merasa prihatin, berusaha memahami penyebabnya,
dan berusaha mencari solusi untuk membantu peserta didik nya untuk memenuhi
kebutuhan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, guru juga bisa
bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung
perkembangan setiap peserta didiknya. Guru perlu untuk mengevaluasi metode
pembelajaran mereka jika banyak peserta didik yang kesulitan memahami
pelajaran. Mereka dapat merasa tertantang untuk menciptakan lingkungan belajar
yang lebih mendukung dan berusaha meningkatkan kenyamanan peserta didiknya
agar mereka dapat lebih fokus dan terlibat dalam proses pembelajaran yang aktif.
Kesadaran terhadap kebutuhan dan gaya belajar beragam juga dapat menjadi
pertimbangan bagi guru dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik.

Apa yang menjadi kekawatiran mereka?


Para guru merasa khawatir terhadap kemungkinan peserta didik merasa tidak
nyaman dan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. Kekhawatiran ini dapat
melibatkan aspek sosial, emosional, atau bahkan fisik. Guru berupaya
menciptakan kondisi dan situasi yang nyaman dan mendukung agar peserta didik
merasa senang untuk belajar, berinteraksi, dan berkembang. Selain itu, mereka juga
memperhatikan faktor-faktor seperti, metode pembelajaran, dan gaya belajar atau
ketidaknyamanan lain yang dapat memengaruhi pengalaman belajar peserta didik di
sekolah.

Apa harapan mereka jika itu terjadi?


Para guru berharap dapat menangani permasalahan peserta didik terkait
kenyamanan dan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran di sekolah
dengan cara yang efektif. Harapanmereka adalah sebagai berikut:
Harapan guru termasuk menjalin komunikasi terbuka dengan siswa dan orang
tua,sehingga masalah dapat diidentifikasi dan diatasi dengan cepat.
1. Dapat memberikan bantuan dan sumber daya tambahan bagi siswa
yangmembutuhkannya, seperti dukungan belajar atau konseling.

2. Dapat memotivasi siswa untuk mengatasi hambatan dan mengejar


potensi penuh merekadalam pembelajaran.

3. Peserta didik merasa senang dan termotivasi dalam belajar,


sehingga mereka dapatmencapai kesuksesan akademis dan pribadi.

2. Seeing

Bagaimana guru memandang peran dan kemampuannya menerapkan inovasi


sepertiDesign Thinking?
Secara istilah para guru baru tahu apa itu design thinking, tetapi secara
penerapannya guru sudah menerapkan pendekatan design thinking. Dan saat ini
sekolah sudah melakukan dan menerapakan pendekatan design thinking. Guru
yang memandang inovasi seperti design thinking di sekolahnya sering dianggap
sebagai fasilitator kreativitas dan pembelajaran yang berorientasi pada siswa.
Kemampuan guru dalam menerapkan design thinking mencerminkan
kesediaannya untuk beradaptasi, bekerja sama, dan memecahkan masalah
dengan pendekatan yang terfokus pada kebutuhan peserta didik. Dengan
memanfaatkan metode ini, guru dapat meningkatkaninteraksi dan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran.

Situasi/kondisi saat ini yang dapat mempersulit guru menerapkan Design Thinkingdi
sekolah?
Dalam menerapkan design thinking di sekolah hal yang dapat mempersulit guru
adalah kurangnya dukungan dari pihak sekolah, keterbatasan sumber daya, waktu,
karena para guru di sekolah banyak tugas dan target yang harus di capai dan
kurangnya pemahaman atau pelatihan yang memadai mengenai konsep design
thinking di kalangan guru. Karena banyak guru yang belum paham apa dan
bagaimana pendekatan design thinking tersebut.
3. Pains
Situasi/kondisi saat ini yang dapat mempersulit guru menerapkan Design Thinkingdi
sekolah?
Dalam menerapkan design thinking di sekolah hal yang dapat mempersulit guru
adalah kurangnya dukungan dari pihak sekolah, keterbatasan sumber daya, waktu,
karena para guru di sekolah banyak tugas dan target yang harus di capai dan
kurangnya pemahaman atau pelatihan yang memadai mengenai konsep design
thinking di kalangan guru. Karena banyak guru yang belum paham apa dan
bagaimana pendekatan design thinking tersebut.

Situasi/kondisi saat ini yang dapat mempersulit guru menerapkan Design Thinkingdi
sekolah?
Apa yang harus mereka bayar (kerugian bagi mereka) Disini Kerugian yang dialami
atu didapatkan bagi mereka (guru dan peserta didik) adalah bagi peserta didik,
tidak dapat mengembangkan keterampilan kritis seperti pemecahan masalah,
kreativitas, dan kolaborasisecara optimal. kesulitan guru dalam menerapkan
Design Thinking dapat menghambat proses pembelajaran yang lebih interaktif,
dinamis, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru mungkin kesulitan
mengembangkan keterampilan mereka dalam menerapkan metode inovatif, yang
dapat membatasi pertumbuhan profesional mereka dan dalam upaya meningkatkan
pemahaman peserta didik menghadapi pembelajaran di kelas.

Anda mungkin juga menyukai