Anda di halaman 1dari 5

1.

Kesenian Khas Jawa

Budaya Suku Jawa berikutnya adalah kesenian tradisional yang pastinya sangat beragam.
Akan tetapi, secara garis besar akar budaya seni Jawa hanya terdiri dari tiga kategori besar,
yaitu Jawa Tengah dengan Ludruk, Banyumas dengan Ebeg, dan Jawa Timur dengan Reog.
Sementara itu, pembagian kesenian khas Jawa sendiri antara lain:

3. Seni Tari

Kesenian tari tradisional khas Jawa sangat banyak macamnya. Yogyakarta, misalnya,
memiliki Tari Angguk dan Tari Golek Menak. Lalu, Jawa Tengah dengan Tari Bambangan
Cakil, Tari Emprak, Tari Kuda Lumping, Tari Krida Jati, dan Tari Sintren. Banyumas dengan
Tari Ebeg. Banyuwangi dengan Tari Gandrung, dan Jawa Timur dengan Tari Remo dan Tari
Reog.
4. Seni Musik

Kesenian musik khas Jawa disebut dengan Langgam Jawa. Seni musik ini adalah bentuk
adaptasi dari musik aliran keroncong ke dalam musik khas Jawa. Sementara alat musiknya
disebut dengan gamelan yang merupakan kombinasi dari banyak alat musik, seperti gong,
kendang, kempul, bonang, slenthem, gambang, kenong dan lainnya. Gamelan sendiri dipakai
oleh para Wali Songo sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam pada zaman dahulu.

5. Wayang Kulit

Tak ketinggalan, ada pula kesenian wayang kulit yang memang tidak pernah lepas dari
budaya Suku Jawa. Wayang kulit digelar hingga semalam suntuk dengan cerita khas Jawa,
seperti Ramayana atau Mahabharata. Pertunjukan seni wayang kulit dimainkan oleh seorang
dalang dengan iringan musik gamelan dan nyanyian merdu dari para sinden, lengkap dengan
lampu berwarna kuning yang menyorot langsung ke layar. Selain gamelan, seni wayang kulit
juga diyakini pernah digunakan oleh para Wali Songo untuk menyebarkan agama Islam pada
zaman dahulu.
6. Senjata Tradisional

Suku Jawa juga memiliki senjata tradisional dengan bentuk unik, salah satunya adalah keris.
Keris sendiri termasuk dalam alat pusaka yang begitu penting karena dipercaya memiliki
kekuatan atau kesaktian oleh masyarakat zaman dahulu. Pembuatan keris dilakukan oleh Mpu
dengan cara ditempa dan diberi mantra. Salah satu keris dengan ceritanya yang begitu
melegenda adalah keris buatan Mpu Gandring yang dimiliki oleh Ken Arok karena dapat
membuatnya menjadi penguasa Kerajaan Singasari kala itu.

7. Kepercayaan

Zaman dahulu, masyarakat asli Suku Jawa adalah penganut agama Budha, Hindu, dan
kepercayaan adat atau Kejawen. Kepercayaan ini mengarah pada tradisi, budaya, ritual, seni,
tindak-randuk, dan filosofi masyakarat Jawa. Kini, sebagian besar Suku Jawa memeluk
agama Islam dan sisanya memeluk agama Kristen dan Katolik.

8. Makanan Tradisonal

Budaya Suku Jawa juga tidak lepas dari kulinernya. Mayoritas hidangan Jawa memiliki kuah
kental dengan rasa gurih betpadu dengan sedikit rasa manis. Penyebarannya yang begitu luas
membuat kuliner khas Jawa juga sangat beragam. Berikut beberapa rekomendasi kuliner
tradisional Jawa yang wajib kamu coba:
Rujak Cingur

Kuliner khas Jawa yang pertama berasal dari wilayah Jawa Timur, rujak cingur. Hidangan ini
dibuat dari potongan buah, tahu, sayur, dan siraman bumbu rujak yang dibuat dari petis,
bawang putih, gula merah, kacang goreng, dan cabai yang dihaluskan. Mirip dengan rujak
pada umumnya, ya? Bedanya, rujak khas Jawa Timur ini ditambah dengan cingur atau mulut
sapi. Rasanya ternyata sangat enak dan segar, lho! Apalagi kalau kamu menyantapnya dengan
kerupuk. Rasa gurih, pedas, manis, dan segar menyatu dengan sempurna dalam mulut.

9. Rumah Adat Suku Jawa


Rumah adat pertama adalah rumah Joglo, yang menjadi ikon dari Jawa Tengah. Zaman
dahulu, rumah Joglo dibuat hanya untuk kalangan masyarakat menengah ke atas saja. Wajar
saja sebab membangun rumah Joglo memang harus memenuhi banyak syarat.Pertama, bahan
bangunan yang dipakai tidaklah sembarangan. Joglo dibangun dari berbagai jenis kayu yang
tahan lama, dan biasanya memakai jenis kayu jati. Maka dari itu, harganya pun tidaklah
murah. Sehingga bagi masyarakat menengah ke bawah, rata-rata tidak sanggup untuk
membeli bahan bangunannya.Kedua, proses pembangunan rumah Joglo juga tidaklah
gampang. Ada aturan-aturan adat khusus yang memang dipercaya oleh masyarakat. Baik dari
segi desain arsitektur rumah, sampai ornamen atau hiasan yang dibutuhkan untuk bagian
dalam.

10 Pakaian Adat

Kebaya Jawa Tengah Kebaya Jawa Tengah seringkali digunakan dalam acara pernikahan
oleh mempelai wanita. Keelokan kebaya diselaraskan dengan bentuk tubuh yang
memakainya. Dalam filosofi Jawa, kebaya melambangkan kesabaran, kepatuhan, kehalusan,
serta sifat lemah lembut seorang perempuan. Bentuk kebaya yang disesuaikan dengan bentuk
tubuh berarti bahwa seorang perempuan Jawa harus bisa menyesuaikan dan menjaga dirinya
dimanapun ia berada.

Anda mungkin juga menyukai