TUGAS AKHIR
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Program Diploma Tiga
NADILA
215185021
i
KATA PENGANTAR
Nadila
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
Kepuasan konsumen telah banyak menjadi topik penelitian. Hal ini disebabkan karna
adanya keterkaitan antara konsep ini dengan konsep perilaku konsumen lainnya seperti
hubungan antara kepuasan konsumen dengan kesetian. Kesetian menjadi tujuan akhir
perusahaan karena adanya keyakinan bahwa mempertahankan konsumen ada lima kali lebih
murah dari pada mendapatkan konsumen baru. Perusahaan yang telah mampu memuaskan
konsumen dan memiliki konsumen yang setia cenderung mampu bertahan dalam perubahan
dan kondisi ekonomi. Di era persaiangan yang semakin ketat ini, salah satu cara untuk
mendapatkan konsumn yang loyal adalah dengan memuaskan kebutuhan konsumen secara
konsisten dari waktu ke waktu. Banyak cara yang dapat di gunkan perusahaan untuk
produk dengan cara yang murah dengan anggapan konsumen hanya mempertimbangkan
harga dalam keputusan pembelian, anggapan ini tidak sepenuh nya benar. Skincare
merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi wanita. Selain produk ini memiliki
seringkali menjadi sarana bagi konsumen untuk memperjelas identitas dirinya secara sosial
diperhatikan mengingkat kandungan bahan kimia tidak selalu memberi efek yang sama untuk
1
produk skinacare sehingga produk tersebut dinilai memi-liki kemampuan memenuhi
Skintific merupakan salah satu merek import yang mengusung brand image halal pada
produknya. Kosmetik merek import ini ini dapat mengambil perhatian konsumen indonesia,
skintific menanamkan nilai halal di produk mereka jual. Hal ini tersebut membuat konsumen
merasa aman ketika menggunakan produknya. Suatu produk dikatakan berkualitas apabila
berformula inovatif yang aman, halal, dan praktis guna memenuhi kebutuhan dan selera
setiap wanita. Skintific tetap konsisten dalam menjaga kualitas produk, dengan cara basis
menufaktur yang kuat. Skintific mampu menciptakan produk kosmetik dan perawatan kulit
yang lengkap sejak awal. Peningkatan nilai penjualan biasanya dicapai dengan cara
meningkatkan pangsa pasar perusahaan, yaitu dengan menambah jumlah konsumen, akan
tetapi menarik konsumen bukanlah hal yang mudah, karena perusahaan harus melakukan
upaya pemasaran yang terpadu. Berbagai teori perilaku pelanggan dan pemasaran masyarakat
bahwa keputusan pembelian dan pilihan produk seringkali dipengaruhi oleh dorongan –
dorongan yang sifatnya psikologis. Produk memang tidak rancang untuk memenuhi
kebutuhan fungsionalnya saja namun juga memuaskan kebutuhan sosial dan psikologis.
Kualitas merupakan konsep terpenting dalam menciptakan suatu produk. Produk yang
berkualitas adalah produk yang diterima oleh pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Oleh karena itu, perussahaan harus mengerti apa yang menjadi
pembelian yang dilakukan konsumen. Jika melihat kualitas produk skintific dipandang dari
segi harga yang ditawarkan dapat dikatakan terjangkau dengan kualitas yang diberikan oleh
2
produknya. Hal itu dapat diperkuat oleh konsistensi skintific dalam menawarkan velue
preposition yaitu kualitas terbaik dengan harga terjangkau. Dalam hal ini selera pribadi
sangat mempengaruhi. Oleh karena itu, secara umum dalam mengelola kualitas produk harus
sesuai dengan kegunaan yang diharapkan kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja
produk dan jasa. Oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan
pelanggan. Menurut Tjiptono (2020) [1] keputusan pembelian merupakan salah satu bagian
dari perilaku konsuemen berupa tindakan yang secara langsung terlibat dalam usaha
memperoleh, menentukan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang
Konsumen ingin mendapatkan produk dengan kualitas yang baik sesuai dengan harga
yang dibayarkan. Tidak sedikit konsumen juga mendapatkan bahwa produk yang mahal
adalah produk yang berkualitas, namun meskipun skintific selalu mengutamakan kualitasny,
namun harga pada produk skintific ini relatif terjangkau. Harga yang ditetapkan oleh skintific
diharapkan dapat meningkatkan pembelian konsumen yang kemudian akan berlanjut kepada
keputtusan pembelian yang dilakukan konsumen. Proses keputusan di awal pada saat
konsumen mempunyai sebuah kebutuhan, lalu konsumen tertarik pada sebuah produk untuk
berhubungan dengan produk yang akan mereka beli. Oleh sebab itu, kualitas produk
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap keputusan pembelian suatu produk. Namun
konsumen tidak terhenti kepada keputusan pembelian saja, konsumen harus melaksanakan
keputusan yang telah di ambil. Untuk merespon tuntutan konsumen, sejumlah perusahaan
berbelanja faktor harga murah mungkin menjadi salah satu faktor penting, tetapi faktor
3
keamanan, pelayanan, dan kenyamanan juga sangat menetukan dalam memilih dari kualitas
produk. Berdasarkan uraian latar belakang maka penulis merasa penting untuk melakukan
penelitian mengenai sejauh mana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah ditemukan sebelumnya, maka permasalahan
memperjelas serta membatasi pokok bahasan dalam penelitian ini. Penelitian hanya
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
4
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan manfaat apa yang harus diharapkan dari penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Bagi penulis
kulit, manfaat merawat kulit dan mengetahui betapa pentingnya kita harus
mengetahui kualitas produk pada produk tertentu agar bisa lebih berhati – hati
2. Bagi pembaca
dunia per-skincarean.
mengenai isi Laporan Tugas Akhir ini secara ringkas, padat dan jelas. Sehingga tedapat
sebuah gambaran hubungan antar masing – masing bab, dimana bab ini dibagi menjadi
beberapa bagian – bagian secara keseluruhan. Adapun sistematika dari penulisan terdiri
5
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan lokasi dan waktu penelitian, jenis penelitian,
Bab ini berisi kesimpulan dari semua uraian – uraian pada bab – bab
sebelumnya dan juga beisi saran – saran yang diharapkan berguna dalam
penelitian.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Produk penting bagi perusahaan sebab tanpa produk peerusahaan tidak bisa berbuat apa –
apa dari bisnisnya. Pembeli bisa membeli apa yang menurut mereka cocok. Oleh sebab itu,
produk harus disesuaikan dengan adanya keinginan atau kebutuhan pembeli supaya pemasaran
produk berhasil dan tepat sasaran. Dengan istilah lain pembuatan produk lebih sinkron dengan
kebutuhan pasar atau kesukaan konsumen. Seorang konsumen cenderung mencari produk
dengan melihat kualitas yang ditampakkan. Semakin tinggi kualitas yang ditawarkan perusahaan
atas produknya maka minat konsumen terhadap produk akan besar. Karena konsumen saat ini
sangat kritis dalam memilih dan memilah produk yang akan mereka beli, mereka sangat detail
dalam mencari informasi terhadap produk yang diminatinya tersebut. pada umumnya konsumen
akan mencari tahu kualitas produk dari teman atau keluarga karena mereka lebih percaya kepada
orang terdekatnya. Cara yang biasa dilakukan dan atribut lain yang ada pada produk.
Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan
jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Menurut Kotler dan Armstrong (2018 : 230) [2] mendefinisikan kualitas produk
adalah karakteristik suatu produk atau jasa yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan. Menurut Assauri (2018: 45) [3], kualitas produk merupakan faktor –
faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tesebut
sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimaksud. Beberapa definisi diatas maka
7
dapat disimpulkan bahwa kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam
Menurut Kotler dan Armstrong (2018: 272) kualitas produk (Product quality) adalah
salah satu sarana positioning uatama pemasar. Kualitas mrmpunyai dampak langsung pada
kinerja produk atau jasa. Oleh karena itu, kualitas erat hubungannya dengan nilai dan kepuasan
pelanggan. Dalam arti sempit, kualitas dapat didefinisikan sebagai bebas dari kerusakan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulakan kualitas produk merupakan salah satu
nilai utama yang sangat diharapkan oleh konsumen dari pihak produsen untuk menciptakan
kualitas produk atau jasa yang memiliki nilai tinggi atau baik. Kualitas produk yang tinggi atau
baik dapat memberikan sesuatu yang dapat memuaskan konsumen. Kualitas produk adalah hal
penting yang harus diterapkan disetiap perusahaan lainnya untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Menurut Assauri (2018: 203), faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas produk adalah
sebagi berikut:
Suatu produk yang dihasilkan hendaknya memperhatikan fungsi untuk apa produk
tersebut digunakan sehingga produk yang dihasilkan harus dapat benar – benar
8
selamanya terpenuhi atau tercapai, maka tingkat kualitas suatu produk tergantung
Salah satu faktor yang penting dan sering dipergunakan oleh konsumen dalam
melihat produk pertama kalinya untuk menentukan kualitas produk tersebut adalah
wujud luar produk. Walaupun prosuk yang dihasilkan secara teknis atau mekanis
telah maju tetapi tidak bilai wujud luarnya kurang menarik akan sulit diterima, maka
Umumnya biaya dan harga suatu produk akan dapat menentukan kualitas produk
tesebut. Hal ini terlihat dari produk yang mempunyai biaya atau harga yang mahal
menunjukan bahwa kualitas produk tersebut relatif lebih baik. Demikian sebaliknya
produk yang mempunyai harga yang murah dapat menunjukan bahwa kualitas produk
Dari penjelasan diatas dapat disimpulakan bahwa kualitas produk merupakan elemen
yang terpenting dari sebuah pemasaran dengan upaya untuk memuaskan para konsumen atas
Sementara itu Harjuno (2018: 34-35) [4] menyatakan bahwa pada umumnya kualitas
produk memiliki faktor – faktor yang dapat mempengaruhinya. Faktor – faktor tersebut ada dua
9
1. Teknologi
Faktor yang dapat mempengaruhi kualitas produk adalah mesin, bahan baku, dan
perusahaan.
Faktor kedua yang dapat mempengaruhi kualitas produk adalah operator, mandor,
Menurut Kotler (Panzy 2015: 5) [5] kualitas produk dapat dimasukan kedalam 3
indikator, yaitu:
1. Kinerja (Performance)
Karakteristik sekunder atau pelengkap yang berguna untuk menambah fungsi dasar
3. Kehandalan (Reliability)
fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi
tertentu pula.
10
2.2 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Kualitas produk merupakan salah satu unsur penting dalam meningkatkan keputusan
pembelian. Konsumen akan lebih memilih produk dengan kualitas produk yang terbaik
dikarenakan adanya persepsi atau pandangan bahwa produk yang memiliki citra yang baik
lebih dapat di andalkan sehingga dapat menimbulakan keputusan pembelian. Hal ini
sefrekuensi dengan teori yang menyatakan bahwa kualitas produk merupakan persepsi
Pendapat lain bahwa kualitas produk tercipta bersama dengan produk atau jasa yang
dimiliki tingkat diferensiasi yang tinggi, unik dalam nilai mutunya, atau dapat
perusahaan maka akan semakin meningkat pembelian konsumen. Semakin baik kualitas
produk di mata masyarakat maka akan semakin tinggi kepercayaan konsumen untuk
Pendapat diatas selaras bahwa kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian. Begitu juga dengan ini menemukan bahwa kualitas produk memiliki
terhadap suatu produk atau suatu merek. Perilaku konsumen sering kali dipengaruh
11
oleh banyaknya rangsangan diluar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran ataupun
memecahkan masalah dan mengevaluasi opsi secara optimis dan objektif serta tuuan
yang menentukan kelebihan dan kekurangan masing – masing (Gunarsih & Tamengkel,
2021) [6]. Sedangkan keputusan pembelian menurut Anang (2019) [7] keputusan
pembelian adalah kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan oleh individu dalam
memilih alternatif perilaku yang sesuai dari dua atau lebih alternatif perilaku dan
dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan
barang – barang dan jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan dan
dalam menentukan pemeilihan suatu produk yang paling disukai, setelah proses
tersebut maka konsumen dapat merasakan manfaat dan menentukan sikap yang akan
ketika seorang pelanggan sudah percaya pada produk atau jasa tertentu (Gultom et al.,
2020) [8]
12
2.3.2 Komponen Dalam Struktur Keputusan Pembelian
Menurut Dharmmesta dan Handoko (2018: 118) [9] sebuah keputusan untuk membeli
suatu produk yang dipilih konsumen sebenernya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan.
Berdasarkan pendapat tersebut, terdapat tujuh komponen dalam struktur keputusan pembelian
yaitu:
Pengunjung dapat memberi keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan
Pengunjung dapat memebri keputusan untuk membeli bentuk produk tertentu keputusan
tersebut menyangkut ukran kemesan. Dalam hal ini, perusahaan harus melakukan riset
Pengunjung harus mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli. Setiap
Pengunjung dapat mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli. Dalam hal
ini produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui bagaimana pengunjung
13
5. Keputusan Tentang Jumlah Produk
Pengunjung dapat mengambil keputusan tentang sebarapa banyak produk yang akan
dibeli pada saat pembeliaan yang dilakukan mungkin lebih dari satu unit.
Masalah ini akan menyangkut tersediannya uang untuk membeli. Untuk perusahaan harus
waktu pembelian.
Pengunjung dapat mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk
yang dibeli, apakah secara tunai atau kredit. Dalam hal ini, perusahaan harus mengetahui
(Kotler & Armstrong, 2018) [10] yang dijadikan sebagi indikator keputusan pembelian.
1. Pilihan Produk
menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus
14
2. Pilihan Merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli
setiap merek memiliki perbedaan sendiri. Dalam hal ini perusahaan harus
3. Pilihan Penyalur
bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang
yang lrngkap, kenyamanan dalam berbelanja, keleluasaan tempat dan lain – lain.
4. Waktu Pembelian
misalnya ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua minggu sekali
5. Jumlah Pembelian
Jumlah pembelian yang akan dibelanjakan pada suatu saat. Pembelian yang akan
dilakukan lebih dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyak
6. Metode Pembayaran
15
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk. Saat ini
2.4 Pemasaran
memuaskan konsumen dengan produk daan pelayanan yang baik. Aktifitas pemasaran sering
diartikan sebagai aktifas menawar produk dan menjual produk, tapi bila ditinjau lebih lanjut
ternyata makna pemasaran bukan hanya sekedar menawarkan atau menjual produk saja,
melainkan aktifitas yang menganalisis dan mengaevaluasi tentang kebutuhan dan keinginan
konsumen. Seiring berjalannya waktu, masyarakat ikut berkembang dan tingkat pendidikan,
teknologi dan gaya hidup, masyarakat ikut berkembang dalam mengikuti perkembangan
tersebut.
Menurut laksana (2019: 1) [11] pemasaran adalah bertemunya penjual dan pembeli untuk
melakukan kegiatan interaksi produk barang atau jasa. Sehingga pengertian pasar bukan lagi
merujuk kepada suatu tempat tapi lebih kepada aktivitas atau kegiatan pertemuan penjual dan
Tjiptono dan Diana (2020: 3) [12] pemasaran adalah proses menciptakan, mendistribusikan,
mempromosikan, dan menetapkan harga barang, jasa dan gagasan untuk memfasilitasi relasi
pertukaran yang memuaskan dengan para pelanggan dan untuk membangun dan
mempertahankan relasi yang positif dengan para pemangku kepentingan dalam lingkungan
yang dinamis.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Desa Bulu Cina khususnya Dusun Karang Turi. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2024, berikut kegiatan penelitian
Bulan
No Jenis kegiatan Jan Februari Ma
uari ret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penentuan Judul
2. Pengajuan Proposal
3. Pengajuan Surat Izin Riset
4. Pelaksanaan riset
5. Bimbingan
6. Penulisan laporan
7. Seminar hasil
Sidang
8. Perbaikan setelah sidang
17
3.2 Jenis dan Sumber Data
a. Data primer
Data primer pada penelitian ini diperoleh dari responden melalui kuesioner
yang dibagkan kepada warga Dusun Karang Turi dengan tujuan untuk
b. Sekunder
gambaran tambahan serta gambaran lengkap. Sebagai tambahan data ini juga
diperkuat dengan sumber data dari buku atau jurnal – jurnal terkait sebagai
penelitian ini.
a. Data Internal
Data internal dipenelitian ini adalah data yang menggambarkan kegiatan suatu
perusahaan. Data internal yang diunaka pada penelitian ini diperoleh dari
warga Desa Bulu Cina khususnya Dusun Karang Turi yang menggunakan
18
b. Data Eksternal
Sumber data eksternal pada penelitian ini diperoleh dari sumber luar data
internal yang mendukung dan membantu pada penelitian ini berupa data yang
peneliti kumpulkan dari sumber internet, buku, jurnal dan referensi yang dapat
3.3.1 Populasi
Populasi dapat diartikan sebagai suatu wilayah yang di generalisasi kan yang
terdiri dari objek/subjek dengan kualitas dan ciri tertentu yang di identifikasi oleh
populasi dalam penelitian ini adalah warga Desa Bulu Cina khususnya Dusun
Karang Turi dengan jumlah populasi sebanyak 30 warga remaja Karang Turi.
3.3.2 Sampel
Sugiyono (2018) [13] “menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari total
dan karakteristik yang dimiliki suatu populasi tersebut”. dengan kata lain, sampel
yaitu mengambil sebagian jumlah atas populasi yang akan di teliti. Metode
penarikan sampel bertujuan untuk menentukan batasan bagi populasi yang ingin
diteliti. Penelitian ini menggunakan sampel responden paada warga remaja Desa
Bulu Cina khususnya Dususn Karang Turi dengan menggunakan metode jenuh
sampling.
19
Menurut Sugiyono (2018) non probability sampling adalah teknik
sama pada setiap anggota populasi saat akan dipilih sebagai sampel. Sedangkan
teknis sampel jenuh adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut, bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampelnya di ambil dari populasi
itu. Maka dari itu sampel di ambil dari populasi harus benar – benar representatif
atau mewakili.
Dalam penelitian ini populasi dan sampel jenuh yang di ambil adalah
warga dusun Karang Turi Desa Bulu Cina khususnya remaja yang jumlah
penelitian.
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, dimana semua
a. Observasi
20
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dengan cara pengamatan
langsung oleh warganya Desa Bulu Cina Dusun Karang Turi, untuk mendapatkan
b. Kuesioner
kepada warga Desa Bulu Cina Dusun Karang Turi khususnya remaja guna untuk
skincare skintific. Penelitian menggunakan skala likert sebagai alat ukur pendapat
Definisi operasional variabel adalah peneliti yang menjelaskan dan memahami secara
rinci mengenai arti setiap variabel penelitian sebelum melakukan analisis, definisi
21
Pengukuran
(2018 :230)
2. Daya Tahan
mendefinisikan
(Durability)
kualitas produk
jasa yang
menunjang
kemampuannya
untuk memuaskan
kebutuhan
pelanggan.
memecahkan
4. Waktu
masalah dan
Pembelian
mengevaluasi opsi
22
secara optimis dan 5. Jumlah
yang menentukan
6. Metode
kelebihan dan
pembayaran
kekurangan masing
– masing (Gunarsih
& Tamengkel,
2021)
3.6 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang digunakan untuk sementara yang terdapat dari
rumusan masalah yang ada pada penelitian ini, yang dimana rumusan masalah dinyatakan
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif yaitu memaparkan dan mendeskripsi kan data yang didapat dari kuesioner yang
telah dibagikan oleh penelitian kepada warga Desa Bulu Cina Karang Turi khususnya remaja
23
yang memakai produk skintific. Data analisis penelitian ini yang digunakan berdasarkan uji
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang diperoleh setelah penelitian
adalah data yang valid atau tidak dari alat ukur (kueioner). Menurut Sugiyono (2019)
Validitas adalah tingkat keakuratan antara data yang terjadi pada objek penelitian dan data
yang dapat di peroleh oleh peneliti. Kriteria validitas taraf signifikan (a = 0,5) dengan
a. Jika r hitung > r tabel (uji dua sisi dengan sig 0,05) maka instrumen atau pertanyaan
b. Jika r hitung < r tabel (uji dua sisi dengan sig 0,05) maka instrumen atau pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total, hal tersebut dinyatakan tidak valid.
Menurut Sugiyono (2019) reliabilitas adalah drajat konsisten dan uji data atau temuan
karena datanya tidak reliabel, tidak dapat di proses lebih lanjut, yang dapat menimbulkan
kesimpulan yang bias. Uji reliabilitas digunkan untuk mengetahui hasil pengukuran, jika
pengukuran dilakukan lebih dari satu kali, maka pengujian dilakukan dengan menggunakan
software SPSS.
Uji validitas dilakukan setelah menguji validitas pernyataan – pernyataan yang sudah
valid. Penguji reliabilitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha,
24
yaitu metode yang digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengukur sikap
1. Jika nilai Cronbach’s Alpha a > 0,06 maka intrumen memiliki reliabilitas yang baik
atau terpercaya.
2. Jika nilai Cronbach’s Aplha a < 0,06 maka instrumen yang di uji tersebut adalah
tidak reliabel.
3.7.3 Uji T
Tujuan uji T untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing variabel bebas secara
persial (satu persatu) terhadap variabel terikat. Hasil uji T hitung ini dilakukan pada output
perangkat lunak (SPSS), dapat dilihat pada tabel coefficient level of significance yang
dilakukan sebesar 5% atau (a) = 0,05. Hasil kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Apabila t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak pada a > 0,05. Artinya
variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
2. Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima pada a < 0,05. Artinya
3. Menentukan nilai t tabel dengan rumus n-k (30-2=28) pada uji 2 arah.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25
4.1 Hasil Penelitian
Data diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada warga Desa Bulu Cina Dusun
(Sumber: https://images.app.goo.gl/wBe8Fmo8xbMvfoGu9)
Skintific merupakan salah satu populer produk kecantikan, menggrebek pasar Indonesia
pada Agustus 2021 dan meraih popularitas tinggi. Keberhasilannya tidak diragukan lagi, karena
brand kecantikan yang satu ini dapat memperkuat skin barrier melalui produk unggulannya,
memberikan solusi efektif untuk mengatasi berbagai pemasalahan kulit. Sejumlah produk
Skintific berhasil menduduki top 1 di katagori kecantikan di banyak platform e-commerce besar
26
di Indonesia pada tahun 2022, seperti Shopee dan Tokopedia. Yang kita ketahui selama ini
adalah Skintific didirikan oleh Kristen Tveit dan Ann-Kristin Stokke asal kanada. Brand ini telah
berhasil mendapatkan lisensi di indonesia melalui PT May Sun Yvan. Sebagai distributor
Guangdong Essence Daily Chemical Co di China. Perusahaan ini juga merupakan distributor
tunggal Skintific di Indonesia, dengan produksi dilakukan di China. Dalam waktu singkat, yaitu
dua tahun, Skintific telah meraih posisi terdepan di hati para penggemar perawatan kulit di
Indonesia, bahkan mengungguli banyak brand lokal. Produk andalan Skintific, yaitu 5x
Ceramide Moisturizer, mencatat penjualan luar biasa dengan lebih dari 1,1 juta item terjual.
Skintific menawarkan produk inovatif dan efektif yang bertujuan untuk memperkuat skin
barrier dan menjaga kesehatan kulit. Dedikasinya terhadap kualitas produk telah berhasil
menarik perhatian konsumen di Indonesia. Skintific juga sukses merencanakan dan menerapkan
taktik marketing yang merangsang kenginan konsumen untuk memilih produk, terutama melalui
siaran langsung atau live streaming di media sosial dan berbagai platform e-commerce seperti
Visi perusahaan Skintific, yaitu pionir di industri kecantikan dengan solusi perwatan kulit
yang aman dan efektif. Skintific juga memiliki komitmen untuk terus melakukan penelitian dan
berinovasi dalam pengembangan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen tanpa
Misi perusahaan ini adalah menyajikan produk berkualitas tinggi untuk meningkatkan
27
4.2 Deskripsi Hasil
Penulis melakukan penilian ini dengan metode Deskriptif kuantitatif yaitu dengan
memberikan kuesioner kepada para warga Desa Bulu Cina Dususn Karang Turi terkhusus
remaja, dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Kuesioner yang dibuat penulis terdiri dari
6 pernyataan untuk variabel kualitas produk (X), 12 prnyataan untuk keputusan pembelian (Y).
dari uraian karakteristik yang penulis dapatkan di Desa Bulu Cina Dusun Karang Turi data yang
Tabel 4.1 menggambarkan karakteristik responden katagori usi yaitu 17-19 Tahun
dengan jumlah 14 responden (43.8%) dan jumlah 18 responden (56.3%). Karakteristik responden
katagori status yaitu remaja dengan jumlah 31 responden (96.9%) dan karyawan sejumlah 1
responden (3.1%).
Usia
28
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
responden berdasarkan usia 17-19 tahun 14 orang (43.8%), sedangkan usia 20-22 tahun 18 orang
(56.3%). Yang merupakan warga Desa Bulu Cina Dusun Karang Turi yang menjadi objek
penelitian penulis.
Status
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
mahasiswa 31 orang (96.9%), dan responden karyawan sebanyak 1 orang (3.1%). Yang
merupakan warga di Desa Bulu Cina Dusun Karang Turi yang menjadi objek peeliti penulis.
Keputusan Pembelian (Y). Adapun hasil jawaban dari setiap pernyataan adalah sebagai berikut:
29
4.2.1.1 Kualitas Produk
1. Untuk pernyataan 1, yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (12.5%), yang
menjawab setuju 19 orang (59.5%), yang menjawab netral 5 orang (15.6%), yang
menjawab tidak setuju 3 orang (9.4%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 1 orang
(3.1%).
2. Untuk pernyataan 2,yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (12.5%), yang
menjawab setuju 19 orang (59.4%), yang menjawab netral 8 orang (25%), yang
menjawab tidak setuju 0 orang (0%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 1 orang
(3.1%).
3. Untuk pernyataan 3, yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang (6.3%), yang
menjawab setuju 21 orang (65.6%), yang menjawab netral 8 orang (25%), yang
menjawab tidak setuju 1 orang (3.1%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang
(0%)
4. Untuk pernyataan 4, yang menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (15.6%), yang
menjawab setuju 22 orang (68.8%), yang menjawab netrsl 5 orang (15.6%), yang
menjawab tidak setuju 0 orang (0%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orag (0%).
5. Untuk pernyataan 5, yang menjawab sangat setuju 1 orang (3.1%), yang menjawab setuju
16 orang (50%), yang menjawab netral 10 orang (31.3%), yang menjawab tidak setuju 4
orang (12.5%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 1 orang (3.1%).
6. Untuk pernyataan 6, yang menjawab sangat setuju 5 orang (15.6%), yang menjawab
setuju 21 orang (65.6%), yang menjawab netral 6 orang (18.8%), yang menjawab tidak
setuju 0 orang (0%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang (0%).
30
1. untuk pernyataan 1, yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (12.5%), yang
menjawab setuju 21 orang (65.6%), yang menjawab netral 5 orang (15.6%), yang
menjawab tidak setuju 1 orang (3.1%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 1 orang
(3.1%).
2. Untuk pernyataan 2, yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang (9.4%), yang
menjawab setuju 15 orang (46.9%), yang menjawab netral 12 orang (37.5%), yang
menjawab tidak setuju 2 orang (6.3%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang
(0%).
3. Untuk pernyataan 3, yang menjawa sangat setuju sebanyak 5 orang (15.6%), yang
menjawab setuju 20 orang (62.5%), yang menjawab netral 6 orang (18.8%), yang
menjawab tidak setuju 0 orang (0%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 1 orang
(3.1%).
4. Untuk pernyataan 4, yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang (37.5%), yang
menjawab setuju 19 orang (59.4%), yang menjawab netral 1 orang (3.1%), yang
menjawab tidak setuju 0 orang (0%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang
(0%).
5. Untuk pernyataan 5, yang menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (15.6%), yang
menjawab setuju 20 orang (62.5%), yang menjawab netral 6 orang (18.8%), yang
menjawab tidak setuju 1 orang (3.1%), yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang (0%).
6. Untuk pernyataan 6, yang menjawab sangat setuju 3 orang (9.4%), yang menjawab setuju
23 orang (71.9%), yang menjawab netral 6 orang (18.8%), yang menjawab tidak setuju 0
orang (0%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang (0%).
31
7. Untuk pernyataan 7, yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang (6.3%), yang
menjawab setuju 14 orang (43.8%), yang menjawab netral 13 orang 40.6%), yang
menjawab tidak setuju 2 orang (6.3%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak
1 orang (3.1%).
8. Untuk pernyataan 8, yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang (6.3%), yang
menjawab setuju 11 orang (34.4%), yang menjawab netral 8 orang (25%), yang
menjawab tidak setuju 8 orang (25%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2
orang (6.3%).
9. Untuk pernyataan 9, yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang (9.4%), yang
menjawab setuju 12 orang (37.5%), yang menjawab netral 10 orang (31.3%), yang
menjawab tidak setuju 6 orang (18.8%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 3 orang
(9.4%).
10. Untuk pernyataan 10, yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (12.5%), yang
menjawab setuju 13 orang (40.6%), yang menjawab netral 13 orang (40.6%), yang
menjawab tidak setuju 2 orang (6.3%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang
(0%).
11. Untuk pernyataan 11, yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang (9.4%), yang
menjawab setuju 23 orang (71.9%), yang menjawab netral 4 orang (12.5%), yang
menjawab tidak setuju 2 orang (6.3%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang
(0%).
12. Untuk pernyataan 12, yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (12.5%), yang
menjawab setuju 10 orang (31.3%), yang menjawab netral 10 orang (31.3%), yang
32
menjawab tidak setuju 8 orang (25%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang
(0%).
Data hasil penelitian akan bersifat tidak bias jika diperoleh menggunakan instrumen
penelitian yang valid dan reliabel. Indikator suatu variabel dikatakan valid jika memiliki
koefesien korelasi dengan total sebesar ≥ 0,30 atau lebih dari r tabel. Di samping itu,
instrumen penelitian dikatakan reliabel jika memiliki koefesien Alpha Cronbach a ≥ 0,60.
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian secara lengkap dapan dilihat
pada lampiran 1 dan secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut.
33
Uji validitas dan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan 32 responden.
Diketahui dari hasil uji validitas menggunakan software SPSS dapat dilihat pada tabel. Bahwa
masing – masing item pernyataan memiliki nilai koefesien korelasi ≥ 0.3 atau lebih dari r tabel.
Sehingga syarat validitas dengan nilai koefesien minimal 0,3 atau lebih dari r tabel terpenuhi.
Hasil uji reliabilitas menunjukkan masing – masing variabel memiliki nilai koefesien
Alpha Croncach > 0,6. Oleh karena itu, setiap variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel
Correlations
Kualitas
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 Produk
*
X1.1 Pearson 1 .429 -.028 .183 .149 .157 .557**
Correlation
Sig. (2-tailed) .014 .880 .316 .415 .392 .001
N 32 32 32 32 32 32 32
* ** ** * **
X1.2 Pearson .429 1 .540 .502 .403 .464 .859**
Correlation
Sig. (2-tailed) .014 .001 .003 .022 .007 .000
N 32 32 32 32 32 32 32
** **
X1.3 Pearson -.028 .540 1 .548 .119 .240 .557**
Correlation
Sig. (2-tailed) .880 .001 .001 .516 .186 .001
N 32 32 32 32 32 32 32
X1.4 Pearson .183 .502** .548** 1 .196 .668** .720**
Correlation
34
Sig. (2-tailed) .316 .003 .001 .283 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32
*
X1.5 Pearson .149 .403 .119 .196 1 .210 .577**
Correlation
Sig. (2-tailed) .415 .022 .516 .283 .248 .001
N 32 32 32 32 32 32 32
X1.6 Pearson .157 .464** .240 .668** .210 1 .641**
Correlation
Sig. (2-tailed) .392 .007 .186 .000 .248 .000
N 32 32 32 32 32 32 32
** ** ** ** ** **
Kualitas Pearson .557 .859 .557 .720 .577 .641 1
Produk Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .000 .001 .000
N 32 32 32 32 32 32 32
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.706 6
Correlations
Keputusan
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1.12 Pembelian
Y1.1 Pearson 1 -.066 .760** .205 .423* .549** .311 .009 .141 .239 .341 .382* .542**
Correlation
Sig. (2-tailed) .718 .000 .260 .016 .001 .083 .961 .442 .187 .056 .031 .001
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Y1.2 Pearson -.066 1 -.141 .187 .172 .143 .238 .434* .516** .359* .124 .302 .459**
Correlation
Sig. (2-tailed) .718 .441 .305 .346 .434 .189 .013 .003 .043 .499 .093 .008
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Y1.3 Pearson .760** -.141 1 .242 .332 .278 .327 -.032 -.031 .172 .143 .255 .418*
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .441 .181 .063 .123 .068 .863 .868 .346 .436 .159 .017
35
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Y1.4 Pearson .205 .187 .242 1 .592** .437* .350* .271 .487** .398* .484** .135 .613**
Correlation
Sig. (2-tailed) .260 .305 .181 .000 .012 .050 .134 .005 .024 .005 .462 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Y1.5 Pearson .423* .172 .332 .592** 1 .593** .408* .254 .513** .222 .382* .138 .637**
Correlation
Sig. (2-tailed) .016 .346 .063 .000 .000 .021 .160 .003 .222 .031 .452 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
** * ** ** **
Y1.6 Pearson .549 .143 .278 .437 .593 1 .240 .168 .484 .517 .317 .240 .619**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .434 .123 .012 .000 .186 .359 .005 .002 .077 .186 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
* * ** ** ** *
Y1.7 Pearson .311 .238 .327 .350 .408 .240 1 .499 .601 .466 .408 .255 .698**
Correlation
Sig. (2-tailed) .083 .189 .068 .050 .021 .186 .004 .000 .007 .021 .159 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Y1.8 Pearson .009 .434* -.032 .271 .254 .168 .499** 1 .683** .484** .219 .539** .667**
Correlation
Sig. (2-tailed) .961 .013 .863 .134 .160 .359 .004 .000 .005 .228 .001 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Y1.9 Pearson .141 .516** -.031 .487** .513** .484** .601** .683** 1 .570** .552** .352* .803**
Correlation
Sig. (2-tailed) .442 .003 .868 .005 .003 .005 .000 .000 .001 .001 .048 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
* * ** ** ** ** * **
Y1.10 Pearson .239 .359 .172 .398 .222 .517 .466 .484 .570 1 .356 .651 .740**
Correlation
Sig. (2-tailed) .187 .043 .346 .024 .222 .002 .007 .005 .001 .045 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
** * * ** *
Y1.11 Pearson .341 .124 .143 .484 .382 .317 .408 .219 .552 .356 1 .218 .588**
Correlation
Sig. (2-tailed) .056 .499 .436 .005 .031 .077 .021 .228 .001 .045 .231 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Y1.12 Pearson .382* .302 .255 .135 .138 .240 .255 .539** .352* .651** .218 1 .639**
Correlation
Sig. (2-tailed) .031 .093 .159 .462 .452 .186 .159 .001 .048 .000 .231 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
36
Keputusan Pearson .542** .459** .418* .613** .637** .619** .698** .667** .803** .740** .588** .639** 1
Pembelian Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .008 .017 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.850 12
Kualitas Produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Berikut adalah hasil regresi sederhana:
a. Pengujian pengaruh anatara Kualitas Produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
diperoleh nilai koefesien sebesar 1.233 dengan nilai signifikansi sebesar 0.001, karena
37
nilai signifikansi < 0.05 maka terdapat pengaruh yang signifikan antara Kualitas Produk
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya nilai kontribusi atau
pengaruh antar variabel bebas, yaitu Kualitas Produk (X1) terhadap variabel terikat, yaitu
terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y). Nilai koefisien determinasi (R2) sebagai berikut:
sebagai Analisis Koefisien Determinasi (R 2). Anlisis ini digunakan sebagai pengukur besarnya
pengaruh Kualitas Produk (X1) terhadap variabel terikat, yaitu terhadap Keputusan Pembelian
(Y). Tabel diatas menunjukan bahwa nilai R Square (R2) adalah 0.330 yang dapat disimpulkan
Kualitas Produk (X1) mempunyai pengaruh sebesar 33,0% sedangkan sisanya 67,0%
38
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan Analisis Regresi
Sederhana diperoleh hasil pengujian hipotesis seperti yang tersaji sebagai berikut:
Hipotesis 1. Kualitas Produk (X1) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) adalah
diterima. Pengujian pengaruh antara Kualitas Produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
diperoleh nilai koefisien sebesar 1.233 dengan nilai signifikan sebesar 0.001, karena nilai
signifikansi < 0.05 maka terdapat pengaruh yang signifikan anatara Kualitas Produk (X1)
bahwa hubungan keduanya positif, artinya semakin tinggi pula Keputusan Pembelian, begitu
juga sebaliknya.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 380.108 1 380.108 14.788 .001b
Residual 771.111 30 25.704
Total 1151.219 31
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Kualitas Produk
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
39
B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.828 7.292 2.171 .038
Kualitas Produk 1.233 .321 .575 3.846 .001
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
4.5 Pembahasan
Dari hasil penelitian tersebut artinya bahwa indikator dari faktor – faktor kualitas produk
seperti kinerja produk, daya tahan produk, dan kehandalan produk berpengaruh terhadap
Indikator kualitas produk yaitu kinerja, daya tahan, dan kehandalan sedangkan keputusan
pembelian menggunakan indikator pemilihan produk, pilihan merek, pilihan penyaluran, waktu
pembelian, jumlah pembelian, metode pembayaran yang digunakan penulis dalam indikator
40
penelitian ini, penulis menggunakan seluruh indikator tersebut untuk mendapatkan data hasil
penelitian.
Penelitian ini untuk mengetahui tentang ada atau tidaknya faktor yang mempengaruhi
kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada skincare skintific. Kuesioner dari penelitian
ini terdiri dari 18 pernyataan dengan masng – masing indikator yang mereka punya, kemudian
Berdasarkan hasil analisis secara uji determinasi bahwa nilai Adjusted R Square yang
telah dihasilkan yaitu sebesar 0,330 yang dapat disimpulakan Kualitas Produk (X1) mempunyai
pengaruh sebesar 33,0% sedangkan sisanya 67,0% dipengaruhi oleh variabel lain.
Berdasarkan jawaban terbanyak responden pada variabel kualitas produk (X), yang
menjawab setuju sebanyak 22 orang dengan pernyataan, yaitu produk skintific memiliki kemasan
yang baik dan higenis sehingga dapat membantu melindungi produk dari kontaminasi dan
kerusakan yang dapat mempengaruhi daya tahannya (indikator daya tahan), sedangkan
responden pada variabel Keputusan Pembelian (Y), yang menjawab setuju sebanyak 23 orag
dengan pernyataan, yaitu saya memilih membeli skincare skintific di e-commerce aslinya karena
memiliki persediaan barang yang lengkap (indikator pilihan penyaluran) dan 23 orang yang
memilih setuju dengan pernyataan yaitu saya melakukan pembayaran secara cash (indikator
metode pembayaran).
Jadi berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa kualitas produk berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian skincare skintific. Untuk meningkatkan kualitas produk
BAB V
41
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti pada bab sebelumnya, maka
pengaruh kualitas produk terhadap keputtusan pembelian pada skincare skintific di Desa Bulu
Cina Dusun Karang Turi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa kualitas produk berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian pada skincare skintific, hal ini dapat dibuktikan dengan
diperolehnya nilai koefisien sebesar 1.233 dengan nilai signifikan sebesar 0,001, karena nilai
signifikansi < 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk (X) terhadap
keputusan pembelian (Y). dan berdasarkan uji determinasi bahwa nilai Adjusted R Square yang
telah dihasilkan yaitu sebesar 0,330 yang dapat disimpulkan kualitas produk (X) mempunyai
pengaruh sebesar 33,0% sedangkan sisanya 67,0% dipengaruhi oleh variabel lain.
5.2 Saran
Variabel kualitas produk secara persial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian pada skincare skintific. Maka diharapkan kepada pihak perusahaan skintific untuk
tetap memperhatikan kualitas produk dalam melakukan penjualan agar mencapai apa yang
diharapkan keputusan pembelian dengan baik. Dan untuk peneliti selanjutnya agar memperkaya
42
DAFTAR PUSTAKA
[1] Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Prinsip dan Penerbit Andi , 2020.
[2] K. P. &. A. G, Principles of Marketing Global Edition 17 th Edition, London : Pearson Education ,
2018 .
[3] S. Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep, & Strategi)., Depok : PT. Raja Grafindo Persada,
2018.
[4] P. Harjuno, Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga, dan Citra Merek Terhadap Keputusan
Pembelian Motor Matic Honda Scoopy, Yogyakarta : Skripsi Universitas Negri Yogyakarta, 2018 .
[5] K. A. Panzy, "Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Perusahaan Konveksi
Fazry," E-Proceeding of Management, vol. II, no. 3, pp. 4-5, 2015.
[6] C. M. &. T. L. F. Gunarsih, "Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Toko
Pelita Jaya Bayungon Amurang," Jurnal Productivity, vol. I, no. 2, pp. 69-72, 2021.
[7] F. Anang, Pemasaran Produk dan Merek (Planning & Strategy), CV.Penerbit Qiara Media , 2019.
[9] B. S. &. H. Dharmmesta, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta: Analisis Perilaku Konsumen , 2018 .
[10] P. &. A. Kotler, Principles of Marketing, British Library Cataloguing-in-Publication Data , 2018 .
[11] M. F. Laksana, Praktis Memahami Manajemen Pemasaran, Sukabumi : CV. Al Fath Zumar , 2019 .
[14] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung : Alphabet, 2019.
43
1