Anda di halaman 1dari 50

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PADA SKINCARE SKINTIFIC (STUDI KASUS DI DESA


BULU CINA HAMPARAN PERAK SUMATERA UTARA)

TUGAS AKHIR
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Program Diploma Tiga

NADILA
215185021

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS


POLITEKNIK LP3I
MEDAN
2024
ABSTRAK

i
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatu Alhamdulliahirbill’alamin, puji syukur penulis


panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah, penulis akhirnya dapat
menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Skincare Skintific”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta umat muslim yang mengikuti
ajaran hingga akhir zaman.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak mengalami hambatan, namun berkat bantuan,
bimbingan, dan kerjasama dari berbagai pihak akhirnya Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
Sehingga dengan penuh kerendahan hati dan rasa hormat penulis mengucapkan terimakasi kepada:
1. Direktur Politeknik LP3I Medan, Ibu Dr. Mulidina SP.,M.Si
2. Wakil Direktur Akademik Politeknik LP3I Medan, Bapak Iswandi Idris, ST, MT
3. Ketua Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik LP3I Medan, Ibu Zubaidah Hanum,
SE.,MM.
4. Dosen pembimbing, Ibu Zubaidah Hanum, SE.,MM
5. Seluruh dosen pengajar Program Studi Administrasi Bisnis LP3I Medan khususnya Marelan dari
semester awal sampai pada semester akhir ini.
6. Ayah dan ibu tercinta, orang yang sangat berjasa dalam hidup penulis. Terimakasih atas doa,
cinta, kepercayaan, dan segala bentuk yang telah diberikan, sehingga penulis merasa terdukung di
segala pilihan dan keputusan yang di ambil oleh penulis, serta tanpa lelah mendengar keluh kesah
penulis hingga di titik ini. Semoga Allah SWT memberikan keberkehan di dunia serta tempat
terbaik di akhirat kelak, karena telah menjadi figur orang tua terbaik bagi penulis.
7. Kepada cinta kasih kepada saudara - saudara saya, Nurhayanisa, dan Rehan Pranata. Terimakasih
atas segala doa, usaha, motivasi yang telah diberikan kepada adik dan kakakmu ini.
8. Kepada diri sendiri, Nadila atas segala kerja keras dan semangatnya sehingga tidak pernah
menyerah dalam mengerjakan tugas akhir ini. Semoga saya tetap rendah hati, karena ini baru
awal dari semuanya.
9. Seluruh teman – teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu senantiasa
memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna melengkapi segala kekurangan dan keterbatasan
dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Akhir kata semoga Tugas Akhir ini memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Medan, Februari 2024
Penulis

Nadila

ii
DAFTAR ISI

iii
DAFTAR TABEL

iv
DAFTAR GAMBAR

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kepuasan konsumen telah banyak menjadi topik penelitian. Hal ini disebabkan karna

adanya keterkaitan antara konsep ini dengan konsep perilaku konsumen lainnya seperti

hubungan antara kepuasan konsumen dengan kesetian. Kesetian menjadi tujuan akhir

perusahaan karena adanya keyakinan bahwa mempertahankan konsumen ada lima kali lebih

murah dari pada mendapatkan konsumen baru. Perusahaan yang telah mampu memuaskan

konsumen dan memiliki konsumen yang setia cenderung mampu bertahan dalam perubahan

dan kondisi ekonomi. Di era persaiangan yang semakin ketat ini, salah satu cara untuk

mendapatkan konsumn yang loyal adalah dengan memuaskan kebutuhan konsumen secara

konsisten dari waktu ke waktu. Banyak cara yang dapat di gunkan perusahaan untuk

memuaskan kebutuhan konsumen. Seringkali perusahaaan berlomba – lomba menyediakan

produk dengan cara yang murah dengan anggapan konsumen hanya mempertimbangkan

harga dalam keputusan pembelian, anggapan ini tidak sepenuh nya benar. Skincare

merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi wanita. Selain produk ini memiliki

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mendasar wanita akan kecantikan sekaligus

seringkali menjadi sarana bagi konsumen untuk memperjelas identitas dirinya secara sosial

dimata masyaraka. Skincare sesungguhnya memiliki resiko pemakaian yang perlu

diperhatikan mengingkat kandungan bahan kimia tidak selalu memberi efek yang sama untuk

setiap konsumen. Namun demikian, bagaimana sesungguhnya penilian konsumen akan

1
produk skinacare sehingga produk tersebut dinilai memi-liki kemampuan memenuhi

kebutuhan untuk menjad cantik.

Skintific merupakan salah satu merek import yang mengusung brand image halal pada

produknya. Kosmetik merek import ini ini dapat mengambil perhatian konsumen indonesia,

skintific menanamkan nilai halal di produk mereka jual. Hal ini tersebut membuat konsumen

merasa aman ketika menggunakan produknya. Suatu produk dikatakan berkualitas apabila

produk tersebut mampu memnuhi harapan konsumen. Skintific menghadirkan skincare

berformula inovatif yang aman, halal, dan praktis guna memenuhi kebutuhan dan selera

setiap wanita. Skintific tetap konsisten dalam menjaga kualitas produk, dengan cara basis

menufaktur yang kuat. Skintific mampu menciptakan produk kosmetik dan perawatan kulit

yang lengkap sejak awal. Peningkatan nilai penjualan biasanya dicapai dengan cara

meningkatkan pangsa pasar perusahaan, yaitu dengan menambah jumlah konsumen, akan

tetapi menarik konsumen bukanlah hal yang mudah, karena perusahaan harus melakukan

upaya pemasaran yang terpadu. Berbagai teori perilaku pelanggan dan pemasaran masyarakat

bahwa keputusan pembelian dan pilihan produk seringkali dipengaruhi oleh dorongan –

dorongan yang sifatnya psikologis. Produk memang tidak rancang untuk memenuhi

kebutuhan fungsionalnya saja namun juga memuaskan kebutuhan sosial dan psikologis.

Kualitas merupakan konsep terpenting dalam menciptakan suatu produk. Produk yang

berkualitas adalah produk yang diterima oleh pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan pelanggan. Oleh karena itu, perussahaan harus mengerti apa yang menjadi

kebutuhan dan keinginan konsumen. Kualitas produk dapat mempengaruhi keputusan

pembelian yang dilakukan konsumen. Jika melihat kualitas produk skintific dipandang dari

segi harga yang ditawarkan dapat dikatakan terjangkau dengan kualitas yang diberikan oleh

2
produknya. Hal itu dapat diperkuat oleh konsistensi skintific dalam menawarkan velue

preposition yaitu kualitas terbaik dengan harga terjangkau. Dalam hal ini selera pribadi

sangat mempengaruhi. Oleh karena itu, secara umum dalam mengelola kualitas produk harus

sesuai dengan kegunaan yang diharapkan kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja

produk dan jasa. Oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan

pelanggan. Menurut Tjiptono (2020) [1] keputusan pembelian merupakan salah satu bagian

dari perilaku konsuemen berupa tindakan yang secara langsung terlibat dalam usaha

memperoleh, menentukan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang

mendahului atau mengikuti tindakan tersebut.

Konsumen ingin mendapatkan produk dengan kualitas yang baik sesuai dengan harga

yang dibayarkan. Tidak sedikit konsumen juga mendapatkan bahwa produk yang mahal

adalah produk yang berkualitas, namun meskipun skintific selalu mengutamakan kualitasny,

namun harga pada produk skintific ini relatif terjangkau. Harga yang ditetapkan oleh skintific

diharapkan dapat meningkatkan pembelian konsumen yang kemudian akan berlanjut kepada

keputtusan pembelian yang dilakukan konsumen. Proses keputusan di awal pada saat

konsumen mempunyai sebuah kebutuhan, lalu konsumen tertarik pada sebuah produk untuk

dibeli. Namun sebelum melakukan pembelian, konsumen mencari informasi yang

berhubungan dengan produk yang akan mereka beli. Oleh sebab itu, kualitas produk

mempunyai pengaruh yang kuat terhadap keputusan pembelian suatu produk. Namun

konsumen tidak terhenti kepada keputusan pembelian saja, konsumen harus melaksanakan

keputusan yang telah di ambil. Untuk merespon tuntutan konsumen, sejumlah perusahaan

tumbuhn dan bertambah sehingga menimbulkan pesaingan dalam menentukan tempat

berbelanja faktor harga murah mungkin menjadi salah satu faktor penting, tetapi faktor

3
keamanan, pelayanan, dan kenyamanan juga sangat menetukan dalam memilih dari kualitas

produk. Berdasarkan uraian latar belakang maka penulis merasa penting untuk melakukan

penelitian mengenai sejauh mana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul

“Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Skincare Skintific

(Studi Kasus di Desa Bulu Cina Hamparan Perak Sumatera Utara)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah ditemukan sebelumnya, maka permasalahan

yang di ajukan penelitian ini adalah:

1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian skincare skintific

pada remaja desa bulu cina hamparan perak sumatera utara?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah penelitian, maka penulis

memperjelas serta membatasi pokok bahasan dalam penelitian ini. Penelitian hanya

memfokuskan bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada

skincare skintific khusus remaja di Dusun Karang Turi.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh kualitas produk terhadap keputusan

pembelian skincare skintific.

4
1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan manfaat apa yang harus diharapkan dari penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Bagi penulis

Pengetahuan ini dapat menambah pengetahuan penulis tentang pkesehatan pada

kulit, manfaat merawat kulit dan mengetahui betapa pentingnya kita harus

mengetahui kualitas produk pada produk tertentu agar bisa lebih berhati – hati

dalam memilih produk.

2. Bagi pembaca

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dalam menambah ilmu dalam

dunia per-skincarean.

3. Bagi akdemisi dan mahasiswa

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian – penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh kualitas produk terhadap keputusan

pembelian pada skincare skintific.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran garis besar

mengenai isi Laporan Tugas Akhir ini secara ringkas, padat dan jelas. Sehingga tedapat

sebuah gambaran hubungan antar masing – masing bab, dimana bab ini dibagi menjadi

beberapa bagian – bagian secara keseluruhan. Adapun sistematika dari penulisan terdiri

dari lima bab, yaitu sebagai berikut:

5
BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan manfaat penelitian dan sistematika penuliasn.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membuat landasan teori, penelitian terdahulu, hipotesis.

BAB II : METODE PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan lokasi dan waktu penelitian, jenis penelitian,

jenis data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, definisi

operasional variabel penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab ini akan dibahas mengenai data penelitian (deskripsi

perusahaanorganisasi), hasil pengujian dan pembahasan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari semua uraian – uraian pada bab – bab

sebelumnya dan juga beisi saran – saran yang diharapkan berguna dalam

penelitian.

6
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kualitas Produk

2.1.1 Pengertian Kualitas Produk

Produk penting bagi perusahaan sebab tanpa produk peerusahaan tidak bisa berbuat apa –

apa dari bisnisnya. Pembeli bisa membeli apa yang menurut mereka cocok. Oleh sebab itu,

produk harus disesuaikan dengan adanya keinginan atau kebutuhan pembeli supaya pemasaran

produk berhasil dan tepat sasaran. Dengan istilah lain pembuatan produk lebih sinkron dengan

kebutuhan pasar atau kesukaan konsumen. Seorang konsumen cenderung mencari produk

dengan melihat kualitas yang ditampakkan. Semakin tinggi kualitas yang ditawarkan perusahaan

atas produknya maka minat konsumen terhadap produk akan besar. Karena konsumen saat ini

sangat kritis dalam memilih dan memilah produk yang akan mereka beli, mereka sangat detail

dalam mencari informasi terhadap produk yang diminatinya tersebut. pada umumnya konsumen

akan mencari tahu kualitas produk dari teman atau keluarga karena mereka lebih percaya kepada

orang terdekatnya. Cara yang biasa dilakukan dan atribut lain yang ada pada produk.

Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan

jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan

konsumen. Menurut Kotler dan Armstrong (2018 : 230) [2] mendefinisikan kualitas produk

adalah karakteristik suatu produk atau jasa yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan pelanggan. Menurut Assauri (2018: 45) [3], kualitas produk merupakan faktor –

faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tesebut

sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimaksud. Beberapa definisi diatas maka

7
dapat disimpulkan bahwa kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam

memenuhi keinginan pelanggan. Keinginan pelanggan tersebut diantaranya keawetan produk,

keandalan produk, kemudahan pemakaian serta atribut bernilai lainnya.

Menurut Kotler dan Armstrong (2018: 272) kualitas produk (Product quality) adalah

salah satu sarana positioning uatama pemasar. Kualitas mrmpunyai dampak langsung pada

kinerja produk atau jasa. Oleh karena itu, kualitas erat hubungannya dengan nilai dan kepuasan

pelanggan. Dalam arti sempit, kualitas dapat didefinisikan sebagai bebas dari kerusakan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulakan kualitas produk merupakan salah satu

nilai utama yang sangat diharapkan oleh konsumen dari pihak produsen untuk menciptakan

kualitas produk atau jasa yang memiliki nilai tinggi atau baik. Kualitas produk yang tinggi atau

baik dapat memberikan sesuatu yang dapat memuaskan konsumen. Kualitas produk adalah hal

penting yang harus diterapkan disetiap perusahaan lainnya untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan konsumen.

2.1.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk

Menurut Assauri (2018: 203), faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas produk adalah

sebagi berikut:

1. Fungsi Suatu Produk

Suatu produk yang dihasilkan hendaknya memperhatikan fungsi untuk apa produk

tersebut digunakan sehingga produk yang dihasilkan harus dapat benar – benar

memenuhi fungsi tesebut. Oleh karena pemenuhan fungsi tersebut mempengaruhi

keputusan konsumen untuk membeli. Sedangkan tingkat keputusan tertinggi tidak

8
selamanya terpenuhi atau tercapai, maka tingkat kualitas suatu produk tergantung

pada tingkat pemenuhan fungsi keputusan pengguna yang dapat dicapai.

2. Wujud Luar Produk

Salah satu faktor yang penting dan sering dipergunakan oleh konsumen dalam

melihat produk pertama kalinya untuk menentukan kualitas produk tersebut adalah

wujud luar produk. Walaupun prosuk yang dihasilkan secara teknis atau mekanis

telah maju tetapi tidak bilai wujud luarnya kurang menarik akan sulit diterima, maka

hal ini dapat menyebabkan produk tersebut tidak disenangi konsumen.

3. Biaya Produk Tersebut

Umumnya biaya dan harga suatu produk akan dapat menentukan kualitas produk

tesebut. Hal ini terlihat dari produk yang mempunyai biaya atau harga yang mahal

menunjukan bahwa kualitas produk tersebut relatif lebih baik. Demikian sebaliknya

produk yang mempunyai harga yang murah dapat menunjukan bahwa kualitas produk

tersebut relatif lebih murah.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulakan bahwa kualitas produk merupakan elemen

yang terpenting dari sebuah pemasaran dengan upaya untuk memuaskan para konsumen atas

keinginan dan kebutuhannya.

Sementara itu Harjuno (2018: 34-35) [4] menyatakan bahwa pada umumnya kualitas

produk memiliki faktor – faktor yang dapat mempengaruhinya. Faktor – faktor tersebut ada dua

hal, yaitu sebagai berikut:

9
1. Teknologi

Faktor yang dapat mempengaruhi kualitas produk adalah mesin, bahan baku, dan

perusahaan.

2. Sumber aya Manusia

Faktor kedua yang dapat mempengaruhi kualitas produk adalah operator, mandor,

personal lain dari perusahaan.

2.1.3 Indikator Kualitas Produk

Menurut Kotler (Panzy 2015: 5) [5] kualitas produk dapat dimasukan kedalam 3

indikator, yaitu:

1. Kinerja (Performance)

Karakteristik sekunder atau pelengkap yang berguna untuk menambah fungsi dasar

yang berkaitan dengan pilihan – pilian produk dan pengembangannya.

2. Daya Tahan (Durability)

Berkaitan dengan beberapa lama produk dapat digunakan

3. Kehandalan (Reliability)

Berkaitan dengan probalitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan

fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi

tertentu pula.

10
2.2 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Kualitas produk merupakan salah satu unsur penting dalam meningkatkan keputusan

pembelian. Konsumen akan lebih memilih produk dengan kualitas produk yang terbaik

dikarenakan adanya persepsi atau pandangan bahwa produk yang memiliki citra yang baik

lebih dapat di andalkan sehingga dapat menimbulakan keputusan pembelian. Hal ini

sefrekuensi dengan teori yang menyatakan bahwa kualitas produk merupakan persepsi

masyarakat terhadap perusahaan dan produknya.

Pendapat lain bahwa kualitas produk tercipta bersama dengan produk atau jasa yang

dimiliki tingkat diferensiasi yang tinggi, unik dalam nilai mutunya, atau dapat

mempresentasikan pernyataan tentang pengguna. Semakin baik kualitas produk sebuah

perusahaan maka akan semakin meningkat pembelian konsumen. Semakin baik kualitas

produk di mata masyarakat maka akan semakin tinggi kepercayaan konsumen untuk

melakukan pembelian serta loyalitas terhadap suatu produk.

Pendapat diatas selaras bahwa kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian. Begitu juga dengan ini menemukan bahwa kualitas produk memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian

2.3 Keputusan Pembelian

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang

mempengaruhi seseorang dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian

terhadap suatu produk atau suatu merek. Perilaku konsumen sering kali dipengaruh

11
oleh banyaknya rangsangan diluar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran ataupun

rangsangan dari pihak lain.

Keputusan pembelian adalah menidentifikasi semua opsi yang mungkin untuk

memecahkan masalah dan mengevaluasi opsi secara optimis dan objektif serta tuuan

yang menentukan kelebihan dan kekurangan masing – masing (Gunarsih & Tamengkel,

2021) [6]. Sedangkan keputusan pembelian menurut Anang (2019) [7] keputusan

pembelian adalah kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan oleh individu dalam

memilih alternatif perilaku yang sesuai dari dua atau lebih alternatif perilaku dan

dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu

melalui tahapan proses pengambilan keputusan. Perilaku konsumen ialah suatu

kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan

barang – barang dan jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan dan

persiapan penentu kegiatan – kegiatan tersebut.

Dapat disimpulakan bahwa keputusan pembelian merupakan sikap konsumen

dalam menentukan pemeilihan suatu produk yang paling disukai, setelah proses

tersebut maka konsumen dapat merasakan manfaat dan menentukan sikap yang akan

diambil selanjutnya. Keputusan pelanggan yang sudah diarasakan akan dapat

menyebabkan kepercayaan yang disusul keputusan pembelian kembali dari pelanggan,

ketika seorang pelanggan sudah percaya pada produk atau jasa tertentu (Gultom et al.,

2020) [8]

12
2.3.2 Komponen Dalam Struktur Keputusan Pembelian

Menurut Dharmmesta dan Handoko (2018: 118) [9] sebuah keputusan untuk membeli

suatu produk yang dipilih konsumen sebenernya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan.

Berdasarkan pendapat tersebut, terdapat tujuh komponen dalam struktur keputusan pembelian

yaitu:

1. Keputusan Tentang Jenis Produk

Pengunjung dapat memberi keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan

uangnya untuk tujuan lain.

2. Keputusan Tentang Bentuk Produk

Pengunjung dapat memebri keputusan untuk membeli bentuk produk tertentu keputusan

tersebut menyangkut ukran kemesan. Dalam hal ini, perusahaan harus melakukan riset

pemasaran untuk mengetahui kesukaan pengunjung tentang produk bersangkutan agar

dapat memaksimumkan daya tarik mereknya.

3. Keputusan Tentang Merek

Pengunjung harus mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli. Setiap

merek memiliki perbedaan – perbedaan tersendiri

4. Keputusan Tentang Penjualnya

Pengunjung dapat mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli. Dalam hal

ini produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui bagaimana pengunjung

memeilih penjuala tertentu.

13
5. Keputusan Tentang Jumlah Produk

Pengunjung dapat mengambil keputusan tentang sebarapa banyak produk yang akan

dibeli pada saat pembeliaan yang dilakukan mungkin lebih dari satu unit.

6. Keputusan Tentang Waktu Pembelian

Pengunjung dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian.

Masalah ini akan menyangkut tersediannya uang untuk membeli. Untuk perusahaan harus

mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pengunjung dalam penentuan

waktu pembelian.

7. Keputusan Tentang Cara Pembelian

Pengunjung dapat mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk

yang dibeli, apakah secara tunai atau kredit. Dalam hal ini, perusahaan harus mengetahui

keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.

2.3.3 Indikator Keputusan Pembelian

Dalam keputusan pembelian terdapat enam dimensi keputusan pembelian menurut

(Kotler & Armstrong, 2018) [10] yang dijadikan sebagi indikator keputusan pembelian.

1. Pilihan Produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau

menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus

memutuskan perhatiannya kepada orang – orang yang berminat membeli sebuah

produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan.

14
2. Pilihan Merek

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli

setiap merek memiliki perbedaan sendiri. Dalam hal ini perusahaan harus

mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah produk.

3. Pilihan Penyalur

Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyaluran mana yang akan

dikunjungi. Setiap konsumen berbeda – beda dalam hal menentukan penyaluran

bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang

yang lrngkap, kenyamanan dalam berbelanja, keleluasaan tempat dan lain – lain.

4. Waktu Pembelian

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda – beda

misalnya ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua minggu sekali

dan lain sebagainya.

5. Jumlah Pembelian

Jumlah pembelian yang akan dibelanjakan pada suatu saat. Pembelian yang akan

dilakukan lebih dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyak

produk sesuai dengan keinginan yang berbeda – beda.

6. Metode Pembayaran

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang metode pembayaran yang

dilakukan dalam pengambilan keputusan menggunakan produk atau jasa.

15
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk. Saat ini

keputusan pembelian dipengaruhi tidak hanya oleh aspek lingkungan dan

keluarga, keputusan pembelian juga di pengaruhi oleh teknologi yang di gunakan

dalam transaksi pembelian.

2.4 Pemasaran

Pemasaran merupakan proses mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen dan

memuaskan konsumen dengan produk daan pelayanan yang baik. Aktifitas pemasaran sering

diartikan sebagai aktifas menawar produk dan menjual produk, tapi bila ditinjau lebih lanjut

ternyata makna pemasaran bukan hanya sekedar menawarkan atau menjual produk saja,

melainkan aktifitas yang menganalisis dan mengaevaluasi tentang kebutuhan dan keinginan

konsumen. Seiring berjalannya waktu, masyarakat ikut berkembang dan tingkat pendidikan,

teknologi dan gaya hidup, masyarakat ikut berkembang dalam mengikuti perkembangan

tersebut.

Menurut laksana (2019: 1) [11] pemasaran adalah bertemunya penjual dan pembeli untuk

melakukan kegiatan interaksi produk barang atau jasa. Sehingga pengertian pasar bukan lagi

merujuk kepada suatu tempat tapi lebih kepada aktivitas atau kegiatan pertemuan penjual dan

penmebeli dalam menawarkan suatu produk kepadaa konsumen. Sedangkan menurut

Tjiptono dan Diana (2020: 3) [12] pemasaran adalah proses menciptakan, mendistribusikan,

mempromosikan, dan menetapkan harga barang, jasa dan gagasan untuk memfasilitasi relasi

pertukaran yang memuaskan dengan para pelanggan dan untuk membangun dan

mempertahankan relasi yang positif dengan para pemangku kepentingan dalam lingkungan

yang dinamis.

16
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Bulu Cina khususnya Dusun Karang Turi. Penelitian

ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2024, berikut kegiatan penelitian

ini dapat dilihat tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Bulan
No Jenis kegiatan Jan Februari Ma
uari ret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penentuan Judul
2. Pengajuan Proposal
3. Pengajuan Surat Izin Riset
4. Pelaksanaan riset
5. Bimbingan
6. Penulisan laporan
7. Seminar hasil
Sidang
8. Perbaikan setelah sidang

Sumber: Penulis (2024)

17
3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sebagai berikut:

a. Data primer

Data primer pada penelitian ini diperoleh dari responden melalui kuesioner

yang dibagkan kepada warga Dusun Karang Turi dengan tujuan untuk

mengumpulkan hasil dari jawaban responden.

b. Sekunder

Data sekunder di penelitian ini merupakan gambaran umum pengguna

skincare skintific. Data sekunder ini digunakan penelitian untuk memberikan

gambaran tambahan serta gambaran lengkap. Sebagai tambahan data ini juga

diperkuat dengan sumber data dari buku atau jurnal – jurnal terkait sebagai

referensi peneliti yang bertujuan untuk mendapatkan data `tambahan pada

penelitian ini.

3.2.2 Sumber Data

a. Data Internal

Data internal dipenelitian ini adalah data yang menggambarkan kegiatan suatu

perusahaan. Data internal yang diunaka pada penelitian ini diperoleh dari

warga Desa Bulu Cina khususnya Dusun Karang Turi yang menggunakan

produk skincare skintific melalui kuesioner yang dibagikan.

18
b. Data Eksternal

Sumber data eksternal pada penelitian ini diperoleh dari sumber luar data

internal yang mendukung dan membantu pada penelitian ini berupa data yang

peneliti kumpulkan dari sumber internet, buku, jurnal dan referensi yang dapat

membantu penulis dalam pengumpulan data penelitian ini.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dapat diartikan sebagai suatu wilayah yang di generalisasi kan yang

terdiri dari objek/subjek dengan kualitas dan ciri tertentu yang di identifikasi oleh

penelitian untuk di pelajari dan tertarik kesimpulannya. Pada penelitian ini

populasi dalam penelitian ini adalah warga Desa Bulu Cina khususnya Dusun

Karang Turi dengan jumlah populasi sebanyak 30 warga remaja Karang Turi.

3.3.2 Sampel

Sugiyono (2018) [13] “menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari total

dan karakteristik yang dimiliki suatu populasi tersebut”. dengan kata lain, sampel

yaitu mengambil sebagian jumlah atas populasi yang akan di teliti. Metode

penarikan sampel bertujuan untuk menentukan batasan bagi populasi yang ingin

diteliti. Penelitian ini menggunakan sampel responden paada warga remaja Desa

Bulu Cina khususnya Dususn Karang Turi dengan menggunakan metode jenuh

sampling.

19
Menurut Sugiyono (2018) non probability sampling adalah teknik

pengambilan sampel dengan tidak memberikan kesempatan ataupun peluang yang

sama pada setiap anggota populasi saat akan dipilih sebagai sampel. Sedangkan

teknis sampel jenuh adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut, bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga

dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampelnya di ambil dari populasi

itu. Maka dari itu sampel di ambil dari populasi harus benar – benar representatif

atau mewakili.

Dalam penelitian ini populasi dan sampel jenuh yang di ambil adalah

warga dusun Karang Turi Desa Bulu Cina khususnya remaja yang jumlah

populasinya sebanyak 30 orang yang akan dijadikan sampel jenuh dalam

penelitian.

Menurut sugiyono (2019) [14] sampel jenuh adalah teknik pemeliharaan

sampel apabila semua anggota populasi dijadikan sampel. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, dimana semua

populasi dalam penelitian ini dijadikan sampel.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Adapun pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan:

a. Observasi

20
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dengan cara pengamatan

langsung oleh warganya Desa Bulu Cina Dusun Karang Turi, untuk mendapatkan

data awal pada fenomena penelitian ini.

b. Kuesioner

Metode ini dilakukan dengan membagikan beberapa pertanyaan yang disebarkan

kepada warga Desa Bulu Cina Dusun Karang Turi khususnya remaja guna untuk

mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk

skincare skintific. Penelitian menggunakan skala likert sebagai alat ukur pendapat

seseorang mengenai fenomena terkait dengan judul penelitian.

Tabel 3.4 Instrumen penelitian skala likert

No Jawaban Singkatan Skor


1 Sangat Setuju SS 5
2 Setuju S 4
3 Ragu-ragu RR 3
4 Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS 1

Sumber: Penulis (20024)

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah peneliti yang menjelaskan dan memahami secara

rinci mengenai arti setiap variabel penelitian sebelum melakukan analisis, definisi

operasional dari variabel yang akan diteliti dalam tabel berikut:

Tabel 3.5 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

21
Pengukuran

Kualitas Produk Menurut Kotler dan 1. Kinerja Likert

(X) armstrong (Performance)

(2018 :230)
2. Daya Tahan
mendefinisikan
(Durability)
kualitas produk

adalah karakteristik 3. Kehandalan

suatu produk atau (Reliability)

jasa yang

menunjang

kemampuannya

untuk memuaskan

kebutuhan

pelanggan.

Keputusan Keputusan 1. Pilihan Produk Likert

Pembelian (Y) pembelian adalah


2. Pilihan Merek
menidentifikasi

semua opsi yang 3. Pilihan

mungkin untuk Penyaluran

memecahkan
4. Waktu
masalah dan
Pembelian
mengevaluasi opsi

22
secara optimis dan 5. Jumlah

objektif serta tuuan pembelian

yang menentukan
6. Metode
kelebihan dan
pembayaran
kekurangan masing

– masing (Gunarsih

& Tamengkel,

2021)

3.6 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang digunakan untuk sementara yang terdapat dari

rumusan masalah yang ada pada penelitian ini, yang dimana rumusan masalah dinyatakan

dalam bentuk pernyataan:

Ha: adanya pengaruh kualitias produk terhadap keputusan pembelian.

Ho: tidak adanya pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif

kuantitatif yaitu memaparkan dan mendeskripsi kan data yang didapat dari kuesioner yang

telah dibagikan oleh penelitian kepada warga Desa Bulu Cina Karang Turi khususnya remaja

23
yang memakai produk skintific. Data analisis penelitian ini yang digunakan berdasarkan uji

statistic dengan menggunakan SPSS sebagai berikut:

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang diperoleh setelah penelitian

adalah data yang valid atau tidak dari alat ukur (kueioner). Menurut Sugiyono (2019)

Validitas adalah tingkat keakuratan antara data yang terjadi pada objek penelitian dan data

yang dapat di peroleh oleh peneliti. Kriteria validitas taraf signifikan (a = 0,5) dengan

menghitung nilai setiap soal, memiliki beberapa kriteria, yaitu:

a. Jika r hitung > r tabel (uji dua sisi dengan sig 0,05) maka instrumen atau pertanyaan

berkolerasi signifikan terhadap skor total, hal tersebut dinyatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel (uji dua sisi dengan sig 0,05) maka instrumen atau pertanyaan

berkorelasi signifikan terhadap skor total, hal tersebut dinyatakan tidak valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2019) reliabilitas adalah drajat konsisten dan uji data atau temuan

karena datanya tidak reliabel, tidak dapat di proses lebih lanjut, yang dapat menimbulkan

kesimpulan yang bias. Uji reliabilitas digunkan untuk mengetahui hasil pengukuran, jika

pengukuran dilakukan lebih dari satu kali, maka pengujian dilakukan dengan menggunakan

software SPSS.

Uji validitas dilakukan setelah menguji validitas pernyataan – pernyataan yang sudah

valid. Penguji reliabilitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha,

24
yaitu metode yang digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengukur sikap

atau perilaku. Kriteria penguji keandalan:

1. Jika nilai Cronbach’s Alpha a > 0,06 maka intrumen memiliki reliabilitas yang baik

atau terpercaya.

2. Jika nilai Cronbach’s Aplha a < 0,06 maka instrumen yang di uji tersebut adalah

tidak reliabel.

3.7.3 Uji T

Tujuan uji T untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing variabel bebas secara

persial (satu persatu) terhadap variabel terikat. Hasil uji T hitung ini dilakukan pada output

perangkat lunak (SPSS), dapat dilihat pada tabel coefficient level of significance yang

dilakukan sebesar 5% atau (a) = 0,05. Hasil kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Apabila t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak pada a > 0,05. Artinya

variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

2. Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima pada a < 0,05. Artinya

variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

3. Menentukan nilai t tabel dengan rumus n-k (30-2=28) pada uji 2 arah.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

25
4.1 Hasil Penelitian

Data diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada warga Desa Bulu Cina Dusun

Karang Turi yang menggunakan dan pernah menggunakan skincare skintific.

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Gambar 4.1 Brand Skintific

(Sumber: https://images.app.goo.gl/wBe8Fmo8xbMvfoGu9)

4.1.2 Sejarah Skintific

Skintific merupakan salah satu populer produk kecantikan, menggrebek pasar Indonesia

pada Agustus 2021 dan meraih popularitas tinggi. Keberhasilannya tidak diragukan lagi, karena

brand kecantikan yang satu ini dapat memperkuat skin barrier melalui produk unggulannya,

memberikan solusi efektif untuk mengatasi berbagai pemasalahan kulit. Sejumlah produk

Skintific berhasil menduduki top 1 di katagori kecantikan di banyak platform e-commerce besar

26
di Indonesia pada tahun 2022, seperti Shopee dan Tokopedia. Yang kita ketahui selama ini

adalah Skintific didirikan oleh Kristen Tveit dan Ann-Kristin Stokke asal kanada. Brand ini telah

berhasil mendapatkan lisensi di indonesia melalui PT May Sun Yvan. Sebagai distributor

Tungga Skintific di Indonesia, BPOM RI menyebutkan bahwa produksi dilakukan oleh

Guangdong Essence Daily Chemical Co di China. Perusahaan ini juga merupakan distributor

tunggal Skintific di Indonesia, dengan produksi dilakukan di China. Dalam waktu singkat, yaitu

dua tahun, Skintific telah meraih posisi terdepan di hati para penggemar perawatan kulit di

Indonesia, bahkan mengungguli banyak brand lokal. Produk andalan Skintific, yaitu 5x

Ceramide Moisturizer, mencatat penjualan luar biasa dengan lebih dari 1,1 juta item terjual.

Skintific menawarkan produk inovatif dan efektif yang bertujuan untuk memperkuat skin

barrier dan menjaga kesehatan kulit. Dedikasinya terhadap kualitas produk telah berhasil

menarik perhatian konsumen di Indonesia. Skintific juga sukses merencanakan dan menerapkan

taktik marketing yang merangsang kenginan konsumen untuk memilih produk, terutama melalui

siaran langsung atau live streaming di media sosial dan berbagai platform e-commerce seperti

Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

4.1.3 Visi dan Misi Skintific

Visi perusahaan Skintific, yaitu pionir di industri kecantikan dengan solusi perwatan kulit

yang aman dan efektif. Skintific juga memiliki komitmen untuk terus melakukan penelitian dan

berinovasi dalam pengembangan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen tanpa

mengabaikan kesehatan pelindungan kulit.

Misi perusahaan ini adalah menyajikan produk berkualitas tinggi untuk meningkatkan

kepercayaan diri dan kesehatan kulit para pengguna.

27
4.2 Deskripsi Hasil

Penulis melakukan penilian ini dengan metode Deskriptif kuantitatif yaitu dengan

memberikan kuesioner kepada para warga Desa Bulu Cina Dususn Karang Turi terkhusus

remaja, dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Kuesioner yang dibuat penulis terdiri dari

6 pernyataan untuk variabel kualitas produk (X), 12 prnyataan untuk keputusan pembelian (Y).

dari uraian karakteristik yang penulis dapatkan di Desa Bulu Cina Dusun Karang Turi data yang

diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik Kategori Jumlah Responden Persentase


17 - 19 Tahun 14 43.8
Usia
20 – 22 Tahun 18 56.3
Mahasiswa 31 96.9
Status
Karyawan 1 3.1
Sumber: data primer diolah (2024)

Tabel 4.1 menggambarkan karakteristik responden katagori usi yaitu 17-19 Tahun

dengan jumlah 14 responden (43.8%) dan jumlah 18 responden (56.3%). Karakteristik responden

katagori status yaitu remaja dengan jumlah 31 responden (96.9%) dan karyawan sejumlah 1

responden (3.1%).

Lampiran 1. Output Analisis Karakteristik Responden

Usia

28
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 17-19 Tahun 14 43.8 43.8 43.8

20-22 Tahun 18 56.3 56.3 100.0

Total 32 100.0 100.0

Berdasarkan lampiran di atas dari 32 responden berdasarkan usia, diketahui jumlah

responden berdasarkan usia 17-19 tahun 14 orang (43.8%), sedangkan usia 20-22 tahun 18 orang

(56.3%). Yang merupakan warga Desa Bulu Cina Dusun Karang Turi yang menjadi objek

penelitian penulis.

Status

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Mahasiswa 31 96.9 96.9 96.9

Karyawan 1 3.1 3.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

Berdasarkan lampiran di atas 32 orang berdasarkan status, diketahui jumlah responden

mahasiswa 31 orang (96.9%), dan responden karyawan sebanyak 1 orang (3.1%). Yang

merupakan warga di Desa Bulu Cina Dusun Karang Turi yang menjadi objek peeliti penulis.

4.2.1 Hasil Jawaban Kuesioner


Dalam penelitian ini penulis membuat 18 pernyataan. Dimana kualitas produk (X) dan

Keputusan Pembelian (Y). Adapun hasil jawaban dari setiap pernyataan adalah sebagai berikut:

29
4.2.1.1 Kualitas Produk

1. Untuk pernyataan 1, yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (12.5%), yang

menjawab setuju 19 orang (59.5%), yang menjawab netral 5 orang (15.6%), yang

menjawab tidak setuju 3 orang (9.4%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 1 orang

(3.1%).

2. Untuk pernyataan 2,yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (12.5%), yang

menjawab setuju 19 orang (59.4%), yang menjawab netral 8 orang (25%), yang

menjawab tidak setuju 0 orang (0%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 1 orang

(3.1%).

3. Untuk pernyataan 3, yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang (6.3%), yang

menjawab setuju 21 orang (65.6%), yang menjawab netral 8 orang (25%), yang

menjawab tidak setuju 1 orang (3.1%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang

(0%)

4. Untuk pernyataan 4, yang menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (15.6%), yang

menjawab setuju 22 orang (68.8%), yang menjawab netrsl 5 orang (15.6%), yang

menjawab tidak setuju 0 orang (0%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orag (0%).

5. Untuk pernyataan 5, yang menjawab sangat setuju 1 orang (3.1%), yang menjawab setuju

16 orang (50%), yang menjawab netral 10 orang (31.3%), yang menjawab tidak setuju 4

orang (12.5%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 1 orang (3.1%).

6. Untuk pernyataan 6, yang menjawab sangat setuju 5 orang (15.6%), yang menjawab

setuju 21 orang (65.6%), yang menjawab netral 6 orang (18.8%), yang menjawab tidak

setuju 0 orang (0%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang (0%).

4.2.1.2 Keputusan Pembelian

30
1. untuk pernyataan 1, yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (12.5%), yang

menjawab setuju 21 orang (65.6%), yang menjawab netral 5 orang (15.6%), yang

menjawab tidak setuju 1 orang (3.1%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 1 orang

(3.1%).

2. Untuk pernyataan 2, yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang (9.4%), yang

menjawab setuju 15 orang (46.9%), yang menjawab netral 12 orang (37.5%), yang

menjawab tidak setuju 2 orang (6.3%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang

(0%).

3. Untuk pernyataan 3, yang menjawa sangat setuju sebanyak 5 orang (15.6%), yang

menjawab setuju 20 orang (62.5%), yang menjawab netral 6 orang (18.8%), yang

menjawab tidak setuju 0 orang (0%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 1 orang

(3.1%).

4. Untuk pernyataan 4, yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang (37.5%), yang

menjawab setuju 19 orang (59.4%), yang menjawab netral 1 orang (3.1%), yang

menjawab tidak setuju 0 orang (0%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang

(0%).

5. Untuk pernyataan 5, yang menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (15.6%), yang

menjawab setuju 20 orang (62.5%), yang menjawab netral 6 orang (18.8%), yang

menjawab tidak setuju 1 orang (3.1%), yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang (0%).

6. Untuk pernyataan 6, yang menjawab sangat setuju 3 orang (9.4%), yang menjawab setuju

23 orang (71.9%), yang menjawab netral 6 orang (18.8%), yang menjawab tidak setuju 0

orang (0%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang (0%).

31
7. Untuk pernyataan 7, yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang (6.3%), yang

menjawab setuju 14 orang (43.8%), yang menjawab netral 13 orang 40.6%), yang

menjawab tidak setuju 2 orang (6.3%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak

1 orang (3.1%).

8. Untuk pernyataan 8, yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang (6.3%), yang

menjawab setuju 11 orang (34.4%), yang menjawab netral 8 orang (25%), yang

menjawab tidak setuju 8 orang (25%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2

orang (6.3%).

9. Untuk pernyataan 9, yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang (9.4%), yang

menjawab setuju 12 orang (37.5%), yang menjawab netral 10 orang (31.3%), yang

menjawab tidak setuju 6 orang (18.8%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 3 orang

(9.4%).

10. Untuk pernyataan 10, yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (12.5%), yang

menjawab setuju 13 orang (40.6%), yang menjawab netral 13 orang (40.6%), yang

menjawab tidak setuju 2 orang (6.3%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang

(0%).

11. Untuk pernyataan 11, yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang (9.4%), yang

menjawab setuju 23 orang (71.9%), yang menjawab netral 4 orang (12.5%), yang

menjawab tidak setuju 2 orang (6.3%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang

(0%).

12. Untuk pernyataan 12, yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (12.5%), yang

menjawab setuju 10 orang (31.3%), yang menjawab netral 10 orang (31.3%), yang

32
menjawab tidak setuju 8 orang (25%), dan yang menjawab sangat tidak setuju 0 orang

(0%).

4.2.2 Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel X (Kualitas Produk)

Data hasil penelitian akan bersifat tidak bias jika diperoleh menggunakan instrumen

penelitian yang valid dan reliabel. Indikator suatu variabel dikatakan valid jika memiliki

koefesien korelasi dengan total sebesar ≥ 0,30 atau lebih dari r tabel. Di samping itu,

instrumen penelitian dikatakan reliabel jika memiliki koefesien Alpha Cronbach a ≥ 0,60.

Hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian secara lengkap dapan dilihat

pada lampiran 1 dan secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2.2 Uji Validitas


Variabel Penelitian Item r hitung r tabel Uji Validitas
X1.1 0.557 0.361 Valid
X1.2 0.859 0.361 Valid
X1.3 0.557 0.361 Valid
Kualitas Produk (X)
X1.4 0.720 0.361 Valid
X1.5 0.577 0.361 Valid
X1.6 0.641 0.361 Valid
Y1.1 0.542 0.361 Valid
Y1.2 0.459 0.361 Valid
Y1.3 0.418 0.361 Valid
Y1.4 0.613 0.361 Valid
Y1.5 0.637 0.361 Valid
Y1.6 0.619 0.361 Valid
Keputusan Pembelian (Y)
Y1.7 0.698 0.361 Valid
Y1.8 0.667 0.361 Valid
Y1.9 0.803 0.361 Valid
Y1.10 0.740 0.361 Valid
Y1.11 0.588 0.361 Valid
Y1.12 0.639 0.361 Valid
Sumber: Data primer diolah, 2024 (Lampiran .......)

33
Uji validitas dan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan 32 responden.

Diketahui dari hasil uji validitas menggunakan software SPSS dapat dilihat pada tabel. Bahwa

masing – masing item pernyataan memiliki nilai koefesien korelasi ≥ 0.3 atau lebih dari r tabel.

Sehingga syarat validitas dengan nilai koefesien minimal 0,3 atau lebih dari r tabel terpenuhi.

Tabel 4.2.2 Uji Reliabilitas


Variabel Penelitian N of Item Cronbach's Alpha Uji Reliabilitas Keterangan
Kualitas Produk (X) 6 0.706 > 0,06 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 12 0.850 > 0,06 Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2024 (Lampiran .......)

Hasil uji reliabilitas menunjukkan masing – masing variabel memiliki nilai koefesien

Alpha Croncach > 0,6. Oleh karena itu, setiap variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel

atau syarat reliabilitas terpenuhi.

Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Correlations
Kualitas
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 Produk
*
X1.1 Pearson 1 .429 -.028 .183 .149 .157 .557**
Correlation
Sig. (2-tailed) .014 .880 .316 .415 .392 .001
N 32 32 32 32 32 32 32
* ** ** * **
X1.2 Pearson .429 1 .540 .502 .403 .464 .859**
Correlation
Sig. (2-tailed) .014 .001 .003 .022 .007 .000
N 32 32 32 32 32 32 32
** **
X1.3 Pearson -.028 .540 1 .548 .119 .240 .557**
Correlation
Sig. (2-tailed) .880 .001 .001 .516 .186 .001
N 32 32 32 32 32 32 32
X1.4 Pearson .183 .502** .548** 1 .196 .668** .720**
Correlation

34
Sig. (2-tailed) .316 .003 .001 .283 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32
*
X1.5 Pearson .149 .403 .119 .196 1 .210 .577**
Correlation
Sig. (2-tailed) .415 .022 .516 .283 .248 .001
N 32 32 32 32 32 32 32
X1.6 Pearson .157 .464** .240 .668** .210 1 .641**
Correlation
Sig. (2-tailed) .392 .007 .186 .000 .248 .000
N 32 32 32 32 32 32 32
** ** ** ** ** **
Kualitas Pearson .557 .859 .557 .720 .577 .641 1
Produk Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .000 .001 .000
N 32 32 32 32 32 32 32
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.706 6

Correlations

Keputusan

Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1.12 Pembelian

Y1.1 Pearson 1 -.066 .760** .205 .423* .549** .311 .009 .141 .239 .341 .382* .542**

Correlation

Sig. (2-tailed) .718 .000 .260 .016 .001 .083 .961 .442 .187 .056 .031 .001

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Y1.2 Pearson -.066 1 -.141 .187 .172 .143 .238 .434* .516** .359* .124 .302 .459**

Correlation

Sig. (2-tailed) .718 .441 .305 .346 .434 .189 .013 .003 .043 .499 .093 .008

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Y1.3 Pearson .760** -.141 1 .242 .332 .278 .327 -.032 -.031 .172 .143 .255 .418*

Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .441 .181 .063 .123 .068 .863 .868 .346 .436 .159 .017

35
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Y1.4 Pearson .205 .187 .242 1 .592** .437* .350* .271 .487** .398* .484** .135 .613**

Correlation

Sig. (2-tailed) .260 .305 .181 .000 .012 .050 .134 .005 .024 .005 .462 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Y1.5 Pearson .423* .172 .332 .592** 1 .593** .408* .254 .513** .222 .382* .138 .637**

Correlation

Sig. (2-tailed) .016 .346 .063 .000 .000 .021 .160 .003 .222 .031 .452 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

** * ** ** **
Y1.6 Pearson .549 .143 .278 .437 .593 1 .240 .168 .484 .517 .317 .240 .619**

Correlation

Sig. (2-tailed) .001 .434 .123 .012 .000 .186 .359 .005 .002 .077 .186 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

* * ** ** ** *
Y1.7 Pearson .311 .238 .327 .350 .408 .240 1 .499 .601 .466 .408 .255 .698**

Correlation

Sig. (2-tailed) .083 .189 .068 .050 .021 .186 .004 .000 .007 .021 .159 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Y1.8 Pearson .009 .434* -.032 .271 .254 .168 .499** 1 .683** .484** .219 .539** .667**

Correlation

Sig. (2-tailed) .961 .013 .863 .134 .160 .359 .004 .000 .005 .228 .001 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Y1.9 Pearson .141 .516** -.031 .487** .513** .484** .601** .683** 1 .570** .552** .352* .803**

Correlation

Sig. (2-tailed) .442 .003 .868 .005 .003 .005 .000 .000 .001 .001 .048 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

* * ** ** ** ** * **
Y1.10 Pearson .239 .359 .172 .398 .222 .517 .466 .484 .570 1 .356 .651 .740**

Correlation

Sig. (2-tailed) .187 .043 .346 .024 .222 .002 .007 .005 .001 .045 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

** * * ** *
Y1.11 Pearson .341 .124 .143 .484 .382 .317 .408 .219 .552 .356 1 .218 .588**

Correlation

Sig. (2-tailed) .056 .499 .436 .005 .031 .077 .021 .228 .001 .045 .231 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Y1.12 Pearson .382* .302 .255 .135 .138 .240 .255 .539** .352* .651** .218 1 .639**

Correlation

Sig. (2-tailed) .031 .093 .159 .462 .452 .186 .159 .001 .048 .000 .231 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

36
Keputusan Pearson .542** .459** .418* .613** .637** .619** .698** .667** .803** .740** .588** .639** 1

Pembelian Correlation

Sig. (2-tailed) .001 .008 .017 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.850 12

4.3 Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana dilakukan untuk mengetahui pengaruh anatara variabel

Kualitas Produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Berikut adalah hasil regresi sederhana:

4.3.1 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Tabel 4.3 Uji Signifikan Parameter Indivdual (Uji Statistik t)


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.828 7.292 2.171 .038
Kualitas Produk 1.233 .321 .575 3.846 .001
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data primer diolah, 2024 (Lampiran 1)
Persamaan Regresi:
Keputusan Pembelian (Y) = 15.828 + 1.233 Kualitas Produk (X1) + e
Dari hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

a. Pengujian pengaruh anatara Kualitas Produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

diperoleh nilai koefesien sebesar 1.233 dengan nilai signifikansi sebesar 0.001, karena

37
nilai signifikansi < 0.05 maka terdapat pengaruh yang signifikan antara Kualitas Produk

(X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Mengingat koefesien bertanda positif

mengindikasikan bahwa hubungan keduanya positf, artinya semakin tinggi respoenden

mempersepsikan Kualitas Produk (X1) akan mengakibatkan semakin tinggi pula

Keputusan Pembelian (Y), begitu juga sebaliknya.

4.3.2 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya nilai kontribusi atau

pengaruh antar variabel bebas, yaitu Kualitas Produk (X1) terhadap variabel terikat, yaitu

terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y). Nilai koefisien determinasi (R2) sebagai berikut:

Tabel 4.3 Uji Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .575 .330 .308 5.06988
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data primer diolah, 2024 (Lampiran 1)
Tabel di atas merupakan bagian hasil dari uji regresi linier berganda yang dapat disebut

sebagai Analisis Koefisien Determinasi (R 2). Anlisis ini digunakan sebagai pengukur besarnya

pengaruh Kualitas Produk (X1) terhadap variabel terikat, yaitu terhadap Keputusan Pembelian

(Y). Tabel diatas menunjukan bahwa nilai R Square (R2) adalah 0.330 yang dapat disimpulkan

Kualitas Produk (X1) mempunyai pengaruh sebesar 33,0% sedangkan sisanya 67,0%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

4.4 Hasil Penguji Hipotesis

38
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan Analisis Regresi

Sederhana diperoleh hasil pengujian hipotesis seperti yang tersaji sebagai berikut:

Hipotesis 1. Kualitas Produk (X1) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) adalah

diterima. Pengujian pengaruh antara Kualitas Produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

diperoleh nilai koefisien sebesar 1.233 dengan nilai signifikan sebesar 0.001, karena nilai

signifikansi < 0.05 maka terdapat pengaruh yang signifikan anatara Kualitas Produk (X1)

terhadap Keputusan Pembelian (Y). Mengingat koefisien bertanda positif mengindikasikan

bahwa hubungan keduanya positif, artinya semakin tinggi pula Keputusan Pembelian, begitu

juga sebaliknya.

Lampiran 1. Output Analisis Regresi Sederhana


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .575a .330 .308 5.06988
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 380.108 1 380.108 14.788 .001b
Residual 771.111 30 25.704
Total 1151.219 31
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Kualitas Produk

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients

39
B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.828 7.292 2.171 .038
Kualitas Produk 1.233 .321 .575 3.846 .001
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 32
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 4.98743762
Most Extreme Differences Absolute .091
Positive .091
Negative -.056

Test Statistic .091


Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

4.5 Pembahasan

Dari hasil penelitian tersebut artinya bahwa indikator dari faktor – faktor kualitas produk

seperti kinerja produk, daya tahan produk, dan kehandalan produk berpengaruh terhadap

keputusan pembelian pada skincare skintific.

Indikator kualitas produk yaitu kinerja, daya tahan, dan kehandalan sedangkan keputusan

pembelian menggunakan indikator pemilihan produk, pilihan merek, pilihan penyaluran, waktu

pembelian, jumlah pembelian, metode pembayaran yang digunakan penulis dalam indikator

40
penelitian ini, penulis menggunakan seluruh indikator tersebut untuk mendapatkan data hasil

penelitian.

Penelitian ini untuk mengetahui tentang ada atau tidaknya faktor yang mempengaruhi

kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada skincare skintific. Kuesioner dari penelitian

ini terdiri dari 18 pernyataan dengan masng – masing indikator yang mereka punya, kemudian

penulis menjabarkannya dibawah ini:

Berdasarkan hasil analisis secara uji determinasi bahwa nilai Adjusted R Square yang

telah dihasilkan yaitu sebesar 0,330 yang dapat disimpulakan Kualitas Produk (X1) mempunyai

pengaruh sebesar 33,0% sedangkan sisanya 67,0% dipengaruhi oleh variabel lain.

Berdasarkan jawaban terbanyak responden pada variabel kualitas produk (X), yang

menjawab setuju sebanyak 22 orang dengan pernyataan, yaitu produk skintific memiliki kemasan

yang baik dan higenis sehingga dapat membantu melindungi produk dari kontaminasi dan

kerusakan yang dapat mempengaruhi daya tahannya (indikator daya tahan), sedangkan

responden pada variabel Keputusan Pembelian (Y), yang menjawab setuju sebanyak 23 orag

dengan pernyataan, yaitu saya memilih membeli skincare skintific di e-commerce aslinya karena

memiliki persediaan barang yang lengkap (indikator pilihan penyaluran) dan 23 orang yang

memilih setuju dengan pernyataan yaitu saya melakukan pembayaran secara cash (indikator

metode pembayaran).

Jadi berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa kualitas produk berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian skincare skintific. Untuk meningkatkan kualitas produk

terhadap mempertahankan kinerja, dayan tahan, dan kehandalan.

BAB V

41
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti pada bab sebelumnya, maka

pengaruh kualitas produk terhadap keputtusan pembelian pada skincare skintific di Desa Bulu

Cina Dusun Karang Turi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa kualitas produk berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian pada skincare skintific, hal ini dapat dibuktikan dengan

diperolehnya nilai koefisien sebesar 1.233 dengan nilai signifikan sebesar 0,001, karena nilai

signifikansi < 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk (X) terhadap

keputusan pembelian (Y). dan berdasarkan uji determinasi bahwa nilai Adjusted R Square yang

telah dihasilkan yaitu sebesar 0,330 yang dapat disimpulkan kualitas produk (X) mempunyai

pengaruh sebesar 33,0% sedangkan sisanya 67,0% dipengaruhi oleh variabel lain.

5.2 Saran

Variabel kualitas produk secara persial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian pada skincare skintific. Maka diharapkan kepada pihak perusahaan skintific untuk

tetap memperhatikan kualitas produk dalam melakukan penjualan agar mencapai apa yang

diharapkan keputusan pembelian dengan baik. Dan untuk peneliti selanjutnya agar memperkaya

variabel independent dan mengukur keputusan pembelian pada skincare skintific.

42
DAFTAR PUSTAKA

[1] Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Prinsip dan Penerbit Andi , 2020.

[2] K. P. &. A. G, Principles of Marketing Global Edition 17 th Edition, London : Pearson Education ,
2018 .

[3] S. Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep, & Strategi)., Depok : PT. Raja Grafindo Persada,
2018.

[4] P. Harjuno, Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga, dan Citra Merek Terhadap Keputusan
Pembelian Motor Matic Honda Scoopy, Yogyakarta : Skripsi Universitas Negri Yogyakarta, 2018 .

[5] K. A. Panzy, "Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Perusahaan Konveksi
Fazry," E-Proceeding of Management, vol. II, no. 3, pp. 4-5, 2015.

[6] C. M. &. T. L. F. Gunarsih, "Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Toko
Pelita Jaya Bayungon Amurang," Jurnal Productivity, vol. I, no. 2, pp. 69-72, 2021.

[7] F. Anang, Pemasaran Produk dan Merek (Planning & Strategy), CV.Penerbit Qiara Media , 2019.

[8] D. K. A. M. &. F. M. Gultom, "Determinasi Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan


Melalui Kepercayaan.," Jurnal Ilmiah Magister , vol. II, no. 3, pp. 171-180, 2020 .

[9] B. S. &. H. Dharmmesta, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta: Analisis Perilaku Konsumen , 2018 .

[10] P. &. A. Kotler, Principles of Marketing, British Library Cataloguing-in-Publication Data , 2018 .

[11] M. F. Laksana, Praktis Memahami Manajemen Pemasaran, Sukabumi : CV. Al Fath Zumar , 2019 .

[12] A. D. Tjiptono Fandy, Pemasaran, Yogyakarta : Penerbit Andi , 2020.

[13] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung : Alfabeta , 2018.

[14] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung : Alphabet, 2019.

43
1

Anda mungkin juga menyukai