Anda di halaman 1dari 4

Tugas 3

Strategi Pembelajaran di SD 2

Kerjakan Tugas 3 di bawah ini :

1. Jelaskan pengertian Disiplin berdasarkan pendapat 3 Ahli?

2. Mengapa disiplin perlu diajarkan terutama mulai dari pendidikan Dasar? Jelaskan

3. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kedisiplinan siswa di dalam kelas
maupun di luar kelas

4. Bagaimana strategi penanganan disiplin kelas yang anda lakukan di sekolah jika anda
menghadapi anak yang melanggar aturan sekolah, sering mengganggu teman yang lain dan
tidak mau belajar?
Nama mahasiswa : Dewi Oetari
NIM : 858188484
Program studi : PGSD
Kode mata kuliah : PDGK 4105
Nama mata kuliah : Strategi Pembelajaran di SD 2

1. 3 pengertian disiplin menurut para ahli :

1) Menurut James Drever (dalam Sumadi, 2001:16) dari sisi psikologis, disiplin
adalah kemampuan mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam diri seseorang sesuai
dengan hal-hal yang telah di atur dari luar atau norma yang sudah ada.

2) Menurut Soegeng Prijodarminto Dikutip dari bukunya Disiplin Kiat Menuju Sukses
(1993), disiplin didefinisikan sebagai suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui
proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan atau
ketertiban.

3) Menurut Thomas Gordon (1996: 3), Disiplin adalah perilaku dan tata tertib yang sesuai
dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan yang dilakukan
secara terus menerus.

2. Mengapa penting mengajarkan disiplin pada anak-anak pendidikan dasar. Tentu disiplin
sangat penting untuk dibiasakan, karena menerapkan disiplin pada mereka akan membentuk
karakter positif bagi mereka, agar kelak mereka akan mampu menentukan mana yang harus
dilakukan dan mana yang sebaiknya mereka hindari. Anak-anak akan menjadi generasi
penerus bangsa, menjadi sosok yang kuat dalam berprinsip, teguh dalam memegang
peraturan dan norma yang berlaku, dan patuh untuk menjalankannya. Mereka akan mampu
mentaati apapun peraturan yang ada dan tidak akan terpengaruh oleh siapapun untuk
melanggarnya, karena memang sudah terbiasa hidup dalam keteraturan dengan berjalan
sesuai aturan yang diberlakukan.

3. dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kedisiplinan seorang siswa


dalam belajar, yaitu:

1. Faktor dari dalam.

a. Ranah kognitif

Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik untuk
dikuasai. Karena penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi
penguasaan ilmu pengetahuan
b. Minat

Minat yang besar akan mendukung kelancaran proses belajar siswa. Minat belajar siswa
dapat ditunjukkan dengan perasaan senang pada suatu pelajaran, perhatian siswa terhadap
pelajaran, konsentrasi siswa terhadap pelajaran, dan kesadar an siswa untuk belajar.

c. Motivasi

Dalam disiplin motivasi sangat berpengaruh untuk meningkatkan keinginan yang ada dalam
diri seseorang. Jika motivasi seseorang dalam berdisiplin sangat kuat maka dengan sendirinya
ia akan berperilaku disiplin tanpa menunggu dorongan dari luar.

2. Faktor dari luar

a. Faktor lingkungan keluarga

Peran keluarga sangat penting dalam melatih kedisiplinan siswa. Lingkungan rumah atau
keluarga, seperti kurang perhatian, ketidakteraturan, pertengkaran, masa bodoh, tekanan, dan
sibuk urusannya masing-masing dapat berpengaruh pada siswa.

b. Faktor lingkungan masyarakat

Sifat kedisiplinan seorang siswa selain dapat dipengaruhi oleh faktor bawaan juga dapat
dipengaruhi dari faktor lingkungan masyarakat, karena jika lingkungan masyarakat
berkondisi baik maka pengaruh yang didapat juga baik dan sebaliknya.

c. Faktor lingkungan sekolah

Tipe kepemimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang senantiasa menekankan
kehendaknya tanpa memperhatikan siswa. Perbuatan seperti itu mengakibatkan siswa
menjadi berpura-pura patuh, apatis atau sebaliknya. Hal itu akan menjadikan siswa agresif,
yaitu ingin berontak terhadap kekangan dan perlakuan yang tidak manusiawi yang
mereka terima.

4. Penerapan strategi penanganan disiplin kelas, jika menghadapi anak yang melanggar
peraturan sekolah :

1. Merancang metode mengajar yang bervariasi.

Masing-masing siswa mempunyai karakter yang berbeda-beda. oleh karena itu setiap siswa
tidak dapat ditangani dengan cara yang sama. Guru dapat merancang metode mengajar yang
beragam supaya semua karakter dan keunikan siswa dalam belajar dapat terfasilitasi.
Misalnya, metode mengajar menggunakan diskusi. Dengan metode yang sesuai dengan
karakteristik mereka, guru tidak perlu risau lagi terhadap siswa yang nakal dan suka
mengganggu pada saat kegiatan belajar.

2. Membuat kesepakatan kelas yang jelas dan taati untuk mengatasi siswa yang ribut saat
belajar dapat dilakukan dengan membuat kesepakatan yang jelas bersama dengan siswa. Jika
kesepakatan sudah dibuat, Guru harus konsisten dan menunjukkan pada siswa bahwa
kesepakatan harus dipatuhi oleh semua siswa dan juga guru.

3. Memberi peringatan dengan halus atau secara nonverbal saja

Hal penting yang harus dilakukan guru, yaitu adalah jangan sekali-sekali mengingatkan siswa
dengan menaikkan suara. Volume suara guru yang tinggi akan membuat siswa cenderung
menaikkan volume suaranya juga. Selain itu, berteriak akan sangat menguras energi dan juga
emosi.

Memberi peringatan dengan menggunakan body sign. Misalnya meletakkan telunjuk di depan
bibir, dengan diam dan menatap semua siswa, atau bisa berhitung dengan suara normal.
Untuk siswa-siswa di level sekolah dasar.

4. Memberikan hukuman yang positif

hukuman positif adalah hukuman yang benar-benar membuat anak anak menyadari
kesalahannya dan tidak akan mengulanginya lagi. Memberikan hukuman dengan cara
memarahi, membentak, atau hukuman fisik tidak akan membuat siswa jera, tetapi justru akan
semakin membuat mereka sulit diatur.

Jenis hukuman atau konsekuensi yang didapat siswa jika melakukan pelanggaran harus
disampaikan di awal pembelajaran dan dilakukan bersama-sama dengan siswa. Kemudian
hasil kesepakatan ini harus konsisten dilaksanakan.

5. Berkomunikasi dengan orang tua

beberapa kasus tertentu, Guru harus berkomunikasi dengan orang tua. Berkoordinasi dengan
pihak orang tua siswa untuk lebih memahami siswa sehingga dapat bersama-sama membantu
mendukung dan motivasi siswa.

Komunikasi dengan orang tua dapat dilakukan secara rutin misalnya saat menyampaikan
raport.

Anda mungkin juga menyukai