Makalah MSDM
Makalah MSDM
DI SUSUN OLEH :
Kelompok 2
HARDIANI 17.2300.114
SARI NURFADILLAH 18.2300.004
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia. Topik yang saya bahas pada makalah ini adalah mengenai Analisis Pekerjaan,analisis
Jabatan dan Analisis Kebutuhan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna
kesempurnaan tugas saya selanjutnya. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta
saya berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………. 1
1.1 Latar belakang………………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….. 2
2.1 Analisis Pekerjaan………..……………………………………………………... 2
2.1.1 Pengertian Analisis Pekerjaan………..………………………………… 2
2.1.2 Manfaat informasi analisis pekerjaan..……………..…………………. 3
2.1.3 Proses penyelenggaraan analisis pekerjaan…………..………………… 4
2.2 Analisis Jabatan…...………………………………………………….………….. 4
2.2.1 Pengertian Analisis Jabatan………………………………….………….. 4
2.2.2 Deskripsi Pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan…………….…………… 4
2.2.3 Desain Pekerjaan…………....………………….……………………….. 6
2.3 Analisis Kebutuhan…...……………………………………………….………….. 7
2.3.1 Pengertian Analisis Kebutuhan………………………………….……….. 7
2.3.2 Menentukan kebutuhan jumlah sumber daya manusia…...….…………… 7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………. 11
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian analisis pekerjaan, analisis jabatan dan analisis kebutuhan.
2. Mengetahui manfaat informasi analisis pekerjaan.
3. Mengetahui proses penyenggaraan analisis pekerjaan.
4. Mengetahui perbedaan deskripsi pekerjaan ,desain pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
5. Mengetahui cara menentukan kebutuhan jumlah sumber daya manusia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
S.P Malayu Hasibuan,Op.cit,2003,hlm.30.
2
k. Peramalan dan Perekrutan Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk
peramalan dan perekrutan tenaga kerja yang akan dibutuhkan perusahaan.
l. Orientasi dan Induksi Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk orientasi dan
induksi bagi karyawan baru mengenai sejarah perusahaan, hak dan kewajibannya,
menginduksi, dan lainnya.2
2
S.P Malayu Hasibuan,Op.cit,2003,hlm.31.
3
memiliki kekurangan dan kelebihan sehingga dapat saling melengkapi informasi yang
dibutuhkan.
c. Tahap Pengolahan Data
Pada tahap ini, data yang telah terkumpul diolah dan dibuat draft awalnya tentang
deskripsi pekerjaan. Proses pengolahan data mengacu pada struktur organisasi dan
deskripsi tugas organisasi yang dilengkapi dengan studi kepustakaan dan konsultasi
dengan tenaga ahli.
d. Tahap Diskusi Hasil Pengolahan Data
Penyusunan draft tentang deskripsi pekerjaan tersebut dikonsultasikan oleh para penganalisis
dengan para penyelia dan pengarah dari masing-masing unit kerja dalam suatu forum
diskusi sehingga output dari analisis kerja tersebut dapat digunakan dalam proses desain
pekerjaan serta berupa deskripsi pekerjaan (Job Description) dan spesifikasi pekerjaan (Job
Specification).3
Definisi yang hampir sama diajukan oleh Gary Dessler (2004) bahwa Sebuah
deskripsi pekerjaan adalah pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja,
bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Dari definisi para ahli
diatas, dapat disimpulkan bahwa deskripsi pekerjaan adalah pernyataan tertulis tentang ruang
3
http://rahajeng25b025.blogspot.com/2014/10/analisis-pekerjaan.html?m=1 (diakses pada 8 Oktober
2020,pukul12.26).
4
Elbadiansyah.2019.Manajemen Sumber Daya Manusia.Malang: CV IRDH hal.25
4
lingkup pekerjaan, yang menginformasikan tentang pekerjaan, bagaimana melakukannya,
bagaimana kondisinya.
B. Spesifikasi pekerjaan
5
pendidikan kejuruan
Pengetahuan, keahlian dan kemampuan.
Spesifikasi pekerjaan harus hanya mencakup kualifikasi yang jelas berhubungan dengan
kinerja pekerjaan yang dapat dierima.Spesifikasi pekerjaan melaksanakan fungsi yang
terpisah dari komponen analisis pekerjaan yang lain. Spesifkasi pekerjaan tidak memaparkan
lingkungan fisik tugas dan kewajiban, atau kondisi pekerjaan.Sebaliknya, tujuan spesifikasi
pekerjaan adalah untuk menentukan karakteristik personalia yang sahih untuk penyaringan,
seleksi dan penempatan.
Spesifikasi pekerjaan penting karena beberapa alasan :
1. Pekerjaan tertentu mempunyai kualifikasi yang diharuskan oleh undang-undang.
(pilot,
pengacara dll)
2. Jenis spesifikasi pekerjaan yang lain berdasarkan tradisi profesional.(profesor harus
setidaknya S3)
3. Spesifikasi pekerjaan dapat melibatkan pembuatan standar atau kriteria tertentu yang
dianggap perlu bagi kinerja yang berhasil (juru tik harus dapat mengetik 100 huruf
dalam 1 menit.6
6
Dapat disimpulkan bahwa Desain Pekerjaan merupakan rincian tugas dan cara pelaksanaan
tugas atau kegiatan untuk memudahkan dalam menentukan tugas-tugas dan fungsi penetapan
kegiatan kerja seorang atau sekelompok karyawan secara organisasional.8
8
Kasmir.2016.Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik).Jakarta:Rajawali Pers.Hal
9
7
mempengaruhi dan harus diperhitungkan dalam membuat ramalan kebutuhan sumber daya
manusia pada waktu yang akan datang antara lain:
A. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar kendali perusahaan
yang berpengaruh pada rencana strategic dan rencana operasional, sehingga langsung atau
tidak langsung berpengaruh pada perencanaan SDM.
Faktor eksternal tersebut pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai sebab atau alasan
permintaan SDM dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan. Sebab atau alasan terdiri dari:
a. Ekonomi Nasional dan Internasional (Global) Faktor ini pada dasarnya berupa kondisi
dan kecendrungan pertumbuhan ekonomi dan moneter nasional dan/atau Internasional
yang berpengaruh pada kegiatan bisnis setiap dan semua organisasi atau perusahaan.
b. Sosial, politik dan budaya. Faktor ini tercermin dalam kondisi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di wilayah Negara tempat operasional sebuah
organisasi atau perusahaan menjalankan operasional bisnisnya.
c. Perkembangan ilmu dan teknologi Perkembangan dan kemajuan Ilmu dan Teknologi
berpengaruh pada kecepatan dan kualitas proses produksi dalam bentuk teknologi untuk
mendesain produk, meningkatkan efisiensi kerja, produktivitas dan kualitas produk,
termasuk juga teknologi pemberian pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen. Organisasi yang tidak mampu mengadaptasi kemajuan dan
perkembangan teknologi baru yang canggih dalam melaksanakan pekerjaan, akan
ditinggalkan atau tersisih dalam berkompetisi.
d. Pasar Tenaga Kerja dan Perusahaan pesaing Pasar tenaga kerja adalah areal geografi
yang memiliki persediaan tenaga kerja yang dibutuhkan (demand) sebuah perusahaan.
Dan perusahaan pesaing adalah hal yang harus dipertimbangkan dalam memprediksi
kebutuhan SDM.
B.Faktor Internal
Faktor internal adalah kondisi persiapan dan kesiapan SDM sebuah organisasi/perusahaan
dalam melakukan operasional bisnis pada masa sekarang dan untuk mengantisipasi
perkembangannya dimasa depan. Dengan kata lain faktor internal adalah alasan permintaan
SDM, yang bersumber dari kekurangan SDM didalam organisasi/perusahaan yang
melaksanakan bisnisnya, yang menyebabkan diperlukan penambahan jumlah SDM. Alasan
ini terdiri dari:
a. Faktor Rencana Strategik dan Rencana Operasional
Faktor ini merupakan penyebab utama yang terpenting dalam memprediksi kebutuhan
SDM.
b. Faktor Prediksi Produk dan Penjualan
Sebuah organisasi atau perusahaan harus melakukan prediksi produk yang akan
dihasilkannya dan memprediksi pula produk yang bisa dipasarkan. Prediksi ini pada
dasarnya merupakan prediksi laba yang dapat diraih, dengan mempergunakan jumlah
dan kualitas SDM yang sudah dimiliki oleh organisasi/perusahaan. Kemungkinan
meningkat dan menurunnya produk dan pemasaran atau laba perusahaan, sangat besar
pengaruhnya pada prediksi kebutuhan SDM.
c. Faktor Pembiayaan SDM
8
Dalam memprediksi kebutuhan SDM sekurang-kurangnya harus sesuai dengan
kemampuan organisasi/perusahaan membayar upah/gaji tetap sebagai bagian
pembiayaan SDM dari presentase laba yang dapat diraih organisasi/perusahaan secara
berkelanjutan.
d. Faktor Pembukaan Bisnis
baru Pengembangan produk baru akan berdampak diperlukannya penambahan SDM,
karena terjadi penambahan pekerjaan dan bahkan mungkin bertambahnya jabatan
baru. Untuk itu perlu dilakukan prediksi kebutuhan SDM dalam perencanaan SDM,
baik jumlah maupun kualitasnya, yang disebabkan oleh pengembangan bisnis baru
dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan.
e. Faktor Desain Organisasi dan Desain Pekerjaan
Semakin banyak unit kerja dalam struktur organisasi, maka semakin banyak dan
semakin bervariasi kualifikasi permintaan dalam perencanaan SDM sebuah
organisasi/perusahaan.
f. Faktor Keterbukaan dan keikutsertaan para manajer
Pada dasarnya faktor ini berkenaan dengan keterbukaan dan kebijaksanaan Manajer
Puncak. Kebijaksanaan tanpa diskriminasi dengan nilai-nilai demokratis
memungkinkan perencanaan SDM memprediksi jumlah dan kualifikasi permintaan
SDM secara akurat dan obyektif.
C. Persediaan Karyawan
Faktor ini adalah kondisi tenaga kerja (SDM) yang dimiliki perusahaan sekarang dan
prediksinya dimasa depan yang berpengaruh pada permintaan tenaga kerja baru. Kondisi
tersebut dapat diketahui dari hasil audit SDM dan Sistem Informasi SDM (SISDM) sebagai
bagian dari Sistem Informasi manajemen (SIM) sebuah organisasi/perusahaan. Beberapa dari
faktor ini adalah:
a. Karyawan yang akan pension Jumlah, waktu dan kualifikasi SDM yang akan pension, yang
harus dimasukkan dalam prediksi kebutuhan SDM sebagai pekerjaan atau jabatan kosong
yang harus dicari penggantinya.
b. Pengunduran diri karyawan Prediksi jumlah dan kualifikasi SDM yang akan berhenti atau
keluar dan pemutusan hubungan kerja (PHK) sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama
(KKB) atau kontrak kerja, yang harus diprediksi oleh penggantinya untuk mengisi
kekosongan pada waktu yang tepat, baik dari sumber internal maupun eksternal.
c. Kematian, dan sebagainya. Prediksi yang meninggal dunia. Prediksi ini perlu dilakukan di
lingkungan organisasi atau perusahaan yang telah memiliki SDM dalam jumlah besar yang
seharusnya memiliki Sistem Informasi SDM yang akurat. Prediksi yang meninggal dunia
dilakukan karena kemungkinan terjadi diluar kekuasaan manusia atau tidak tergantung usia,
sehingga mungkin saja dialami oleh pekerja yang usianya relative sangat muda.
9
yang dipergunakanuntuk kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berhubungan tetapi
bermanfaat bagiorganisasi, waktu untuk menghilangkan kelelahan, dan waktu untuk
keperluanpribadi. Masing-masing waktu tersebut kemudian dijumlahkan sehingga
diperolehjumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan jabatan. Selanjutnya,
jumlahwaktu yang diperlukan untuk menyelesaikan jabatan dibagi jumlah waktu yang
disediakan untuk menyelesaikan jabatan tersebut. Hasil pembagian dikalikandengan satu
orang sehingga diperoleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan.
Penentuan jumlah tenaga kerja yang lebih tepat dapat dilakukan denganmenambahkan jumlah
tenaga kerja yang telah dihitung dengan persentase tertentuatau persentase kelonggaran.
Persentase ini menunjukkan besarnya kelonggaranyang dapat diterima akibat ketidakhadiran
pegawai karena alasan sakit,meninggal, dan alasan-alasan lainnya.
Metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan tenagakerja yaitu melalui
perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerjaseperti yang terdapat dalam
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang
Pedoman Perhitungan KebutuhanPegawai berdasarkan Beban Kerja dalam rangka
Penyusunan Formasi PegawaiNegeri Sipil. Perhitungan dapat dilakukan melalui metoda
umum yaituperhitungan untuk jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu
yangbelum ditetapkan standar kebutuhannya oleh instansi Pembina. Perhitungankebutuhan
pegawai dalam jabatan tersebut menggunakan acuan dasar datapegawai yang ada serta peta
dan uraian jabatan. Oleh karena itu, alat pokok yangdipergunakan dalam menghitung
kebutuhan pegawai adalah uraian jabatan yangtersusun rapi. Jumlah kebutuhan pegawai
dihitung dengan mengidentifikasi bebankerja melalui beberapa pendekatan yaitu hasil kerja,
objek kerja, peralatan kerja,tugas per tugas jabatan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12