Kelompok 7 Manajemen Risiko Strategis (Makalah)
Kelompok 7 Manajemen Risiko Strategis (Makalah)
Semester 5
Oleh kelompok 7 :
SWT. atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah saya bisa menyelesaikan makalah
ini. Shalawat serta salam tak pula saya kirimkan kepada Rasulullah SAW.
Makalah ini saya sangat akui sekali karena masih banyak sekali
kekurangan yang dikarenakan pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh
karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan –
Dalam penulisan karya ilmiah ini saya mengucapkan banyak terima kasih
yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
penyusunan ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu semoga Allah SWT
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB II Pembahasan..............................................................................................2
A. Kesimpulan................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karena selalu ingin aman dan hidup tentram, makan memang kebanyakan
orang takut menanggung risiko. Namun semua tahap kehidupan kita mengandung
risiko. Kemanapun kita mengelak atau lari dari risiko, maka disitupun kita akan
menemukan risiko yang lainnya.
Risiko merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Bahkan ada
orang yang mengatakan bahwa tak ada hidup tanpa risiko. Orang berusaha
melindungi diri terhadap risiko, demikian pula badan usaha pun harus berusaha
melindungi diri terhadap risiko. Agar risiko tidak menghalangi kegiatan
perusahaan, maka seharusnyalah risiko itu dimanajemeni dengan sebaik –
baiknya.
Dalam pengelolaan perusahaan, tentu saja kita tidak akan pernah bisa lepas
dari risiko strategis dan risiko bisnis. Risiko strategis sebenarnya mirip dengan
risiko bisnis, namun keduanya berbeda dalam hal durasi dan pentingnya
keputusan tersebut. Risiko strategis secara lazim terkait dengan bisnis yang akan
diakuisisi, dan atau bisnis yang akan ditutup atau dijual.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu risiko strategis ?
2. Bagaimana faktor penentu risiko strategis dan mitigasinya ?
3. Bagaimana penerapan manajemen risiko ?
C. Tujuan
Tujuan penulisan ini ialah memenuhi tugas mata kuliah manajemen risiko dan
memberi wawasan kepada pembaca mengenai manajemen risiko dan
penerapannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Risiko Strategi tergolong sebagai risiko bisnis (Bussiness Risk) yang berbeda
dengan jenis risiko keuangan (Financial Risk) misalnya risiko pasar, atau risiko
kredit. Kegagalan bank mengelola risiko strategi dapat
berdampak signifikan terhadap perubahan profil risiko lainnya. Sebagai contoh,
bank yang menerapkan strategi pertumbuhan DPK dengan pemberian suku bunga
tinggi, berdampak signifikan pada perubahan profil risiko likuiditas maupun risiko
suku bunga.
Risiko strategis (strategic risk) adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh
adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan
keputusan bisnis yang tidak tepat atau bank tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan perubahan perundang-undangan dan ketentuan lain yang
berlaku. (Wahyudi, 2013, hal. 120)
Risiko Strategi merupakan risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya
penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan
bisnis yang tidak tepat atau bank tidak mematuhi/tidak melaksanakan perubahan
perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Pengelolaan risiko
kepatuhan dilakukan melalui penerapan sistem pengendalian internal secara
konsisten. Indikasi dalam risiko strategi ini dapat dilihat dari kegagalan dalam
mencapai target bisnis yang telah ditetapkan, baik target keuangan maupun
nonkeuangan.
2
B. Faktor Penentu Risiko Strategis Dan Mitigasinya
1. Perubahan peta persaingan bisnis
1) Masuknya bank Islam baru dalam industri bisa dipandang sebagai suatu
rahmat bahwa bank-bank ini akan lebih “meramaikan” geliat keuangan islami
yang ada. Namun, fenomena ini pun perlu ditanggapi dari kacamata bisnis.
Jangan pernah sekalipun menganggap remeh para pemain baru yang masuk.
Bank perlu membentuk suatu task force khusus yang meneliti seluk-beluk
mengenai pemain baru ini, lalu merekomendasikan bagaimana langkah terbaik
untuk dapat berkompetisi secara sehat dengan pemain baru ini.
2) Pemain baru jangan selalu dianggap sebagai musuh. Bisa saja mereka
dijadikan partner dalam berbisnis, sehingga praktik co-opetion dan bukan pure
competition-lah yang dilakukan.
b. Munculnya produk substitusi baru
1) Apa pun produk baru yang muncul, bank islam harus berpegang teguh pada
prinsip kepatuhan terhadap nila-nilai islam. Jika produk baru yang ditawarkan
bank islam lain dianggap tidak sesuai dengan visi/misi bank, lebih baik untuk
tidak ikut-ikutan pada produk baru tersebut.
2) Perlunya membentuk satu tim komunikasi yang dapat menjelaskan
keunggulan produk yang dimiliki bank saat ini. Misalnya: jika bank tidak mau
3
mengeluarkan Islamic credit card karena kontraversinya, maka bank bisa
mengomunikasikan bahwa debit card atau setidaknya charge card adalah lebih
nyaman dan damai di hati, bank juga bisa membuat semacam brosur edukasi
financial planning yang didalamnya menjelaskan penggunaan kartu kredit
yang tidak begitu direkomendasikan dan sebagainya.
3) Membentuk divisi pengembangan produk dan membekalinya dengan
pelatihan yang berkesinambungan dan informasi update mengenai preferensi
layanan nasabah.
2. Kurang Tepatnya Perumusan Strategi
4
2) Menyusun rencana A,B,C dan seterusnya berdasarkan analisis berbagai
scenario yang mungkin timbul dilingkungan. Hal ini membuat bank lebih
fleksibel dalam menjalankan strateginya karena sudah mengenal betul
tentang kondisi yang akan dijalaninya.
c. Ketidaksesuaian rencana strategis (strategic plan) antarlevel strategis
5
3) Mengadakan kompetisi bisnis antar karyawan untuk meningkatkan
kemampuan R&D internal bank.
b. Kurang adaptif terhadap kemajuan teknologi
Setiap perubahan berbagai kondisi mikro dan makro ekonomi akan turut
mendorong terbentuknya berbagai kondisi yang mengharuskan bank islam
memutuskan apa yang harus dilakukan dan strategi apa yang diterapkan agar tetap
memperoleh return yang diharapkan.
Bank islam di Indonesia tumbuh di dual banking system yang pasti secara
langsung maupun tidak langsung, dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi makro
Indonesia. Oleh karenanya, semua perubahan yang terjadi dalam indikator
ekonomi makro, kebijakan pemerintah maupun otoritas perbankan, termasuk
dimulainya era kerja sama regional (seperti MEA, APEC,AFTA, dan sebagainya)
juga akan berpengaruh terhadap strategi yang harus disiapkan di bank islam.
6
Berbagai perubahan di dunia sebagaimana didiskusikan sebelumnya
mempengaruhi perubahan perilaku para pemangku kepentingan
bank,seperti nasabah, pemasok, pemegang saham, dan karyawan. Nasabah yang
semula tetap loyal walaupun dilayani dengan lama dan tidak ramah, sekarang
sudah tidak mau lagi diperlakukan seperti itu.Pemasok yang sebelumnya bisa
menunggu pembayaran yang tidak tepat waktu, sekarang sudah memiliki
kebijakannya masing-masing dan memilih meninggalkan konsumen yang sulit
diajak kerjasama.Pemegang saham pun demikian, selalu menuntut imbal hasil
yang makin kompetitif dan sesuai dengan target mereka yang menjulang.
Dari informasi yang diperoleh dari semua informan terlihat bahwa penerapan
mitigasi resiko yang terjadi di perbankan syariah ada resiko itu berasal dari
internal disebabkan oleh pegawai atau perusahahan itu sendiri dan eksternal dari
nasabah. Risiko yang dimiliki oleh Bank Syariah meliputi risiko yang sistematis
(systematic risk) dan Risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk). Risiko yang
sistematis (systematic risk) yaitu risiko yang diakibatkan oleh adanya kondisi
atau situasi tertentu yang bersifat makroseperti perubahan situasi politik,
7
perubahan kebijakan ekonomi pemerintah, perubahan situasi pasar, situasi krisis
atau resesi, dan sebagainya yang berdampak pada kondisi ekonomi secara umum.
Risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk) yaitu risiko yang unik, yang
melekat pada suatu perusahaan atau bisnis tertentu saja.
Resiko di Bank Syariah meliputi resiko pada penghimpunan dana dan resiko
pada pembiayaan. Resiko pada penghimpunan dana terdiri dari menghilangkan
dana nasabah, resiko uang palsu, resiko pada sumber daya manusia yang tidak
sesuai dengan disiplin ilmu Ekonomi Bank Syariah. Sumber daya manusia di
Bank syariah mayoritas diisi oleh tenaga yang bukan ekonomi islam dan
merupakan mantan karyawan bank konvensional. Maka perbankan syariah harus
memulai untuk menanamkan prinsip rahmatan lil ‘alaminpada karyawan yang
tidak memiliki dasar ekonomi islam. (Irfan, 2015, hal. 107-108)
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Risiko strategis (strategic risk) adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh
adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan
keputusan bisnis yang tidak tepat atau bank tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan perubahan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
9
DAFTAR PUSTAKA
10