Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS

Diajukan untuk memenuhi tugas

Matakuliah Manajemen Risiko

Semester 5

Dosen pengampu: Ulfa Hidayati, M.M

Oleh kelompok 7 :

Muhammad Rohit (18.2300.039)

Safira Wardani (18.2300.046)

Muhammad Nur Iksan Sardi (18.2300.107)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN PAREPARE
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil Alamin, Puji syukur saya panjatkan kepada Allah

SWT. atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah saya bisa menyelesaikan makalah

ini. Shalawat serta salam tak pula saya kirimkan kepada Rasulullah SAW.

Makalah ini saya sangat akui sekali karena masih banyak sekali

kekurangan yang dikarenakan pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh

karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan –

masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaannya.

Dalam penulisan karya ilmiah ini saya mengucapkan banyak terima kasih

yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam

penyusunan ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu semoga Allah SWT

memberikan balasan yang setimpal kepada mereka amin ya rabbal alamin.

Pappareang, 22 November 2020

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................i

Daftar Isi................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan...............................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1

BAB II Pembahasan..............................................................................................2

A. Pengertian Risiko Strategis........................................................................2


B. Faktor Penentu Risiko Strategis dan Mitigasinya.....................................3
C. Penerapan Manajemen Risiko Strategis....................................................7

BAB III Penutup....................................................................................................9

A. Kesimpulan................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karena selalu ingin aman dan hidup tentram, makan memang kebanyakan
orang takut menanggung risiko. Namun semua tahap kehidupan kita mengandung
risiko. Kemanapun kita mengelak atau lari dari risiko, maka disitupun kita akan
menemukan risiko yang lainnya.
Risiko merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Bahkan ada
orang yang mengatakan bahwa tak ada hidup tanpa risiko. Orang berusaha
melindungi diri terhadap risiko, demikian pula badan usaha pun harus berusaha
melindungi diri terhadap risiko. Agar risiko tidak menghalangi kegiatan
perusahaan, maka seharusnyalah risiko itu dimanajemeni dengan sebaik –
baiknya.
Dalam pengelolaan perusahaan, tentu saja kita tidak akan pernah bisa lepas
dari risiko strategis dan risiko bisnis. Risiko strategis sebenarnya mirip dengan
risiko bisnis, namun keduanya berbeda dalam hal durasi dan pentingnya
keputusan tersebut. Risiko strategis secara lazim terkait dengan bisnis yang akan
diakuisisi, dan atau bisnis yang akan ditutup atau dijual.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu risiko strategis ?
2. Bagaimana faktor penentu risiko strategis dan mitigasinya ?
3. Bagaimana penerapan manajemen risiko ?
C. Tujuan
Tujuan penulisan ini ialah memenuhi tugas mata kuliah manajemen risiko dan
memberi wawasan kepada pembaca mengenai manajemen risiko dan
penerapannya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Risiko Strategis

BI melalui PBI Nomor 13/23/PBI/2011, mendefinisikan risiko strategis


sebagai resiko yang terpisah dari resiko lainnya. Dalam PBI tersebut, yang di
maksud dengan risiko strategis adalah resiko akibat ketidak tepatan dalam
pengambilan dan atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan
dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Risiko Strategi tergolong sebagai risiko bisnis (Bussiness Risk) yang berbeda
dengan jenis risiko keuangan (Financial Risk) misalnya risiko pasar, atau risiko
kredit. Kegagalan bank mengelola risiko strategi dapat
berdampak signifikan terhadap perubahan profil risiko lainnya. Sebagai contoh,
bank yang menerapkan strategi pertumbuhan DPK dengan pemberian suku bunga
tinggi, berdampak signifikan pada perubahan profil risiko likuiditas maupun risiko
suku bunga.

Risiko strategis (strategic risk) adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh
adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan
keputusan bisnis yang tidak tepat atau bank tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan perubahan perundang-undangan dan ketentuan lain yang
berlaku. (Wahyudi, 2013, hal. 120)

Risiko Strategi merupakan risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya
penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan
bisnis yang tidak tepat atau bank tidak mematuhi/tidak melaksanakan perubahan
perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Pengelolaan risiko
kepatuhan dilakukan melalui penerapan sistem pengendalian internal secara
konsisten. Indikasi dalam risiko strategi ini dapat dilihat dari kegagalan dalam
mencapai target bisnis yang telah ditetapkan, baik target keuangan maupun
nonkeuangan.

2
B. Faktor Penentu Risiko Strategis Dan Mitigasinya
1. Perubahan peta persaingan bisnis

Persaingan bisnis berubah di antaranya karena adanya pemain baru yang


masuk kedalam industri atau munculnya substitusi baru. Dalam dunia perbankan,
ada yang cukup menarik dimana bank-bank besar cenderung menganggap
“remeh” bank-bank kecil yang baru masuk kedalam industri tersebut, terutama di
masa-masa awal bank-bank kecil tadi memulai bisnisnya. Jargon “too big too fail”
sepertinya masih menancap betul, sehingga bank-bank yang kecil dianggap hanya
akan bertahan sementara kemudian mati. Faktor penentu resiko:

a. Adanya bank Islam baru yang masuk kedalam industri

Alternatif mitigasi risiko :

1) Masuknya bank Islam baru dalam industri bisa dipandang sebagai suatu
rahmat bahwa bank-bank ini akan lebih “meramaikan” geliat keuangan islami
yang ada. Namun, fenomena ini pun perlu ditanggapi dari kacamata bisnis.
Jangan pernah sekalipun menganggap remeh para pemain baru yang masuk.
Bank perlu membentuk suatu task force khusus yang meneliti seluk-beluk
mengenai pemain baru ini, lalu merekomendasikan bagaimana langkah terbaik
untuk dapat berkompetisi secara sehat dengan pemain baru ini.
2) Pemain baru jangan selalu dianggap sebagai musuh. Bisa saja mereka
dijadikan partner dalam berbisnis, sehingga praktik co-opetion dan bukan pure
competition-lah yang dilakukan.
b. Munculnya produk substitusi baru

Alternatif mitigasi risiko :

1) Apa pun produk baru yang muncul, bank islam harus berpegang teguh pada
prinsip kepatuhan terhadap nila-nilai islam. Jika produk baru yang ditawarkan
bank islam lain dianggap tidak sesuai dengan visi/misi bank, lebih baik untuk
tidak ikut-ikutan pada produk baru tersebut.
2) Perlunya membentuk satu tim komunikasi yang dapat menjelaskan
keunggulan produk yang dimiliki bank saat ini. Misalnya: jika bank tidak mau

3
mengeluarkan Islamic credit card karena kontraversinya, maka bank bisa
mengomunikasikan bahwa debit card atau setidaknya charge card adalah lebih
nyaman dan damai di hati, bank juga bisa membuat semacam brosur edukasi
financial planning yang didalamnya menjelaskan penggunaan kartu kredit
yang tidak begitu direkomendasikan dan sebagainya.
3) Membentuk divisi pengembangan produk dan membekalinya dengan
pelatihan yang berkesinambungan dan informasi update mengenai preferensi
layanan nasabah.
2. Kurang Tepatnya Perumusan Strategi

Perumusan strategi yang kurang tepat amat krusial dampaknya terhadap


terjadinya risiko strategis. Hal ini setidaknya bisa terjadi bila strategi yang diambil
tidak sejalan dengan visi dan misi bank, atau analisis lingkungan strategis yang
dilakukan ternyata tidak terlalu komprehensi, atau terdapat ketidaksesuaian antara
rencana strategis (strategic plan) pada satu bagian dengan bagian lainnya dalam
suatu bank. Faktor penentu resiko:

a. Strategi tidak sejalan dengan visi/misi bank

Alternatif mitigasi risiko :

1) Melakukan monitoring atas implementasi visi dan misi secara berkala


untuk memastikan bahwa strategi bisnis dan capaian actual selaras dengan
visi dan misi yang ada.
2) Menginternalisasikan visi dan misi yang ada dalam bentuk berbagai media
komunikasi, seperti acara bersama,poster,video, dan sebagainya.
b. Analisis lingkungan strategis yang tidak komprehensif

Alternatif mitigasi risiko :

1) Membentuk divisi khusus yang menangani penyusunan strategi


perusahaan. Divisi ini bisa bekerja sama dengan konsultan, namun tetap
harus mengambil peran utama dalam pengambilan keputusan atas rumusan
strategi yang akan dipilih.

4
2) Menyusun rencana A,B,C dan seterusnya berdasarkan analisis berbagai
scenario yang mungkin timbul dilingkungan. Hal ini membuat bank lebih
fleksibel dalam menjalankan strateginya karena sudah mengenal betul
tentang kondisi yang akan dijalaninya.
c. Ketidaksesuaian rencana strategis (strategic plan) antarlevel strategis

Alternatif mitigasi risiko :

1) Meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara level strategis agar


strategi yang akan diambil tidak menimbulkan konflik antarlevel strategis
yang satu dan yang lainnya.
2) Menginternalisasikan tujuan bersama yang akan diraih untuk menghindari
sifat mementingkan diri sendiri/egosentris antarlevel strategis.
3. Tuntutan Berinovasi

Perubahan lingkungan bisnis yang pesat apalagi yang diakibatkan oleh


adanya kemajuan teknologi yang begitu cepat memaksa bank untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang ada. Salah satu perubahan besar dalam proses bisnis
perbankan mungkin bisa dinisbatkan pada hadirnya anjungan tunai mandiri
(automated teller machine-ATM). Bahkan, jumlah ATM (termasuk factor
aksesibilitas lain sperti lokasi bank dan jumlah cabang) menjadi factor kunci bagi
konumen ketika memilih sebuah bank. Tidak hanya ATMyang, inovasi yang juga
dituntut oleh nasabah adalah layanan bermuatan teknologi lainnya. Faktor Penentu
Risiko.

a. Kurangnya penelitian & pengembangan (R&D) dan tidak adanya perbaikan


dalam proses bisnis

Alternatif Mitigasi Risiko :

1) Membentuk divisi khusus mengenai R&D, atau bisa juga


mengintegrasikannya dengan divisi pengembangan produk
2) Berlangganan media massa yang relevan atau database perbankan Islam
yang ada agar mampu mendapatkan informasi terbaru mengenai
ekspektasi public terhadap bank.

5
3) Mengadakan kompetisi bisnis antar karyawan untuk meningkatkan
kemampuan R&D internal bank.
b. Kurang adaptif terhadap kemajuan teknologi

Alternatif Mitigasi Risiko :

1) Mengembangkan sendiri fasilitas-fasilitas teknologi yang diperlukan


2) Bekerjasama dengan pihak konsultan IT untuk mengembangkan fasilitas
tersebut.
3) Bekerjasama dengan bank lain untuk dapat menjalankan fasilitas berbasis
teknologi secara bersama. Contoh: ATM bersama.
4. Perubahan Lingkungan Makro

Setiap perubahan berbagai kondisi mikro dan makro ekonomi akan turut
mendorong terbentuknya berbagai kondisi yang mengharuskan bank islam
memutuskan apa yang harus dilakukan dan strategi apa yang diterapkan agar tetap
memperoleh return yang diharapkan.

Bank islam di Indonesia tumbuh di dual banking system yang pasti secara
langsung maupun tidak langsung, dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi makro
Indonesia. Oleh karenanya, semua perubahan yang terjadi dalam indikator
ekonomi makro, kebijakan pemerintah maupun otoritas perbankan, termasuk
dimulainya era kerja sama regional (seperti MEA, APEC,AFTA, dan sebagainya)
juga akan berpengaruh terhadap strategi yang harus disiapkan di bank islam.

Contoh perubahan strategi yang timbul akibat perubahan kebijakan


pemerintah mungkin bisa kita lihat saat pemerintah memutuskan untuk melakukan
amandemen terhadap undang-undang perpajakan.Amandemen undang-undang ini
salah satunya menegaskan diberlakukannya penghapusan pajak ganda atas
transaksi murabahah. Hal ini sedikit-banyak berpengaruh pada lebih leluasanya
bank islam menyalurkan pembiayaan dalam bentuk akad murabahah.

5. Perubahan Perilaku Pemangku Kepentingan

6
Berbagai perubahan di dunia sebagaimana didiskusikan sebelumnya
mempengaruhi perubahan perilaku para pemangku kepentingan
bank,seperti nasabah, pemasok, pemegang saham, dan karyawan. Nasabah yang
semula tetap loyal walaupun dilayani dengan lama dan tidak ramah, sekarang
sudah tidak mau lagi diperlakukan seperti itu.Pemasok yang sebelumnya bisa
menunggu pembayaran yang tidak tepat waktu, sekarang sudah memiliki
kebijakannya masing-masing dan memilih meninggalkan konsumen yang sulit
diajak kerjasama.Pemegang saham pun demikian, selalu menuntut imbal hasil
yang makin kompetitif dan sesuai dengan target mereka yang menjulang.

C. Penerapan Manajemen Risiko Strategis

Penerapan Manajemen Resiko dalam Bank Syariah, Dari informan yang


diwawancarai, dapat diperoleh informasi mengenai penerapan manajemen resiko.
Kumpulan jawaban seluruh informan sebagai berikut:

Informan A: Dalam Bank A menerapkan manajemen resiko ke semua lini


entitas, ada resiko operasional, resiko kredit, resiko likuiditas, resiko pasar, resiko
strategik dan resiko reputasi. Mitigasi resiko sudah diterapkan baik itu di bagian
funding maupun lending. Pada bagian funding ini ada SOP yang sudah dibuat.
Tetapi ada beberapa nasabah yang mau meletakkan dana mereka pada kita.

Informan B: Bank B hanya berfokus terhadap pembiayaan saja. Untuk


manajemen resiko, kita berfokus pada semua lini karena mengingat ada faktor
manusia di dalam perusahaan yang sulit untuk kita kenali dan kendali agar tidak
melakukan kecurangan.

Dari informasi yang diperoleh dari semua informan terlihat bahwa penerapan
mitigasi resiko yang terjadi di perbankan syariah ada resiko itu berasal dari
internal disebabkan oleh pegawai atau perusahahan itu sendiri dan eksternal dari
nasabah. Risiko yang dimiliki oleh Bank Syariah meliputi risiko yang sistematis
(systematic risk) dan Risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk). Risiko yang
sistematis (systematic risk) yaitu risiko yang diakibatkan oleh adanya kondisi
atau situasi tertentu yang bersifat makroseperti perubahan situasi politik,

7
perubahan kebijakan ekonomi pemerintah, perubahan situasi pasar, situasi krisis
atau resesi, dan sebagainya yang berdampak pada kondisi ekonomi secara umum.
Risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk) yaitu risiko yang unik, yang
melekat pada suatu perusahaan atau bisnis tertentu saja.

Resiko di Bank Syariah meliputi resiko pada penghimpunan dana dan resiko
pada pembiayaan. Resiko pada penghimpunan dana terdiri dari menghilangkan
dana nasabah, resiko uang palsu, resiko pada sumber daya manusia yang tidak
sesuai dengan disiplin ilmu Ekonomi Bank Syariah. Sumber daya manusia di
Bank syariah mayoritas diisi oleh tenaga yang bukan ekonomi islam dan
merupakan mantan karyawan bank konvensional. Maka perbankan syariah harus
memulai untuk menanamkan prinsip rahmatan lil ‘alaminpada karyawan yang
tidak memiliki dasar ekonomi islam. (Irfan, 2015, hal. 107-108)

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Risiko strategis (strategic risk) adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh
adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan
keputusan bisnis yang tidak tepat atau bank tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan perubahan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

Penerapan Manajemen Resiko dalam Bank Syariah, Dari informan yang


diwawancarai, dapat diperoleh informasi mengenai penerapan manajemen resiko.
Kumpulan jawaban seluruh informan sebagai berikut: Informan A: Dalam Bank
A menerapkan manajemen resiko ke semua lini entitas, ada resiko operasional,
resiko kredit, resiko likuiditas, resiko pasar, resiko strategik dan resiko reputasi.
Mitigasi resiko sudah diterapkan baik itu di bagian funding maupun lending. Pada
bagian funding ini ada SOP yang sudah dibuat. Tetapi ada beberapa nasabah yang
mau meletakkan dana mereka pada kita.

Informan B: Bank B hanya berfokus terhadap pembiayaan saja. Untuk


manajemen resiko, kita berfokus pada semua lini karena mengingat ada faktor
manusia di dalam perusahaan yang sulit untuk kita kenali dan kendali agar tidak
melakukan kecurangan.
B. Saran

Penulis menyadari bahwa penulisan diatas banyak sekali kesalahan dan


sangat jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas. Dan juga penulis berharap
tentunya dengan dibuatnya makalah ini akan menambah wawasan kita mengenai
Manajemen Risiko Strategis.

9
DAFTAR PUSTAKA

Irfan, T. d. (2015). Penerapan dan Pengelolaan Manajemen Resiko (Risk) Dalam


Industri Perbankan Syariah: Studi Pada Bank BUMN dan Bank non BUMN.
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Soial dan Budaya .

Reeve, M. J. (2009). Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba


Empat.

Rosyidahfebiiainbatusangkar.blogspot.com (diakses pada 21 november 2020


pukul 23.47 WITA)

10

Anda mungkin juga menyukai