Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 7

STRATEGI PERLAWANAN
BANGSA INDONESIA TERHADAP
JEPANG SECARA KOOPERATIF
DAN NONKOOPERATIF
Keisha Dona Alifia
Naufal Bima Revanendra
Thalita Khalida Salsabila
Zaky Aulia Robbani
1
KOOPERATIF
Perjuangan kooperatif adalah perjuangan yang dilakukan
dengan cara bekerjasama dan bergabung kedalam organisasi
yang di bentuk oleh pihak penjajah. Berikut beberapa faktor
yang memengaruhi keberhasilan dan kegagalan perlawanan
bangsa Indonesia secara kooperatif terhadap Jepang :

kelompok 7 - XIJ
2
FAKTOR KEBERHASILAN
Kolaborasi Terbatas Keberagaman Strategi
Beberapa pemimpin lokal Indonesia Adanya variasi strategi kooperatif dari
memilih untuk bekerja sama secara kelompok-kelompok lokal memungkinkan
terbatas dengan pemerintah pendudukan beberapa wilayah mengalami keberhasilan
Jepang untuk melindungi kepentingan dalam melindungi kepentingan lokal
rakyat. Ini termasuk kerjasama dalam mereka, seperti mempertahankan budaya
administrasi lokal dan perekonomian. dan kearifan lokal.

kelompok 7 - XIJ
3
FAKTOR KEGAGALAN
Pertentangan Internal Eksplorasi Pribumi
Larana University | 2024

Jepang memanfaatkan konsep “Asia


Ada pertentangan di kalangan pemimpin
untuk orang Asia” untuk memobilisasi
Indonesia sendiri mengenai cara terbaik
dukungan di kalangan pribumi, tetapi
untuk berinteraksi dengan Jepang.
pada kenyataannya, eksploitasi ekonomi
Perbedaan pandangan ini mempengaruhi dan ketidaksetaraan tetap terjadi,
efektivitas perlawanan kooperatif. mengecewakan harapan banyak orang
Indonesia.

Janji Kemerdekaan yang Tidak Tercapai


Jepang awalnya berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada
Indonesia setelah mengusir Belanda. Namun, setelah Jepang
menyerah pada 1945, janji ini tidak terpenuhi, dan Indonesia justru
dihadapkan pada upaya Belanda untuk menguasai kembali.
4
NONKOOPERATIF
Perjuangan nonkooperatif adalah perjuangan yang bersifat
radikal, dimana terdapat pejuang nasionalis yang tidak bersedia
untuk bekerja sama dengan pemerintah penjajah. Berikut
beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan dan
kegagalan perlawanan bangsa Indonesia secara nonkooperatif
terhadap Jepang :

kelompok 7 - XIJ
5
FAKTOR KEBERHASILAN
Gerilya dan Perlawanan Bersenjata
Sejumlah kelompok bersenjata, seperti Tentara Pembebasan Nasional (TPN) dan gerilyawan,
melakukan perlawanan aktif terhadap pendudukan Jepang. Taktik gerilya ini mampu
menyulitkan kontrol Jepang di beberapa wilayah.

Kolaborasi dengan Sekutu


Beberapa kelompok Indonesia menjalin kerjasama dengan Sekutu, seperti Inggris
dan Australia, untuk melawan Jepang. Ini memberikan dukungan tambahan dan
memperkuat perlawanan.

kelompok 7 - XIJ
6
FAKTOR KEGAGALAN
Ketidaksiapan Bersama. Perlawanan bersenjata terjadi setelah Jepang menyerah
1 pada 1945. Sebelumnya, kurangnya koordinasi dan persiapan bersama dapat
dianggap sebagai faktor kegagalan dalam memerangi pendudukan Jepang.
kelompok 7 - XIJ

Reaksi Represif Jepang. Jepang merespons perlawanan dengan tindakan represif


2 yang keras, termasuk eksekusi dan penindasan terhadap mereka yang aktif
melawan. Hal ini menyulitkan perkembangan perlawanan nonkooperatif.

Ketidakpastian Politik Pasca-Perang. Pasca-penyerahan Jepang, ketidakpastian


3 politik muncul dengan adanya rivalitas antar kelompok di Indonesia. Hal ini dapat
dianggap sebagai faktor yang mempersulit konsolidasi keberhasilan perlawanan.
kelompok 7

TERIMA KASIH
Keisha Dona Alifia
Naufal Bima Revanendra
Thalita Khalida Salsabila
Zaky Aulia Robbani

Anda mungkin juga menyukai