CBL Urinalisis 1 - Kel 7 - P1
CBL Urinalisis 1 - Kel 7 - P1
ABSTRACT:
Penyakit saluran kemih terutama bagian bawah merupakan penyakit yang umum
terjadi pada anjing jantan dan betina. Penyakit saluran kemih ini sangat berbahaya bahkan
bisa mengancam nyawa. Diagnosis dan pengobatan diperlukan, jika tidak maka kematian
dapat terjadi. Seekor Rottweiler jantan berumur 8 tahun dengan rambut berwarna hitam
coklat memiliki frekuensi urinasi yang meningkat dengan gejala hewan straining selama 3
hari terakhir, warna urin kemerahan, bau menyengat, volume urin tidak terlihat meningkat.
Pemeriksaan fisik menunjukkan status hidrasi baik (turgor < 3 detik), kondisi fisik bright,
alert responsive. Discharge dari vagina (mukopurulenta), palpasi VU kecil, vagina
(mukopurulenta), palpasi VU kecil, terasa menebal, hewan memberikan respon sakit/tidak
nyaman. Hasil tes urinalisis menunjukkan berat jenis urin 1.024, pH 8,0 (basa), protein 100
mg/dL (abnormal), glukosa, ketone, dan bilirubin bernilai negatif yang berarti tidak ada
kandungan tersebut dalam urine. Berdasarkan hasil temuan tersebut, anjing dengan ras
Rottweiler dalam kasus ini di diagnosis menderita Cystitis dan Pyelonephritis ,Namun perlu
dilakukan pemeriksaan penunjang seperti USG, Radiografi, Hematologi, Kimia darah dan
kultur urin agar penyakit yang diderita anjing rottweiler dapat segera dilakukan tindakan
pengobatan.
Kata kunci: Penyakit saluran kemih bagian bawah, Cystitis, anjing jantan
Anamnesis
Frekuensi urinasi yang meningkat,
dengan gejala hewan straining selama 3 hari
terakhir. Pemilik melihat warna urin
kemerahan, tercium bau yang menyengat.
Volume urin tidak terlihat meningkat. Tidak
Gambar 1. Hasil radiografi abdomen dengan
ada kondisi lain yang dilaporkan.
posisi (A)ventrodorsal dan (B) right lateral
recumbency (Paramita et al. 2021).
Pemeriksaan fisik
Anjing NN menunjukkan status
hidrasi baik (turgor <3 detik), kondisi fisik
bright, alert responsive. Discharge dari
vagina (mukopurulenta), palpasi VU kecil,
terasa menebal, hewan ber espon sakit/tidak
nyaman. Gambar 2. Hasil USG di posisi dorsal
recumbency (Paramita et al. 2021).
Pemeriksaan urinalisis
Hasil yang didapatkan dari Berdasarkan hasil pemeriksaan
pemeriksaan fisik urine adalah warna dari penunjang radiografi dapat dilihat bahwa
urine kecoklatan dengan bau menyengat, adanya pembesaran pada kantung kemih VU
serta tidak jernih atau keruh, sementara pada (vesica urinaria) dan pada pemeriksaan USG
kadar normalnya urine anjing berwarna dapat dilihat bahwa kantung kemih mengalami
kuning pucat sampai kuning tua. Berat jenis penebalan (tanda putih) dan tanda merah di
yang didapatkan ada di angka 1.024 dengan bagian kanan mengartikan bahwa pada medulla
kadar normal urin pada anjing adalah 1.015 ginjal terdapat peradangan (Paramita et al.
sampai 1.040 yang berarti kadar berat jenis 2021).
masih tergolong normal. Pada pemeriksaan
mikroskopis didapatkan hasil pH 8,0 (basa),
sementara itu kadar normal pH urine anjing DIAGNOSA
berkisar 6,0-7,5. Kadar protein yang
dihasilkan 100 mg/dL, nilai normal protein
Berdasarkan anamnesa dan hasil Pyometra merupakan suatu kondisi.
urinalisis didapatkan diagnosa sementara akumulasi nanah di dalam uterus. Spesies
adalah cystitis, vaginitis dan pyelonephritis, bakteri penyebab pyometra serupa dengan
namun diperlukan pemeriksaan penunjang bakteri penyebab infeksi saluran kemih.
untuk memastikan kebenaran dari penyakit Sebuah studi dari Skandinavia menyatakan
tersebut. ras Rottweiler menjadi salah satu ras yang
tingkat resikonya lebih tinggi terjangkit
DIAGNOSA DIFFERENSIAL pyometra. Gejala klinis yang timbul dari
Hal yang perlu dipertimbangkan penyakit ini adalah adanya vaginal
sebagai diagnosis diferensial adalah discharge. Discharge ini mungkin bersifat
penyakit yang memiliki gejala klinis yang mucopurulent, purulent atau mengandung
serupa dengan penyakit cystitis, vaginitis darah. Nyeri pada bagian abdominal juga
atau pyelonephritis. Penyakit tersebut adalah mungkin terjadi ketika dilakukan palpasi.
urolithiasis, urethritis dan pyometra. Ketika dilakukan urinalisis pada kasus ini
akan tampak abnormalitas contohnya kadar
Urolithiasis protein yang mungkin tinggi karena
Urolithiasis dapat diartikan dengan kerusakan pada tubulus ginjal dan
adanya kondisi pembentukan kalkuli/urolith glomerulus (Sykes dan Westropp 2014).
akibat saturasi kristal di dalam saluran
perkencingan. Beberapa mineral pembentuk SIMPULAN
urolit antara lain fosfat, kalsium, oksalat, Berdasarkan data anamnesis,
urat, sistin, karbonat dan silika. Urolit signalment, gejala klinis, pemeriksaan fisik,
yang terdiri dari kandungan urat atau sistin pemeriksaan urinalisis, anjing rottweiler
jarang terjadi pada anjing dan kucing. didiagnosa mengalami Pyelonefritis,
Sedangkan, urolit yang paling sering Vaginitis, Cystitis. Penyakit ini pada anjing
terbentuk yaitu mineral dari jenis struvit disebabkan oleh infeksi bakteri. Selain itu
(magnesium amonium fosfat) (Tirumeh diagnosis diferensial perlu dilakukan ketika
dan Abdisa 2017). Kondisi tersebut dapat kita melakukan diagnosis sehingga bisa
disebabkan karena adanya infeksi pada memvariasikan pengobatan antara dua
saluran kencing (Gerber et al. 2005). penyakit potensial dan memantau
pengobatan yang paling efektif serta
Urethritis pemeriksaan penunjang seperti USG,
Urethritis merupakan peradangan pada Radiografi, Hematologi, Kimia darah,
uretra yang menyebabkan pembengkakan. Kultur urin, serta uji sensitivitas untuk
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri mengetahui adanya bakteri penyebab
yang umumnya identik dengan bakteri yang penyakit.
menyebabkan cystitis, dan vaginitis. Salah
satu gejala klinis urethritis adalah hematuria
atau ditemukannya darah pada urin (Young
et al. 2022).