Anda di halaman 1dari 5

Laporan Case Based Learning Hari, tanggal : Senin, 5 Februari 2024

Patologi Klinik Kelompok :7


Paralel : P1

CBL (Case Based Learning)


Urinalysis 1
Anggota Kelompok:

1. Zakia Auliya Dinanti B0401211097


2. Shofi Maulina Pramaningrum B0401211105
3. Darapuspa Widyadhari Aulia B0401211114
4. Rida Rahayu B0401211115

DIVISI PENYAKIT DALAM


SEKOLAH KEDOKTERAN HEWAN DAN BIOMEDIS
IPB UNIVERSITY
2024

ABSTRACT:
Penyakit saluran kemih terutama bagian bawah merupakan penyakit yang umum
terjadi pada anjing jantan dan betina. Penyakit saluran kemih ini sangat berbahaya bahkan
bisa mengancam nyawa. Diagnosis dan pengobatan diperlukan, jika tidak maka kematian
dapat terjadi. Seekor Rottweiler jantan berumur 8 tahun dengan rambut berwarna hitam
coklat memiliki frekuensi urinasi yang meningkat dengan gejala hewan straining selama 3
hari terakhir, warna urin kemerahan, bau menyengat, volume urin tidak terlihat meningkat.
Pemeriksaan fisik menunjukkan status hidrasi baik (turgor < 3 detik), kondisi fisik bright,
alert responsive. Discharge dari vagina (mukopurulenta), palpasi VU kecil, vagina
(mukopurulenta), palpasi VU kecil, terasa menebal, hewan memberikan respon sakit/tidak
nyaman. Hasil tes urinalisis menunjukkan berat jenis urin 1.024, pH 8,0 (basa), protein 100
mg/dL (abnormal), glukosa, ketone, dan bilirubin bernilai negatif yang berarti tidak ada
kandungan tersebut dalam urine. Berdasarkan hasil temuan tersebut, anjing dengan ras
Rottweiler dalam kasus ini di diagnosis menderita Cystitis dan Pyelonephritis ,Namun perlu
dilakukan pemeriksaan penunjang seperti USG, Radiografi, Hematologi, Kimia darah dan
kultur urin agar penyakit yang diderita anjing rottweiler dapat segera dilakukan tindakan
pengobatan.

Kata kunci: Penyakit saluran kemih bagian bawah, Cystitis, anjing jantan

PENDAHULUAN bakteri, fungi, virus, dan parasit. Infeksi


Sistem saluran kemih mempunyai bakteri sering ditemukan pada kasus cystitis
tiga fungsi, yaitu metabolisme, ekskresi dan (Purbantoro et al. 2019). Infeksi saluran
hormon. Sistem saluran kemih ini terdiri kemih disebabkan invasi mikroorganisme
dari dua bagian yaitu sistem saluran kemih ascending dari uretra ke dalam kandung
bagian atas dan saluran kemih bagian kemih. Invasi mikroorganisme dapat
bawah. Sistem saluran kemih bagian atas mencapai ginjal dipermudah dengan refluks
hanya mencakup ginjal sedangkan sistem vesikoureter. pada awalnya kuman dari anal
saluran kemih bagian bawah meliputi ureter, berkoloni di vulva kemudian masuk ke
Vesica Urinaria (VU), dan urethra kandung kemih melalui uretra yang pendek
(Ramdhany et al. 2012). Gangguan sistem secara spontan atau mekanik akibat dari
saluran kemih merupakan salah satu dari perubahan pH dan flora vulva (Sari dan
berbagai masalah yang dapat terjadi pada Muhartono 2018). Infeksi saluran bawah
hewan peliharaan khususnya anjing. Batu yaitu Cystitis, terutama Cystitis infeksius
saluran kemih, gagal ginjal, infeksi saluran dapat dibagi menjadi dua yaitu cystitis
kemih adalah contoh gangguan sistem non-komplikasi dan cystitis komplikasi.
saluran kemih yang menjadi ancaman pada Cystitis non-komplikasi adalah infeksi dari
anjing (Purbantoro et al. 2019). Infeksi pada kandung kemih yang fungsi dan strukturnya
saluran urinaria dapat terbagi atas dua, yaitu masih normal. Sedangkan cystitis
infeksi saluran atas (upper urinary tract), komplikasi adalah infeksi dari kandung
yang meliputi ginjal (pyelonephritis), dan kemih disertai fungsi dan struktur kandung
infeksi saluran bawah (lower urinary tract), kemih yang abnormal dimana host menjadi
yang meliputi VU (cystitis), urethra rentan dan patogen menjadi resisten
(urethritis), dan prostat (prostatitis). Infeksi antimikroba (Widodo et al. 2023) Cystitis
pada saluran urinaria dapat disebabkan oleh yang tidak segera ditangani bisa berujung
pada komplikasi serius yaitu infeksi pada adalah 0-50 mg/dL yang berarti tidak
ginjal (pyelonephritis) dan bisa terjadi normal. Hasil glukosa, ketone, dan bilirubin
vaginitis. bernilai negatif yang berarti tidak ada
kandungan tersebut dalam urine atau bisa
REKAM MEDIK disebut normal (Paramita et al. 2021).
Sinyalemen
Seekor anjing ras Rottweiler Dengan Pemeriksaan penunjang
nama NN berumur 8 tahun berjenis kelamin Berdasarkan hasil pemeriksaan
betina dengan rambut berwarna hitam coklat urinalisis sebelumnya, dilakukan kembali
dibawa ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan pemeriksaan penunjang radiografi dan USG
IPB University pada tanggal 05 Februari untuk memastikan adanya kelainan pada
2024. organ abdomen bagian dalam.

Anamnesis
Frekuensi urinasi yang meningkat,
dengan gejala hewan straining selama 3 hari
terakhir. Pemilik melihat warna urin
kemerahan, tercium bau yang menyengat.
Volume urin tidak terlihat meningkat. Tidak
Gambar 1. Hasil radiografi abdomen dengan
ada kondisi lain yang dilaporkan.
posisi (A)ventrodorsal dan (B) right lateral
recumbency (Paramita et al. 2021).
Pemeriksaan fisik
Anjing NN menunjukkan status
hidrasi baik (turgor <3 detik), kondisi fisik
bright, alert responsive. Discharge dari
vagina (mukopurulenta), palpasi VU kecil,
terasa menebal, hewan ber espon sakit/tidak
nyaman. Gambar 2. Hasil USG di posisi dorsal
recumbency (Paramita et al. 2021).
Pemeriksaan urinalisis
Hasil yang didapatkan dari Berdasarkan hasil pemeriksaan
pemeriksaan fisik urine adalah warna dari penunjang radiografi dapat dilihat bahwa
urine kecoklatan dengan bau menyengat, adanya pembesaran pada kantung kemih VU
serta tidak jernih atau keruh, sementara pada (vesica urinaria) dan pada pemeriksaan USG
kadar normalnya urine anjing berwarna dapat dilihat bahwa kantung kemih mengalami
kuning pucat sampai kuning tua. Berat jenis penebalan (tanda putih) dan tanda merah di
yang didapatkan ada di angka 1.024 dengan bagian kanan mengartikan bahwa pada medulla
kadar normal urin pada anjing adalah 1.015 ginjal terdapat peradangan (Paramita et al.
sampai 1.040 yang berarti kadar berat jenis 2021).
masih tergolong normal. Pada pemeriksaan
mikroskopis didapatkan hasil pH 8,0 (basa),
sementara itu kadar normal pH urine anjing DIAGNOSA
berkisar 6,0-7,5. Kadar protein yang
dihasilkan 100 mg/dL, nilai normal protein
Berdasarkan anamnesa dan hasil Pyometra merupakan suatu kondisi.
urinalisis didapatkan diagnosa sementara akumulasi nanah di dalam uterus. Spesies
adalah cystitis, vaginitis dan pyelonephritis, bakteri penyebab pyometra serupa dengan
namun diperlukan pemeriksaan penunjang bakteri penyebab infeksi saluran kemih.
untuk memastikan kebenaran dari penyakit Sebuah studi dari Skandinavia menyatakan
tersebut. ras Rottweiler menjadi salah satu ras yang
tingkat resikonya lebih tinggi terjangkit
DIAGNOSA DIFFERENSIAL pyometra. Gejala klinis yang timbul dari
Hal yang perlu dipertimbangkan penyakit ini adalah adanya vaginal
sebagai diagnosis diferensial adalah discharge. Discharge ini mungkin bersifat
penyakit yang memiliki gejala klinis yang mucopurulent, purulent atau mengandung
serupa dengan penyakit cystitis, vaginitis darah. Nyeri pada bagian abdominal juga
atau pyelonephritis. Penyakit tersebut adalah mungkin terjadi ketika dilakukan palpasi.
urolithiasis, urethritis dan pyometra. Ketika dilakukan urinalisis pada kasus ini
akan tampak abnormalitas contohnya kadar
Urolithiasis protein yang mungkin tinggi karena
Urolithiasis dapat diartikan dengan kerusakan pada tubulus ginjal dan
adanya kondisi pembentukan kalkuli/urolith glomerulus (Sykes dan Westropp 2014).
akibat saturasi kristal di dalam saluran
perkencingan. Beberapa mineral pembentuk SIMPULAN
urolit antara lain fosfat, kalsium, oksalat, Berdasarkan data anamnesis,
urat, sistin, karbonat dan silika. Urolit signalment, gejala klinis, pemeriksaan fisik,
yang terdiri dari kandungan urat atau sistin pemeriksaan urinalisis, anjing rottweiler
jarang terjadi pada anjing dan kucing. didiagnosa mengalami Pyelonefritis,
Sedangkan, urolit yang paling sering Vaginitis, Cystitis. Penyakit ini pada anjing
terbentuk yaitu mineral dari jenis struvit disebabkan oleh infeksi bakteri. Selain itu
(magnesium amonium fosfat) (Tirumeh diagnosis diferensial perlu dilakukan ketika
dan Abdisa 2017). Kondisi tersebut dapat kita melakukan diagnosis sehingga bisa
disebabkan karena adanya infeksi pada memvariasikan pengobatan antara dua
saluran kencing (Gerber et al. 2005). penyakit potensial dan memantau
pengobatan yang paling efektif serta
Urethritis pemeriksaan penunjang seperti USG,
Urethritis merupakan peradangan pada Radiografi, Hematologi, Kimia darah,
uretra yang menyebabkan pembengkakan. Kultur urin, serta uji sensitivitas untuk
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri mengetahui adanya bakteri penyebab
yang umumnya identik dengan bakteri yang penyakit.
menyebabkan cystitis, dan vaginitis. Salah
satu gejala klinis urethritis adalah hematuria
atau ditemukannya darah pada urin (Young
et al. 2022).

Pyometra PUSTAKA ACUAN


Gerber B, Boretti FS, Kley S, Laluha P, (ISK) dan faktor resiko yang
Muller C, Sieber N, Unterer S, mempengaruhi pada karyawan
Fluckiger M, Glaus T, Reusch wanita di universitas lampung.
CE. 2005. Evaluation of clinical Majority. 7(3): 115-120.
signs and causes of lower Siegmud OH, 1979. The Merck Veterinary
urinary tract disease in European Manual. Fifth Edition. 864-868.
cats. Journal of Small Animal Sykes JE, Wstropp JL. 2014. Bacterial
Practice. 46: 571-577. infections of the genitourinary
Paramita PW, Soma IG, Batan IW. 2021. tract. Canine and Feline
Laporan kasus: pyelonefritis dan Infectious Diseases. 1(1):
cystitis pada anjing pitbull. 871-885
Indonesia Medicus Veterinus. Tirumeh D, Abdisa T. 2017. Review on
10(4): 657-672 canine urolithiasis. American
Purbantoro SD, Wardhita AAGJ, Wirata IW, Research Journal of Veterinary
Gunawan IWNF. 2019. Studi Medicine. 1(1):1-7.
kasus: Cystolithiasis akibat Widodo ME, Batan IW, Jayanti PD. 2023.
infeksi pada anjing. Indonesia Urinary tract disease in male
Medicus Veterinus. 8(2): perisan cat. Jurnal Ilmu
144-154. Kesehatan Hewan. 5(9):
Ramdhany DN, Kustiyo A, Handharyani E, 179-189.
Buono A. 2012. Diagnosis Young A, Toncar A, Wray AA. 2022.
gangguan sistem urinari pada Urethritis. Treasure Island :
anjing dan kucing menggunakan StatPearls Publishing.
VFI 5. Jurnal Ilmu Komputer
dan Informasi. 2(2): 86-94.
Sari RP dan Muhartono. 2023. Angka
kejadian infeksi saluran kemih

Anda mungkin juga menyukai