LAPORAN PRAKTIKUM

PATOLOGI KLINIK
INTERPRETASI PEMERIKSAAN URINALISIS

Oleh :
Rosalinda Dyah K. 175130107111031
Safwah M Amin 175130107111032
Malinda Gunda H. 175130107111036
Farreldio Pradhana P. 175130107111038

Asisten : Alvinda Ayu Kartikasari

LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
1. SIGNALEMEN DAN ANAMNESA
Seekor anjing betina dachshund berumur 2 tahun dibawa ke klinik
swasta dengan riwayat disuria dan hematuria sejak 5 hari. Tanda-tanda lain yang
ditunjukkan termasuk muntah, anoreksia dan ketidaknyamanan perut.
2. GEJALA KLINIS
Anjing tersebut didapati memiliki beberapa gejala seperti muntah,
anoreksia dan ketidaknyamanan perut. Disuria dan hematuria sudah terjadi sejak
5 hari.
3. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan inspeksi pada seluruh bagian tubuh,
palpasi pada abdominal dan ditemukan bentukan seperti batu pada vesica
urinaria.
4. DIAGNOSA BANDING
a. Cystitis  Infeksi bakteri sering ditemukan pada kasus cystitis. Cystitis
merupakan adanya peradangan pada VU.
b. Infeksi tractuc urinarius  Infeksi pada traktus atau saluran urinaria dapat
disebabkan oleh bakteri, fungi, virus, dan parasit. infeksi bakteri dapat
meningkatkan risiko terbentuknya urolith.
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang seperti radiografi, complete blood
count (CBC), dan analisis biokimia serum untuk urea darah nitrogen dan
kreatinin agar mendapatkan diagnosa penyakit.
6. INTEPRETASI HASIL PEMERIKSAAN
a. Pemeriksaan Darah
Pada hasil pemeriksaan darah menunjukkan leukositosis ringan (16.000 sel /
cmm). DLC terungkap neutrofilia (94% neutrofil, 6% limfosit) dimana nilai
norma dari neutrofil berkisar antara 62-87 %. Hasil pemeriksaan analisis
biokimia serum yaitu Nitrogen urea darah serum 78 g/dl dan kreatinin adalah
3,1 mg/dl.
 b. Pemeriksaan Radiologi
Dari hasil Pemeriksaan Radiografi,
terlihat adanya bentukan bulat pada
area sekitar Vesica Urinaria yang
tampak lebih radio opaque.

c. Pemeriksaan Mikroskopik dan Makroskopik

Ditemukan kalkuli besar berukuran 3,5 × 4,5 cm. kalkuli berbentuk

ellipsoidal, berwarna putih sampai kuning muda dan beratnya 45 gram. Pada
pemeriksaan mikroskop urin ditemukan sedimen yang berupa struvit Kristal.
Pada analisa biokimia Kristal struvit mengandung magnesium fosfat dan
kalsium. Batu fosfat terbentuk dengan cepat dalam urin alkali tetapi
berbentuk lebih larut dalam urin asam. Urin basa dapat menyebabkan
pengendapan struvit, kalsium karbonat, dan kalsium fosfat kalkuli. Selain
itu infeksi vu dapat mempengaruhi pembentukan batu
7. DIAGNOSA
Dari hasil pemeriksaan diatas, anjing ini didiagnosa menderita penyakit
Cystolithiasis, hal ini didukung dengan adanya bentukan oval berwarna
radiopaque di area VU saat dilakukan pemeriksaan Radiologi. Pada pemeriksaan
darah didapati nilai neutrofil yang tinggi, diduga hal ini terjadi karena adanya
bakteri penyebab cystholisiasis. Setelah dilakukan Laparatomi batu berukuran
 4,5 cm x 3,5 cm dikeluarkan dari VU, lalu dilakukan pemeriksaan biokimia
didapati kandungan kalsium dan magnesium fosfat.
8. PATOGENESA
Urolith struvit (magnesium amonium fosfat) pada kasus ini terbentuk karena
mengalami supersaturasi dengan magnesium, ammonium, dan fosfor
9. KESIMPULAN
Berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang anjing
betina berumur 2 tahun ini diduga menderita cystolithiasis
10. SARAN
Perlu dilakukan culture bakteri untuk mengetahui penyebab cystolithiasis karena
infeksi bakteri, karena dilihat dari pemeriksaan ulas darah neutrophil
menunjukkan bahwa adanya infeksi bakteri. Pemberian pakan disarankan
menggunakan pakan yang dikhususkan untuk penderita gangguan urinalisis
contohnya royal canin urinary so untuk anjing
DAFTAR PUSTAKA

Purbantoro, S. D., Wardhita, A. A. G. J., Wirata, W. I., & Gunawan, W. N. F. I.

(2019).Case report: cystolithiasis-associated urinary tract infection in
dog. Indonesia Medicus Veterinus, 8(2), 144-154.

Uma, S., Kumar, R. 2018. Cystolith in a dog: A case report. India : Journal of
Entomology and Zoology Studies