Anda di halaman 1dari 14

Co-Asistensi Bidang Penyakit Dalam dan Patologi Klinik

KRISTAL URIA PADA KUCING DI KLINIK HEWAN PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN

NURUL SULFI ANDINI


C 024 181 009

PEMBIMBING

Drh. Wa Ode Santa Monica., M.Si

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kucing merupakan hewan yang bukan peminum air alami dan memperoleh
sebagian besar kelembabannya dari makanannya. Kucing yang secara rutin diberi
makanan kering sangat berisiko mengalami kristal struvite. Makanan kering
memiliki kelembaban yang sedikit sehingga dapat membuat urin menjadi pekat dan
sulit untuk menghancurkan kristal.

Perkembangan kristal dalam urin, terjadi ketika mineral normal yang


mengambang di urin saling mengikat termasuk garam anorganik, senyawa organik,
dan medikasi (senyawa iatrogenik). Secara mikroskopis kristal berupa pasir halus.
Hal ini dapat disebabkan oleh konsumsi pakan dengan kadar magnesium tinggi,
rendah air, infeksi, cystitis, trauma, tumor, dan anomali anatomi.

Kucing yang berusia kurang lebih 1 tahun sangat rentan terkena penyakit
ini, kucing jantan dan betina dapat menderita penyakit ini tetapi kucing jantan lebih
beresiko dikarenakan kucing jantan mempunyai uretra lebih kecil daripada kucing
betina. Oleh karena itu, deskripsi kasus kristal uria pada kucing dan penanganan
kasus ini butuh perhatian lebih lanjut.

1.3 Rumusan Masalah


 Bagaimana gejala klinis pada kucing penderita Kristal urine berdasarkan
pemeriksaan klinis meliputi: sinyalemen, anamnesis, dan pemeriksaan
fisik?
 Bagaimana prosedur penanganan terhadap kristal urine pada kucing?

1.2 1.2 Tujuan


 Untuk mendeskripsikan gejala klinis berdasarkan pemeriksaan klinis
kasus kristal uria pada kucing
 Untuk mengetahui manajemen pengobatan yang dapat diberikan pada
Kristal urin pada kucing
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran singkat

Kristaluria adalah kristal yang ditemukan didalam urin. Pembentukan


kristal di dalam vesica urinary merupakan salah satu ciri –ciri dari Feline Lower
Urinary Tract Disease (FLUTD) yang dikenal juga dengan Feline Urologic
Syndrome (FUS) yang merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada
kucing terutama kucing jantan. Kristal tersebut kemudian akan menyebabkan
inflamasi, perdarahan pada urin, kesulitan buang air kecil, serta beberapa kasus
dapat menyebabkan obstruksi dari VU (Apritya et al., 2017).

Penyakit yang dapat timbul akibat akumulasi kristal mineral pada saluran
urinaria antara lain adalah peradangan kandung kemih (cystitis) akibat iritasi dari
kristal pada dinding VU, urolithiasis yaitu pembentukan batu VU, obstruksi pada
uretra berupa pasir kristal mineral, dan uremia yaitu akumulasi zat kimia yang
beracun pada aliran darah ketika blokade pada uretra (Duval, 2002). Keberadaan
kristal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti keasaman pH urin yang terus
menerus (Gisselman et al. 2009).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Apritya et al., (2017), bentukan


kristal yang paling banyak terbentuk dalam Kristaluria adalah kristal struvit sebesar
33%. Adapun jenis Kristaluria yang sering muncul dan mengakibatkan obstruksi
pada VU dapat dilihat pada table (1).

Table 1. Jenis Kristal

No Jenis Kristal Gambar


1. Struvit
Biasanya disebabkan
oleh bakteri penghasil
urease, yang mengubah
urea menjadi amonium.
Pada kucing, struvite
crystalluria dapat terjadi
tanpa adanya infeksi,
kemungkinan karena
ekskresi amonia oleh
tubulus ginjal.
2. Struvit, cystin
Jarang muncul di kucing

3. Asam Urat

4. Kalsium Oxalat
Monohydrat
Biasanya akibat
toksisitas etilen glikol
akut
5. Ammonium biuret:
Kristal biasanya
terbentuk sebagai akibat
penyakit hati atau
anomali vaskular portal.

6. Kalsium oxalate dihidrat


Biasanya untuk kasus
hyperadrenocorticism
atau hypercalcemia

Sumber : Apritya et al., (2017) ; Clinicians Brief (2009)

2.1.2 Diagnosis

- Anamnesa

Berdasarkan beberapa contoh kasus mengenai gangguan urinary pada


kucing menunjukkan bahwa anamnesa yang sering ditemukan berupa nafsu makan
berkurang, stranguria, periuria, anuria (Zohaib, 2012). Selain itu makanan yang
pernah diberikan berupa makanan kering. gejala klinis tidak bisa buang air kecil,
pipis sedikit, tidak mau makan serta pada pemeriksaan fisik dipalpasi terdapat
pembesaran VU (Apritya et al., 2017)

- Inspeksi

Inspeksi merupakan proses memeriksa dengan melihat dan mengingat.


Gejala klinis yang sering ditunjukkan oleh kucing yang mengalami gangguan
perkemihan seperti depresi, lemah, muntah, nafsu makan menurun, uremia
(akumulasi produk toksik seperti nitrogen dan kreatinin dalam aliran darah),
hematuria (adanya darah dalam urine), polliuria (peningkatan frekuensi urinasi),
periuria merupakan urinasi tidak pada tempatnya (tidak di litter box), sering
menjilati daerah genital dan mengeong ketika urinasi, karena terasa sakit (Fauziah,
2015).

- Palpasi

Palpasi merupakan pemeriksaan dengan perabaan, menggunakan rasa


propioseptif ujung jari dan tangan. Lakukan perabaan secara sistematis untuk
menentukan ukuran, bentuk, konsistensi dan permukaan. Jari telunjuk dan ibu jari
menentukan besar/ukuran. Jari 2,3,4 bersama menentukan konsistensi dan kualitas
benda. Jari dan telapak tangan merasakan getaran. Sedikit tekanan menentukan rasa
sakit (Kusnaeni, ). Hewan yang mengalami gangguan vesica urinary akan terasa
membengkak, bahkan terjadi distensi (Fauziah, 2015).

2.1.3 Pengobatan

Penanganan yang sering dilakukan pada kasus kristal uria maupun


urolitiasis adalah memberikan antibiotik amoxicillin (Betamox LA), diinjeksikan
0.3 mL dengan dosis 11-22 mg/kg bb. Pemberian antibiotik digunakan untuk
mengurangi infeksi pada saluran kemih. Sedangkan Nephrolit® (PT Bintang
Toedjoe, Indonesia) mengandung Orthosiphon stamineus, Strobilantus crispus,
Sonchus arvensis dan Phyllanthus niruri (obat herbal) yang berfungsi membantu
alkalinisasi urin dan pelarutan kristal-kristal di urine agar mudah dikeluarkan saat
urinasi (Tion et al. 2015).
BAB III
Kasus
a. Anamnesa
Pasien datang pada tanggal 13 Maret 2019 dengan kondisi bengkak
pada abdomen, flu, tidak makan selama 3 hari, tidak terlihat buang
air selama beberapa hari, dengan suhu 38,8 0C
b. Signalement

Hewan Kucing

Nama Garfield

Ras Domestik

Umur ± 2 tahun

Sex Jantan

Berat badan 3,4 kg

c. Temuan Klinis
Inspeksi Adanya tampakan abdomen
membesar, konsistensi lembek
berisi cairan, lemas.

Palpasi Abdomen membesar dengan


konsistensi lembek berisi cairan,
pada bagian caudal terasa keras
(distensi)
Ginjal teraba dan terasa membesar.
d. Pemeriksaan lanjutan

Dilakukan pemeriksaan USG untuk melihat kondisi abdomen. Dari hasil usg
terlihat kondisi VU tampak membesar hingga berisi Kristal urine, ginjal tampak
membesar (gambar 2 ).

Gambar 1. Hasil usg Kucing “Garfield” A. VU yang berisi kristal urine,


ukuran VU yang tampak membesar, B. Ginjal yang tampak membesar.
Dari hasil usg tersebut dapat terlihat bahwa VU nampak membesar
yang berisi kristal urin. Hal tersebut mungkin disebabkan adanya kristal
urine yang menyebabkan obstruksi pada vu sehingga urine yang tertampung
tidak keluar. Pada kasus ini ukuran ginjal Garfield mencapai 4,8 cm. Namun
berdasarkan Widmer (2004) ukuran normal ginjal pada kucing berkisar
antara 3,2 - 4,2cm. Selain pemeriksaan menggunakan usg, pemeriksaan
mikroskopis juga dilakukan untuk lebih mengetahui kristal apa yang
berakumulasi di vu pasien. Berdasarkan hasil pemeriksaan urin, kristal yang
terbentuk berupa kristal struvit (gambar 2).

Gambar 2. Hasil pemeriksaan sedimen urine


Kristal struvit merupakan kristal yang paling sering ditemui pada
kucing- kucing yang mengalami gangguan sistem perkemihan berkisar
(>50%), diikuti oleh kalsium oksalat (<50%), amonium urat (1,7%) dan
sistin (0,5%) (Canello, et al., 2017). Struvite (Triple fosfat atau
Magnesium amonium fosfat kristal) lebih sering ditemukan dalam urin
yang alkalis. Tidak berwarna, berbentuk seperti prisma, ukuran kristal
yang bervariasi. Memiliki antara 3 sampai 8 sisi, tergantung pada keadaan
degradasi atau pembentukannya (Schendel, 2015). Menurut Smith et al.,
(2015), jumlah normal kristal struvit maupun kalsium oksalat pada urin 0-
2/HPF. Sedangkan pada kasus diatas ditemukan >2/HPF sekitar 8/HPF.
Sehingga struvit yang muncul saat pemeriksaan sedimen urine sudah
bukan jumlah normal kristal yang terkandung dalam urin.

e. Diagnosis
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan lanjutan yang dilakukan,
pasien di diagnosa menderita kasus kristal urin/kristal uria. Hal tersebut
berdasarkan adanya pemeriksaan lanjutan berupa usg yang menunjukkan
adanya akumulasi kristal pada VU dan pemeriksaan sediaan urine
menunjukkan adanya Kristal struvite dengan jumlah yang abnormal
sehingga menghambat pengeluaran urin. Hal tersebutlah yang
menyebabkan terjadinya distensi vu dan pembesaran pada ginjal.

3.1.2 Tata laksana terapi


Tata laksana terapi yang dilakukan adalah dengan melakukan kateter
pada kucing tersebut selama kurang lebih 3 hari. Disamping itu diberikan
terapi pengobatan yang mendukung berupa obat herbal shilintong sebanyak
2 ml, 2 kali sehari untuk penghancur kristal urinenya. Obat shilintong
merupakan obat herbal yang mengandung Desmodium Styracifolium yang
merupakan ramuan Cina, yang komponen utamanya adalah Ds-t, banyak
digunakan di distrik selatan Cina untuk mengobati urolitiasis dan kolelitiasis
(Kubo et al., 1989). Ds-t, yang komponen utamanya adalah Desmodium
styracifolium berfungsi menghambat pembentukan batu kemih, dengan
mekanisme kerjanya menggunakan efek perlindungan dengan menghambat
peningkatan autophagic aktivitas pada cedera ginjal yang diinduksi oksalat
(Hou, 2018) selain itu mengurangi ekskresi Ca yang diperlukan untuk
pembentukan kristal dan dengan meningkatkan ekskresi sitrat urin yang
merupakan faktor penghambat (Hirayama, 1993). Selain itu berdasarkan
penelitian Hou (2018), yang mengekplorasi efek terapeutik Desmodium
menunjukkan bahwa dengan pemberian DS menurunkan jumlah oxalate di
jaringan ginjal. Selain itu, pemberian ciprofloxacin sebagai antibiotik 20
mg/kg sekali sehari PO (Papich, 2016).
Pada kucing, batu struvite dapat larut dengan program diet pakan dan
proses ini relatif cepat, rata-rata lebih dari sebulan. Metode ini sering tidak
dipertimbangkan oleh dokter dan cystotomy dilakukan sebagai gantinya
(Syme, 2012).
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

 Gejala klinis yang sering muncul untuk kasus kristal uria adalah nafsu
makan berkurang, kelainan urinasi baik dari segi frekuensi maupun volume
urine, pembesaran di abdomen khususnya bagian caudal (vesica urinary).
 Terapi dan pengananan yang dapat diberikan berupa kateter, antibiotik
seperti amoxilin, ciprofloxacin, dan bisa juga menggunakan obat herbal
seperti silintong maupun nephrolit.

4.2 Saran

Pemilik hewan perlu diinformasikan tentang penggunaan pakan Royal


Canine Urinary untuk membantu proses kesembuhan kucing dan diharapkan
lebih memperhatikan kondisi pasien dengan metode yang benar dalam
menerapkan obat minum untuk digunakan di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Apritya, Desty, Retina Yunani, Ratna Widyawati., 2012. Analisis Urin Kasus
Urolithiasis Pada Kucing Tahun 2017 di Surabaya. Agroveteriner Vol.6, No.1
Desember 2017. Fakultas Kedokteran Hewan UWKS.
Clinicians,s brief. 2018. Urine Crystals Dog and Cat. Educational concept.
https://www.cliniciansbrief.com/content/urine-crystals-dogs-cats. Diakses
tanggal 19 Maret 2019.
Duval D. 2002. Feline Urologic Syndrome, Internet Vet. Column.
www.mailer.fsu.edu
Fauziah, Hasna. 2015. Gambaran Cystitis melalui Pemeriksaan Klinis dan
Laboratoris (Uji Dipstik dan Sedimentasi Urin) pada Kucing di Klinik Hewan
Makassar. Skripsi. Universitas Hasanuddin
Gisselman K, Langston C, Palma D. Mc Cue J. 2009. Calcium oxalate urolithiasis.
Compendium: Continuing education for veterinarians : 496-502.
Hirayama, Z. Wang, K. Nishi, A. Ogawa,T. Ishimatu, S. Ueda,T. Kubo And T.
Nohara. 1993. Effect of Desmodium styracifolium-triterpenoid on Calcium
Oxalate Renal Stones. Brifish Journalof Urology (1993), 71, 143-147
Hou, Jiebin., Wei Chen, Hongtao Lu, Hongxia Zhao, Songyan Gao, Wenrui Liu,
Xin Dong and Zhiyong Guo. 2018. Exploring the Therapeutic Mechanism of
Desmodium styracifolium on Oxalate Crystal-Induced Kidney Injuries Using
Comprehensive Approaches Based on Proteomics and Network Pharmacology.
Original Research published: 13 June 2018 doi: 10.3389/fphar.2018.00620.
Kubo, T., Hamada, S., Nohara, T. ef al. (1989). Study on the constituents of
desmodium styrucifolium. Chem. Pharm. Bull., 37,2229-223 1
Kusnaeni, Ahmad. Tahun tidak diketahui. Pemeriksaan Fisik. Fakultas
Kedokteran
Papich, Mark G. 2016. Saunders handbook of veterinary drugs. Elsevier. ISBN :
978-0-323-24485-5
Syme, Harriet M. 2012. Stones in cats and dogs: What can be learnt from them?.
Arab Journal of Urology (2012) 10, 230–239
Tion MT, Dvorska J, Saganuwan JA. 2015. A Review on urolithiasis in dogs and
cats. Bulgarian J Vet Med. 18(1): 1-18.
Widmer e colt, J Am Vet Med Assoc 2004
Zohaib, Ali ., Zeeshan Taj, Awais-ur-Rehman Sial, Muhammad Ahsan Naeem and
Muhammad Saqlein. 2012. Feline Lower Urinary Tract Disease – Report of
Four Cases. Pakistan Veterinary Journal. ISSN: 0253-8318 (PRINT), 2074-
7764 (ONLINE)
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai