REDOKS Makalah Kimia Fix Print
REDOKS Makalah Kimia Fix Print
Nama Kelompok :
1. Abyasa Yoga (1806122010003)
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah ini yang berjudul REAKSI REDUKSI OKSIDASI. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah kimia.
1. Ir. Dian Tariningsih, MS yang telah memberikan kami kesempatan untuk membuat
makalah ini.
2. Semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah yang kami susun tidak sempurna baik dari penyajian
maupun materi. Mengingat keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, kami
mengharapkan permakluman dan adanya masukkan dari pembaca untuk perbaikan
selanjutnya. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan bagi
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah.................................................................................... 2
1.3.Tujuan ...................................................................................................... 2
3.1.Pengertian Redoks.................................................................................... 5
3.5.Siklus Redoks...........................................................................................26
BAB IV PENUTUP
4.1.Kesimpulan...............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa bulan yang lalu sebatang besi yang cukup panjang itu masih
terlihat mulus, mengkilap, dan bersih. Akan tetapi sekarang, sebatang besi itu
terlihat kasar, berwarna kemerahan, dan kotor. Peristiwa ini sering disebut
pengkaratan atau korosi. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya korosi,
bisa karena terkena garam, suasana lingkungan yang terlalu lembab, dan masih
banyak lagi faktor-faktor yang lainnya. Namun dari semua faktor yang ada, tidak
akan menyebabkan terjadinya suatu korosi tanpa adanya suatu reaksi kimia.
Reaksi kimia yang menyebabkan terjadinya korosi tersebut disebut reaksi Redoks.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui reaksi redoks, cara penyetaraaannya, contoh reaksi
redoks dalam kehidupan sehari – hari serta siklus redoks.
2
LANDASAN TEORI
4
3.1. Pengertian Reaksi Redoks
5
Contoh Reaksi Reduksi-Oksidasi
1. Reaksi yang terjadi ketika logam seng ditambahkan kedalam asam klorida
adalah :
Zn(s) + 2H+ (aq) Zn2+ (aq) + H2 (g)
((g (g(g)
0 +2
oksidasi
reduksi
+1 0
NO OKSIDASI REDUKSI
7
Misalnya, perhatikan atom senyawa CO2
C Masing-masing O
Jumlah elektron 4 6
valensi pada atom bebas
Jumlah elektron -0 -8
valensi yang di “Kontrol”
Bilangan oksidasi + -2
4
8
g) Bilangan oksidasi semua atom halogen dalam senyawanya
adalah ⁻1 kecuali untuk atom klor, brom, dan iodin yang
membentuk senyawa dengan atom oksigen atau atom
halogen yang letaknya lebih tinggi dalam tabel periodik.
Jawab.
9
Langkah 1: Menentukan unsur yang mengalami perubaahan biloks.
(Reaksi setara)
10
b. CrO4(aq) + C2H4 -> Cr2O3(s) + C2H4(OH)(aq) (suasana
larutan basa)
11
(Muatan setara)
(Reaksi setara)
12
Jumlah atom O diruas kiri = 7, sedangkan di ruas kanan tidak
ada atom O, maka tambahkan 7 molekul H2O di ruas kanan.
(Reaksi Setara)
a. MnO4-(aq) + C2O42- MnO2(s) + CO2(g) (dalam suasana
basa)
13
jumlah C di ruas kiri = 2 dan di ruas kanan = 1 maka atom C
di sebelah kanan diberi koefisien 2.
Reduksi : MnO4-(aq) MnO2(s)
Oksidasi : C2O42-(aq) 2 CO2(g)
0 +5 +2 +2
15
Baik atom Cu maupun atom N sudah setara. Atom N dalam
Cu(NO3)2 tidak mengalami perubahan biloks, jadi belum
diperhitungkan.
0 +2
+5 +2
0 +5 +2 +2
+2
-3
0 +5 ` +2 +2
+2 (×3)
-3 (×2)
16
Anion yang tidak mengalami perubahan biloks adalah NO 3-,
yaitu pada Cu(NO3)2 yang jumlahnya sebanyak 6. Ion NO 3- ini
juga berasal dari HNO3, jadi jumlah HNO3 harus ditambahnkan
6 sehingga menjadi 8.
-2 +5 0 +2
-2 0
+5 +2
17
Reduksi : NO3- NO, jumlah penurunan biloks = 3.
-2 +5 0 +2
-2 +2 0
+5 -3 +2
-2 +5 ` 0 +2
-2 +2 x (3) 0
+5 -3 (×2) +2
(Reaksi Setara)
18
2. Metode Setengah Reaksi/Metode Ion dan Elektron.
19
Jumlah muatan di ruas kiri lebih besar 6 satuan daripada di
sebelah kanan. Tambahkan 6 elektron pada ruas kiri.
Cr2O7 2- + 14 H+ + 6 e- 2Cr3+ + 7 H2O
Jumlah muatan pada oksidasi di ruas kiri = -2 dan di kanan =
0, jadi tambahkan 2 elektron pada ruas kanan.
2Cl- Cl2 + 2e-
a. Langkah 4: Menyetarakan jumlah elektron yang diserap
pada setengah reaksi reduksi dengan jumlah electron yang
dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi dengan cara
memberi koefisien yang sesuai, kemudian jumlahkan kedua
setengah reaksi tersebut.
Reduksi Oksidasi
21
3. Contoh reaksi Redoks dalam kehidupan sehari-hari
Dasar elektrokimia adalah reaksi redoks, yaitu serah terima elektron dari
satu pereaksi yang lain. Elekrokimia adalah cabang ilmu yang mempelajari
hubungan antara energi listrik dan reaksi kimia. Dinyatakan bahwa listrik timbul
akibat aliran (gerakan) partikel bermuatan dalam mediumnya yang disebut
konduktor. Aliran itu terjadi karena terdapat beda potensial di antara dua titik
dalam konduktor tersebut. Beda potensial itu dapat dibuat bila kedua ujung
konduktor dihubungkan dengan sumber arus.
Sumber arus dapat diciptakan dengan mengubah energi mekanik, energi
panas, atau energi kimia dengan alat-alat tertentu. Air terjun dapat memutar
generator untuk menghasilkan listrik bertenaga besar. Kemudian, energi panas
pembakaran minyak dapat dipakai untuk menghidupkan generator berenergi
sedang, dan reaksi redoks dalam larutan dapat menghasilkan listrik berenergi
kecil, seperti baterai. Generator menghasilkan arus bolak-balik (AC= across
current) tetapi dapat diubah jadi arus searah (DC = direct current), sedangkan
baterai dan aki menghasilkan arus searah. Dalam elektrokimia, reaksi redoks
berlangsung pada bagian sel yang disebut elektrode-elektrode. Elektrokimia
dibagi menjadi dua sel, yaitu sel Galvani/ sel Volta, dan sel Elektrolisis.
Sel Galvani, yaitu reaksi redoks spontan yang elektronnya dipaksa melalui
kawat, sehingga sel ini menghasilkan arus listrik. Yang dibahas dalam sel ini
adalah cara menentukan potensial sel, serta manfaat dan kerugiannya.
Setelah itu dilanjutkan dengan sel elektrolisis, yaitu reaksi redoks yang
tidak spontan, tetapi dipaksa terjadi oleh energi listrik. Pembahasan sel ini
diutamakan tentang cara menentukan reaksi pada anoda dan katoda, serta
hubungan perubahan zat dengan kuantitas listrik yang terpakai.
22
=> Oksidasi (dalam unsur oksigen (O), berubah biloks dari -2 menjadi 0.
=> Reduksi (dalam unsur karbon (C), berubah biloks dari +4 menjadi 0.
2. Pada perkaratan besi (korosi) :
Pada peristiwa perkaratan (korosi), logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen (udara) mengalami reduksi. Rumus kimia dari karat besi adalah
Fe2O3 . xH2O berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses
elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai
anode, dimana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) Fe2 + (aq) + 2e . . . . . . . . . . . . . . E = +0, 44V
O2(g) + 2H2O(l) + 4e 4OH- . . . . . . . . . . . . . . E++0, 40V
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi
membentuk ion besi (III) yg kemudian membentuk senyawa oksida
terhidrasi, Fe2O3 . xH2O, yaitu karat besi.
Pd baterai :
Anoda : Zn Zn2 + 2e
Katoda : 2MnO2 + 2NH4+ 2e Mn2O3 + 2NH3 + H2O
menjadi
Zn + 2NH4 + 2MnO2 Zn2+ + Mn2O3 +2NH3 + H2O
3. Karbit atau Kalsium karbida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2.
Karbit digunakan dalam proses las karbit dan juga dapat mempercepat
pematangan buah.
Persamaan reaksi Kalsium Karbida dengan air adalah: CaC2 + 2 H2O → C2H2
+ Ca(OH)2
23
Karena itu 1 gram CaC2 menghasilkan 349ml asetilen. Pada proses las karbit,
asetilen yang dihasilkan kemudian dibakar untuk menghasilkan panas yang
diperlukan dalam pengelasan.
4. Baterai alkali
Baterai alkali hampir sama dengan bateri karbon-seng. Anoda dan katodanya
samadengan baterai karbon-seng, seng sebagai anoda dan MnO2 sebagai
katoda.Perbedaannya terletak pada jenis elektrolit yang digunakan. Elektrolit
pada bateraialkali adalah KOH atau NaOH. Reaksi yang terjadi adalah:
Potensial sel yang dihasilkan baterai alkali 1,54 volt. Arus dan tegangan
padabaterai alkali lebih stabil dibanding baterai karbon-seng.
Baterai nikel-kadmium merupakan jenis baterai yang dapat diisi ulang seperti
aki,baterai HP, dll. Anoda yang digunakan adalah kadmium, katodanya adalah
nikel danelektrolitnya adalah KOH. Reaksi yang terjadi:
anoda : Cd + 2 OH-→Cd(OH)2+ 2e
6. Zat pemutih
Zat pemutih adalah senyawa yang dapat digunakan untuk menghilangkan warna
benda, seperti pada tekstil, rambut dan kertas. Penghilangan warna terjadi melalui
reaksi oksidasi. Oksidator yang biasa digunakan adalah natrium hipoklorit
(NaOCl) dan hidrogen peroksida (H2O2). Warna benda ditimbulkan oleh
elektron yang diaktivasi oleh sinar tampak. Hilangnya warna benda disebabkan
oksidator mampu menghilangkan elektron tersebut. Elektron yang dilepaskan
kemudian diikat oleh oksidator.
24
Proses utama pereduksi bijih logam untuk menghasilkan logam
didiskusikan dalam artikel peleburan. Oksidasi digunakan dalam berbagai
industri seperti pada produksi produk-produk pembersih. Reaksi redoks
juga merupakan dasar dari sel elektrokimia.
25
oksidasi air menjadi oksigen. Reaksi baliknya, pernapasan, mengoksidasi gula,
menghasilkan karbon dioksida dan air. Sebagai langkah antara, senyawa karbon
yang direduksi digunakan untuk mereduksi nikotinamida adenina dinukleotida
(NAD+), yang kemudian berkontribusi dalam pembentukan gradien proton, yang
akan mendorong sintesis adenosina trifosfat (ATP) dan dijaga oleh reduksi
oksigen. Pada sel-sel hewan, mitokondria menjalankan fungsi yang sama.
26
Kesimpulan
Reaksi Redoks, terdiri dari dua bagian penting yang bergabung menjadi
satu. Reaksi Reduksi dan Oksidasi. Dalam reaksi redoks, kedua reaksi ini
berlangsung bersamaan. Reduksi merupakan reaksi yang memungkinkan
terjadinya penerimaan elektron, dan penurunan bilangan oksidasi. Oksidasi
merupakan reaksi yang memungkinkan terjadinya pelepasan elektron, dan terjadi
kenaikan bilangan oksidasi. Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk
mengoksidasi senyawa lain dikatakan bersifat oksidatif dan dikenal sebagai
oksidator atau agen oksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa lain,
sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oleh karena ia "menerima" elektron, ia juga
disebut sebagai penerima elektron.Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan
untuk mereduksi senyawa lain dikatakan bersifat reduktif dan dikenal sebagai
reduktor atau agen reduksi. Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa lain,
sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh karena ia "mendonorkan" elektronnya, ia
juga disebut sebagai penderma elektron.
Banyak reaksi redoks yang sukar disetarakan dengan cara menebak. Oleh
karena itu, diperlukan metode atau cara penyetaraan reaksi yang lebih pasti, yaitu
dengan metode bilangan oksidasi, dan metode setengah reaksi. Metode bilangan
oksidasi lebih mengutamakan perubahan bilangan oksidasi. Metode setengah
reaksi lebih menitikberatkan pada pemecahan reaksi reduksi-oksidasi terlebih
dahulu, setelah itu digabung untuk penyetaraan lebih lanjut.
27
Daftar Pustaka
P3AI-ITS.2011. Buku Sekolah Interaktif Reaksi Redoks Dan
Elektrokimia . Surabaya
28
29