Anda di halaman 1dari 11

O

Salsabilla Nurzakinah. A Nuraina


O

Salsabilla Nurzakinah. A Nuraina


KONDISI/KASUS PEMBAHASAN
PADA FORUM DISKUSI

1. Apakah experiential learning bisa diterapkan di semua mata pelajaran?


Berikan alasannya!
2. Apakah manfaat experiential learning?
3. Bagaimana sekolah bisa mendukung experiential learning? Apa saja
tantangan bagi sekolah?
4. Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan
pembelajaran experiential learning? Jelaskan! Bagaimana menghadapi
kendala tersebut?
5. Pada kondisi daring (online) bagaimana penerapan experiential learning?
Apakah experiential
l e a r n i n g bisa diterapkan
Tidak semua mata pelajaran cocok untuk di semua mata pelajaran?
penerapan experiential learning. Mata pelajaran Berikan alasannya!
seperti sains, matematika, dan seni sering kali
lebih cocok untuk penerapan experiential
learning karena siswa dapat terlibat langsung
dalam eksperimen sains, pemecahan masalah
matematika, atau aktivitas seni yang praktis.
Namun, mata pelajaran seperti sejarah dan
bahasa mungkin memerlukan pendekatan yang
lebih tradisional dalam pengajaran. Hal ini
karena beberapa konsep dalam mata pelajaran
tersebut lebih abstrak dan sulit diwujudkan
dalam aktivitas langsung.
Experiential learning adalah suatu metode pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung,
baik itu melalui aktivitas fisik, interaksi sosial, atau eksplorasi
lingkungan sekitar. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk
lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan memungkinkan
mereka untuk mengembangkan keterampilan praktis dan sosial
yang tidak bisa dipelajari hanya melalui pembelajaran teoritis.
Experiential learning juga dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa, memperkuat pemahaman konsep yang dipelajari, dan
membantu siswa mempersiapkan diri untuk kehidupan di dunia
nyata.
Jawaban
Beberapa manfaat dari experiential learning antara lain:
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa: Dengan terlibat langsung dalam aktivitas
praktis, siswa dapat merasa lebih termotivasi dalam belajar dan memperoleh
pengalaman belajar yang lebih bermakna.
2. Meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep-konsep yang dipelajari:
Melalui pengalaman langsung, siswa dapat mengaitkan konsep-konsep abstrak
dengan pengalaman nyata dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
3.Mengembangkan keterampilan sosial dan praktis siswa: Experiential learning
dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial seperti kerjasama
dan komunikasi, serta keterampilan praktis seperti keterampilan teknologi
atau keterampilan kerajinan tangan.

Apakah
4. Membantu siswa mempersiapkan diri untuk kehidupan di dunia nyata:
Experiential learning dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan

manfaat yang relevan dengan kehidupan di dunia nyata, seperti keterampilan karier dan
kewirausahaan.

experiential 5. Memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan menantang bagi


siswa: Dengan melibatkan siswa dalam aktivitas yang menarik dan menantang,

learning? experiential learning dapat membuat siswa lebih antusias dalam belajar dan
menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan.
Bagaimana sekolah bisa mendukung
experiential learning?

Jawaban
Sekolah dapat mendukung experiential learning dengan berbagai cara, antara lain:
1. Menyediakan fasilitas dan sumber daya yang diperlukan: Sekolah dapat
menyediakan fasilitas dan sumber daya seperti laboratorium, peralatan
olahraga, dan perpustakaan untuk mendukung kegiatan experiential learning.
2. Melibatkan siswa dalam proyek dan aktivitas praktis: Sekolah dapat
mengadakan proyek dan aktivitas praktis yang melibatkan siswa dalam
pembelajaran langsung, seperti proyek riset, lokakarya, atau pembelajaran
berbasis lingkungan.
3. Mendorong kolaborasi dan komunikasi antara siswa: Sekolah dapat
mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan berkomunikasi
secara terbuka untuk memperoleh pengalaman pembelajaran yang lebih
bermakna.
Apa s a j a t a n t a n g a n bagi s e k o l a h ?

Jawaban
Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh sekolah dalam mendukung
experiential learning, seperti:
1. Keterbatasan sumber daya: Sekolah mungkin menghadapi keterbatasan
sumber daya dalam menyediakan fasilitas dan bahan yang diperlukan untuk
kegiatan experiential learning.
2. Persiapan dan perencanaan yang lebih intensif: Kegiatan experiential learning
membutuhkan persiapan dan perencanaan yang lebih intensif dari para
pengajar, yang dapat memakan waktu dan sumber daya yang berharga.
3. Tantangan dalam menilai hasil belajar siswa: Metode evaluasi tradisional
mungkin tidak efektif untuk menilai hasil belajar siswa dalam kegiatan
experiential learning, sehingga para pengajar harus mencari cara-cara baru
untuk menilai kemajuan siswa.
Untuk mengatasi kendala tersebut, para pengajar
dapat melakukan beberapa tindakan, seperti:
A p a k a h k a r a k t e r i s t i k p e s e r t a didik 1. Mempersiapkan diri dengan baik: Para pengajar
b i s a me mpe ngaruhi p e n e r a p a n harus memahami karakteristik dan kebutuhan
pembelajaran experiential individu peserta didik mereka sehingga dapat
l e a r n i n g ? Jelaskan! Bagaimana merancang kegiatan experiential learning yang
menghadapi k e n d a l a t e r s e b u t ? tepat dan efektif.
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung: Para
pengajar dapat menciptakan lingkungan belajar
yang menyenangkan dan menantang yang dapat
Ya, karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi penerapan membantu peserta didik merasa lebih nyaman
pembelajaran experiential learning. Beberapa karakteristik peserta didik dalam terlibat dalam kegiatan experiential
yang dapat mempengaruhi penerapan experiential learning adalah: learning.
1. Tingkat kesiapan: Peserta didik yang kurang siap atau kurang antusias 3. Menggunakan berbagai pendekatan
pembelajaran: Para pengajar dapat menggunakan
untuk belajar melalui pengalaman praktis mungkin kesulitan untuk
berbagai pendekatan pembelajaran yang berbeda
terlibat dalam kegiatan experiential learning.
untuk memfasilitasi berbagai gaya belajar peserta
2. Gaya belajar: Peserta didik dengan gaya belajar yang lebih visual atau didik mereka.
praktis mungkin lebih mudah memperoleh manfaat dari experiential 4. Memberikan umpan balik secara teratur: Para
learning daripada peserta didik dengan gaya belajar yang lebih auditif pengajar dapat memberikan umpan balik secara
atau teoritis. teratur kepada peserta didik mereka untuk
3. Keterampilan sosial: Peserta didik dengan keterampilan sosial yang membantu mereka memperbaiki keterampilan
lebih baik mungkin lebih mudah beradaptasi dan berkolaborasi dan kinerja mereka dalam kegiatan experiential
dengan orang lain dalam kegiatan experiential learning. learning.
Pada k o n d i s i d a r i n g ( on l i n e )
bagaimana penerapan
experiential learning?
Jawaban
Pada kondisi daring (online), penerapan experiential learning memerlukan beberapa penyesuaian agar tetap efektif.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan experiential learning secara online adalah sebagai berikut:
1. 3.
Memanfaatkan teknologi: Para 4.
2. Memanfaatkan lingkungan virtual:
Memperkuat keterlibatan peserta didik: Para pengajar
pengajar dapat memanfaatkan Menggunakan simulasi: Para Para pengajar dapat
dapat memperkuat keterlibatan peserta didik dengan
teknologi seperti video conference pengajar dapat menggunakan mengembangkan lingkungan virtual
atau platform pembelajaran daring memberikan tugas-tugas atau proyek yang relevan
simulasi online untuk yang menantang dan menarik
untuk mengadakan lokakarya atau dengan kehidupan sehari-hari, memotivasi peserta didik
membantu peserta didik seperti permainan atau simulasi
proyek kolaboratif yang melibatkan untuk berpartisipasi dalam forum diskusi online, dan
merasakan pengalaman interaktif yang dapat membantu
pengalaman belajar langsung. memberikan umpan balik secara teratur.
praktis secara virtual. peserta didik belajar dengan cara
yang lebih efektif.

Namun, ada beberapa kendala yang mungkin dihadapi dalam penerapan experiential learning secara daring, seperti keterbatasan interaksi
sosial dan kesulitan dalam membangun lingkungan belajar yang mendukung pengalaman praktis. Oleh karena itu, para pengajar perlu
menemukan cara yang tepat untuk memperkuat interaksi sosial dan mengembangkan lingkungan pembelajaran daring yang menarik dan
menantang untuk memastikan efektivitas penerapan experiential learning.

Anda mungkin juga menyukai