Anda di halaman 1dari 5

IDENTIFIKASI AUDIENS IKLAN

Disusun oleh :

Anisah Tsaniya Putri 23053110013


6
Hamid Alfarizi 23053110013
7
Nur Imamah 23053110013
8
Alvinur Diana 23053110013
9
PENDAHULUAN

Produsen merupakan sebuah tempat untuk menghasilkan sebuah produk barang atau jasa. Produk
yang dihasilkan merupakan bentuk realisasi dari kebutuhan dan keinginan konsumen. Lahirnya
sebuah produk berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh konsumen dalam memenuhi
kebutuhan mereka maupun keinginan mereka, dengan adanya produk yang dihasilkan diharapkan
dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh konsumen serta mencapai
keuntungan yang diharapkan oleh produsen ketika produk tersebut dibeli oleh konsumen. Produk
yang dihasilkan oleh suatu produsen melalui berbagai tahap sebelum adanya sebuah produk barang
atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Sebuah produsen atau
perusahaan melakukan pengamatan atau observasi terlebih dahulu untuk mengidentifikasi kebutuhan
dan keinginan konsumen. Sebelum melakukan hal tersebut produsen atau perusahaan pasti
menentukan target pasar yang ingin dituju. Hal itu dapat dilihat dan diketahui oleh permasalahan apa
yang ingin diselesaikan oleh produsen melalui produk barang atau jasa yang dihasilkan.

Setelah diketahui target pasar yang dituju maka perusahaan atau produsen melakukan sebuah
komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk memberikan informasi, mengenal, dan memberikan
sebuah pemahaman persuasif agar konsumen tertarik dan ingin membeli produk yang ditawarkan.
Hal itu dapat terjadi jika proses komunikasi pemasaran ditujukan kepada target pasar yang telah
ditentukan oleh sebuah produsen atau perusahaan. Dengan adanya komunikasi pemasaran yang
baik dan tepat maka produk yang ditawarkan dapat dengan mudah diterima dan dibeli oleh
konsumen serta terwujud tujuan utama perusahaan atau produsen yaitu laba atau keuntungan.
Komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh perusahaan atau produsen antara lain seperti,
iklan, brand, branding, maupun promosi melalui media cetak ataupun media online. Promosi yang
dilakukan dapat melalui sebuah iklan yang disajikan dengan menarik dan berisi informasi produk.

Iklan merupakan salah satu strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan atau
produsen guna memperkenalkan, menginformasikan, mempengaruhi, dan mengingatkan konsumen
terhadap sebuah produk yang ditawarkan. Sebuah iklan akan memberikan peran dan dampak yang
besar kepada perusahaan atau produsen apabila informasi yang disampaikan ditujukan kepada
audiens iklan yang seharusnya. Untuk mengenali dan mengidentifikasi audies iklan butuh adanya
pengenalan target pasar. Hal itu dapat diwujudkan dengan adanya pengenalan target pasar atau
audiens iklan yang tepat. Sebelum ditayangkannya sebuah iklan maka perusahaan atau produsen
akan mengenali terlebih dahulu audiens iklan, agar iklan yang ditampilkan sesuai dengan audiens
iklan dan informasi dan tujuan dibentuknya sebuah iklan bisa tersampaikan dan proses pemasaran
dapat berjalan serta terwujud tujuan utama perusahaan atau produsen yaitu laba atau keuntungan
ANALISIS

1. IDENTIFIKASI AUDIENS IKLAN

Dalam sebuah proses pemasaran terdapat komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk
menginformasikan, mempengaruhi, dan mengingatkan konsumen terhadap produk yang
ditawarkan. Dalam proses komunikasi pemasaran terdapat strategi pemasaran yang dapat
dilakukan oleh perusahaan atau produsen salah satunya yaitu promosi berupa sebuah iklan. Dalam
pembuatan iklan dibutuhkan tampilan iklan yang menarik, singkat, dan jelas. Iklan ditampilkan
secara berulang-ulang guna memberikan dampak Agara konsumen bisa mengingat produk
tersebut. Sebuah iklan akan mudah diterima dan menarik perhatian konsumen jika iklan tersebut
sesuai dengan target pasar atau audiensi iklan yang telah ditentukan. Audiens merupakan
seseorang yang menerima pesan dari suatu media atau perorangan ataupun kelompok. Dengan
adanya audiens pesan dapat disampaikan dan diberitahukan. Seperti halnya periklanan, periklanan
merupakan salah satu proses komunikasi penyampaian informasi mengenai sebuah produk kepada
konsumen. Dalam hal ini konsumen merupakan audiens yang dituju. Istilah lainnya yaitu khalayak,
target pasar, dan lain-lain.

Idi Subandy Ibrahim menyimpulkan bahwa suatu proses komunikasi dapat dikelompokkan sebagai
iklan, apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Komunikasi itu haruslah dengan bayaran;


2) komunikasi itu haruslah disampaikan ke khalayak via media massa;
3) Komunikasi itu haruslah menjadi upaya persuasif atau membujuk.

Sehingga, periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi massa yang berbayar serta
berisikan informasi guna memberikan dampak untuk mempengaruhi audiens atau khalayak melalui
sebuah media. Dalam pembuatan iklan perusahaan dituntut untuk dapat mengenali audiens Iklan
yang akan dituju. Pengidentifikasian ini dapat dilakukan dengan memperhatikan 3 aspek yaitu
demografis, karakteristik, dan psikologis. Ketiga komponen tersebut dapat membantu perusahaan
atau produsen dalam mengelompokkan audiesi iklan atau melakukan segmentasi pasar atau
pengelompokan pasar.

Untuk menentukan sebuah target pasar atau segmentasi pasar perusahaan atau produsen harus
melakukan pengidentifikasian target pasar yang sesuai dengan karakteristik perusahaan atau
produsen serta produk yang ingin dihasilkan. Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan melakukan
analisis klaster.

Menurut Hair dkk. (2014). Analisis klaster dalam penjabaran nya merupakan analisis atau
pengamatan yang ditujukan untuk pengelompokan objek sesuai dengan karakteristik yang dimiliki.
Menurut Sung dan Jeon (2009), konsumen semakin sulit untuk dipelajari,

Sehingga pemasar lebih baik mengandalkan variabel psikologis dibandingkan

Atribut fisik produk. Dalam hal ini dijelaskan bahwasanya dalam pengelompokan atau
pengidentifikasian target pasar atau audiens iklan perusahaan pasti mengalahkan kesulitan apabila
terfokuskan kepada aktivitas atau perilaku konsumen pribadi saja, akan tetapi perusahaan atau
produsen dapat melakukan pengidentifikasian audiensi iklan dengan cara mengenali dan
mengendalikan kondisi psikologi konsumen dan bentuk fisik produk.

Hal tersebut membuktikan bahwasanya mengindentifikasi sebuah audiensi iklan tidak hanya
sebatas mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen saja tetapi perusahaan juga harus
memikirkan keberlangsungan iklan yang dimana potensi berubah nya target pasar atau audiens
iklan akan terjadi secara tiba-tiba. Untuk mengatasi hal tersebut perusahaan atau produsen perlu
untuk mengenali secara baik psikologi audiens iklan yang dituju guna mengendalikan keinginan dan
ketertarikan audiens iklan terhadap tayangan iklan yang ditampilkan.
KESIMPULAN

Komunikasi pemasaran merupakan proses penyampaian informasi, bersifat persuasive,


dam merpakan aktivitas mengingatkan konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh sebuah
perusahaan, melalui komunikasi pemasaran kita dapat dengan mudah menyampaikan informasi
dan memperkenalkan produk kita kepada konsumen, dalam komunikasi pemasaran kita akan
mengidentifikasi dan menganalisis metode yang dapat digunakan dan dapat diterima dengan
mudah oleh konsumen. Salah satu bentuk momunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh
sebuah perusahaan atau produsen dalam menawarkan produk yang dimiliki yaitu dengan adanya
brand produk.

Melalui brand produk maka konsumen akan mudah mengenali, mengingat, dan mampu
membedakan antara produk satu dengan lainnya. Dengan adanya brand suatu produk dapat
memiliki cirikhas sendiri dan pembeda dengan produk lainnya. Sebelum adanya sebuah produk
yang ditawarkan perusahaan melakukan riset atau mengidentifikasi perilaku konsumen untuk
mengetahui perilaku konsumen yang dituju. Dengan teridentifikasinya perilaku konsumen oleh
perusahaan atau produsen maka produk tersebut akan dibeli dan perusahaan bisa mencapai tujuan
utama yaitu keuntungan atau laba.

Dalam mengidentifikasi perilaku konsumen perusahaan atau produsen harus tetap


mengevaluasi brand produk yang ditawarkan kepada konsumen apakah mengalami kenaikan atau
penurunan. Karena hubungan antara brand dengan perilaku konsumen sangatlah terikat karena
dengan adanya brand yang ditawarkan maka konsumen dapat dengan mudah mengingat dan
mengetahui produk yang ditawarkan namun apabila suatu perusahaan tidak mengenali perilaku
konsumen dan nama brand yang digunakan sulit diingat maka konsumen akan sulit mengetahui
dan mengenal produk yang ditawarkan, sehingga peluang terjualnya produk akan sedikit.
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Idi Subandy. 2007. Kecerdasan Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama


Media.

Anda mungkin juga menyukai