Tugas 1 Arlin Pembelajaran PKN Di SD

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ARLIN NOPITA

NIM : 856759165

PRODI : S1-PGSD

UPBJJ : UT PALEMBANG

MK : PEMBELAJARAN PKN DI SD

TUGAS :1

1). Visi utama PKn sebagai pendidikan demokrasi multidimensional adalah untuk
mengembangkan karakter siswa yang demokratis, aktif, dan memiliki sikap saling
menghargai dalam kehidupan berdemokrasi. Ini berarti bahwa PKn tidak hanya
menyampaikan materi mengenai demokrasi, tetapi juga berusaha menanamkan
nilai-nilai demokratis dalam berbagai aspek kehidupan siswa.

Maksud dari visi ini adalah untuk mengajarkan siswa bahwa demokrasi bukan
hanya sekedar sistem pemerintahan, tetapi juga merupakan suatu cara hidup yang
melibatkan semua warga negara dalam pengambilan keputusan dan penghormatan
terhadap hak-hak setiap individu. Melalui PKn, siswa diajarkan untuk
berpartisipasi aktif dalam kehidupan berdemokrasi, menghargai perbedaan,
mendengarkan pendapat orang lain, mengambil keputusan secara adil, dan
bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Contoh penanaman visi ini kepada siswa SD dapatdilakukan melalui beberapa


metode dan kegiatan yang menekankan pada nilai-nilai demokrasi.

Berikut adalah contoh-contoh penanaman visi tersebut:

1. Simulasi Pemilihan Ketua Kelas: Siswa dapat diajarkan untuk mengadakan


pemilihan ketua kelas secara demokratis. Mereka akan belajar tentang tahapan
pemilihan, kampanye, mencalonkan diri, memberikan suara, dan menghitung
suara. Dalam proses ini, siswa dapat belajar memilih pemimpin yang paling sesuai
dengan kebutuhan dan memahami pentingnya mematuhi keputusan mayoritas.
2. Diskusi Kelompok: Siswa dapat diberikan topik atau masalah di kelas dan
diminta untuk mendiskusikan pendapat mereka secara bebas. Guru akan
memfasilitasi diskusi sehingga setiap siswa memiliki kesempatan untuk berbicara
dan pendapat setiap individu dihargai. Siswa juga diajarkan untuk mendengarkan
pendapat orang lain dan bersikap terbuka terhadap perbedaan.

3. Proyek Kelompok: Siswa diberikan tugas untuk bekerja dalam kelompok kecil
dalam menciptakan solusi untuk masalah yang ada di sekitar mereka. Mereka harus
berkolaborasi, berdiskusi, dan mencapai keputusan bersama. Dalam proses ini,
siswa akan belajar bekerja sama, mendengarkan pandangan orang lain, serta
menghargai perbedaan.

4. Simulasi Dewan Perwakilan Rakyat Siswa: Siswa dapat diberikan peran sebagai
anggota DPRD siswa dalam sebuah simulasi. Dalam simulasi ini, mereka harus
belajar mendengarkan dan mempertimbangkan kepentingan semua anggota,
berpartisipasi dalam diskusi dan pengambilan keputusan, serta memahami
pentingnya demokrasi dalam mencapai keputusan yang adil dan merata.

5. Permainan peran: Guru dapat menyelenggarakan permainan peran untuk


mengajarkan siswa tentang demokrasi dan hak-hak asasi manusia. Siswa akan
memainkan peran sebagai warga negara, pemimpin, atau pejabat pemerintahan.
Dalam permainan ini, siswa akan belajar bagaimana menghargai hak-hak setiap
individu, menghormati perbedaan, dan mengambil keputusan secara adil.

Melalui metode dan kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi tersebut,


siswa akan diajarkan untuk menjadi individu yang demokratis, aktif, dan memiliki
sikap saling menghargai dalam kehidupan berdemokrasi. Mereka akan belajar
bahwa demokrasi bukan hanya sesuatu yang ada dalam buku pelajaran, tetapi
sebuah nilai dan sikap yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2). 1. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang menghargai budaya Indonesia, seperti


peringatan Hari Kemerdekaan, Hari Pahlawan, atau acara budaya tradisional.

2. Memberikan pelajaran tentang sejarah bangsa, termasuk kebesaran dan kejayaan


Indonesia pada masa lampau.
3. Mewajibkan penggunaan seragam sekolah yang merupakan simbol identitas
bangsa.

4. Melibatkan siswa dalam kegiatan sosial berskala kecil, seperti membersihkan


lingkungan sekolah atau membantu masyarakat sekitar.

5. Menyediakan waktu khusus dalam jadwal pelajaran untuk diskusi dan refleksi
tentang nilai-nilai kebangsaan, seperti semangat persatuan, gotong royong, dan
keadilan.

3). PKn memiliki keterkaitan dengan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan mata
pelajaran lain dalam pembelajaran di kelas. Contoh keterkaitan tersebut antara lain:

- Dalam pembelajaran PKn, bisa dikaitkan dengan IPS dalam mempelajari struktur
pemerintahan, hubungan antarlembaga negara, dan sistem hukum.

- PKn juga memiliki keterkaitan dengan Bahasa Indonesia, karena dalam PKn
siswa belajar tentang hak dan kewajiban warga negara yang diungkapkan melalui
teks-teks dokumen penting seperti UUD 1945 dan Pancasila.

- PKn dapat dikaitkan dengan seni budaya Indonesia, karena siswa belajar tentang
keberagaman budaya dan tradisi Indonesia yang menjadi salah satu identitas
bangsa.

- PKn juga memiliki keterkaitan dengan matematika, dalam mempelajari data dan
statistik sosial untuk mengembangkan pemahaman dalam pembuatan kebijakan
publik.

- PKn dapat dikaitkan dengan sains, misalnya dalam mempelajari masalah


lingkungan hidup atau isu-isu global seperti perubahan iklim dan pengelolaan
sumber daya alam.

4). Contoh sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:
- Menerima perbedaan pendapat dan melibatkan diri dalam diskusi atau dialog
yang konstruktif untuk mencari solusi terbaik.

- Menghormati dan menghargai perbedaan agama, suku, ras, dan budaya dalam
masyarakat.

- Bersedia mendengarkan dan memahami pandangan orang lain sebelum


menyimpulkan atau mengambil keputusan.

- Toleran terhadap keberagaman dan tidak memberikan perlakuan diskriminatif


kepada siapapun.

- Bersedia belajar dan mencari informasi yang lebih luas untuk memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu sosial, politik, dan budaya yang ada. -
Menyambut kedatangan tamu dari luar negeri dengan sikap terbuka dan
menghormati budaya mereka.

- Mendorong dialog antaragama dan bekerjasama dalam kegiatan keagamaan yang


melibatkan berbagai agama.

- Melibatkan diri dalam kegiatan sosial atau kepedulian terhadap mereka yang
membutuhkan, tanpa memandang latar belakang atau suku mereka.

- Menghargai kebebasan berpendapat dan menghormati hak asasi manusia yang


dilindungi dalam UUD 1945.

- Mengajarkan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan persatuan kepada generasi


muda melalui pendidikan dan contoh sikap yang baik.

Anda mungkin juga menyukai