Anda di halaman 1dari 84

TITRASI MEDIKASI DI ICU

Ns.Eka Diah Kristanti S.Kep

PELATIHAN KEPERAWATAN ICU KOMPREHENSIF


RS UNIVERSITAS INDONESIA
APA PERAN NERS , DALAM PEMBERIAN
MEDIKASI DI ICU????
Aplikasi Farmakologi dalam Praktik
Keperawatan
• Melaksanakan prinsip “12 Benar” dalam pemberian obat
• Mengantisipasi kemungkinan terjadinya efek yang tidak diharapkan
“adverse reaction” (efek samping & efek toksik) dlm pemberian obat
• Perawat/Ners perlu memahami kondisi pasien sebaik pengetahuannya
ttg obat
• Sebagai pembela pasien (advocate), perawat merupakan lapisan
pertahanan terdekat dg pasien menghadapi ‘error medication’
• Pelaksana
• Menggunakan pendekatan proses keperawatan
Riwayat pengobatan
Pemeriksaan fisik
penunjang

Efek terapi
Efek samping
Alergi

Tujuan pengobatan
Prinsip “12 Benar”
Pengetahuan ttg obat

Kebutuhan alat

pengajaran
• Memastikan bahwa pemberian obat aman bagi
pasien
• Mendokumentasikan semua data yg berkaitan
dg pemberian obat & respons pasien thd obat
• Kolaborasi dg dokter & apoteker → komunikasi
Pengkajian
• Alasan pemberian obat why was the medication prescribed for your
patient?
• ∼ hubungan penyakit pasien -obat yang diberikan
• Data dasar: riwayat penggunaan obat (obat yg pernah & sedang
dikonsumsi, respons, riwayat dari anggota klg, sikap ∼ ketaatan/
compliance)
• Identifikasi: pasien risiko tinggi ?
• Kapasitas melakukan perawatan diri sendiri (self-care)
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang: lab, rontgen, dll
Pasien risiko tinggi
• Gangguan hati
• Gangguan ginjal
• Faktor genetic
• Alergi Obat
• Hamil & menyusui
• Usia ekstrim (bayi dan lansia)
Diagnosis keperawatan
•Mengidentifikasi perubahan & menganalisis
masalah dari data pengkajian (masalah
aktual, risiko, & potensial)
•Berfokus pada respons PASIEN
Perencanaan
• Menetapkan tujuan & kriteria evaluasi
• Sasaran:
• pencegahan thd masalah yang terkait
• dengan pengobatan (efek samping & efek toksik)
• perbaikan gejala
• perbaikan status abnormal
• peningkatan fungsi
• Perencanaan
• Tujuan:
• meminimalkan efek samping
• mencegah ketergantungan obat
• mendeteksi & menangani efek samping obat
Implementasi
Petunjuk Dasar dlm Pemberian Obat
• Baca program terapi dengan seksama

• Verifikasi identitas pasien

• Verifikasi penghitungan dosis

• Lakukan penanganan khusus

• Tanya jika tidak yakin


Meminimalkan Efek Samping
• Perawat /Ners harus tahu
• efek samping & efek toksik dari setiap obat
• waktu terjadinya reaksi
• tanda-tanda awal terjadinya reaksi
• tindakan untuk meminimalkan ketidaknyamanan pasien
• ketidakcocokan obat
• Identifikasi pasien yg berisiko mengalami komplikasi
• Memberikan secara tepat
12 Benar dalam pemberian Medikasi
RUTE BIOAVAILABILITAS (%) KARAKTERISASI

Intravena (IV) 100 Onset sangat cepat

Intramuskular (IM) 75 - ≤100 Volume yang diberikan dapat dalam jumlah besar,
menimbulkan nyeri.

Subkutan (SC) 75 - ≤100 Volume yang bisa diberikan kurang dari IM,
menimbulkan nyeri.

Oral (PO) 5 - <100 Paling nyaman untuk pengguna, metabolisme lintas


pertama signifikan.

Rektal (PR) 30 - <100 Metabolisme lintas pertama kurang dibandingkan PO.

Inhalasi 5 - <100 Sering mempunyai onset sangat cepat.

Transdermal 80 - ≤100 Absorbsi sangat lambat, digunakan untuk


menghindari metabolisme lintas pertama,
penggunaan jangka panjang.

Bioavailability = persentase dosis obat yang mencapai sistem sirkulasi


OBAT HIGH ALERT DAN LASA
LOOK ALIKE
SOUND ALIKE LOOK ALIKE
WHEN CENTRAL & PERIPHERAL ?

Central Pheripheral

Duration > 2weeks < 2 weeks

Osmolality (mOsm/L) > 600 <600

Fluids restriction (+) (-)


LUMEN CVC
Managemen Central Venous Catheter (CVC)

1.Prinsip Umum
•CVC merupakan pilihan utama akses IV pada pasien ICU
•Terdiri dari 3 lumen : distal, medial dan proximal.

Do’s and Don’ts


•Lakukan perawatan tiap 3 hari sekali atau jika kotor dengan prinsip steril
•Gunakan CVC Dressing dengan kandungan Chlorhexidine IPA 2% jika memungkinkan
•Berikan tambahan Hypafix sepanjang tepi dressing agar melekat kuat pada kulit pasien

•Warning : Hati-hati saat mobilisasi pasien dengan CVC : resiko tercabut


•Jika tidak ada kontraindikasi, lakukan heparin flush untuk mempertahankan aliran pada lumen
•DILARANG : menggabungkan obat-obat inotropic, vassopresor(high alert) dengan cairan
rumatan/cairan antibiotic/manitol/cairan pengukur CVP
•Ganti IV line administration, three way, extention tube setiap hari bila memungkinkan atau per
3hari
•Ganti segera IV line setelah digunakan untuk pemberian transfusi produk darah, nutrisi parenteral.
•Segera bilas dengan NaCl 0,9% setelah pemberian manitol, antibiotic, phenytoin dan omeprazole
Pengertian Titrasi Medikasi
• Pemberian obat yang dilakukan secara bertahap dan terus menerus
sesuai respon yang di kehendaki( dapat berubah dalam hitungan jam,
menit atau detik)

Karena:
• Dosis bersifat dinamis
• Obat bersifat aktif
• Obat bersifat individual
• Obat berosmolaritas tinggi
Peralatan yg digunakan
• Syringe pump
• Spuit 50cc/25cc
• Three way stopcock
• Extention tube
• Label
• Jalur infus
• Kalkulator
METODE PEMBERIAN

Syringe Pump

• 1. Tentukan jumlah yang akan diberikan sesuai


dosis(kebutuhan/jam)
• 2. Buat pengenceran dan tentukan konsentrasi obat(konsentrasi
per cc larutan)
• 3. Atur kecepatan pemberian(kebutuhan/konsentrasi=cc/jam)
Drip / Infus
• 1. Tentukan jumlah yang akan diberikan sesuai
dosis(kebutuhan/jam)
• 2.Buat pengenceran dan tentukan konsentrasi obat(
konsentrasi per cc larutan infus)
• 3.Hitung pemberian dengan menghitung kecepatan infus
dengan memperhatikan factor tetesan infus set
LABELLING
• Nama pasien
• Berat badan
• Nama obat
• Dosis kemasan
• Pengenceran obat
• Konsentrasi larutan
• Rute Pemberian
• Kecepatan
• Nama Perawat , tgl dan jam pengoplosan , paraf
LABEL/STIKER REKONSTITUSI OBAT Di
SYRINGE
Nama : Tn.AN ,BB :70Kg, Obat : Midazolam 30mg dalam 30 ml D5% ,
1mg= 1cc,Rute Pemberian IV , Tgl& Waktu Penyiapan : 12/08/2021 jam
10.00
Dibuat oleh : Ns. Eka
Paraf : ⱷ
RUMUS PERHITUNGAN DOSIS OBAT
MENGHITUNG OBAT VASOPRESOR DAN
INOTROPIK
• Tujuan pemberian vasopresor adalah untuk meningkatkan Mean Arterial
pressure (MAP). Vasopresor yang merupakan agonis reseptor adregenik yang
bekerja meningkatkan resistensi perifer dan tekanan darah melalui efek
vasokontriksi perifer. Biasanya juga di gunakan pada kasus syok septik.
• Sedangkan inotropik merupakan agent yang memiliki efek meningkatkan
kontraktilitas jantung. Kontraktilitas jantung yang terganggu dapat
menurunkan cardiac output sehingga perfusi maupun hantaran oksigen ke
jaringan tidak cukup.

• Perhitungan rumus obat yang digunakan dalam terapi vasopresor dan inotropik
ini adalah dengan menggunakan satuan mcg (mikrogram).
Secara umum untuk rumus pemberian obat
vasopresor ataupun inotropik adalah sama.
Beberapa hal yang harus diingat adalah:
1 microgram (mcg) = 0,001 miligrams (mg)
1 micgrogram (mcg) = 1000 nanograms (ng)
1 miligram (mg) = 1000 micrograms (mcg)
1 gram (g) = 1000 miligrams (mg )
1. NOREPINEPRIN
• Indikasi : Mengendalikan tekanan darah pada kasus hipotensi akut
tertentu, terapi penunjang pada gagal jantung dan hipotensi berat
• Dosis sediaan : 1 ampul Vascon (4 cc) mengandung 4 mg (tergantung
produksi pabrik) artinya tiap 1 cc mengandung 1 mg, dosis 0,01 s/d 2
mcg
• Kompatibilitas : Dilarutkan ke dalam 50 cc larutan Dextrose 5%
• Pengenceran : 4 mg/ 50 cc = 80 microgram
• Mari sebelum kita membahas tentang rumus perhitungan penggunaan
norepinephrine kita kembali ke cara membaca dosis obat dulu.
• Perhatikan obat tersebut sebagai contoh.
Obat di atas adalah Norepinepherine
1mg/ml, untuk netto nya adalah 4 ml jadi
dosis norepinephrine tersebut adalah 4mg.
Contoh Kasus:
Tn. A datang dengan penurunan kesadaran, BB 75 kg, Tekanan Darah
50/30mmHg, MAP: 36, Nadi 55x/menit, RR 35x/menit, T: 37,8 ̊C.
Mendapatkan terapi Norepinephrine 0,05mcg/kgBB/menit. Berapa cc/jam
kah Norepinephrine yang akan diberikan kepada Tn.A dengan
menggunakan syringe pump?

Pertama, kita tentukan terlebih dahulu jumlah mcg/cc untuk dosis


Norepinephrine dengan menggunakan rumus berikut: Norepinephrine
dilarutkan dalam 50 cc Dextrose 5%
Rumus Perhitungan Obat

STEP 1

Jadi jumlah mcg untuk Norepinephrine 4mg adalah 80mcg/c.


• Selanjutnya kita akan masuk kedalam rumus yang kedua yaitu rumus
perhitungan obat:

STEP 2

Jadi dosis obat Norepinephrine dalam syringe pump yang diperlukan untuk
Tn.A adalah 2,8125 cc/jam atau 2,8 cc/jam.
2.DOBUTAMINE

• Indikasi : Untuk kasus pump problems ( gagal jantung


kongestif, congestive pulmonum ) dengan tekanan darah sistole 70 –
100 mmHg dan tidak ada tanda-tanda syok
• Dosis sediaan : 1 vial Dobutamine (5 cc) mengandung 250 mg
(tergantung produksi pabrik), tiap 1 cc mengandung 50 mg, dosis 2
s/d 20 mcg/kgBB/menit
• Kompatibilitas : Dilarutkan ke dalam 50 cc larutan NaCl
0,9%, Ringer Lactat, Dextrose 5%,
• Pengenceran : 250 mg/ 50 cc = 5 mg = 5000 microgram
• Dosis Dobutamin adalah 50 mg/ml, netto 5 ml, jadi dosis dobutamin dalam 1
ampul adalah 250mg/5ml. Misalnya permintaan dosis obat untuk Tn.A adalah
5 mcg/kgBB/menit , BB : 75kg, berapa cc/jam kah dobutamin yang diberikan
dengan menggunakan syringe pump.

Dobutamin dilarutkan dalam 50 cc Nacl 0,9%.


STEP 1
Selanjutnya kita akan masuk kedalam rumus yang kedua yaitu
rumus perhitungan obat:

STEP 2

5 22.500
4,5

Jadi dosis obat Dobutamin dalam syringe pump yang diperlukan untuk
Tn.A adalah 4,5 cc/jam.
3.DOPAMINE
•Indikasi : Syok kardiogenik, kondisi hipotensi berat atau
kecenderungan syok setelah mendapat terapi cairan, hipotensi
(tekanan darah sistole 70 – 100 mmHg)
•Dosis sediaan : 1 vial Dopamine HCl (5 cc) mengandung 200 mg
•(tergantung produksi pabrik), tiap 1 cc mengandung 40
mg, dosis 2 s/d 20 mcg/kgBB/menit
•Kompatibilitas : Dilarutkan ke dalam 50 cc larutan NaCl 0,9%,
RingerLactat, Dextrose 5%
•Pengenceran : 200 mg/ 50 cc = 4 mg = 4000 microgram
STEP 1

STEP 2
Norepineprin,Dobutamin dan Dopamine

Do’s and Don’ts


•Sebaiknya diberikan melalui CVC
•Jika akses perifer JANGAN gunakan vena
punggung tangan/kaki, gunakan vena lengan
bawah atau Vena mediana cubiti, dengan IV
cath minimal No. 20, observasi/2 jam
4. NICARDIPINE
• Indikasi : Pengobatan darurat pada krisis hipertensi akut, hipertensi emergensi
• Dosis sediaan : 1 ampul Nicardipine HCl (10 cc) mengandung 10 mg (tergantung
produksi pabrik), artinya 1 cc mengandung1 mg, dosis 0,5 – 10 microgram/kgBB
• Kompatibilitas : Dilarutkan ke dalam 50 cc larutan NaCl 0,9% atau Dextrose5%
• Pengenceran : Kandungan dalam 1 ampul = 5 cc = 10 mg bila 1 mg = 1000
microgram dalam 1 ampul Nicardipine HCl10 mg = 10.000 microgram pemberian
Nicardipine HCl dalam syringe pump 10 mg (1 ampul) dilarutkan dalam 50 cc NaCl
0,9% Maka 1cc NaCl 0,9% adalah 10.000 microgram / 50 cc NaCl 0,9% = 200
microgram / cc
• Dosis Nicardipin adalah 10mg/10ml, netto 10 ml, jadi dosis
NICARDIPINE dalam 1 ampul adalah 10mg/10ml. Permintaan
dosis obat untuk Tn.AB adalah 0,05mcg/kgBB/menit berapa
cc/jam kah Nicardipin yang diberikan dengan menggunakan
syringe pump.

• Nicardipin dilarutkan dalam 50 cc Nacl 0,9%.


Dosis Nicardipin adalah 10mg/10ml, netto
10 ml, jadi dosis NICARDIPINE dalam 1
ampul adalah 10mg/10ml. Permintaan dosis
obat untuk Tn.AB adalah 0,5mcg/kgBB/menit
berapa cc/jam kah Nicardipin yang diberikan
dengan menggunakan syringe pump.

Nicardipin dilarutkan dalam 50 cc Nacl 0,9%.

STEP 1

Jadi jumlah mcg untuk nicardipin 10mg adalah


200mcg/cc.
Selanjutnya kita akan masuk ke dalam rumus yang kedua yaitu rumus perhitungan obat:

STEP 2

0,5 2250
11,25

Jadi dosis obat nicardipin dalam syringe pump yang diperlukan untuk Tn.AB adalah 11,25 cc/jam.
5. HEPARIN
• Indikasi : Untuk mengobati dan mencegah
gumpalan darah (pengencer) dalam pembuluh darah, nadi
dan jantung
• Dosis sediaan : 1 vial Heparin (5 cc) mengandung
• 25.000 unit (tergantung produksi pabrik) artinya tiap 1 cc
mengandung 5000 unit
• Kompatibilitas : Dilarutkan dalam 50 cc NaCl 0,9% atau
Dextrose 5%
• Pengenceran : Tergantung sediaan yang diinginkan
STEP 1

STEP 2
• Bila terjadi perubahan instruksi dosis Heparin, sedangkan sediaan pengenceran
di syringe pump masih banyak, maka kecepatan berubah dengan menggunakan
rumus :
• Dosis baru x kecepatan lama = ….. cc / jam
Dosis lama

• Contoh :
Dosis awal Heparin 12.500 unit / 24 jam ( running = 2 cc / jam ), kemudian ada
instruksi terbaru dosis diganti menjadi 15.000 unit / 24 jam, berapa kecepatan
sekarang yang harus dijalankan di syringe pump ?
• Cara:
15.000 unit x 2 = 2,4 cc / jam
12.500 unit
6.NITROGLISERIN
7.ADRENALIN
8.AMIODARONE

•Indikasi : Aritmia (gangguan irama jantung)


•Dosis sediaan : 1 vial Amiodarone HCl Injection (3 cc)
mengandung 150 mg, (tergantung produksi pabrik), tiap 1 cc
mengandung 50 mg
•Kompatibilitas : Dilarutkan ke dalam 50 cc larutan Dextrose
5%
•Pengenceran : Tergantung sediaan yang diinginkan
• Do’s and Don’ts
• Sebaiknya diberikan melalui CVC
• Jika akses perifer JANGAN gunakan vena punggung tangan/kaki, gunakan
vena lengan bawah dengan IV cath min No. 20, observasi/2 jam
• Prinsip pelaporan jika pasien aritmia:
• Pastikan pasien tidakmengalami hypovolemia ( TD turun, Tachicardia,
Urine output turun, CVP turun)
• Laporkan pasien jika gelisah/nyeri/tanpa sedasi
9. DILTIAZEM
• Indikasi : Hipertensi emergensi
• Dosis sediaan : 1 vial Diltiazem HCl Injection (10 cc)
mengandung 50 mg (tergantung produksi pabrik), tiap 1 cc
mengandung 5 mg
• Kompatibilitas : Dilarutkan ke dalam 50 cc larutan NaCl 0,9%
fisiologis atau Dextrose 5%, sehingga diperoleh konsentrasi 0,1%
• Pengenceran : 50 mg/ 50 cc (1cc = 1 mg = 1000 microgram)
• Contoh Soal : Dosis yg diminta 2mg/jam berapa cc/jam kah diltiazem yang diberikan dengan menggunakan
syringe pump.

• Dosis dalam mg → 50 mg = 1mg/cc


50 cc

Dosis yg diinginkan (mg/jam) x pengencer (ml) = 2 mg/jam x 50 ml = 2cc/jam atau setara dengan 2 mg/jam
Dosis yg tersedia (mg) 50 mg
10. Morfin
• PERHITUNGAN PEMBERIAN MORPHINE
• Sediaan Obat
• Morphine 1 ampul = 10 mg dalam 1 cc

CONTOH :
Tn. A mendapatkan terapi morfin 2mg/ jam maintenance dengan syringe pump, brp cc kah/ jam yg seharusnya pasien dapatkan bila 2
ampul morfin dilarutkan dalam Nacl 0,9% (total pengencer 20cc) ?
Morfin 1 ampul = 10 mg/1cc
Bila 2 ampul morfin = 20mg/2cc dilarutkan dengan Nacl 0,9% total = 20 cc
20 mg morfin : total obat dan pelarut (20cc)
20 mg/ 20 cc = 1 cc sama dengan 1 mg morfin
Bila instruksi pasien mendapatkan 2mg/jam morfin maka :
2mg x total pemgencer (20cc)
20 mg (dosis 2ampul morfin) = 2cc/jam atau setara dengan 2mg/jam
Efek samping
Efek samping
REKONSTITUSI OBAT, INKOMPATIBLE DAN
KOMPATIBLE CAIRAN DAN OBAT
SOAL
- Tn.A usia 65 thn , BB : 70kg mendapatkan terapi sebagai berikut :
Hitunglah sesuai dengan rumus perhitungan obat
Berapa cc/jam yg didapati oleh pasien tersebut ?
1. Norephineprin 0,1 mcg/kgbb/menit (pengencer : 50cc)
2. Dobutamin 5 mcg/kgbb/menit (pengencer : 50cc)
3. Morfin 2mg/jam, sediaan obat 10mg/1ml (pengencer 10cc)
4. Midazolam 3 mg/jam, sediaan obat 15mg/3ml (pengencer 30cc)
5. Furosemid 2mg/jam, sediaan obat 20mg/2ml (pengencer 10cc)
6. Icunest/dexmedetomidhine 0,2mcg/kgbb/jam, sediaan obat 0,2mg/1ml (pengencer 50cc)
7. NTG 7mcg/menit dengan sediaan NTG 10mg dalam 50 cc Nacl
8. Adrenalin 0,05 mcg/kgbb/menit dengan sediaan adrenalin 4mg dalam 50cc nacl 0,9%
9. Vasopresin 0,05 unit/kg/jam dengan sediaan 20 Unit/1ml diencerkan dalam 50 cc nacl 0,9%
10. Propofol 30mg/jam , dengan sediaan 600mg/60 cc murni

Soal dapat dikirim ke email :


ekadiahkristanti17@gmail.com
Beri format tugas yg disave dengan : TUGAS_TITRASI MEDIKASI_NAMA_KELOMPOK A/B
REFERENSI
www.uptodate.com

Anda mungkin juga menyukai