Resum Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kooperatif
Resum Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kooperatif
1
Buchari Alma, dkk, Guru Profesional: Menguasai Metode Dan Terampil Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal.
80
2
Isjoni, Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta didik, (Yogyakarta: Pelajar,
2012), hal. 23
3
Etin Solihatin, Raharjo, Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007),
hal. 4
4
Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), hal. 54.
dengan siswa lainnya untuk memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial antar temannya.
Jadi model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan
kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
B. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil
pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda. Dengan kata lain, cara-cara
yang dipakai untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa, dan sekaligus untuk menerima serta
merespons masukan-masukan dari siswa. Strategi pembelajaran merupakan salah satu
faktor yang menentukan keberhasilan suatu program. 5 Strategi pembelajaran merupakan
komponen penentu utama kualitas pembelajaran, demikian pentingnya strategi
pembelajaran, sehingga harus dipilih dengan sebaik-baiknya. 6 Pemilihan strategi
pembelajaran harus didasarkan pada analisis kondisi dan hasil pembelajaran.7
Reigeluth membagi komponen strategi pembelajaran atas tiga bagian, yaitu:
(1) strategi pengorganisasian isi pembelajaran; (2) strategi penyampaian isi pembelajaran;
dan (3) strategi pengelolaan pembelajaran. Pertama strategi pengorganisasian dapat
dibedakan menjadi dua jenis: presentation strategy dan structural strategy. Presentation
strategy adalah strategi untuk mengorganisasi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep
atau prosedur atau prinsip. Strategi ini juga disebut juga micro strategy. Structural strategy
adalah strategi untuk mengorganisasi, pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep
atau prinsip atau prosedur. Strategi ini dapat disebut juga dengan macro strategy dan
berkaitan dengan bagaimana memilih, menata urutan, sintesis dan rangkuman konsep. 8
5
Kristian, “Pengaruh Metode Mengajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Perolehan Pelajaran Ilmu Ukur
Tanah.” Tesis tidak diterbitkan (Malang: IKIP Malang, 1995), h. 45.
6
Bakkidu, N., “Strategi Pembelajaran Membaca Pemula di Kelas 1 SDN Se-Kecamatan Mariso Kotamadiyah
Ujung Pandang.” Tesis Tidak Diterbitkan (Malang: PPS UM. 1996), h. 56 .
7
I Nyoman Sudana Degeng dan Yusufhadi Miarso. Desain Pembelajaran: Teori dan Terapan (Malang: FPS IKIP
Malang, 1993), h. 57.
8
I Nyoman Sudana Degeng, Ilmu Pengajaran: Taksonomi Variabel,h. 47.
9
I Nyoman Sudana Degeng dan Yusufhadi Miarso, Desain Pembelajaran: Teori dan Terapan, h. 26.
Ketiga, strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan berbagai macam
interaksi, antara siswa dengan strategi pengorganisasi dan strategi penyampaian
pembelajaran. Pengelolaan yang dimaksud mencakup: (1) penjadwalan penggunaan strategi
pembelajaran; (2) pembuatan catatan kemajuan belajar siswa; (3) pengelolaan motivasi; dan
(4) kontrol. Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran mengacu kepada kapan dan berapa
kali suatu strategi pembelajaran atau komponen suatu strategi pembelajaran dipakai dalam satu
situasi pembelajaran. Pembuatan catatan kemajuan siswa, mengacu kepada kapan dan berapa kali
penilaian hasil belajar dilakukan, serta bagaimana prosedurnya.
C. Implementasi
Implementasi pembelajaran kooperatif melibatkan berbagai langkah dan strategi untuk
memastikan bahwa siswa bekerja sama dalam memecahkan masalah, belajar satu sama lain, dan
mencapai tujuan pembelajaran bersama. Langkah-langkahnya bisa mencakup:
Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan menyesuaikannya dengan kebutuhan kelas dan
materi pembelajaran, guru dapat efektif menerapkan pembelajaran kooperatif dalam lingkungan
kelas.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif. Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk
mengembangkan aspek ketrampilan sosial sekaligus aspek kognitif dan aspek sikap siswa.
Adapun beberapa tujuan dari model kooperatif, yakni: 10
a. Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik
b. Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang memiliki perbedaan
c.Mengembangkan ketrampilan sosial.
Adapun beberapa manfaat model kooperatif, yakni:11
a.Meningkatkan kemampuan untuk bekerjasama dan bersosalisasi
b.Melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap dan perilaku selama bekerja
sama
c.Mengurangi rasa kecemasan dan menumbuhkan rasa percaya diri
d.Meningkatkan motivasi belajar, harga diri, sikap dan sikap perilaku positif sehingga
pembelajaran kooperatif siswa akan tahu kedudukannya dan belajar untuk saling menghargai
satu sama lain
e.Meningkatkan prestasi belajar siswa, sehingga memahami konsep–konsep yang sulit.
10
Chomaidi dan Salamah, Pendidikan dan Pengajaran: Strategi Pembelajaran Madrasah,147.
11
Nunuk Suryani dan Leo Agung, Strategi Belajar Mengjar,(Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012), 81.