Anda di halaman 1dari 12

Vol.12 No.2 2023 ISSN.

2355-4223
Bulan Juni 2023 e-ISSN. 2808-0211

EVALUASI KEBERLANJUTAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM


DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS)
DI KABUPATEN MADIUN

Oleh:
Ferlandoriza Maherda¹; Winarti².; Joko Pramono³
¹Program Studi S2 MAP Universitas Slamet Riyadi Surakarta dan
BAPPEDA Kabupaten Madiun, ferlandoriza@gmail.com
²Program Studi S2 MAP Universitas Slamet Riyadi Surakarta,
winartitik@yahoo.co.id
³Program Studi S2 MAP Universitas Slamet Riyadi Surakarta,
masjepe69@gmail.com
Abstrak
Pada tahun 2017 sampai dengan 2021, 60 (Enam Puluh) desa pada wilayah dengan
keterbatasan akses dan rendahnya kualitas air minum di Kabupaten Madiun telah
melaksanakan Program Pamsimas.
Titik berat objek penelitian Program Pamsimas ini adalah pada Efektifitas, Efisiensi,
Kecukupan, Perataan, Responsifitas dan Ketepatan pada pelaksanaan program di
Kabupaten Madiun, sesuai dengan evaluasi kebijakan menurut William N. Dunn.
Evaluasi Program Pamsimas di Kabupaten Madiun ini merupakan langkah untuk
menganalisis pencapaian program yang telah dilaksanakan, yang dapat digunakan
menjadi dasar pengembangan dan keberlanjutan pelaksanaan program pada
kegiatan yang dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Pamsimas yang telah dilaksanakan
tidak semuanya berjalan sesuai harapan, perlu adanya perbaikan pada aspek
Sosial/Masyarakat, Keuangan, Kelembagaan, Lingkungan dan Teknis yang
menjadi pendukung faktor keberlanjutan sarana air minum untuk meningkatkan
cakupan akses air minum aman di Kabupaten Madiun.
Keyword : Efektifitas, Efisiensi, Kecukupan, Perataan, Responsifitas, Ketepatan

Pendahuluan Berbasis Masyarakat (Pamsimas).


Air minum adalah air yang Kabupaten peserta Program
melalui proses pengolahan atau tanpa Pamsimas adalah kabupaten yang
memiliki cakupan pelayanan air
proses pengolahan yang memenuhi
syarat Kesehatan dan dapat langsung minum aman perdesaan yang belum
diminum. Penyediaan air minum mencapai 100%. Penetapan
adalah kegiatan menyediakan air kabupaten sasaran dilakukan oleh
minum untuk memenuhi kebutuhan Pemerintah Pusat berdasarkan
peminatan Pemerintah Kabupaten.
masyarakat agar mendapatkan
kehidupan yang sehat, bersih, dan Program Pamsimas bertujuan untuk
meningkatkan akses masyarakat
produktif. Pembangunan infrastruktur
air minum untuk menyediakan sarana terhadap pelayanan air minum dan
sanitasi yang berkelanjutan di wilayah
air minum yang terjangkau dan
berkelanjutan bagi masyarakat yang perdesaan dan peri-urban.
Secara administratif
belum memiliki akses air minum
Kabupaten Madiun terdiri dari 198
aman di wilayah perdesaan salah
desa dan 8 kelurahan yang tersebar di
satunya adalah dengan Program
15 kecamatan. Sebagian besar akses
Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi

126
Vol.12 No.2 2023 ISSN. 2355-4223
Bulan Juni 2023 e-ISSN. 2808-0211

air bersih masyarakat Kabupaten analisis kebijakan mengenai


Madiun telah digunakan untuk keberberlanjutan Program Penyediaan
kepentingan dan keperluan domestik Air Minum dan Sanitasi Berbasis
sanitasi & kebersihan, tetapi Masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten
terpenuhinya air secara kuantitas Madiun.
tersebut berbanding terbalik dengan Konsep kebijakan publik
pemenuhan kualitas air yang ada dan menurut Sulaiman adalah sebagai
tersedia di masyarakat, hal tersebut suatu proses yang mengandung
mengakibatkan kerawanan air di berbagai pola berbagai aktivitas
beberapa kecamatan dan desa tertentu yang merupakan seperangkat
Kabupaten Madiun. Beberapa uji keputusan yang bersangkutan dengan
kualitas air yang telah dilakukan oleh tindakan untuk mencapai tujuan
pemerintah daerah mencatatkan hasil dalam beberapa cara yang khusus,
kurang /tidak memenuhi ketentuan dengan demikian, maka konsep
syarat /standart kualitas air minum, kebijakan publik berhubungan dengan
sehingga diperlukan program untuk tujuan pola aktivitas pemerintahan
memenuhi kebutuhan tersebut. Pada mengenaisejumlah masalah serta
tahun 2017 sampai dengan 2021, 60 mengandung tujuan (Sulaiman,
desa dalam daftar wilayah dengan 1998:24).
keterbatasan akses dan rendahnya Kebijakan publik merupakan
kualitas air minum di Kabupaten salah satu dimensi administrasi publik
Madiun telah melaksanakan Program yang berkenaan dengan keputusan
Pamsimas. tentang apa yang harus dikerjakan.
Beberapa faktor penghambat Dimensi kebijakan dianalogikan
dalam pelaksanaan Pamsimas adalah; dengan pekerjaan otak yang selalu
(1) kurangnya peran aktif masyarakat memutuskan apa yanghendak
dalam pengelolaan Kelompok dikerjakan oleh sistem organ tubuh
Pengelola Sarana Prasarana Air atau dimensi struktur organisasi
Minum dan Sanitasi (KP SPAMS), melalui suatu energi atau sistem
(2) Tingginya biaya operasional penggerak dan kendali atau dimensi
penggunaan daya energi /PLN yang manajemen (Keban, 2008:57).
tidak diimbangi jumlah Sambungan Evaluasi mempunyai dua
Rumah (SR) yang terpasang, dan (3) aspek yang saling berhubungan;
kurangnya kesadaran masyarakat penggunaan berbagai macam metode
akan pentingnya air minum aman dan untuk memantau hasil kebijakan
sanitasi layak. publik, program, dan aplikasi
Program Pamsimas telah seangkaian nilai untuk menentukan
berakhir pada bulan Desember 2021. kegunaan hasil ini terhadap beberapa
Meski banyak hambatan, ketersediaan orang, kelompok, atau masyarakat
air minum dan sanitasi merupakan secara keseluruhan. Bahwa aspek
sarana dasar yang penting bagi yang saling berhubungan ini
kehidupan masyarakat, khususnya menunjukkan kehadiran fakta dan
kesehatan dan pencegahan stunting premis-premis nilai di dalam setiap
sehingga perlu untuk tetap menjaga tuntutan evaluatif. Namun banyak
keberlanjutan Program Pamsimas aktivitas yang diterangkan sebagai
tersebut. “evaluasi” dalam analisis kebijakan
Adapun tujuan yang ingin pada dasarnya bersifat non-evaluatif –
dicapai dalam penelitian ini adalah yaitu aktivitas-aktivitas tersebut

127
Vol.12 No.2 2023 ISSN. 2355-4223
Bulan Juni 2023 e-ISSN. 2808-0211

terutama ditekankan pada produksi Penyediaan air minum,


tuntutan designative (faktual) sanitasi, dan kesehatan dapat efektif
ketimbang tuntutan evaluative. dan berkelanjutan bila melalui
Sehingga dibutuhkan suatu pelibatan seluruh masyarakat
pendekatan untuk “penelitian (perempuan, laki-laki, kaya dan
evaluasi” atau “evaluasi kebijakan” miskin) dan dilakukan melalui
(Bardach, E. 2008). pendekatan yang tanggap terhadap
Sedangkan menurut William kebutuhan masyarakat (demand
N. Dunn, istilah evaluasi mempunyai responsive approach). Untuk itu perlu
arti yang berhubungan, masing- dilakukan suatu usaha pemberdayaan
masing menunjuk pada aplikasi masyarakat, agar masyarakat
beberapa skala nilai terhadap hasil berpartisipasi secara aktif dalam
kebijakan dan program. Evaluasi menyiapkan, melaksanakan,
mencakup: kesimpulan, klarifikasi, mengoperasionalkan dan memelihara
kritik, penyesuaian dan perumusan sarana yang telah dibangun.
masalah kembali. Untuk Tujuan program Pamsimas
mengevaluasi terdapat 6 kriteria adalah meningkatkan akses layanan
evaluasi kebijakan yang harus air minum dan sanitasi bagi
dijalani, yaitu Efektifitas, Efisiensi, masyarakat miskin perdesaan
Kecukupan, Perataan, Responsifitas, terutama bagi masyarakat di desa
dan Ketepatan. tertinggal dan masyarakat di daerah
Apa yang dikemukakan oleh pinggiran Kota (peri-urban). Secara
William N. Dunn tersebut lebih rinci program Pamsimas
menegaskan bahwa evaluasi bertujuan untuk ; (1) Meningkatkan
kebijakan tidak sekedar praktik hidup bersih dan sehat
mengumpulkan informasi mengenai dimasyarakat, (2) Meningkatkan
kebijakan yang dapat diantisipasi dan jumlah masyarakat yang memiliki
yang tidak dapat diantisipasi, tetapi akses air minum dan sanitasi yang
evaluasi diarahkan untuk program berkelanjutan, (3) Meningkatkan
tertentu telah mencapai tingkat kapasitas masyarakat dan
kinerja yang tertinggi (atau rendah) kelembagaan lokal (pemerintah
bagi semua individu, kelompok dan daerah maupun masyarakat) dalam
masyarakat. Maka dari itu dipilihlah penyelenggaraan layanan air minum
teori William N, Dunn karena dan sanitasi berbasis masyarakat, (4)
dianggap paling tepat dalam hal Meningkatkan efektifitas dan
mengevaluasi pelaksanaan Program kesinambungan jangka panjang
Pamsimas di Kabupaten Madiun. pembangunan sarana dan prasarana
Ruang lingkup kegiatan air minum dan sanitasi berbasis
Program Pamsimas mencakup 5 masyarakat.
(lima) komponen proyek yaitu ; (1) Kemudian dalam penerapan
Pemberdayaan Masyarakat dan Program Pamsimas, ada 9 (sembilan)
Pengembangan Kelembagaan Desa, prinsip yang digunakan yaitu; (1)
(2) Peningkatan Kesehatan dan Berbasis masyarakat dimana program
Pelayanan Sanitasi, (3) Penyediaan Pamsimas menempatkan masyarakat
Sarana Air Minum dan Sanitasi, (4) sebagai pengambil keputusan utama
Insentif untuk Desa dan Kabupaten, dan penanggungjawab kegiatan dan
dan (5) Dukungan Pelaksanaan dan pengelolaan sarana air minum dan
Manajemen Proyek. sanitasi, (2) Tanggap kebutuhan yaitu

128
Vol.12 No.2 2023 ISSN. 2355-4223
Bulan Juni 2023 e-ISSN. 2808-0211

program Pamsimas diberikan kepada karena hal ini menyangkut kesehatan


lokasi yang membutuhkan, bersedia tubuh, karena air ini merupakan zat
memelihara dan mengelola sistem yang masuk ke dalam tubuh. Air
yang terbangun, (3) Partisipatif yaitu minum yang kemudian didefinisikan
bahwa seluruh masyarakat (baik sebagai air yang melalui proses
miskin, kaya, laki-laki, perempuan) pengolahan atau tanpa proses
menjadi pelaku utama dan terlibat pengolahan yang memenuhi syarat
secara aktif dalam seluruh tahapan kesehatan dan dapat langsung
kegiatan Pamsimas, (4) Kesetaraan diminum. Air minum yang aman
Gender yaitu bahwa program ini bagi kesehatan apabila memenuhi
memberikan kesempatanyang sama persyaratan fisika, mikrobiologis,
kepada perempuan maupun laki-laki kimiawi dan radioaktif yang dimuat
untuk mengambil keputusan, dalam parameter wajib dan paramater
berpartisipasi aktif dalam semua tambahan. Parameter wajib
kegiatan, (5) Keberpihakan kepada sebagaimana dimaksud merupakan
masyarakat miskin yang berarti persyaratan kualitas air minum yang
bahwa memastikan masyarakat wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh
miskin mendapatkan akses air minum penyelenggara air minum. Parameter
dan sanitasi yang aman, (6) Akses tersebut dapat dilihat di lampiran
bagi semua masyarakat yang berarti Peraturan Menteri Kesehatan
bahwa Pamsimas memastikan semua Republik Indonesia
masyarakat termasuk masyarakat No.492/MENKES/PER/IV/2010
berkebutuhan khusus (disabilitas) tentang Tentang Persyaratan Kualitas
dapat mengakses air minum dan Air Minum.
sanitasi yang layak, (7) Keberlanjutan Pada Peraturan Pemerintah
yaitu sarana terbangun dan perubahan Nomor 16 Tahun 2005 Tentang
perilaku memberikan manfaat secara Pengembangan Sistem Penyediaan
terus menerus.Keberlanjutan harus Air Minum, disebutkan bahwa; (1)
diciptakan bersama oleh para pelaku Penyediaan air minum adalah
sejak awal pelaksanaan program, (8) kegiatan menyediakan air minum
Transparansi dan akuntabilitas yang untuk memenuhi kebutuhan
berarti bahwa pelaksanaan kegiatan masyarakat agar mendapatkan
dan pengelolaan sarana harus kehidupan yang sehat, bersih, dan
dilakukan secara terbuka dan apt produktif, (2) Sistem penyediaan air
dipertanggung jawabkan. Seluruh minum yang selanjutnya disebut
pelaku terkait dan masyarakat berhak SPAM merupakan satu kesatuan
mendapatkan informasi secara akurat sistem fisik (teknik) dan non fisik dari
dan terpercaya, dan (9) Berbasis nilai prasarana dan sarana air minum, (3)
yaitu Pamsimas diselenggarakan Pengembangan SPAM adalah
dengan berlandaskan pada nilai-nilai kegiatan yang bertujuan membangun,
luhur terutama kejujuran, tanpa memperluas dan/atau meningkatkan
pamrih dan gotong royong. sistem fisik (teknik) dan non fisik
Air merupakan kebutuhan (kelembagaan, manajemen, keuangan,
dasar manusia, dimana salah satu peran masyarakat, dan hukum) dalam
penggunaannya adalah untuk minum. kesatuan yang utuh untuk
Sebagai penggunaan untuk minum, melaksanakan penyediaan air minum
yang selanjutnya disebut air minum, kepada masyarakat menuju keadaan
maka kualitasnya pun haruslah baik yang lebih baik, (4) Penyelenggaraan

129
Vol.12 No.2 2023 ISSN. 2355-4223
Bulan Juni 2023 e-ISSN. 2808-0211

pengembangan SPAM adalah pemerintah lokal dengan keterlibatan


kegiatan merencanakan, masyarakat dalam pengelolaan
melaksanakan konstruksi, mengelola, prasarana. Hal ini menguatkan konsep
memelihara, merehabilitasi, keberlanjutan yang tidak bisa
memantau, dan/atau mengevaluasi melepaskan pendekatan partisipasi
sistem fisik (teknik) dan non fisik masyarakat di dalamnya dengan
penyediaan air minum, dan (5) bantuan pemerintah dan pihak ketiga
Penyelenggara pengembangan SPAM (fasilitator).
yang selanjutnya disebut Adapun prinsip-prinsip yang
Penyelenggara adalah badan usaha diutarakan oleh Chougill (Khansari,
milik negara/badan usaha milik N., Mostashari, A., & Mansouri, M.,
daerah, koperasi, badan usaha swasta, 2014) ada 10 (sepuluh) yaitu; (1)
dan/atau kelompok masyarakat yang Harus disadari bahwa dalam
melakukan penyelenggaraan pengelolaan prasarana terdapat dua
pengembangan sistem penyediaan air sektor yakni formal dan non formal,
minum. (2) Bahwa dalam pengelolaan
Pembangunan yang berbasis prasarana memerlukan teknologi yang
masyarakat menempatkan posisi mampu dioperasionalisasikan oleh
masyarakat sebagai aktor/manajer pengelolanya sendiri (masyarakat)
pembangunan dan hanya sedikit dan menggunakan prinsip cost
melibatkan intervensi pihak lain recovery, (3) Status tanah menjadi
seperti LSM maupun pemerintah masalah yang harus bisa diselesaikan
(Hart, R. A., 2013). dengan bijak supaya tidak
Kontribusi pembangunan memberikan dampak yang merugikan
berbasis masyarakat dalam terhadap sistem perkotaan, (4)
pembangunan berkelanjutan Prasarana informal harus didesain dan
diantaranya adalah; (1) Meningkatkan dibangun dengan bantuan teknis dari
kapasitas lokal, program pelatihan/ luar sehingga dapat disatukan dalam
transfer tekonologi, (2) Program sistem perkotaan, yang harus disadari
pemeliharaan fasilitas umum memerlukan waktu yang lama, (5)
termasuk pemeliharaan prasarana Pengelolaan prasarana dan sarana
jaringan air minum perdesaan, dan (3) harus melibatkan seluruh lapisan
Masyarakat dapat menyampaikan masyarakat dalam setiap tahapan
aspirasi kepada pemerintah mengenai pembangunan mulai dari
program-program apa yang perencanaan, pembangunan,
dibutuhkan dan bersifat krusial bagi operasional serta pemeliharaan.
masyarakat lokal (Nam, T., & Pardo, Keterlibatan pemerintah dan pihak
T. A., 2011). ketiga (fasilitator) hanya sebagai
Chougill (Khansari, N., supporter bukan lagi sebagai pemilik
Mostashari, A., & Mansouri, M., dan manager dari suatu kegiatan
2014) memberikan pendekatan pembangunan, (6) Teknologi yang
berupa prinsip-prinsip yang harus dipilih harus mampu
diperhatikan dalam pengelolaan dioperasionalkan dan dipelihara
prasarana, yang disarikan dari kajian sendiri oleh masyarakat, (7) Prasarana
teoretis dan pengalaman beberapa harus mampu melayani pengguna
negara. Dalam pendekatannya adanya dengan tingkatan pendapatan yang
keterkaitan antara peran atau rendah (miskin), (8) Prasarana yang
intervensi pemerintah, khususnya dibangun harus diterima secara sosial

130
Vol.12 No.2 2023 ISSN. 2355-4223
Bulan Juni 2023 e-ISSN. 2808-0211

oleh masyarakat lokal/setempat, (9) 54).


Peningkatan peran pemerintah Berdasarkan pendapat para
sebagai enabler dan fasilitator dalam ahli tersebut maka dapat disimpulkan
pembangunan prasarana diperlukan bahwa penelitian deskriptif yaitu
untuk mencapai cakupan layanan penelitian yang memusatkan
prasarana yang lebih luas, dan (10) perhatian kepada masalah-masalah
Organisasi non pemerintah dapat sebagaimana adanya saat penelitian
lebih berperan/terlibat dalam dilaksanakan, dikatakan deskriptif
membantu pemberdayaan masyarakat karena bertujuan memperoleh
sehingga implementasi pembangunan pemaparan yang objektif.
berbasis partisipasi lebih diterima Metode kualitatif adalah
sebagai pendekatan pembangunan pendekatan investigasi karena
terkini. biasanya peneliti mengumpulkan data
Ada beberapa definisi dengan cara bertatap muka langsung
pemberdayaan masyarakat, di dan berinteraksi dengan orang-orang
antaranya adalah: (1) Sebuah tujuan di tempat penelitian (Mc. Millan dan
masa depan yang dikerjakan Schumacher dalam Soejono, 2012 :
masyarakat bersama untuk 32). Metode kualitatif adalah
mendapatkan masa depan mereka dan prosedur penelitian yang
pengembangan yang bersifat timbal menghasilkan data deskriptif berupa
balik untuk membantu masyarakat di kata-kata tertulis maupun lisan dari
dalam proses tersebut (Bennett, orang-orang dan perilaku yang
2003); dan (2) Pemberdayaan diamati (Bogdan dan Taylor dalam
masyarakat adalah perubahan yang Moleong, 2012 : 3).
perlahan terhadap sisi ekonomi, Analisis data yang digunakan
sosial, lingkungan dan budaya. Ini dalam penelitian ini adalah model
adalah proses untuk anggota analisis interaktif yang dikembangkan
masyarakat bersama beraktivitas dan oleh Miles dan Huberman yang terdiri
menemukan jawaban permasalahan dari tiga komponen, yaitu Kondensasi
yang dihadapi bersama (Frank et al, Data (Data condensation), Penyajian
2009). Data (Data Display), dan Penarikan
Kesimpulan atau verifikasi
Metode
(Conclusion Drawing/ Verification).
Jenis penelitian ini adalah Pengumpulan data dilakukan
penelitian deskriptif dengan dengan observasi, wawancara dan
pendekatan kualitatif. Metode dokumentasi. Jenis pengumpulan data
deskriptif adalah metode yang ini mempunyai satu aspek umum,
digunakan untuk menggambarkan analisisnya tergantung dari
atau menganalisis suatu hasil ketrampilan interagtif dan
penelitian tetapi tidak digunakan interpretative dari peneliti.
untuk membuat kesimpulan yang Interpretasi diperlukan karena data
lebih luas (Sugiyono, 2011:21). yang dikumpulkan jarang berbentuk
Metode deskriptif adalah suatu angka tapi dalam bentuk tulisan dan
metode dalam meneliti status diskripsi yang panjang.
kelompok manusia, suatu objek, suatu Kondensasi data merujuk pada
set kondisi, suatu sistempemikiran, proses pemilihan, penyederhanaan,
ataupun suatu kelas peristiwa pada pengabstrakan dan transformasi data
masa sekarang (Moh. Nazir, 2012: yang mendekati keseluruhan bagian-

131
Vol.12 No.2 2023 ISSN. 2355-4223
Bulan Juni 2023 e-ISSN. 2808-0211

dari catatan-catatan lapangan secara yang memungkinkan adanya alur


tertulis, transkrip wawancara, sebab akibat dan proposisi.
dokumen-dokumen, materi-materi
Hasil Penelitian dan Pembahasan
empiris lainnya. Kondensasi data
berlangsung secara terus menerus Penelitian mengenai
selama penelitian bahkan sebenarnya keberlanjutan penyediaan sarana air
kondensasi data dapat dilakukan minum ini tidak lepas dari beberapa
sebelum data terkumpul secara penelitian terdahulu. Penelitan yang
menyeluruh. Kondensasi data ini oleh relevan terhadap keberlanjutan
peneliti dilakukan dengan cara yang penyediaan sarana air minum salah
diperoleh dari lokasi penelitian satunya adalah yang dikemukakan
dituangkan dalam uraian atas laporan oleh Mukherjee dan Wijk (2000)
secara lengkap dan rinci. Selanjutnya yang menjelaskan dimensi/aspek
laporan tersebut disederhanakan, dalam keberlanjutan penyediaan air
dirangkum, dipilah hal-hal pokok, bersih dan sanitasi, ada 5
difokuskan pada hal-hal yang dimensi/aspek yaitu ; (1) Sosial/
terpenting kemudian dicari tema atau Masyarakat, (2) Keuangan, (3)
polanya. Kelembagaan, (4) Lingkungan, dan
Penyajian data adalah (5) Teknis. Lima aspek tersebut
kegiatan ketika sekumpulan informasi merupakan aspek yang saling
disusun, sehingga memberikan mempengaruhi dan saling
adanya penarikan kesimpulan dan ketergantungan.
pengambilan tindakan. Setelah data di Wawancara dilakukan pada
kondensasi, maka selanjutnya adalah anggota KP SPAMS pada 4 (empat)
menyajikan data. Dalam penelitian desa yang mewakili sebaran wilayah
kualitatif, penyajian data bisa dan hasil kualitas capaiannya, yaitu
dilakukan dalam bentuk uraian (1) Desa Klangon, (2) Desa
singkat, tabel dan sejenisnya. Namun Kedungrejo, (3) Desa Kebonsari, dan
yang paling sering digunakan untuk (4) Desa Sambirejo. Dari unsur
menyajikan data dalam penelitian Panitia Kemitraan (PAKEM)
kualitatif adalah dengan teks yang Pamsimas, dipilih 4 (empat) OPD
bersifat naratif digunakan untuk yang membidangi air minum yaitu ;
menyajikan hasil wawancara dari (1) Dinas Pekerjaan Umum dan
informan, tabel digunakan untuk Penataan Ruang, (2) Dinas
memudahkan pembaca dalam Kesehatan, (3) Dinas Pemberdayaan
memahami data hasil penelitian Masyarakat, dan (4) PDAM
seperti tabel dan bagan, melengkapi Purabaya. Dan ditambah dari
proses analisis sehingga hasil Pendamping Pamsimas sebagai ujung
penelitian lebih menarik dan dapat tombak pelaksanaan Pamsimas di
ditarik kesimpulan. Kabupaten Madiun.
Kegiatan analisis selanjutnya Dari hasil wawancara, diperoleh
adalah menarik kesimpulan yang pernyataan yang kemudian
merupakan kegiatan akhir kegiatan dirumuskan dalam 6 (enam) kriteria
interprestasi yaitu menemukan makna evaluasi menurut William N. Dunn,
data yang telah disajikan. Kegiatan ini dengan hasil sebagai berikut;
bertujuan untuk mencari makna yaitu
mencatat keteraturan, pola-pola,
penjelasan-penjelasan, konfigurasi

132
Vol.12 No.2 2023 ISSN. 2355-4223
Bulan Juni 2023 e-ISSN. 2808-0211

1. Efektifitas
Aspek Rumusan Hasil Wawancara
- Dilaksanakan sosialisasi tingkat desa dan dukungan
Sosial/ masyarakat untuk pelaksanaan Pamsimas.
Masyarakat - Pemerintah Desa mengajukan untuk menjadi desa sasaran
penerima program.
Masyarakat setuju dan sanggup berkontribusi dalam in-kind
Keuangan
dan in-cash
Masyarakat membentuk KP SPAMS sebagai lembaga
Kelembagaan
pengelola penyediaan air minum.
Desa memiliki sumber daya air dengan kualitas yang
Lingkungan
dipersyaratkan.
Teknis Distribusi air minum telah melalui Sambungan Rumah (SR).

Pada kriteria ini didapatkan Pamsimas di desa tersebut, (b)


kesimpulan bahwa; (a) Sebelum Masyarakat juga sanggup membentuk
pelaksanaan Pamsimas perlu adanya lembaga pengelola air minum tingkat
sosialisasi di tingkat desa yang desa atau disebut KP SPAMS, (c)
bertujuan agar menumbuhkan Desa memiliki sumber air dengan
kesadaran pada masyarakat di desa kualitas sesuai yang dipersyaratkan,
sasaran pentingnya penggunaan air dan (d) Distribusi air minum
minum aman dan masyarakat menggunakan perpipaan yang
memahami persyaratan dan langsung dialirkan ke tiap rumah
kewajiban kontribusi terkait keuangan tangga
yang dipenuhi untuk pelaksanaan
.
2. Efisiensi
Aspek Rumusan Hasil Wawancara
Sosial/
Melaksanakan perencanaan tahapan-tahapan pelaksanaan
Masyarakat
Penganggaran kegiatan dari APBDes, APBD dan APBN
Keuangan
berdasarkan perencanaan kegiatan
Pembentukan Panitia Kemitraan (PAKEM) untuk melakukan
Kelembagaan pembinaan penyelenggaraan Pamsimas, baik dalam tahap
perencanaan, penganggaran, pemantauan, dan evaluasi.
Kesesuaian persyaratan desa sasaran untuk diusulkan menjadi
Lingkungan
penerima program.
Teknis Pelaksanaan tiap tahapan sesuai dengan waktu yang ditentukan

Dapat dijelaskan dari kriteria ini Kegiatan ini bersifat sharing


bahwa ; (a) Masyarakat membentuk pendanaan pada tiap tingkatan
Kelompok Kerja Masyarakat (KKM) anggaran, sehingga perencanaan
untuk melaksanakan tahapan kegiatan harus sesuai dengan
program, mulai dari perencanaan anggaran yang ditetapkan dan tepat
sampai dengan pelaksanaan, dan (b) waktu pada tahap pelaksanaannya.

133
Vol.12 No.2 2023 ISSN. 2355-4223
Bulan Juni 2023 e-ISSN. 2808-0211

3. Kecukupan
Aspek Rumusan Hasil Wawancara
Sosial/
Terpasangnya Sambungan Rumah (SR) bermeter
Masyarakat
Tersedianya dana In Cash dan In Kind sebagai modal KP-
Keuangan
SPAMS melaksanakan penambahan SR
Inovasi oleh KP SPAMS pada pelaksanaan program sesuai
Kelembagaan
karakteristik desa
Kualitas air dari Sumber Air Minum sesuai persyaratan
Lingkungan
kesehatan
Teknis Inovasi peningkatan kualitas Sumber Air Minum

Disimpulkan dari kriteria ini bahwa ; sesuai dengan karakteristik


(a) Modal awal yang berasal dari dana masyarakat desa penerimas
In Cash dan In Kind warga diperlukan untuk kecukupan
masyarakat digunakan untuk terpasangnya Sambungan Rumah
pemasangan Sambungan Rumah pada (SR) bermeter sesuai dengan
tahap awal pelaksanaan, dan (b) perencanaan jumlah yang ditargetkan.
Inovasi pengelolaan KP SPAMS yang

4. Perataan
Aspek Rumusan Hasil Wawancara
Sosial/
Akses air minum tersedia 24 jam
Masyarakat
Keuangan Kesanggupan membayar layanan sesuai penggunaan meteran
Kelembagaan KP SPAMS menentukan biaya layanan penggunaan air
Lingkungan Pemasangan jaringan sesuai kondisi topografi desa
Teknis Perluasan jaringan perpipaan dengan debit yang merata

Dari kriteria ini dapat dijelaskan sebagai pengelola layanan air minum
bahwa; (a) Air minum yang di desa penerima menghitung dan
dihasilkan dapat terdistribusi dengan menentukan retribusi penggunaan air
layanan 24 jam dengan debit yang sesuai dengan air yang dipakai sesuai
merata pada seluruh wilayah desa dengan angka meter pada tiap SR.
penerima, dan (b) KP SPAMS

5. Responsifitas
Aspek Rumusan Hasil Wawancara
Sosial/ Penambahan layanan untuk masyarakat diluar target
Masyarakat pemenuhan SR
Keuangan Penyediaan anggaran diluar mekanisme (dengan DAK, BK)
Kelembagaan KP SPAMS berkoordinasi dengan PAKEM terkait anggaran
Lingkungan Kondisi sebaran lingkungan permukiman
Teknis Penambahan jaringan perpipaan dan SR

Diambil kesimpulan dari kriteria ini secara bertahap dilakukan


bahwa; (a) Peningkatan layanan, penambahan SR pada wilayah diluar

134
Vol.12 No.2 2023 ISSN. 2355-4223
Bulan Juni 2023 e-ISSN. 2808-0211

perencanaan awal, baik pada warga koordinasi dengan PAKEM untuk


yang berkontribusi swadaya penambahan pendanaan, misal
pendanaan maupun warga yang tidak pengusulan anggaran Dana Alokasi
berkontribusi tetapi membutuhkan Khusus (DAK) dan Bantuan
akses air minum aman (warga MBR), Keuangan (BK).
dan (b) Untuk itu diperlukan

6. Ketepatan
Aspek Rumusan Hasil Wawancara
Sosial/ Masyarakat merasa ikut memiliki dengan adanya swadaya
Masyarakat masyarakat
Peningkatan modal pendanaan untuk pengembangan pelayanan
Keuangan
dari sektor selain swadaya masyarakat.
Kerjasama dengan BUMDes untuk penambahan modal dari
Kelembagaan
APBDes
Pemetaan sumber air minum untuk pengembangan di desa lain
Lingkungan
diluar wilayah pelayanan PDAM
Kerjasama dengan PDAM untuk dukungan teknologi dan
Teknis
peningkatan kualitas air

Dari kriteria ini disimpulkan bahwa; minum dari Sarana Air Minum
(a) Dengan program yang berbasis (SAM) Perdesaan dan Sambungan
masyarakat, masyarakat dituntut Rumah (SR) pada rumah-rumah
untuk melaksanakan secara warga melalui jaringan perpipaan,
berkesinambungan karena hasil walaupun masih terdapat beberapa
program tersebut sepenuhnya hambatan pada proses distribusi
merupakan milik masyarakat di desa pelayanannya.
penerima, (b) Salah satu opsi Dari beberapa hambatan
peningkatan modal dapat dilakukakan tersebut peneliti memberikan saran
kerjasama dengan BUMDes, sehingga untuk keberlanjutan Pamsimas di
pelayanan air minum dilaksanakan Kabupaten Madiun, sebagai berikut;
dengan optimal dan dapat (1) Masih perlu adanya sosialisasi
meningkatkan PAD untuk desa mengenai kesadaran penggunaan air
penerima, dan (c) Kerjasama desa minum aman untuk kesehatan
penerima dan PDAM sebagai masyarakat yang berhubungan
lembaga yang melayani air minum di dengan penyakit yang diakibatkan
daerah dapat meningkatkan mutu oleh air, dan harus dilaksanakan
layanan dan kualitas air minum yang dengan kolaborasi dari seluruh
didistribusikan kepada seluruh warga. stakeholder bidang air minum, (2)
Perlu adanya pelatihan secara rutin
Penutup
terkait pelaksanaan pengelolaan air
Berdasarkan penelitian minum untuk KP SPAMS dan warga
Evaluasi Keberlanjutan Penyediaan desa agar mengetahui perkembangan
Air Minum dan Sanitasi Berbasis teknologi terbaru khususnya jaringan
Masyarakat (Pamsimas) yang telah distribusi perpipaan, dengan cara
dilakukan di Kabupaten Madiun bekerja sama dengan PDAM sebagai
secara umum pelaksanaan sudah baik, penyedia layanan air minum yang
dengan terbangunnya infrastruktur air meiliki kualifikasi standart, (3) KP

135
Vol.12 No.2 2023 ISSN. 2355-4223
Bulan Juni 2023 e-ISSN. 2808-0211

SPAMS perlu diperkuat untuk Minum dan Penyehatan


meningkatkan kualitas layanan, salah Lingkungan Berbasis
satunya bekerjasama dengan Masyarakat. Jakarta: Badan
BUMDes. Dengan kerjasama Perencanaan Pembangunan
BUMDes, KP SPAMS akan Nasional.
mendapatkan modal usaha dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
APBDes untuk meningkatkan layanan Ruang Kabupaten Madiun.
dan meningkatkan pendapatan desa, (2021). Laporan Akhir
(4) Perlu monitoring dan evaluasi Implementasi Program
oleh pemerintah daerah secara rutin PAMSIMAS III di Kabupaten
pada desa penerima Pamsimas, agar Madiun. Madiun: Pemerintah
mengetahui apa yang perlu disupport Daerah Kabupaten Madiun.
dalam peningkatan capaian air
minum, (5) Perlu adanya pemantauan Direktur Jenderal Cipta Karya. (2016)
kualitas minimal 6 bulan sekali dari Pedoman Umum Program
air minum yang dihasilkan oleh PAMSIMAS III. Jakarta:
sumber-sumber air Pamsimas di Kementerian Pekerjaan Umum
seluruh desa penerima, dan (6) Perlu dan Perumahan Rakyat.
adanya regulasi turunan dan pedoman Direktur Jenderal Cipta Karya. (2016)
pelaksanaan yang disesuaikan dengan Petunjuk Teknis Pemilihan
Kabupaten Madiun, untuk Desa Program PAMSIMAS
mempermudah desa yang belum III. Jakarta : Kementerian
mendapatkan Program Pamsimas Pekerjaan Umum dan
dapat melakukan replikasi program. Perumahan Rakyat.
Daftar Pustaka Dunn, W. N. (2003). Analisis
Andhi Krisdhianto dan Emenda Kebijakan Publik.
Sembiring. (2016) Evaluasi Yogyakarta: Gajah Mada
Keberlajutan Sistem University.
Penyediaan Air Bersih Gross, Bruce. Wijk, C.V. Mukherjee,
Perdesaan Di Kecamatan Nilanjana. (2000). Linking
Ledokombo Kabupaten Sustainability with Demand,
Jember Propinsi Jawa Gender and Poverty. Belanda:
Timu. Jurnal Teknik International Water and
Lingkungan Vol. 22. Sanitation Center.
Andito Sidiq Swastomo dan Doddy Miles dan Huberman dan Saldana
Aditya Iskandar. (2014: 33) dalam Analisa
(2020)Keberlanjutan Sistem Kualitatif Dr. Sahya Anggara,
Penyediaan Air Minum M.Si. Metode Penelitian
Berbasis Masyarakat Desa Administrasi. Bandung: CV
Piji dan Desa Gintungan di Pustaka Setia.
Kabupaten Purworejo. Jurnal
Planoearth Universitas Sri Maryati dan Natasha Indah
Muhammadiyah Mataram Rahmani. (2018)
Vol. 5. Keberlanjutan Sistem
Penyediaan Air Minum
Bappenas. (2003). Kebijakan Berbasis Komunitas (Studi
Nasional Pembangunan Air Kasus: Hippam Mandiri

136
Vol.12 No.2 2023 ISSN. 2355-4223
Bulan Juni 2023 e-ISSN. 2808-0211

Arjowinangun, Kota Malang).


Jurnal Wilayah dan
Lingkungan Vol. 6.

137

Anda mungkin juga menyukai