Anda di halaman 1dari 11

VOLUME 15 NO 1 TAHUN 2019 ACTON

EVALUASI PROGRAM PAMSIMAS DI DESA SELETRENG KECAMATAN


KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO

Nina Sa’idah Fitriyah¹


Program StudiAdministrasiPublik, FakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik
UniversitasAbdurahmanSaleh
Email : ninafitriyah29@gmail.com

Abstrak
Sumber pemenuhan air baku bagi kehidupan manusia antara lain air tanah dan air
permukaan namun disisi lain, air juga bisa menjadi berbahaya karena menjadi perantara
penyebaran beberapa jenis penyakit seperti Diare, Disentri, penyakit kulit dan lain
sebagainya. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan suatu hal yang sangat penting
dan menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Hal tersebut
pula yang mendorong pemerintah pusat dan daerah bekerjasama untuk menyediakan
kebutuhan tersebut melalui program Pamsimas. Terkait dengan permasalahan tersebut
Kementrian PU melakukan dukungan melalui program pembangunan infrastruktur
untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, dukungan terhadap kawasan perbatasan
dan kawasan terpencil dan terisolir. Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat maka diberlakukanlah program PAMSIMAS yang
dikelola oleh masing-masing pemerintah daerah. Pelaksanaan program PAMSIMAS
dilandasi dengan kebijakan Pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2007.
Penelitian ini merupakan penelitian diskritif dengan metode kualitatif. Dilaksanakan
di Desa Seletreng Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo, waktu pelaksanaan
bulan Agustus 2018 – Desember 2018. Pengumpulan data dengan cara observasi,
interview, dan dokumentasi. Sebagai informan berjumlah 6 orang yang terdiri dari 2
orang perangkat desa, 1 orang pendang desa dan 3 orang dari kalangan masyarakat yang
menerima manfaat dari program Pamsimas.
Hasil dari Penelitian ini adalah : 1) Pamsimas belum dapat dikatakan berhasil dan
berjalan optimal dikarenakan adanya permaslahan dilapangan, 2) Kurangnya peran
sertadarimasyarakatdidalammensukseskanprogrampemerintahini, 3) Masyarakat Desa
Seletreng belum sadar akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat di lingkungan
mereka, 4) Kurangnya pengawasan terhadap program membuat beberapa akses air
bersih lebih sering tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Program Pamsimas di Desa
Seletreng belum berhasil menyediakan Sarana Penyediaan Air Minum sacara
berkelanjutan.

Kata Kunci : EvaluasiProgram, Pamsimas

44
VOLUME 15 NO 1 TAHUN 2019 ACTON

PENDAHULUAN komitmen sangat kuat dalam mencapai


Air merupakan kebutuhan yang Millenium Development Goals (MDGs)
sangat vital bagi seluruh makhluk hidup yang dihasilkan pada Johanesburg
dan proses kehidupan, kebutuhan akan air Summit tahun 2002. Salah satu
harus terpenuhi baik dari aspek kuantitas kesepakatan dalam MDGs adalah
maupun kualitas. Sumber pemenuhan air menurunkan separuh proporsi penduduk
baku bagi kehidupan manusia antara lain yang tidak mempunyai akses terhadap air
air tanah dan air permukaan namun disisi bersih dan sanitasi dasar. Untuk itu
lain, air juga bisa menjadi berbahaya sebagai upaya pencapaian target diatas,
karena menjadi perantara penyebaran pemerintah berusaha memadukan prinsip-
beberapa jenis penyakit seperti Diare, prinsip pembangunan berkelanjutan
Disentri, penyakit kulit dan lain dengan kebijakan dan program nasional.
sebagainya. Perilaku hidup bersih dan Sebagai bentuk komitmen pemerintah
sehat merupakan suatu hal yang sangat dalam meningkatkan kesehatan
penting dan menjadi tantangan tersendiri masyarakat maka diberlakukanlah
dalam mewujudkan kesehatan program PAMSIMAS yang dikelola oleh
masyarakat. Hal ini disebabkan karena masing-masing pemerintah daerah.
disamping kesadaran masyarakat akan Merujuk Surat Edaran Direktur Jenderal
hidup sehat masih diragukan, sarana Bina Pembangunan Daerah, Departemen
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat Dalam Negeri No. 900/1307/IV/Bangda
di masyarakat pun dirasa masih sangat tanggal 11 September 2006 tentang
terbatas. Terkait dengan hal tersebut, Pelaksanaan Kegiatan dan Kebutuhan
maka Kementrian PU melakukan Dana Pendamping Program PAMSIMAS,
dukungan terhadap peningkatan dengan ini Pemerintah Daerah
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan menegaskan kembali komitmen
masyarakat yang dilaksanakan salah ataspartisipasinyadalam Program
satunya melalui program-program PAMSIMAS. Pelaksanaan program
pembangunan infrastruktur untuk PAMSIMAS dilandasi dengan kebijakan
mengurangi kesenjangan antar wilayah, Pemerintah yang tertuang dalam Undang-
dukungan terhadap kawasan perbatasan Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang
dan kawasan terpencil dan terisolir. Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Dalam upaya meningkatkan Nasional (RPJPN) 2005-2025. RPJPN
keberlanjutan lingkungan mengamanatkan pada akhir periode
hidup,pemerintah Indonesia mempunyai RPJM 2015-2019 layanan dasar air

45
VOLUME 15 NO 1 TAHUN 2019 ACTON

minum dan sanitasi dapat dinikmati oleh masyarakat termasuk di lingkungan


seluruh rakyat indonesia. Didukung sekolah. Ruang lingkup program
dengan beberapa payung hukum utama Pamsimas III mencakup 5 komponen
yang berkaitan dengan pengelolaan program:
program PAMSIMAS antara lain: 1. Pemberdayaan masyarakat dan
pengembangan kelembagaandaerah
1. PP No. 122 Tahun 2015 tentang sistem
2. Peningkatan perilaku higienis dan
penyediaan airminum.
pelayanansanitasi
2. PP No. 69 Tahun 2014 tentang hak
3. Penyediaan sarana air minum dan
guna air.
sanitasiumum
3. Perpres No. 185 Tahun 2014 tentang
4. Insentif desa/kelurahan
percepatan penyediaan air minum
dankabupaten/kota
dansanitasi.
4. Permenkes No. 3/2014 tentang 5. Dukungan manajemen
sanitasi total berbasis pelaksanaanprogram
masyarakat (STBM)
Pada kenyataannya, dalam profil
Adapun Kabupaten situbondo yang juga kesehatan kabupaten Situbondo tahun 2010
termasuk dalam kabupaten penerima disebutkan bahwa jumlah KK yang memiliki

PAMSIMAS III pada tahun 2017 akses air bersih sebanyak 82.448 KK
(71,52%) dari 115.286 KK yang diperiksa,
berdasarkan keputusan mentri pekerjaan
sedangkan dari KK yang diperiksa yang
umum dan perumahan rakyat No
layak sehat sekitar 61.595 KK (53,43%).
565/KPTS/M/2015, PAMSIMAS III ini
Selain itu keberadaan jamban keluarga
dimulai tahun 2016-2019. Program
sebagai salah satu sarana untuk mengurangi
Pamsimas III dilaksanakan dengan penularan penyakit masih belum mencakup
pendekatan berbasis masyarakat melalui seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan
pelibatan masyarakat perempuan, laki- laporan puskesmas, pada tahun 2016
laki, kaya, miskin dan pendekatan yang diketahui bahwa 84.325 KK telah
tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. memanfaatkan jamban keluarga dan 64.176
Kedua pendekatan tersebut dilakukan KKyang telah memenuhi syarat jambanyang

melalui proses pemberdayaan masyarakat sehat dari115.286 KK yang telah

untuk menumbuhkan prakarsa, inisiatif, dilakukan pemeriksaan.Maka

dan partisipasi aktif masyarakat dalam berdasarkan permasalahan diatas peneliti

memutuskan, merencanakan, perlu melakukan penelitian mengenai :

menyiapkan, melaksanakan, “Evaluasi Program Pamsimas di Desa

mengoperasikan dan memelihara sarana Seletreng Kecamatan Kapongan

yang telah dibangun, serta melanjutkan Kabupaten Situbondo”

kegiatan peningkatan derajat kesehatan di

46
VOLUME 15 NO 1 TAHUN 2019 ACTON

TINJAUN PUSTAKA dengan suatu standar tertentu untuk

Kebijakan Publik mengetahui apakah ada selisih di antara


keduanya, serta bagaimana manfaat yang
Menurut Arikunto (2014:7), kebijakan
telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan
merupakan suatu aturan yang dikeluarkan
harapan-harapan yang ingindiperoleh.
oleh pemerintah dan kebijakan itu menempel
pada lembaga yang sifatnya formal serta Menurut Dunn (2013:608), evaluasi

kebijakan itu dapat diterapkan pada dapat disamakan dengan penaksiran

perorangan, yaitu ketika kita mempunyai (appraisal), pemberian angka (rating), dan

rencana untuk melakukan suatu kegiatan. penilaian (assessment). Kemudian menurut

Setelah kebijakan yang berupa rencana Djaali (2008:1), Evaluasi dapat juga diartikan

tersebut kita laksanakan, kita tentu segera sebagai proses menilai sesuatu berdasarkan

ingin tahu apa yang terjadi, bagaimana kriteria atau tujuan yang ditetapkan

keterlaksanaan rencana tersebut, dan sebelumnya, yang selanjutnya diikuti dengan

bagaimana hasinya. Menurut Cook dalam pengambilan keputusan atas objek yang

Wibawa (1994:5), menyatakan bahwa: dievaluasi. Sedangkan menurut Arikunto

“Programditurunkan dari kebijakan dan (2014:2) menyatakan bahwa, Evaluasi adalah

mempunyai beberapa tujuan, setiap tujuan kegiatan untuk mengumpulkan informasi

dicapai dengan beberapa tindakan, setiap tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya

tindakan mengandung beberapa kriteria informasi tersebut digunakan untuk

untuk mengukur efektivitasnya”. menentukan alternatif yang tepat dalam


mengambil sebuah keputusan.
EvaluasiProgram
Menurut Tayibnapis (2008:4), Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu tahap
mempunyai dua fungsi yaitu fungsi formatif,
penting dalam proses manajemen, evaluasi
dimana evaluasi dipakai untuk perbaikan dan
yang dilakukan akan berguna dalam
pengembangan kegiatan yang sedang
memberikan feed back (umpan balik) atas
berjalan (program, orang, produk, dan
pelaksanaan suatu kegiatan atau program
sebagainya). Serta fungsi sumatif, dimana
yang telah direncanakan agar pelaksanaan
evaluasi dipakai untuk pertanggungjawaban,
program atau kegiatan tersebut tetap berada
keterangan, seleksi, atau lanjutan. Jadi,
pada jalur yang telah ditetapkan sebelumnya,
evaluasi hendaknya
karena itu pelaksanaan evaluasi terhadap
membantupengembangan,implementasi,
program atau kegiatan perlu dilakukan secara
kebutuhan suatu program, perbaikan
rutin, berkesinambungan, dan tegas. Secara
program, pertanggungjawaban, seleksi,
umum pengertian evaluasi adalah suatu
motivasi, menambah pengetahuan dan
proses untuk menyediakan informasi tentang
dukungan dari mereka yangterlibat.
sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah
dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu Evaluasi biasanya ditujukan untuk

47
VOLUME 15 NO 1 TAHUN 2019 ACTON

menilai sejauh mana keefektifan kebijakan dikatakan layak diteruskan, perlu


publik guna dipertanggungjawabkan kepada diperbaiki, atau dihentikan kegiatannya.
konstituennya dan sejauh mana tujuan ProgramPamsimas
tersebut dicapai. Evaluasi diperlukan untuk PAMSIMAS (Peyediaan Air Minum
melihat kesenjangan antara harapan dengan dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) yang
kenyataan (Riant Nugroho, 2003). merupakan salah satu program PNPM
Menurut Wibawa (1994:9), evaluasi Mandiri Pendukung dan merupakan
kebijakan kiranya bermaksud untuk program Pemerintah pusat yang didukung
mengetahui 4 (empat) aspek yaitu: (1) Proses oleh Pemerintah daerah dengan bantuan
pembuatan kebijakan, (2) Proses dana dari Bank dunia dalam rangka
implementasi, (3) Konsekuensi kebijakan,
menciptakan masyarakat hidup bersih
dan (4) Efektivitas dampak kebijakan.
dansehat melalui penyediaan pelayanan
Selanjutnya Dunn (2013:610)
air bersih dan sanitasi. Program
mengembangkan indikator atau kriteria
PAMSIMAS melibatkan partisipasi
evaluasi kebijakan yaitu sebagai berikut: (1)
Efektivitas, (2) Kecukupan, (3)Pemerataan, masyarakat, dimana masyarakat peserta

(4) Responsivitas, (5) Ketetapan. program berperan sebagai pelaku utama

Menurut Tayibnapis (2008:9-22), dan penentu dalam seluruh proses

Evaluasi suatu program berarti persiapan, perencanaan,pelaksanaan, dan

mengumpulkan informasi secara teratur pemeliharaan. Oleh karena itu pelayanan

(sistematik) tentang bagaimana program air bersih dan sanitasi ini dilakukan

itu berjalan, dampak yang mungkin terjadi melalui dua pendekatan yaitu Pendekatan

atau untuk menjawab pertanyaan yang Berbasis Lembaga melalui Dinas, Badan,

diminati. Sedangkan menurut Wibawa Perusahaan daerah, Perusahaan Swasta,

(1994:10), menjelaskan bahwa agar riset dan Pendekatan Berbasis Masyarakat.

evaluasi berguna untuk memperbaiki Program PAMSIMAS yang sudah

program, riset ini harus mengukur tidak berjalan dari tahun 2008 sampai saat ini

saja hasil melainkan juga karakteristik menerima sumber dana dari Bank Dunia

program dan lingkungan (setting)-nya. melalui Pemerintah Pusat sebesar Rp

Jadi kegiatan evaluasi dapat 207,9 milyar, Pemerintah

mengetahui apakah pelaksanaan suatu Kabupaten/Kota Rp 29,7 milyar dan

program sudah sesuai dengan tujuan Dana Masyarakat sebesar Rp 59,4 milyar,

utama, yang selanjutnya kegiatan evaluasi dengan total berjumlah 297 milyar.

tersebut dapat menjadi tolak ukur apakah Dalam pelaksanaan program

suatu kebijakan atau program dapat PAMSIMAS masing-masing

48
VOLUME 15 NO 1 TAHUN 2019 ACTON

desa/Kelurahan memperoleh dana sebesar pelaksanaaanya, analisis data kualitatif


Rp 275 juta yang berasal dari Pemerintah bertujuan pada proses penggalian makna,
(70%), Pemerintah Kabupaten Kota penggambaran, penjelasan, dan
(10%) dan masyarakat sebesar (20%). penempatan data pada konteksnya masing-
Bergulirnya Undang-Undang masing. Uraian data jenis ini berupa
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 kalimat-kalimat, bukan angka-angka atau
tentang sumber daya air, baik tabel-tabel. Untuk itu data yang didapat
pengelolaan sumber daya air, konservasi harus diorganisir dalam struktur yang
sumber daya air, pendayagunaan, mudah dipahami dan diuraikan.
pengendalian, perencanaan,
pemberdayaan sumberdayaair dan PEMBAHASAN
lainsebagainya. Sumber pemenuhan air baku bagi
Metode Penelitian kehidupan manusia antara lain air tanah
Penelitian ini adalah penelitian dan air permukaan namun disisi lain, air
kualitatif dengan jenis penelitian juga bisa menjadi berbahaya karena
deskriptif. Lokasi penelitian menjadi perantara penyebaran beberapa
dilaksanakan di Desa Seletreng jenis penyakit seperti Diare,
Kecamatan Kapongan Kabupaten Disentri,penyakit kulit dan lain
Situbondopada bulan Agustus – sebagainya. Perilaku hidup bersih dan
Desember 2018.Pengumpulan data sehat merupakan suatu hal yang sangat
dengan cara observasi, interview, penting dan menjadi tantangan tersendiri
dokumentasi. Sebagai Informan yang dalam mewujudkan kesehatan
ditentukan dalam penelitian iniadalah masyarakat. Hal tersebut pula yang
1. Bapak H. Raheli sebagai sekretaris mendorong pemerintah puasat dan daerah
desaSeletreng bekerjasama untuk menyediakan
2. Bapak Suwito sebagai sekretarisBPD kebutuhan tersebut melalui program
3. Bapak Arief sebagai pendamping PAMSIMAS,namun masih banyak
Pamsimas desaSeletreng kendala dalam pelaksanaannya seperti
4. Masyarakat yang mewakili dalam hal kurangnya partispasi warga dalam
ini di tetapkan 3 orang informan yaitu pembangunan sumur bor,tidak tepatnya
Ibu Mahwi, Ibu Santi & IbuErna lokasi pembngunan sumur bor,dan masih
Teknik analisa data dalam penelitian belum adanya perubahan pola hidup
ini adalah dengan menggunakan teknik bersih masyarakat. Kegiatan evaluasi
analisis deskriptif kualitatif. Dalam program PAMSIMAS akan mencakup

49
VOLUME 15 NO 1 TAHUN 2019 ACTON

aspek monitoring kesinambungan (proses pembangunannya ditemukan masyarakat


partisipasi dan outcome), pelaksanaan yang tidak berpartisipasi dalam
dan output kegiatan, evaluasi dampak penentuan lokasi sumur bor yang akan
program, dan evaluasi yang meliputi dibangun. Maka dapat dikatakan faktor-
proses, hasil, dan pendanaan. Evaluasi faktor yang menjadi penghambat dari
Program PAMSIMAS bertujuan untuk kesuksesan Program Pamsimas ini adalah
mengidentifikasi berbagai hal yang yang pertama kurangnya komunikasi
muncul dalam pelaksanaan program antar aparatur desa dengan masyarakat
sehingga memberi kesempatan kepada terkait program ini. Kemudian adanya
pelaksanan program untuk melakukan penempatan penampungan yang kurang
perbaikan yang diperlukan berdasarkan strategis karena dalam penempatannya
rekomendasi dan hasil pemantauan, tidak melibatkan peran masyarakat untuk
dengan kata lain evaluasi program memutuskanlokasipenyimpanan
berguna untuk melihat apakah intervensi penampungan air bersih tersebut,
input yang dilakukan telah memberikan sehingga penempatan penampungan tidak
dampak sesuai harapan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal
ditetapkan.Setelah penulis menganalisa lainnya lagi aparatur desa tidak
semua data dan informasi yang diperoleh memberikan sosialisasi tentang
dari hasil penelitian,maka penulis dapat pentingnya menggunakan air bersih,
mengambil kesimpulan dari hasil sehingga berpengaruh terhadap tidak
observasi dan wawancara bahwa program adanya perubahan perilaku masyarakat
PAMSIMAS ini masih belum berjalan untuk hidup bersih dan sehat serta
dengan baik karena tujuan yang ingin menyebabkan kurangnya rasa memiliki
dicapai oleh program ini belum tercapai. dari masyarakat terhadap program
Pamsimas belum dapat dikatakan berhasil tersebut, sehingga tempat
dan berjalan optimal. Berbagai temuan penampungannyapun kurang terawat.
dilapangan ditemukan bahwa di dalam Pola Hidup Bersih dan Sehat,masyarakat
implementasinya terdapat penyimpanan desa seletreng belum berubah semenjak
penampungan air bersih dari Program adanya program Pamsimas. Masyarakat
pamsimas yang tidak sesuai desa seletreng belum sadar akan
penempatannya. Kemudian masih pentingnya pola hidup bersih dan sehat di
kurangnya peran serta dari masyarakat di lingkungan mereka. Meski demikian,
dalam mensukseskan program peran program Pamsimas masih dalam
pemerintah ini, dimana di dalam tahap sosialisasi dan pelatihan.

50
VOLUME 15 NO 1 TAHUN 2019 ACTON

Kurangnya pengawasan terhadap sesuai penempatannya.


program membuat beberapa akses air 2. Kurangnya peran
bersih lebih sering tidak dimanfaatkan sertadarimasyarakatdidalammensukses
oleh masyarakat. Program Pamsimas di kanprogrampemerintahini,dimanadidal
Desa seletreng belum berhasil am pembangunannya ditemukan
menyediakan Sarana Penyediaan Air masyarakat yang tidak berpartisipasi
Minum sacara berkelanjutan. Tidak dalam penentuan lokasi sumur bor
berjalannya Pamsimas desa seletreng yang akan dibangun. Maka dapat
mengindikasikan bahwa program dikatakan faktor- faktor yang menjadi
Pamsimas juga belum mampu penghambat dari kesuksesan Program
meningkatkan kapasitas masyarakat dan Pamsimas ini adalah 1) kurangnya
kelembagaan lokal. Bantuan dari komunikasi antar aparatur desa dengan
pemerintah daerah baik kabupaten masyarakat terkait program ini 2)
maupun provinsi dalam bentuk kebijakan adanya penempatan penampungan
maupun dana belum dapat dirasakan yang kurang strategis karena dalam
dampaknya secara langsung oleh penempatannya tidak melibatkan peran
masyarakat Program Pamsimas juga masyarakat untuk memutuskan lokasi
belum maksimal dalam meningkatkan penyimpanan penampungan air bersih
komitmen dan efektifitaspemerintah. tersebut, sehingga penempatan
penampungan tidak sesuai dengan
KESIMPULAN
kebutuhan masyarakat. 3) aparatur
Berdasarkan hasil penelitian dan
desa tidak memberikan sosialisasi
pembahasan mengenai Evaluasi
tentang pentingnya menggunakan air
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
bersih, sehingga berpengaruh terhadap
Berbasis Masyarakat di Desa Seletreng
tidak adanya perubahan perilaku
Kecamatan Kapongan Kabupaten
masyarakat untuk hidup bersihdan
Situbondo maka dapat disimpulkan bahwa:
sehat serta menyebabkan kurangnya
1. Pamsimas belum dapat dikatakan rasa memiliki dari masyarakat
berhasil dan berjalan optimal. terhadap program tersebut, sehingga
Berbagai temuan dilapangan tempat penampungannyapun kurang
ditemukan bahwa di dalam terawat. Pola Hidup Bersih dan
implementasinya terdapat Sehat,masyarakat desa seletreng belum
penyimpanan penampungan air bersih berubah semenjak adanya program
dari Program pamsimas yang tidak

51
VOLUME 15 NO 1 TAHUN 2019 ACTON

Pamsimas. Saran

3. Masyarakat Desa Seletreng belum Berdasarkan kesimpulan diatas, maka

sadar akan pentingnya pola hidup agar program penyediaan air minum dan

bersih dan sehat di lingkungan mereka. sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas)

Meski demikian, peran program di Desa Seletreng dapat berjalan dengan

Pamsimas masih dalam tahap baik dan sesuai, maka kiranya peneliti

sosialisasi dan pelatihan. menyampaikan beberapa saran terkait hal


tersebut antara lain :
4. Kurangnya pengawasan terhadap
1. Memperhatikan partisipasi dan peran
program membuat beberapa akses air
serta masyarakat dalam kegiatan-
bersih lebih sering tidak dimanfaatkan
kegiatan program Pamsimas sehingga
oleh masyarakat. Program Pamsimas
hasil kegiatan benar-benar masyarakat
di Desa Seletreng belum berhasil
ketahui dan rasakan. Membangun
menyediakan Sarana Penyediaan Air
kembali kelembagaan desa untuk
Minum sacara berkelanjutan. Tidak
mengelola dan memonitoring sarana
berjalannya Pamsimas Desa Seletreng
yang telah dibangun,meningkatkan
mengindikasikan bahwa program
koordinasi, pengawasan, kendali dan
Pamsimas juga belum mampu
evaluasi antara pihak erkait dalam hal
meningkatkan kapasitas masyarakat
ini dari tingkat pusat sampai dengan
dan kelembagaan lokal. Bantuan dari
tingkat bawah (DPU, Bappeda, Dinas
pemerintah daerah baik Kabupaten
Pendidikan, Dinas Kesehatan)
maupun Provinsi dalam bentuk
terhadap masukan atau rencana
kebijakan maupun dana belum dapat
kegiatan yang direncanakan desa.
dirasakan dampaknya secara langsung
2. Diharapkan kepada Badan Pengelola
oleh masyarakat Program Pamsimas
Sarana Penyediaan Air Minum dan
juga belum maksimal dalam
Sanitasi di desa seletreng dapat
meningkatkan komitmen dan
memperbaiki program Pamsimas
efektifitas pemerintah. Sehingga dapat
diwilayah kerjanya, agar
disimpulkan bahwa program
permasalahan-permasalahan dalam
Pamsimas hanya sebatas program yang
program Pamsimas tersebut dapat
dijalankan tanpa adanya keberlanjutan
segera diselesaikan sehingga
dan pengawasan dari pihak-
setidaknya minimal 50% masyarakat
pihakterkait.
di Desa Seletreng dapat merasakan
manfaat dari program Pamsimas

52
VOLUME 15 NO 1 TAHUN 2019 ACTON

tersebut. Segera buat kesepakatan diharapkan organisasi pelaksana


dengan masyarakat penerima manfaat program terlebih dahulu mempelajari
terkait peraturan yang mengatur seluk-beluk topografi daerah yang
tentang pembayaran iuran bulanan diberikan bantuan. Hal ini bertujuan
agar masyarakat tidak ragu untuk agar air yang tersedia tidak terbuang
menggunakan Pamsimas ini, dan hal percuma dan masyarakat dapat
ini juga untuk memudahkan pihak memanfaatkannya.Perlu dilakukannya
pelaksana dalam menjalankan promosi pola hidup bersih dan sehat
tugasnya dalam hal pengoperasian dan setelah beberapa waktu penyediaan
pemeliharaan agar manfaat bisa program. Hal ini bertujuan untuk
dirasakan secara berkelanjutan. meningkatkan derajat hidup sehat
3. Meningkatkan sumber daya kelompok masyarakat. Walaupun masyarakat
pengelola/pelaksana di desa seletreng mengaku sudah melakukan pola hidup
hendaknya dilaksanakan kegiatan bersih dan sehat, akan lebih baik bila
pelatihan yang intens tentang Pemerintah melakukan penyuluhan
pelaksanaan Pamsimas ini agar dapat lagi sembari mengingatkan masyarakat
pemahaman dan ilmu penegetahuan akan pentingnya hidup sehat.
mengenai Pamsimas tersebut dapat
DAFTAR PUSTAKA
diserap dan dilaksanakan oleh
Anindya, Meithasari . 2009. Evaluasi
kelompok pengelola/pelaksana di Desa Program PAMSIMAS di desa
Seletreng. Tim Pamsimas Kabupaten Kebunglo Jurnal yang
dipublikasikan.
juga harus benar-benar melaksanakan Agustino, Leo. 2008. Dasar- dasar
fungsi control terhadap pelaksanaan Kebijakan Publik. Alfabeta:
Bandung.
program Pamsimas di Desa Seletreng. Abdul Wahab, Solichin.2008.
Untuk program Pamsimas selanjutnya, Analisis Kebijakan :
Dari Formulasi ke
ada baiknya organisasi pelaksana, Implementasi Kebijakan Negara
pemerintah daerah, dan masyarakat Edisi Kedua. Bumi Aksara.Jakarta.
BukupedomanProgramPenyediaanAir
memiliki koordinasi yang baik dan B.N. Marbun, Proses Pembangunan
terbuka, serta menjalankan tugas- Desa, (Penerbit Erlangga Jakarta
2006)
fungsi yang sudah ditetapkan sehingga Bintoro Tjokromidjojo, perencanaan
setelah penyerahan pembangunan, (PT Gunung Agung,
2003) Beratha, Nyoman, Masyarakat
pengelolaankepadadesa tidak Desa Dan Pembangunan Desa.CST,
meninggalkan masalah. Untuk
Kansil. 2005. Modul Hukum Administrasi
program PAMSIMAS selanjutnya,

53
VOLUME 15 NO 1 TAHUN 2019 ACTON

Negara. Pradnya Paramita jakarta Jangka Panjang Nasional 2005-


Dunn, William N. 2000 . Pengantar 2025
Analisis Kebijakan Publik. Perbup No. 28 tahun 2017 tentang
Yogyakarta:Gajah Mada University Petunjuk Teknis Pemberian
Press. Bantuan Keuangan khusus
Fatorrahman, christ margareta. 2011. pelaksanaan program penyediaan
Evaluasi Program PAMSIMAS di desa air minum dan sanitasi berbasis
tembalang. Jurnal yang dipublikasikan masyrakat III Kabupaten Situbondo
Moch Musoffa Ihsan. 2002. Ketahanan Tahun 2017
Masyarakat DesaMiles, Matthew B
& A. Michael Huberman. 2009. Website
Analisis Data Kualitatif, Buku http://digilib.unila.ac.id/11543/18/BAB%2
Sumber Tentang Metode-metode 0III.df
Baru. Jakarta: Universitas http://pamsimasorg.pedomanumum:pelaks
Indonesia Press Moleong, anaanpamsimas.pdf
Lexy. 2012, Metodologi Penelitian http://www.bapenas.go.id/laporan-
Kualitatif. Bandung : PT. pencapaian-tujuanpembangunan-
RemajaRosdakarya milenium.pdf,
Nugroho, Riant. 2012. Public Policy.
Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
Risma, Handayani. 2014. Pembangunan
Masyarakat Pedesaan.Makassar.
Alauddin University PressSuwignyo,
2006.Administrasi Pembagunan
Desa Dan Sumber-Sumber
Pendapatan Desa.Jakarta:
GhaliaIndonesia
Soetomo. 2006. Strategi-strategi
Pembangunan Masyarakat.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Siagian, Sondang P. 2012. Administrasi
Pembangunan Konsep, Dimensi,
danStrateginya. Jakarta ; PT Bumi
Aksara
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung Alfabeta.
Subarsono, AG.2005.Analisis Kebijakan
Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Winarno,Budi. 2010.Kebijkan publik,
teori,proses.Media Persindo
Yogyakarta
Undang-undang
Surat Keputusan Menteri Pekerjaan
umum Dan Perumahan rakyat
No:566/KPTS/M/2015 Tentang
Penetapan Kabupaten Sasaran
Program Pamsimas Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2007
Tentang Rencana Pembangunan

54

Anda mungkin juga menyukai