Anda di halaman 1dari 56

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

BAB III

PROFIL SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS

3.1. WILAYAH KAJIAN SANITASI


Pembangunan bidang sanitasi masih belum merupakan prioritas dibandingkan dengan
pembangunan di sektor-sektor lainnya. Masih perlu dilakukan penanganan yang terintegrasi
dengan baik antar instansi di Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Pembangunan sanitasi
merupakan kerja besar bersama yang tidak bisa diselesaikan dengan mudah dan dalam waktu
singkat. Pembangunan sanitasi memerlukan data yang akurat untuk mengetahui permasalahan
yang sesungguhnya guna merumuskan strategi penanganan yang tepat. Penanganan drainase
lingkungan, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah serta pembuangan limbah cair dan padat
dari rumah-rumah tangga, serta promosi perilaku hidup bersih dan sehat merupakan upaya yang
harus dilaksanakan dan diusahakan oleh banyak pihak. Hal ini menyangkut perilaku hidup
masyarakat, sarana dan prasarana yang harus disiapkan pemerintah, swasta dan juga mayarakat,
dana yang harus dianggarkan, peraturan yang harus dibuat dan bahkan kemungkinan
kelembagaan yang harus dibentuk dan dijalankan.

Secara umum kondisi sanitasi Kabupaten Bengkalis saat ini masih perlu peningkatan dan
perbaikan. Badan air berupa sungai yang ada di Kabupaten Bengkalis merupakan muara dari
penerima drainase air hujan dan limbah cair rumah tangga. Pada beberapa kawasan kualitasnya
cenderung menurun dari tahun ke tahun, dan sampai saat ini masih kurang upaya untuk
meningkatkan kualitasnya. Permukiman yang berada di tepian sungai memperlakukan sungai
sebagai penampung air limbah domestik baik limbah padat maupun limbah cair tanpa
pengelolaan terlebih dahulu. Paradigma masyarakat yang menganggap air akan menghanyutkan
limbah yang dibuang harus segera dianggap serius oleh Pemerintah Daerah dan memerlukan
penanganan khusus.

Orientasi hidup masyarakat Kabupaten Bengkalis yang sebagian masih berada di daerah aliran
sungai menyebabkan segala aktivitas dilakukan di atas sungai. Mereka mendirikan rumah di
bantaran / tepi sungai. Semua aktivitas masyarakat mulai dari mandi dan mencuci hingga buang

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 1


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

air besar disana. Selain itu,karena badan rumah ada yang berada di atas air maka apabila mereka
membuat kakus/jamban di dalam rumah, tinjanya juga secara langsung maupun tidak langsung
dibuang kebadan air juga. Kebiasaan masyarakat yang masih ada sampai saat ini terutama
masyarakat yang berdomisilidi bantaran Sungai , masih menggunakan wc terapung atau dengan
nama lain wc helikopter. Secara langsung kotoran yang terbuang itu langsung dihanyutkan oleh
air dan kadang dihabiskan oleh biota sungai. Ada juga sebagian masyarakat merasa
lebihgampang dan mudah buang hajat di sungai, ini dikarenakan pola hidup dan kebiasaan
masyarakat yang berdomisili di bantaransungai.

Untuk wilayah kajian sanitasi Kabupaten Bengkalis, berdasarkan kondisi eksisting, persepsi SKPD
dan data sekunder serta RTRW Kabupaten, meliputi kawasan peruntukan permukiman di seluruh
wilayah administrasi. Wilayah kajian tersebut disepakati Pokja Sanitasi berdasarkan kriteria
kepadatan penduduk,angka kemiskinandaerah/wilayah yang dialiri sungai dan daerah tergenang
banjir. Selain itu,untuk mendukung target capaian sasaran Universal access 100-0-100 pada
tahun 2019,maka kajian wilayah sanitasi meliputi semua kecamatan yang ada di Kabupaten
Bengkalis.

. Wilayah kajian ini dapat dilihat pada peta 3.1

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 2


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Peta 3.1 : Peta Wilayah Kajian Sanitasi Kabupaten Bengkalis

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 8


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Menurunnya kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Bengkalis dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti perilaku hidup masyarakat yang belum sadar sanitasi, beban lingkungan yang makin besar
akibat pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya, urbanisasi, serta kurang tersedianya
sarana dan prasarana sanitasi. Menurunnya kualitas air permukaan dikarenakan masuknya air
limbah, sampah padat dan tinja ke badan air. Pada beberapa lokasi permukiman telah dibangun
jamban komunal akan tetapi belum menjangkau seluruh pemukiman padat dan permukiman di
tepi sungai. Masih ada limbah cair yang berasal dari industri, rumah makan, hotel, dan fasilitas
komersil lain yang belum memiliki fasilitas IPAL (Instalasi Pengolahan air Limbah).

Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan penyebaran penduduk ke wilayah yang lebih luas,
menyebabkan jumlah timbulan sampah meningkat setiap tahunnya. Kesulitan mendapatkan area
tempat pengelolaan/penampungan sampah sementara (TPS) mempengaruhi ketersediaan
jumlah TPS. Sehingga sering kita lihat beberapa TPS yang overload, disamping karena perilaku
masyarakat itu sendiri yang suka membuang sampah seenaknya. Masih belum ada upaya rintisan
3R (Reduce, Reuse, Recycle) di kabupaten Bengkalis,sehingga hal ini merupakan pekerjaan yang
berat bagi SKPD teknis terkait yang menangani persampahan.

Hasil EHRA bahwa …… (masih proses entry data)

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 9


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

3.2. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERKAIT SANITASI

Sampai saat ini penerapan Promosi Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) di Kabupaten Bengkalis
sudah dilakukan dalam tatanan rumah tangga dan sekolah. Kampanye gerakan cuci
tangan pakai sabun (CTPS) dan air mengalir telah dilakukan di tatanan rumah tangga dan
di sekolah serta dilakukan secara intensif di Puskesmas, Pustu dan Posyandu.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis sebagai SKPD yang mempunyai tugas dan fungsi
sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten di bidang kesehatan sesuai dengan
kewenangan Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku. Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis menyusun berbagai kebijakan, program
dan kegiatan.

3.2.1 Tatanan Rumah Tangga

Promosi higiene dan sanitasi merupakan proses penyadaran masyarakat atau pemberian
dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan disertai upaya-upaya
menfasilitasi perubahan perilaku.

Promosi higiene dan sanitasi mengacu pada 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) yaitu (1) Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), (2) Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS), (3) Pengelolaan Air Minum, (4) Pengelolaan sampah rumah tangga dan (5)
Saluran Pembuangan Air Limbah.

Cuci Tangan Pakai Sabun

Tangan dapat terkontaminasi dengan tinja sewaktu cebok atau pada waktu
membersihkan anak setelah buang air besar. Tangan harus dicuci dengan sabun setelah
kontak dengan tinja (setelah buang air besar / setelah membersihkan kotoran bayi atau
balita), yaitu dengan menggunakan sabun, karena untuk melarutkan partikel lemak yang
mengandung kuman penyakit,kemudian di cuci lagi dengan air yang mengalir. Mencuci
tangan sebelum makan, sebelum menyuapi anak, sebelum menyiapkan makanan,setelah
memegang hewan ternak,setelah bermain juga dapat mencegah penularan penyakit.
Pengajaran sejak dini kepada siswa/I tingkat Sekolah Dasar merupakan pijakan dasar
dalam merubah perilaku PHBS,dimana 5 waktu penting cuci tangan pakai sabun dan air
mengalir seperti: setelah dari jamban/WC,setelah membersihkan anan buang air
besar,sebelum menyuapi makanan,sebelum makan dan setelah memegang hewan,
diajarkan melalui penyuluhan dan praktek.

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 10


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Gambar 3.1 Grafik CTPS di 5 (lima) Waktu Penting

GRAFIK BELUM BISA DITAMPILKAN KARENA STUDY EHRA MASIH TAHAP ENTRY DATA

Berdasarkan hasil EHRA dapat diketahu bahwa di Kabupaten Bengkalis kebiasaan


masyarakat untuk mencuci tangan di lima waktu penting baru dilakukan oleh .............%
masyarakat........ BELUM BISA DITAMPILKAN KARENA STUDY EHRA MASIH TAHAP ENTRY DATA

Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)

Kebiasaan buang air besar di tempat terbuka / sembarang tempat, harus dirubah menjadi
kebiasaan buang kotoran di tempat yang benar dan aman sesuai dengan kaidah kesehatan
lingkungan. Seandainya belum mempunyai jamban, dengan buang kotoran di tempat jauh dari
sumber air, dan ditutup dengan tanah sudah dapat mencegah terjadinya penularan penyakit.

STBM adalah suatu pendekatan partisipatif yang mengajak masyarakat untuk menganalisa
kondisi sanitasi mereka melalui suatu proses pemicuan, sehingga masyarakat dapat berpikir dan
mengambil tindakan untuk meninggalkan kebiasaan buang air besar mereka yang masih di
tempat terbuka dan sembarang tempat. Pendekatan yang dilakukan dalam STBM
menyerang/menimbulkan rasa jijik dan malu kepada masyarakat tentang kondisi lingkungannya.
Melalui pendekatan ini kesadaran akan kondisi yang sangat tidak bersih dan tidak nyaman
ditimbulkan. Dari pendekatan ini juga ditimbulkan kesadaran bahwa kebiasan BAB di sembarang
tempat adalah masalah bersama karena dapat berimplikasi kepada semua masyarakat sehingga
pemecahannya juga harus dilakukan dan dipecahkan secara bersama.

Stop buang air besar sembarangan juga harus ditujukan pada anak-anak, baik balita maupun
bayi. Hal ini disebabkan karena Penyakit diare sebagian besar menyerang pada kelompok anak-
anak termasuk bayi. Dalam tinjanya mengandung bakteri dan virus penyebab penyakit diare.
Sering masyarakat beranggapan bahwa tinja bayi dan anak-anak tidak berbahaya, perilaku ini
juga harus dirubah. Oleh karena itu kebiasaan membuang tinja bayi dan balita di tempat terbuka
harus dirubah menjadi kebiasaan membuang tinja di jamban.

GRAFIK BELUM BISA DITAMPILKAN KARENA STUDY EHRA MASIH TAHAP ENTRY DATA

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 11


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Berdasarkan hasil studi EHRA dapat diketahui bahwa di Kabupaten Bengkalis perilaku Buang Air
Besar Sembarangan masih dilakukan hanya 19,26% masyarakat. Sedangkan 80,76% sudah tidak
melakukan BABS lagi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bengkalis tahun 2015, yaitu Keluarga
yang tidak mempunyai fasilitas sebanyak 7.576 KK dan cubluk tidak layak sebanyak 12.002 KK.
Prosentase berdasarkan data tersebut ada 67,4% (19.578 KK) masih BABS.

Pengelolaan Air Minum

Kebersihan dan penanganan air minum di tingkat rumah tangga juga merupakan satu hal yang
penting dalam menurunkan angka penyakit yang berbasis air dan lingkungan. Masyakat perlu
difasilitasi dalam menjamin kebersihan dan keamanan air yang mereka konsumsi untuk berbagai
kebutuhan. Kegiatan-kegiatan mulai dari mengambil air dari titik-titik air bersih,
penyimpanannya sampai pada proses pengolahannya, harus menjamin air yang di konsumsi
bebas dari bakteri penyebab penyakit.

GRAFIK BELUM BISA DITAMPILKAN KARENA STUDY EHRA MASIH TAHAP ENTRY DATA

Berdasarkan hasil studi EHRA dapat diketahui bahwa di Kabupaten Bengkalis ……………………

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Sampah merupakan merupakan produk sampingan kegiatan di rumah tangga. Kebanyakan


masyarakat beranggapan bahwa sampah merupakan benda atau barang yang tidak berguna dan
harus dibuang. Perkembangan dewasa ini ternyata bergeser, dimana sampah dapat juga
dimanfaatkan kembali, melalui pendekatan yang disebut 3R (reduse, reuse dan recycle). Sampah
organik seperti daun, bekas makanan, dll dapat dimanfaatkan kembali untuk bahan pupuk.
Sampah an-organik dapat dipilah-pilah, dan kemudian dimanfaatkan sesuai dengan jenis dan
kebutuhan. Sampah bila tidak dikelola dengan benar akan dapat merupakan perindukan vektor
penyakit, yaitu serangga dan binatang mengerat menjadi host penyakit menular. Untuk skala
kabupaten Bengkalis..........................................

GRAFIK BELUM BISA DITAMPILKAN KARENA STUDY EHRA MASIH TAHAP ENTRY DATA

Berdasarkan hasil EHRA diketahui bahwa ………………………….

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 12


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Saluran Pembuangan Air Limbah

GRAFIK BELUM BISA DITAMPILKAN KARENA STUDY EHRA MASIH TAHAP ENTRY DATA

Berdasarkan hasil EHRA diketahui bahwa ......................................

Berdasarkan hasil data sekunder,survey lapangan,wawancara dan survey Study EHRA,


Permasalahan Mendesak PHBS terkait sanitasi adalah :

1. Perilaku ................................BELUM BISA DITAMPILKAN KARENA STUDY EHRA MASIH TAHAP


ENTRY DATA

3.2.2. Tatanan Sekolah

PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga
secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan sehat. Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS
di sekolah yaitu :
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya

Pada sebagian besar sekolah di Kabupaten Bengkalis ……………………………………..

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 13


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Tabel 3.1. Kondisi Sarana Sanitasi di Sekolah (Sumber Air, Toilet, SPAL, Tempat Cuci Tangan
Jumlah
Jumlah Siswa Sumber Air Bersih *) Toilet Guru**) Toilet Siswa***)
Status Guru
No Sekolah Jumlah Sekolah SP
PDA SG L dan L
Dasar L P L P T/ T L/P T L/P T
M L P dan P
PL
1 Sekolah 145 6301 4809 478 918 63 - 74 8 55 90 - 95 20 30
Dasar
Negeri
2 Sekolah 10 65 95 7 15 1 - 1 - 2 2 - 2 2
Dasar
Swasta
3 MI 9 64 71 59 22 4 - 5 - 6 3 6 3

Total 156 6430 4975 544 955 68 - 75 8 63 95 - 103 25 30

Sumber: Data Dinas Pendidikan Bengkalis,2015

Berdasarkan hasil kajian sanitasi sekolah 2015,kondisi sarana sanitasi sekolah


.......................................MASIH MENUNGGU HASIL KAJIAN

Tabel 3.2: Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI)


% Sangat % Kurang
No Kondisi Sarana Sanitasi % Baik
Baik Baik
1 Toilet Guru
2 Toilet Siswa
3 Fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
4 Sarana Air Bersih
5 Pengelolaan Sampah
6 Saluran Drainase
7 Ketersediaan dana untuk kegiatan Higiene
dan sanitasi
8 Pendidikan Higiene dan Sanitasi
Sumber: Hasil analisa kajian sanitasi sekolah,Diknas
Bengkalis,2015

Tabel 3.3 PHBS terkait sanitasi pada Sekolah Dasar


/MI
PHBS terkait Kurang
Baik % %
Sanitasi Baik
Cuci Tangan
Pakai Sabun
Penggunaan
Toilet
Perilaku Buang
Sampah
Sumber : hasil analisa kajian sanitasi sekolah,Diknas
Bengkalis 2015

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 14


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Berdasarkan hasil kajian sanitasi sekolah yang telah dilakukan Dinas Pendidikan
Kabupaten Bengkalis :
Permasalahan spesifik pada tatanan sekolah adalah:

1. Pengelolaan kepemilikan WC Guru .......................


2. .................

3.3. PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK

Pertumbuhan penduduk di Indonesia umumnya dan di Kabupaten Bengkalis begitu cepat


terutama di daerah perkotaan selain memberikan tekanan bagi lingkungan juga memberikan
dampak yang serius terhadap penurunan daya dukung lingkungan. Kenaikan jumlah penduduk
akan meningkatkan pemakaian terhadap air bersih yang kemudian akan berdampak pula
terhadap air limbah yang dihasilkan. Pembuangan air limbah secara langsung ke lingkungan tanpa
pengolahan akan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan, khususnya pencemaran
pada sumber-sumber air baku dan sumber air minum.Pengelolaan air limbah memerlukan
prasarana dan sarana penyaluran dan pengolahan.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………

3.3.1 Kelembagaan

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bengkalis. Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kesehatan
adalah SKPD yang diberi kewenangan dan pengelolaan air limbah di Kabupaten Bengkalis. Dalam
pengelolaan air limbah domestik ini, pada SKPD Dinas Pekerjaan Umum pada Bidang Cipta Karya
Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman merupakan seksi yang diberi kewenangan dalam
mengelola air limbah terutama pembangunan infrastrukturnya. Untuk Dinas Kesehatan lebih
berperan dalam pemicuan dan STBM. Seperti terlihat pada struktur di bawah ini.

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 15


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Bidang Cipta Karya

Sie. Bina
Sie. Tata Sie.
Konstruksi
Bangunan Penyehatan
Lingkungan
Permukiman

Struktur Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya (yang menangani air limbah diberi warna abu-abu)

Kepala
Dinas

Bidang Pengendalian Masalah


Kesehatan

Seksi Pengendalian Seksi Wabah Seksi


dan Pemberantasan dan Bencana Kesehatan
Penyakit Lingkungan

Struktur Dinas Kesehatan (yang Menangani sanitasi diberi warna abu-abu)

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 16


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Tabel 3.4. Daftar Pemangku Kepentingan Yang Telibat Dalam Pembangunan Dan Pengelolaan Air
Limbah Domestik
PEMANGKU KEPENTINGAN
FUNGSI Pemerintah
Swasta Masyarakat
Kabupaten
AIR LIMBAH DOMESTIK
PERENCANAAN
 Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala
V
Kabupaten Bengkalis
 Menyusun rencana program air limbah domestik dalam
V
rangka pencapaian target
 Menyusun rencana anggaran program air limbah
V
domestik dalam rangka pencapaian target
PENGADAAN SARANA
 Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah
domestik
 Menyediakan sarana pengumpulan dan pengolahan
awal (tangki septik)
 membangun sarana pengangkutan dari tangki septik ke
IPLT (truk tinja)
 Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah
dari sumur ke IPAL (pipa kolektor)
 Membangun sarana IPLT dan atau IPAL
PENGELOLAAN
 Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja
 Mengelola IPLT dan atau IPAL
 Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja V V
 Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah
V
domestik, dan atau penyedotan air limbah domestik
 Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis
bangunan (tangki septik, dan saluran drainase
lingkungan) dalam pengurusan IMB V

PENGATURAN DAN PEMBINAAN


 Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah
V
domestik (pengangkutan, personil, peralatan, dll)
 Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam
V
hal pengelolaan air limbah domestik
 Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan
V
air limbah domestik
MONITORING DAN EVALUASI
 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian
target pengelolaan air limbah domestik skala V
Kabupaten Bengkalis
 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas
V
infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik
 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
efektivitas layanan air limbah domestik, dan atau
V
menampung serta mengelola keluhan atas layanan air
limbah domestik

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 17


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

PEMANGKU KEPENTINGAN
FUNGSI Pemerintah
Swasta Masyarakat
Kabupaten
 melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku
V
mutu air limbah domestik

Tabel 3.5. Daftar Peraturan Terkait Air Limbah Domestik


Ketersediaan Pelaksanaan
Peraturan Tidak Efektif Belum Efektif Tidak Efektif Keterangan
Ada
Ada Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
AIR LIMBAH DOMESTIK
□ Target capaian pelayanan
Mengacu
pengolahan air limbah domestik V V
pada RPJMD
di Kabupaten Bengkalis

□ Kewajiban dan sanksi bagi


Pemerintahan Kabupaten
Bengkalisdalam penyediaan V
layanan pengolahan air limbah
domestik

□ Kewajiban dan sanksi


bagipemerintahan Kabupaten
Bengkalisdalam memperdayakan
V
masyarakat dan badan usaha
dalam pengoahan air limbah
domestik

□ Kewajiban dan sanksi bagi


masyarakat dan atau
pengembang untuk menyediakan V
sarana pengolahan air limbah
domestik di hunian rumah

□ Kewajiban dan sanksi bagi industri


rumah tangga untuk menyediakan
V
sarana pengolahan air limbah
domestik di tempat usaha

□ Kewajiban dan sanksi bagi kantor


untuk menyediakan sarana
V
pengolahan air limbah domestik
di tempat usaha

□ Kewajiban penyedot air limbah


domestik untuk masyarakat,
V
industri rumah tangga, dan kantor
pemilik tangki septik

□ Retribusi penyedotan air limbah


V
domestik

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 18


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Ketersediaan Pelaksanaan
Peraturan Tidak Efektif Belum Efektif Tidak Efektif Keterangan
Ada
Ada Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
□ Tata cara perijinan untuk kegiatan
pembuangan air limbah domestik
V
bagi kegiatan permukiman, usaha
rumah tangga, dan perkantoran

□ Peluang keterlibatan swasta


dalam pengolahan air limbah V
domestik

□ Kewajiban dan sanksi bagi swasta


dalam pengolahan air limbah V
domestik

□ Layanan pemerintah Kabupaten Pembangunan


Bengkalisbagi masyarakat yang MCK dan
V V
tidak mampu dalam pengolahan jamban
air limbah domestik keluarga

3.3.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan

Sistem pengelolaan air limbah domestik/permukiman yang ada di Kabupaten


Bengkalis……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………..

Gambar 3.6. Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja Berdasarkan Data Studi EHRA tahun 2015
GRAFIK BELUM BISA DITAMPILKAN KARENA STUDY EHRA MASIH TAHAP ENTRY DATA

Berdasarkan hasil studi EHRA diketahui bahwa …………………………………….

GRAFIK BELUM BISA DITAMPILKAN KARENA STUDY EHRA MASIH TAHAP ENTRY DATA

Gambar 3.7.Grafik Persentase tanki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman

Berdasarkan hasil EHRA dapat diketahui bahwa……………………………………….

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 19


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Diagram Sistem Sanitasi Air Limbah Domestik(sumber Dinas Kesehatan dan Dinas PU)

Daur Ulang
Produk User Interface Pengumpulan Pengangkutan /Pembuangan Akhir
Input Penampungan Pembuangan Akhir
Pengolahan Awal

Rawa/tanah
Air
Limbah
Domestik
DRAINASE
Black
dan
Grey
Water

sungai

SEPTIK TANK

Gorong-gorong

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 20


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 21


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Tabel 3.6:Cakupan layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten/Kota


Sanitasi tidak layak Sanitasi Layak

Sistem Onsite Sistem Offsite


BAB
Skala
Nama S*
Sistem Berbasis Komunal Kawasan /
No Kecamatan terpusat
Cubluk
aman/ MCK Tangki IPAL
Cubluk***, MCK Sambungan
Jamban Septik
jamban tidak /Jamban Komuna Komuna Rumah yg
(KK) keluarga Komunal >
aman** Bersama l**** l berfungsi
dgn tangki 10 KK
(KK) septik aman (KK) (KK) (KK) (KK)
(KK)
(KK)
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) (x)
1. Wilayah Perdesaan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
2. Wilayah Perkotaan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Sumber: EHRA,2015

Berdasarkan data sekunder Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kesehatan,untuk wilayah
Kabupaten Bengkalis masih belum memiliki sistem pembuangan air limbah berupa IPAL Komunal
dan IPLT,seperti terlihat pada tabel 3.7 di bawah ini.
Tabel 3.7: Kondisi Prasarana dan Sarana Air Limbah Domestik
Satuan Kondisi Keterangan
Jumlah/
No Jenis Berfungsi Tdk
Kapasitas
berfungsi
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
SPAL Setempat (Sistem Onsite)

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 22


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

1 Berbasis komunal
- MCK Komunal unit 24 V -

2. Truk Tinja unit - - - -


3 IPLT : kapasitas M3/hari - - - -
SPAL Terpusat (Sistem Offsite)
1 Berbasis komunal
- Tangki septik unit - - - -
komunal >10KK
- IPAL Komunal unit - - - -
2 IPAL - - - -
Kawasan/Terpusat
- kapasitas M3/hari - - - -
- sistem - - - -

IPLT: Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja


IPAL: Instalasi Pengolahan Air Limbah

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 23


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Peta 3.2 : Peta Cakupan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik ( tidak ada layanan pengelolaan)

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 24


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Kabupaten Bengkalis belum memiliki IPLT ataupun IPAL Komunal,sehingga tidak ada cakupan
layanan pengelolaan air limbah domestik. Pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten
Bengkalis masih menggunakan sistem on-site,yaitu jamban individual dan komunal. Juga masih
memiliki masyarakat yang BABS. .........................................................................

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 25


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Tabel 3.8: Daftar Program/Kegiatan Air Limbah Domestik Berbasis Masyarakat


Penerima Manfaat Kondisi Sarana Saat Ini

Nama Tahun Jumlah berfungsi


No Program/Kegiatan Pelaksana/PJ Lokasi Program/kegiatan L (orang) P (orang) sarana (unit) Tidak berfungsi

On Site individual Dinas


1 :STBM Kesehatan 2010

On Site individual Dinas


2 :STBM Kesehatan

2011

Dinas
PU/Cipta
3 MCK+ Karya 2011

On Site individual Dinas


4 :STBM Kesehatan 2012

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 26


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Dinas
PU/Cipta
5 MCK+ Karya

On Site individual Dinas


6 :STBM Kesehatan

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 27


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Dinas
PU/Cipta
7 MCK+ Karya 2013

Dinas
PU/Cipta
8 MCK+ Karya 2014

Sumber Data : Data Sekunder Pokja, wawancara dengan SKPD dan kunjungan lapangan

Pengelolaan sarana air limbah domestik yang dilakukan oleh masyarakat sampai saat ini masih
belum dilakukan. Sarana air limbah yang dibangun selama ini,unuk pengelolaan yang ada,belum
memiliki biya operasional dan pemeliharaan yang berbasis masyarakat. Sehingga sarana dan
prasarana yang dibangun oleh SKPD teknis terkait,sarana komunal yang ada hanya dipelihara oleh
masyarakat atau keluarga yang lahannya ditempati oleh infrastruktur sarana air limbah,tanpa
adanya biaya operasional pemeliharaan.

Tabel 3.9: Pengelolaan sarana air limbah domestic oleh Masyarakat


Tahun Pengosongan tangki
Pengelola Biaya operasi
Jenis Sarana septik/IPAL
No Lokasi dan
Sarana Dibangu
Lembaga Kondisi pemeliharaan Waktu Layanan
n
1 MCK + 2011 1. - -
- -
2 2. - -
- -
3 3. - -

- -

4 4. - -
- -
Sumber Data : Data Sekunder Pokja, wawancara dengan SKPD dan kunjungan lapangan

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 28


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Gambar 3.9 Kegiatan Penyuluhan atau sosialisasi yang pernah diikuti di Kabupaten

Berdasarkan hasil kajian komunikasi tahun 2015 yang dilakukan oleh Dinas
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………
Tabel 3.10: Penyedia layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten/Kota(untuk
penyedia layanan masih belum ada data)
Nama Tahun mulai Jenis kegiatan/
No Provider/Mitra operasi/ Kontribusi Volume Potensi Kerjasama
Potensial Berkontribusi Terhadap
Sanitasi
1

Pendanaan dan pembiayaan berkaitan dengan operasional pengelolaan air limbah


domestik dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bengkalis melalui SKPD terkait. Khusus
untuk pembangunan,pemeliharaan,dan perbaikan saluran air limbah dilakukan oleh Dinas
Pekerjaan Umum kabupaten melalui seksi lingkungan permukiman. Sampai saat ini pendanaan
sanitasi di Kabupaten Bengkalis masih berupa investasi/pembangunan dan belum ada pendanaan
untuk operasional dan pemeliharaan,seperti digambarkan pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11:Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi air limbah domestik
Belanja (Rp) Pertu
Rata-
No Komponen mbuha
n-4 n-3 n-2 n-1 n rata
n (%)
Air Limbah
1
(1a+1b)
Pendanaan
1.a Investasi air 774.000.000 79.974.000 146.639.000 95.803.000 121.001.000 17,23
limbah
Pendanaan OM
yang
1.b - - - - - - -
dialokasikan
dalam APBD
Perkiraan biaya
OM berdasarkan
1.c - - - - - - -
infrastruktur
terbangun

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 29


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Dengan belum adanya Perda mengenai air limbah domestik maka tidak ada retribusi sanitasi yang
dapat ditampilkan datanya.
Tabel 3.12 Realisasi dan Potensi Retribusi Air Limbah(tidak ada data)
Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertum
No SKPD buhan
n-4 n-3 n-2 n-1 n (%)
1 Retribusi Air Limbah
1.a Realisasi retribusi - - - - - -
1.b Potensi retribusi - - - - - -

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,wawancara,kunjungan lapangan dan survei Study


EHRA,permasalahan mendesak dalam sub sektor air limbah adalah:

Tabel 3.13 Permasalahan mendesak

No Permasalahan Mendesak

1. Aspek Teknis:
BABS : …………..% ( ………… KK)
Akses terhadap jamban yang tidak layak: ………%
( ……….. KK )
Praktek pengurasan tinja sangat rendah sekali
hanya ……….. %
Tidak ada sarana IPLT ataupun IPAL komunal
Belum adanya masterplan air limbah
2. Aspek Non Teknis:
Belum adanya peraturan daerah mengenai
pengelolaan air limbah
Pendanaan air limbah yang belum memadai
Peran serta masyarakat masih kurang dalam hal
pengelolaan air limbah
Belum adanya peran serta swasta
Masih kurangnya sarana komunikasi dan penyuluhan
dalam hal pengelolaan sektor air limbah
Masih kurangnya sumber daya manusia yang mampu
dan memahami tentang pengelolaan air limbah

3.4. PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Pengelolaan persampahan merupakan kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan yang


meliputi pemilahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah.
Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP) juga telah

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 30


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

ditetapkan salah satu sasaran yang akan dicapai adalah peningkatan kualitas pengelolaan TPA
menjadi sanitary landfill untuk Kota Metropolitan dan Kota Besar, serta controlled landfill untuk
Kota Sedang dan Kota Kecil. Untuk kabupaten Bengkalis pengelolaan persampahan masih belum
mengacu peraturan Menteri Pekerjaan Umum,karena pengelolaan yang ada masih
menggunakan open dumping.

Pada permukiman di bantaran sungai masih diperlukan pembimbingan, edukasi dan sosialisasi
mengenai pengelolaan sampah karena masih banyak yang membuang sampah di sungai.

3.4.1. Kelembagaan

Kegiatan pengelolaan dan pengendalian sampah di Kabupaten Bengkalis baik sampah rumah
tangga (sampah organik dan anorganik) maupun sampah sejenis rumah tangga (sampah organik
dan anorganik dari kawasan komersial, fasilitas umum dan industri) sesuai dengan tupoksinya
dilakukan oleh badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Pekerjaan Umum - Bidang Tata Ruang,
Kebersihan dan Pertamanan - Seksi Kebersihan sampai tahun 2014, sedangkan di tahun 2015
mulai dibantu oleh Kantor kebersihan dan Pertamanan melalui seksi Kebersihan dan
Pertamanan. Pemerintah Daerah mempunyai peranan penuh dalam pengelolaan pembangunan
daerah, sedangkan pemerintah pusat mempunyai fungsi memberikan bantuan teknis
pembangunan dalam penanganan infrastruktur kota dan desa.

Dinas Pekerjaan Umum

Peraturan dan kebijakan pengelolaan persampahan di Kabupaten Bengkalis dituangkan dalam


Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Dinas Daerah Kabupaten Bengkalis. Pengelolaan persampahan ditangani oleh Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Bengkalis,juga Dibantu Kantor keberssihan dan pertamanan dalam hal ini
secara teknis dilaksanakan pada Seksi Kebersihan dan Pertamanan . Seksi Kebersihan
pengangkutan sampah dari sumber sampah / TPS sampai dengan pembuangan di TPA,
melakukan pengelolaan sampah di TPA dengan sistem operasional open dumping.

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 31


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Bidang Cipta Karya

Sie. Sie. Bina


Sie. Tata
Penyehatan Konstruksi
Bangunan
Lingkungan
Permukiman

Struktur Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya (yang menangani persampahan diberi warna abu-
abu)
Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Pengelolaan persampahan terutama penyediaan sarana prasarana persampahan merupakan
tupoksi utama dari Kantor Badan Lingkungan Hidup.

Kepala Badan

Bidang Pemulihan dan Peningkatan


Kualitas Lingkungan Hidup

Subbidang Subbidang
Pemulihan Peningkatan dan
Lingkungan Hidup Penyuluhan Kualitas
Lingkungan Hidup

Struktur Badan Lingkungan Hidup (yang menangani persampahan diberi warna abu-abu)

Kantor Kebersihan Dan Pertamanan

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 32


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Sesuai dengan Peraturan daerah Bengkalis tentang Organisasi dan Tata kerja Dinas,maka Kantor
kebersihan dan Pertamanan baru mulai dibentuk di akhir tahun 2014. Tupoksi utama dari kantor
ini adalah sebagai penyedia layanan operasional dan pemeliharaan bidang persampahan.

Kepala Kantor

Seksi Seksi Seksi


Kebersihan Persampahan Pertamanan dan
Ruang Terbuka
Hijau

Struktur kantor Kebersihan dan Pertamanan (yang menangani sanitasi diberi warna abu-abu)

Tabel 3.14. Daftar Pemangku Kepentingan Dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan
PEMANGKU KEPENTINGAN
FUNGSI Pemerintah
Swasta Masyarakat
Kabupaten
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan sampah domestik skala kab/kota V
Menyusun rencana program persampahan dalam rangka
V
pencapaian target
Menyusun rencana anggaran program persampahan domestik
V
dalam rangka pencapaian target
PENGADAAN SARANA
Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah V
Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber
V
sampah ke TPS)
membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) V
Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat
V
Pembuangan Akhir (TPA)
Membangun sarana TPA V
Menyediakan sarana komposting V
PENGELOLAAN
Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS V V V
Mengelola sampah di TPS V V
Mengangkut sampah dari TPS ke TPA V
Mengelola TPA V
Melakukan Pemilahan sampah * V V
Melakukan penarikan retribusi sampah - - -

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 33


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

PEMANGKU KEPENTINGAN
FUNGSI Pemerintah
Swasta Masyarakat
Kabupaten
Memberikan izin usaha pengelolaan sampah V
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam
V
pengangkutan, personil, peralatan, dll)
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal
V
pengelolaan sampah
Memeberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah V
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target
V
pengelolaan sampah skala kab/kota
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas
V
infrastruktur sarana pengelolaan persampahan
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan
persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas V
layananpersampahan
Sumber: Dinas PU Kabupaten Bengkalis

Sampai saat ini,Perda persampahan yang ada di kabupaten Bengkalis masih belum
tersedia,sehingga pada tabel 3.20 dipaparkan secara jelas,tentang ketidaksediaan Perda
persampahan.

Tabel 3.2. Daftar Peraturan Persampahan Kabupaten Bengkalis


Ketersediaan Pelaksanaan

Peraturan Belum
Tidak Efektif Tidak Efektif
Ada Efektif Keterangan
Ada Dilaksanakan Dilaksanakan
Dilaksanakan
PERSAMPAHAN
□ Target capaian pelayanan
pengolahan persampahan V
di Kabupaten Bengkalis
□ Kewajiban dan sanksi bagi
pemerintahan Kabupaten
Bengkalisdalam V
penyediaan layanan
pengelolaan sampah
□ Kewajiban dan sanksi
bagipemerintahan
Kabupaten Bengkalisdalam
memperdayakan V
masyarakat dan badan
usaha dalam pengelolaan
sampah
□ Kewajiban dan sanksi bagi
masyarakat untuk V
mengurangi sampah,
menyediakan tempat

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 34


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Ketersediaan Pelaksanaan

Peraturan Belum
Tidak Efektif Tidak Efektif
Ada Efektif Keterangan
Ada Dilaksanakan Dilaksanakan
Dilaksanakan
sampah di hunian rumah,
dan membuang ke TPS
□ Kewajiban dan sanksi bagi
kantor / unit usaha di
kawasan komersial /
fasilitas sosial / fasilitas V
umum untuk mengurangi
sampah, dan membuang ke
TPS
□ Pembagian kerja
pengumpulan sampah dari
sumber ke TPS, dari TPS ke
TPA, pengelolaan di TPA V
dan pengaturan waktu
pengangkutan sampah dari
TPS ke TPA
□ Kerjasama Pemerintah
Kabupaten Bengkalis
dengan swasta atau pihak V
lain dalam pengelolaan
sampah
□ Retribusi sampah atau
V
kebersihan
Sumber: Dinas PU,KKP,BLH Kabupaten Bengkalis

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 35


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

3.4.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan

Sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Bengkalis dibagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu
pengelolaan dari sumber sampah sampai dengan TPS, pengelolaan sampah dari TPS
sampai dengan TPA, dan pengelolaan sampah di TPA. Tanggung jawab pengelolaan
sampah hingga saat ini,sebagian besar masih merupakan tanggung jawab dari pemerintah
daerah. Hanya sebagian kecil masyarakat yang membuang sampah dari sumber sampah
ke TPS.

Adapun cakupan pelayanan persampahan di Kabupaten Bengkalis saat ini


sekitar.................
.

Gambar 3.10 .Grafik Pengelolaan Sampah

Grafik pada gambar 3.10 memperlihatkan pengelolaan sampah rumah tangga


berdasarkan hasil studi EHRA ………..%......,antara lain:
1. Dikumpulkan dan dibuang ke TPS sebesar ……%
2. Dikumpulkan pendaur ulang ……%
3. Dibuang ke lubang dan ditutup tanah sebesar ……%

Sebagian besar belum mengelola sampahnya dengan baik,antara lain:


1. Dibuang ke lahan kosong/kebun ……%
2. Dibakar sebesar ……%
3. Dibuang ke sungai/danau sebesar ……%
4. Dibuang ke lubang tetapi tidak ditutup sebesar ……%
5. Lain-lain sebesar ……%

Gambar 3.11 Grafik Pengangkutan Sampah

Berdasarkan Gambar 3.11 Grafik Layanan Pengangkutan Sampah Data Studi EHRA
diketahui bahwa layanan persampahan di Kabupaten Bengkalis ………………..

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 36


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 37


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Penampungan
Produk
input sementara Pembuangan
User interface Pengumpulan setempat (TPS) Pengangkutan Akhir

Sampah
organik

Sampah dari
Warung
TPA Luaw Banawa
Gerobak Tong Sampah

Sampah dari Pasar Rencana Truck Amroll Truck


Penanganan
Kendaraan Roda 3 Container

TPA Lenggang
Pembersihan
Pohon Dump Truck

sampah Kendaraan Roda 3 TPS


anorganik

Rumah Masyarakat

Gambar 3.12 : Diagram Sistem Sanitasi Persampahan Kabupaten Bengkalis


(sumber: Dinas PU,BLH dan KKP)

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 38


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Jumlah timbulan sampah adalah banyaknya sampah yang dihasilkan perorang/hari dalam satuan
volume atau berat. Untuk Kabupaten Bengkalis, timbulan sampah untuk perkotaan sebesar
2,5L/orang/hari dan perdesaan 2L/orang/hari. Untuk data lengkap timbulan sampah dapat dilihat
pada tabel 3.16a.
Tabel 3.16a:Jumlah timbulan sampah per kecamatan di Kabupaten/Kota
Jumlah Penduduk Volume Timbulan Sampah
Wilayah Wilayah Total Wilayah Wilayah Perkotaan Total
Nama perdesaan perkotaan perdesaan
Kecamatan

orang orang (%) (M3/h (%) (%)


orang (M3/hari) (M3/hari)
ari)
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Sumber : ............

Sistem layanan sampah yang ada di Kabupaten Bengkalis ............................... Untuk


volume sampah yang terangkut ke TPA dapat dilihat pada Tabel 3.16b.

Tabel 3.16b: Sistem layanan sampah per kecamatan di Kabupaten/Kota


Volume sampah
3R yang terangkut ke
TPA
Nama Kecamatan
Wilayah
perdesaan Wilayah Perkotaan Wilayah Perkotaan Total
(%) (M3) (%) ( M3 ) (%) ( M3 ) (%) ( M3 )
1. Bengkalis
2. Bantan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Sumber : BLH dan KKP, 2015

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 39


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Berdasarkan pengamatan lapangan dan wawancara dengan SKPD teknis terkait,kondisi sarana dan
prasarana persampahan dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum, Badan Lingkungan Hidup dan
Kantor Kebersihan dan Pertamanan. Untuk sarana TPA sampah dikelola oleh Badan Lingkungan
Hidup,Dinas Pekerjaan Umum dan Kantor Kebersihan dan Pertamanan. Untuk TPA di Kabupaten
Bengkalis masih menggunakan sistem open dumping. Pada tabel 3.17 memperlihatkan kondisi
sarana dan prasarana persampahan yang ada di Kabupaten Bengkalis.

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 40


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Tabel 3.17 Kondisi Prasarana dan Sarana Persampahan yang ada di Kabupaten/Kota
Satuan Ritasi Kondisi Keterangan**
Jumlah/ Kapasitas /hari
Jenis Prasarana / luas total / daya
No
Sarana terpakai tampung*
Baik Rusak Rusak
M3
ringan Berat
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viiii) (ix) (x)

1 Pengumpulan Setempat
- Gerobak unit 28 0,9 1 √
- Becak/Becak Motor unit 14 - 13 1
- Kendaraan Pick Up unit 1 2 1 √
Tempat Penampungan
2
Sementara (TPS)
- Bak sampah unit 1 - √
64
(beton/kayu/fiber)
- Container unit 17 4 4 √
- Transfer Stasiun unit - - - -
- SPA (Stasiun Peralihan unit - - -
-
Antara)
3. Pengangkutan
- Dump Truck unit 4 6 1 3 1
- Arm Roll Truck unit 1 4 4 √
- Compactor Truck unit - - -
4 Pengolahan Sampah
- Sistem 3R unit - - -
- Incinerator unit 1 - 0,02 - - 1
5 TPA/TPA Regional - - -
Konstruksi:lahan urug
saniter/lahan urug terkendali/
penimbunan terbuka
Operasional:lahan urug
saniter/lahan urug terkendali/
penimbunan terbuka
- Luas total TPA yg terpakai Ha 5,5 45,3 - √
- Luas sel Landfill Ha - -
- Daya tampung TPA (M3/h 19,5 58,82 -
ari)
6 Alat Berat
- Bulldozer unit - - - - - - -
- Whell/truck loader unit - - - - - - Sistem sewa
- Excavator / backhoe unit - - - - - - Sistem sewa
- Truk tanah unit - - - - - - -
7 IPL: Sistem kolam/aerasi/….. - -
Hasil pemeriksaan lab (BOD - - - - - - -
dan COD):
- Efluen di Inlet
- Efluen di Outlet

IPL: Instalasi Pengolahan Lindi


*daya tampung TPA : m3/tahun
**Beri keterangan mengenai umur dan lembaga pengelola

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 41


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Peta 3.3 Peta Cakupan Layanan Persampahan

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 42


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Pada Peta 3.3 menggambarkan untuk Kabupaten Bengkalis


.........................................
Untuk kegiatan persampahan di Kabupaten Bengkalis belum ada kegiatan persampahan yang
berbasis masyarakat. Sehingga untuk tabel 3.18 tidak ada tidak ada daftar program yang dapat
ditampilkan.
Tabel 3.18: Daftar Program/Kegiatan Persampahan Berbasis Masyarakat*
Tahun Penerima Kondisi Sarana Saat
manfaat ***) Jumla Ini **)
Nama Progra
No Pelaksana/PJ Lokasi h
Program/kegiatan m/Kegia Berfungsi Tidak
L P Sarana
-tan**) Berfungsi
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
Total - - - - - - -

Sumber Data : Data BLH,KKP dan DPU, wawancara dengan SKPD dan kunjungan lapangan

Pengelolaan sarana persampahan di Kabupaten Bengkalis belum ada yang berbasis masyarakat.
Belum ada kegiatan pengelolaan berupa 3R (reuse,reduce,recyle) yang melibatkan masyarakat.

Tabel 3.19: Pengelolaan Sarana Persampahan oleh Masyarakat (tidak ada data yang dapat
ditampilkan)
Pengelola Kerjasama
No Jenis Kegiatan Lokasi dengan pihak Keterangan
Lembaga Kondisi lain

Sumber Data : Data Sekunder Pokja, wawancara dengan SKPD dan kunjungan lapangan

Gambar 3.13 Kegiatan Penyuluhan atau Sosialisasi yang pernah diikuti di Kab/Kota

Berdasarkan hasil kajian media tahun 2015 yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan
Informatika,dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yang merupakan ibu-

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 43


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

ibu,sebesar 26,49 % pernah mengikuti kegiatan penyuluhan masalah sampah dan kebersihan
lingkungan.

Tabel 3.20: Peran Swasta dalam Penyediaan LayananPersampahan di Kabupaten/Kota


Jenis kegiatan/
Nama Tahun mulai
Kontribusi
No Provider/Mitra operasi/ Volume Potensi Kerjasama
Terhadap
Potensial Berkontribusi
Sanitasi
1 

2 

Berdasarkan kajian peran swasta di lingkup Kabupaten Bengkalis,maka dapat diketahui masih
kurangnya peran swasta dalam sub sektor persampahan.

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 44


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Tabel 3.21:Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi persampahan


Belanja (Rp)
n-4 n-3 n-2 n-1 N
Pertumbuhan
Subsektor 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata (%)

1.140.625.000
Sampah (2a+2b) 665.559.900 1.109.922.850 3.701.267.000 3.163.295.114 651.484.470 32.93

124,71

Pendanaan Investasi Sampah 1.114.375.000 454.559.900 1.006.747.850 3.205.092.000 1.454.073.500 144.696.650

Pendanaan OM yang dialokasikan dalam


APBD 26.250.000 211.000.000 103.175.000 496.175.000 1.707.514.100 508.822.820 253.92

Perkiraan biaya OM berdasarkan infrastruktur


terbangun 0.02 0.32 0.09 0.13 0.54 0.95 372.78

Untuk pendanaan investasi dan OM persampahan cukup mengalami peningkatan yang signifikan. Untuk dana OM saat ini memang masih belum
mencukupi,tapi terlihat peran serta pemerintah daerah yang cukup tinggi dalam hal penanganan persampahan,dengan adanya peningkatan pendanaan seperti
terlihat pada tabel di atas.

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 45


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Di Kabupaten Bengkalis,perda Persampahan masih belum ada,sehingga belum ada regulasi yang dapat
mengatur tentang retribusi persampahan,seperti terlihat pada tabel 3.22.

Tabel 3.22 Realisasi dan Potensi Retribusi Sampah (tidak ada data yang dapat ditampilkan)
Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumb
No SKPD
n-4 n-3 n-2 n-1 n uhan (%)

2 Retribusi Sampah
2.a Realisasi retribusi - - - - - -
2.b Potensi retribusi - - - - -
B

Berdasarkan data sekunder,persepsi SKPD,wawancara ,kunjungan lapangan dan hasil survey Study
EHRA,maka permasalahan mendesak untuk sub sektor persampahan adalah :
Tabel 3.23 Permasalahan Mendesak

No Permasalahan Mendesak

1. Aspek Teknis:
Perilaku buang sampah sembarangan ............% (………….. KK)
berdasarkan EHRA
Sebanyak …….% (........... kk) belum ada layanan persampahan skala
kabupaten
Sarana dan prasarana persampahan yang masih belum memadai
berdasarkan EHRA .........
TPA masih open dumping
Belum memiliki Masterplan Pengelolaan Persampahan
Belum memiliki AMDAL TPA
2. Aspek Non Teknis:
Belum adanya perda persampahan
Pendanaan masih belum memadai
Masih kurangnya sosialisasi,kampanye dan penyuluhan tentang
persampahan
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan melalui 3R
belum ada
Kerjasama pemerintah dan pihak swasta masih belum memadai dalam
pengelolaan persampahan

3.5. PENGELOLAAN DRAINASE PERKOTAAN

Jaringan drainase di Kabupaten Bengkalis sebagian besar terdapat di pusat-pusat kegiatan dan di
sepanjang jaringan jalan utama. Sedangkan di luar pusat kota sebagian besar menggunakan sistem
jaringan drainase alami dimana kondisi fisiknya masih berupa tanah serta dalam keadaan dangkal

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 46


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

(tertutup tanah). Secara umum, kondisi drainase di Kabupaten masih belum memadai karena berbagai
hal misalnya sistem jaringan yang ada belum terpadu dan terpola dengan baik, sebagian besar kondisi
salurannya terputus, fisik saluran masih berupa tanah, dsb.

Sistem pengaliran umumnya masih mengandalkan sistem gravitasi. Selain itu,kondisi draiunase yang
ada di Kabupaten Bengkalis masih berupa tanah.Keadaan ini menyebabkan besarnya potensi gerusan
atau erosi terutama di daerah yang mempunyai tingkat kemiringan lereng sedang sampai dengan
tinggi. Banyaknya daerah cekungan dengan tidak dilengkapi saluran drainase yang memadai terhadap
timbulnya genangan-genangan akibat arus pembuangan air hujan yang kurang lancar. Dan lagi, curah
hujan yang besar sementara saluran drainase yang tersedia relatif kecil rawan terkadi luapan akibat
debit air hujan yang melebihi daya tampung saluran drainasenya.

3.5.1. Kelembagaan

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bengkalis. Dinas Pekerjaan Umum adalah SKPD yang diberi
kewenangan dan pengelolaan drainase di Kabupaten Bengkalis. Dalam pengelolaan air limbah
domestik ini, pada SKPD Dinas Pekerjaan Umum pada Bidang Cipta Karya Seksi Penyehatan Lingkungan
Permukiman merupakan seksi yang diberi kewenangan dalam mengelola drainase. Kabupaten
Bengkalis belum memiliki Peraturan Daerah tentang drainase lingkungan.

Kepala Dinas Pekerjaan


Umum

Bidang Cipta Karya

Sie. Tata Sie. Bina


Sie. Penyehatan
Bangunan Konstruksi
Lingkungan
Pemukiman

Struktur Organisasi kelembagaan sub sektor drainase

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 47


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Tabel 3.24. Daftar Pemangku Kepentingan Yang Terlibat Dalam Pengelolaan Drainase Lingkungan
PEMANGKU KEPENTINGAN
FUNGSI Pemerintah
Swasta Masyarakat
Kabupaten
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala Kabupaten
Bengkalis V
Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka
pencapaian target V
Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka
pencapaian target V
PENGADAAN SARANA
Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan V V V
PENGELOLAAN
Membersihkan saluran drainase lingkungan V V
Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak V V
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran
drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB V
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman,
termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun V
Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan
sistem drainase sekunder dan primer V
Melakukakn sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan
drainase lingkungan V
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase
lingkungan V
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian lingkungan dan
skala Kabupaten Bengkalis V
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur
sarana pengelolaan drainase lingkungan V
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase
lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas
kemacetan fungsi drainase lingkungan V
Sumber : Dinas PU Kabupaten Bengkalis

Tabel 3.25. Daftar Peraturan Terkait Drainase Lingkungan


Ketersediaan Pelaksanaan

Peraturan Belum
Tidak Efektif Tidak Efektif Keterangan
Ada Efektif
Ada Dilaksanakan Dilaksanakan
Dilaksanakan
DRAINASE LINGKUNGAN
Target capaian pelayanan pengelolaan
drainase lingkungan di Kabupaten V V
Bengkalis

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 48


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Ketersediaan Pelaksanaan

Peraturan Belum
Tidak Efektif Tidak Efektif Keterangan
Ada Efektif
Ada Dilaksanakan Dilaksanakan
Dilaksanakan
Kewajiban dan sanksi bagi Pembangunan
pemerintahan Kabupaten saluran
V
Bengkalisdalam menyediakan drainase drainase
lingkungan setiap tahun
Kewajiban dan sanksi bagi
pemerintahan Kabupaten
Bengkalisdalam memberdayakan V V
masyarakat dalam pengelolaan
drainase lingkungan
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat
dan atau pengembang untuk
menyediakan sarana drainase V V
lingkungan, dan menghubungkannya
dengan sistem drainase sekunder
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat
untuk memelihara sarana drainase
V V
lingkungan sebagai sarana pematusan
air hujan

3.5.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan

Selain berfungsi sebagai penyalur air hujan, saluran drainase di kawasan permukiman di
Kabupaten Bengkalis juga berfungsi sebagai penyalur air bekas mandi, mencuci dan memasak.
Air limbah tersebut disalurkan langsung ke saluran-saluran drainase di tepi jalan (side drain)
yang umumnya terbuka. Permasalahan yang sering dijumpai akibat kondisi sistem seperti ini
adalah di musim kemarau terjadi aliran yang lambat dengan kedalaman air di saluran yang kecil
sekali, sehinga akan timbul endapan-endapan dan memberi kesempatan berkembang biaknya
vektor penyakit seperti, nyamuk, lalat dan insekta lainnya. Baru di musim hujan air mengalir
lancar, akan tetapi karena kapasitas tampungan terbatas maka air meluap dan menggenangi
daerah sekitarnya.

Saluran drainase di Kabupaten Bengkalis baru terpusat pada daerah perkotaan dan jalan utama
saja serta ada beberapa wilayah yang bukan perkotaan. Cakupan layanan drainase Kabupaten
Bengkalis baru mencapai …….% ( …………. m). Sedangkan di luar kawasan perkotaan masih
berupa saluran alami sehingga mengakibatkan permasalahan genangan air pada daerah yang
tidak memiliki saluran drainase.

Berdasarkan hasil studi EHRA maka terlihat pada Kabupaten Bengkalis sebanyak ...........% tidak
mengalami banjir secara rutin dan .....% yang pernah mengalami banjir secara rutin.

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 49


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Gambar 3.14. Grafik Persentase Rumah Tangga Yang Mengalami Banjir Rutin

Untuk lokasi dan luas genangan yang terjadi di Kabupaten Bengkalis seperti yang terlihat pada tabel
3.26, dimana penyebab utama genangan adalah curah hujan dan air sungai yang naik. Daerah-daerah
tersebut lebih dipengaruhi oleh pasang surut air sungai.

Tabel 3.26 : Lokasi dan perkiraan Luas Genangan

Sumber: ……………

Tabel 3.27: Kondisi sarana dan prasarana drainase yang ada di Kabupaten/Kota
Satuan Bentuk Dimensi Kondisi Frekuensi
Jenis Prasarana / Penampang Pemeliharaan
No Saluran*
Sarana (kali/tahun)
Berfungsi Tdk
B** H***
berfungsi
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)

1 -

2 -
3 -
4 -
5 -
6 -
7 -
8 -
9 -
10 -
11 -
12 -
13 -
14 -
15 -
16 -

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 50


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

17 -
18 -
19 -
20 -
21 -
22 -
23 -
24 -
25 -
26 -
27 -
28 -
29
30

-
-
-
-

.1
2
3
4
5
6

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bengkalis 2015


Keterangan:
*Bentuk penampang saluran: segi empat atau trapesium
**B:: lebar dasar saluran
***H: tinggi saluran

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 51


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

daerah yang berwarna biru merupakan daerah genangan

Peta 3.4A : Peta jaringan Drainase dan Wilayah Genangan di

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 52


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Peta 3.4B : peta Jaringan Drainase dan Wilayah genangan

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 53


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Kabupaten Bengkalis masih belum memiliki program/kegiatan drainase perkotaan yang berbasis
masyarakat. Program dan kegiatan drainase yang ada,masih dilakukan sepenuhnya oleh SKPD Dinas
Pekerjaan Umum,seperti terlihat pada tabel 3.28.
Tabel 3.28 Daftar Program/Kegiatan Drainase Perkotaan Berbasis Masyarakat (tidak ada data yang
dapat ditampilkan)

Nama Tahun Penerima Kondisi Sarana Saat


Program/Kegiata Pelaksana Progra manfaat***) Jumlah Ini ****)
No Lokasi
n /PJ m/kegia- Sarana Tidak
Berfungsi
tan **) L P Berfungsi
1 - - - - - - - - -

2 - - - - - - - - -

Total - - - - - - -

Sumber Data : Data Sekunder Pokja, wawancara dengan SKPD dan kunjungan lapangan

Sehingga pengelolaan drainase perkotaan oleh masyarakat juga tidak memiliki data yang dapat
ditampilkan seperti yang terlihat pada tabel 3.29.

Tabel 3.29: Pengelolaan Sarana Drainase Perkotaan oleh Masyarakat (tidak ada data yang dapat
ditampilkan)
Pengelolaan
No Jenis Sarana Lokasi Iuran Keterangan
Lembaga Kondisi
1 - - - - - -
2 - - - - - -
Sumber Data : Data Sekunder Pokja, wawancara dengan SKPD dan kunjungan lapangan

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 54


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Berdasarkan hasil survey Studi EHRA, kegiatan penyuluhan............... Hal tersebut seperti terlihat pada
Gambar 3.15 di bawah ini.

Gambar 3.15 Kegiatan Penyuluhan atau Sosialisasi yang pernah diikuti di Kab/Kota

Untuk Kabupaten Bengkalis,masih belum ada atau belum memilki provider atau mitra potensial yang
pernah berkontribusi dalam sub sektor drainase,hal tersebut digambarkan dalam tabel 3.30.

Tabel 3.30: Penyedia layanan pengelolaan drainase perkotaan yang ada di Kabupaten/Kota

Jenis
Nama Tahun mulai kegiatan/
Potensi Kerjasama
No Provider/Mitra operasi/ Kontribusi Volume
Potensial Berkontribusi Terhadap
Sanitasi
-- - - - - -

- - - - - -

Pada kabupaten Bengkalis,pendanaan sanitasi sub sektor drainase masih difokuskan pada pendanaan
investasi,masih belum ada pendanaan untuk operasional dan pemeliharaan.

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 55


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Tabel 3.31: Rekapitulasi Realisasi Pendanaan drainase perkotaan


Belanja (Rp) Pertumb
No Subsektor Rata-rata uhan
2011 2012 2013 2014 2015 (%)
1 Drainase (3a+3b)
1.a Pendanaan Investasi drainase 864.400.000 930.810.000 1.263.130.000 1.397.528.000 3.320.000.000 1.555.173.600 47,87
1.b Pendanaan OM yang dialokasikan dalam APBD - - - - - - -
Perkiraan biaya OM berdasarkan infrastruktur
1.c - - - - - - -
terbangun

Belum adanya regulasi yang mengatur tentang drainase perkotaan serta retribusinya di Kabupaten Bengkalis,sehingga belum ada data yang dapat ditampilkan
pada tabel 3.32 di bawah ini.

Tabel 3.32 Realisasi dan Potensi Retribusi Drainase Perkotaan(tidak ada data yang ditampilkan)
Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertum
No SKPD 201 201 201 201 201 buhan
1 2 3 4 5 (%)

1 Retribusi Drainase
1.a Realisasi retribusi - - - - - -
1.b Potensi retribusi - - - - - -

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 56


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Tabel 3.33Permasalahan Mendesak

No Permasalahan Mendesak

1. Aspek Teknis:
Saluran drainase terbuka dijadikan tempat
pembungan sampah dan pembuangan air limbah
oleh masyarakat
Cakupan layanan drainase perkotaan hanya .....%
( ........... m)
Genangan air dengan luasan ................ Ha
Belum adanya masterplan drainase skala
kabupaten
2. Aspek Non Teknis:
Belum ada perda yang mengatur tentang
drainase
Peran serta masyarakat yang masih kurang dalam
pengelolaan sarana drainase
Peran serta swasta masih kurang dalam hal
pengelolaan drainase

3.6 PENGELOLAAN KOMPONEN TERKAIT SANITASI


Masyarakat Kabupaten Bengkalis menggunakan bermacam-macam sumber air minum , memasak dan
gosok gigi yang aman digunakan seperti air botol kemasan, air isi ulang, air ledeng dari PDAM, sumur
pompa tangan, sumur gali terlindungi dan mata air terlindungi. Akan tetapi ada juga yang masih
menggunakan air sungai, air waduk dan air hujan untuk air minum , memasak dan gosok gigi.

3.6.1. Pengelolaan Air Bersih

Kabupaten Bengkalis belum semuanya memiliki sistem penyediaan air minum perpipaan. Kondisi ini
terjadi karena perkembangan permukiman memusat pada wilayah-wilayah tertentu sehingga sistem
penyediaan air minum bersifat setempat. Untuk memenuhi kebutuhan air minum penduduk
menggunakan air tanah, air sungai, mata air dan air hujan. Potensi air baku air minum terbesar adalah
air sungai. Air sungai selain sebagai urat nadi transportasi berpotensi untuk air baku air minum. Air
tanah yang diambil melalui sumur gali, sumur pompa tangan dan pompa listrik masih potensi
digunakan oleh warga.Untuk jaringan PDAM prioritas utama hanya melayani untuk 2 kelurahan,yaitu
………………………..

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 57


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Peta 3.5a : Peta Jaringan PDAM Kabupaten Bengkalis

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 58


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Gambar 3.16: Grafik Akses terhadap Air Bersih/Sumber Air Minum dan Memasak

Berdasarkan hasil studi EHRA,mengacu kepada standard WHO dan Unicef,diketahu


bahwa............................................

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 59


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Tabel 3.34: Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten/Kota


No Uraian Satuan Sistem Perpipaan Keterangan
1 Pengelola PDAM
2 Tingkat Pelayanan % 47,81
3 Kapasitas Produksi Lt/detik 90
4 Kapasitas Terpasang Lt/detik 120
5 Jumlah Sambungan Rumah Unit 3741
(Total)
6 Jumlah Kran Air Unit 40
7 Kehilangan Air (UFW) % 38
8 Retribusi/Tarif (rumah tangga) M3 3900
9 Jumlah pelanggan per kecamatan
- Kecamatan Bengkalis Pelanggan
- Kecamatan Mandau
-
-
-
Sumber : PDAM Kabupaten Bengkalis,2015

3.6.2. Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga

Air limbah industri rumah tangga berasal dari industri skala rumah tangga. Dalam air limbah industri
rumah tangga kemungkinan mengandung bahan kimia yang berbahaya jika dilepas langsung ke
lingkungan dan badan air. Sampai saat ini pengelolaan limbah industri rumah tangga masih dilakukan
secara tradisional,dengan langsung dialirkan ke drainase atau pun sungai terdekat. Masih belum ada
pengelolaan secara khusus yang dilakukan dinas teknis terkait.

Tabel 3.35: Pengelolaan limbah industri rumah tangga kabupaten/kota


Jenis Industri Rumah Jenis Kapasitas
Lokasi Jumlah industri RT
Tangga Pengolahan (m3/hari)

Sumber : Dinas Kesehatan,2015

3.6.3. Pengelolaan Limbah Medis

Di Kabupaten Bengkalis penanganan limbah medis yang berasal dari rumah sakit dikelola secara
mandiri oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Untuk saat ini pengelolaan limbah medis
terpaksa dilakukan dengan cara dikumpul dan dibakar untuk limbah medis padat,sedangkan
limbah medis cair akan dialirkan /dibuang ke tanki septik. Hal ini terjadi,dikarenakan pengolah
limbah medis di rumah sakit yaitu incinerator dalam keadaan rusak dan belum ada peruntukan
dana untuk memperbaiki.

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 60


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2015

Tabel 3.36: Pengelolaan limbah medis di fasilitas-fasilitas kesehatan


Nama Fasilitas Jenis Pengolahan Limbah
Lokasi Kapasitas (m3/hari)
Kesehatan Medis
Rumah Sakit
Puskesmas
Sumber : Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kabupaten Bengkalis,2015

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman III- 61

Anda mungkin juga menyukai