Anda di halaman 1dari 145

PANCASILA

Oleh: Ikhwanul Muslim, S.H., M.H.


1 Pendidikan Pancasila
di Perguruan Tinggi

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.

QS. Al ‘Alaq: 1

” 3
Landasan Pendidikan Pancasila
Landasan Historis Landasan Yuridis Landasan Sosiologis
Secara historis bangsa Indonesia telah Mengacu ke peraturan perundang- Bangsa Indonesia yang penuh
begitu tinggi mempercayai terhadap undangan yang melegitimasi kebhinekaan terdiri atas lebih dari
kebenaran nilai- nilai Pancasila yang Pendidikan Pancasila dapat dilihat 300 suku bangsa yang tersebar di
merupakan nilai pemersatu bangsa, dalam Alinea Keempat Pembukaan lebih dari 17.00 pulau, yang secara
sebagaimana dimaksudkan ketika UUD 1945, juga dalam Pasal 31 ayat sosiologis telah mempraktikkan
perumusannya dahulu. (1) dan (3) UUD 1945. Pancasila.

Landasan Filosofis Landasan Kultural


Pancasila sebagai dasar filsafat negara harus Pancasila sebagai kepribadian dan jati
menjadi sumber bagi segala tindakan para diri bangsa Indonesia merupakan
penyelenggara negara, menjadi jiwa dari pencerminan nilai- nilai yang telah lama
peraturan perundang- undangan yang tumbuh dalam kehidupan bangsa
berlaku dalam kehidupan bernegara. Indonesia.

4
Tujuan Pendidikan
Pancasila
Pendidikan Pancasila me ngarah pada moral yang
diharapkan dapat diwujudkan dalam ke hidupan se hari-
hari, yaitu pe rilaku yang me mancarkan iman dan takwa
te rhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat
yang te rdiri atas be rbagai golongan agama, pe rilaku
yang be rsifat ke manusiaan yang adil dan be radab,
pe rilaku ke budayaan, dan be rane ka ragam
ke pe ntingan, pe rilaku yang me ndukung ke rakyatan
yang me ngutamakan ke pe ntingan be rsama di atas
ke pe ntingan pe rorangan dan golongan

Image by Syauqi Fillah from P ixabay

5
Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan
Pancasila di Perguruan Tinggi
Secara spe sifik tujuan pe nye le nggaraan Pe ndidikan Pancasila di
Pe rguruan Tinggi adalah untuk:

1. Me mpe rkuat Pancasila se bagai dasar falsafah ne gara dan ide ologi bangsa
me lalui re vit alisasi nilai- nilai dasar Pancasila se bagai norma dasar ke hidupan
be rmasyarakat, be rbangsa dan be rne gara;

2. Me mbe rikan pe mahaman dan pe nghayat an at as jiwa dan nilai- nilai dasar
Pancasila ke pada mahasiswa se bagai warga ne gara Re publik Indone sia, se rta
me mbimbing unt uk dapat me ne rapkannya dalam ke hidupan be rmasyarakat,
be rbangsa dan be rne gara;

6
Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan
Pancasila di Perguruan Tinggi
3. Me mpe rsiapkan mahasiswa agar mampu me nganalisis dan me ncari solusi
te rhadap be rbagai pe rsoalan ke hidupan be rmasyarakat, be rbangsa dan
be rne gara me lalui sist e m pe mikiran yang be rdasarkan nilai- nilai Pancasila dan
UUD 19 4 5;

4 . Me mbe nt uk sikap me nt al mahasiswa yang mampu me ngapre siasi nilai- nilai


ke t uhanan, ke manusiaan, ke cint aan pada t anah air dan ke sat uan bangsa, se rta
pe nguatan masyarakat madani yang de mokrat is, be rke adilan, dan be rmart abat
be rlandaskan P ancasila, unt uk mampu be rint e raksi de ngan dinamika int e rnal
dan e kst e rnal masyarakat bangsa Indone sia.

7
Kompetensi Pendidikan Pancasila
Kompetensi Pe ndidikan Pancasila be rtujuan me nguasai ke mampuan be rpikir, be rsikap rasional,
dan dinamis, be rpandangan luas se bagai manusia inte le ktual, se hingga de ngan kompe te nsi
te rse but diharapkan mahasiswa:

a. Ke mampuan untuk me ngambil sikap yang be rtanggungjawab se suai de ngan sikap hat i
nuraninya;

b. Ke mampuan untuk me nge nali masalah hidup dan ke se jahte raan, se rta cara- cara
pe me cahannya;

c. Me nge nali pe rubahan- pe rubahan dan pe rke mbangan ilmu pe nge tahuan, te knologi, dan
se ni;

d. Me nge nali ke mampuan unt uk me maknai pe ristiwa se jarah dan nilai- nilai budaya bangsa
untuk me nggalang pe rsat uan Indone sia.

8
2 Pancasila dalam
Bingkai Sejarah (1)
ۖ ‫ٱ�ُ ﻟَ ُﻛ ْم‬ ‫ﺳﺢِ ﱠ‬ ۟ ‫ﺳ ُﺣ‬
َ ‫وا ﯾَ ْﻔ‬
۟ ُ ‫وا ِﻣﻧ ُﻛ ْم َوٱﻟﱠذِﯾنَ أُوﺗ‬
‫وا ْٱﻟ ِﻌ ْﻠ َم‬

َ ‫وا ﻓِﻰ ْٱﻟ َﻣ ٰ َﺟ ِﻠ ِس ﻓَﭑ ْﻓ‬۟ ‫ﺳ ُﺣ‬
۟ ُ‫ٱ�ُ ٱﻟﱠ ِذﯾنَ َءا َﻣﻧ‬
‫ٰ ٓﯾَﺄَﯾﱡ َﮭﺎ ٱﻟﱠذِﯾنَ َءا َﻣﻧُ ٓو ۟ا ِإ َذا ﻗِﯾ َل ﻟَ ُﻛ ْم ﺗَﻔَ ﱠ‬
‫وا ﯾَ ْرﻓَﻊِ ﱠ‬ ۟ ‫ﺷ ُز‬ ُ ‫وا ﻓَﭑﻧ‬ ۟ ‫ﺷ ُز‬ ُ ‫َوإِ َذا ﻗِﯾ َل ٱﻧ‬
ٌ ‫ٱ�ُ ِﺑ َﻣﺎ ﺗ َ ْﻌ َﻣﻠُونَ َﺧ ِﺑ‬
‫ﯾر‬ ‫ت ۚ َو ﱠ‬ ٍ ‫َد َر ٰ َﺟ‬
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

QS. Al Mujadilah: 11

” 10
Image from Wikipe dia

Sidang BPUPK (29 Me i 19 4 5) me njadi titik awal dimana be nih- be nih Pancasila
dirangkai de ngan Dr. Radjiman We diodiningrat se bagai pimpinan sidangnya.

11
Penggalian Ide Pancasila
SUMPAH PEMUDA ( 1928)

03 Civic Nationalism:

• Tumpah Darah
PERHIMPUNAN • Bangsa
INDONESIA ( 1924) • Bahasa Persatuan
Tujuan Kemerdekaan
Politik:
TJOKROAMINOTO ( 1924)
• Persatuan Nasional “Jika kita kaum Muslim, benar-
• Solidaritas 01 02 benar memahami dan secara
• Non - Kooperasi sungguh-sungguh
• Kemandirian melaksanakan ajaran-ajaran
Islam, kita pastilah akan menjadi
para demokrat dan sosialis
sejati”

12
Rumusan Awal Dasar Negara
NILAI KETUHANAN
K..J.. Sanoesi Abdul Kadir \ M. Yamin \ Abdoelrachim P \
Agoes Salim \ Dasaad \ Soesanto T \ Soerio \ Soepomo \ Ki
Bagus Hadikusumo \ Soepomo \ M. Hatta

NILAI KEMANUSIAAN
Radjiman \ M. Yamin \ Wiranatakoesoema \ Woerjaningrat
\ Soesanto T \ Soepomo \ Ki Bagus Hadikusumo

NILAI PERSATUAN
Soesrodiningrat \ M. Yamin \ Woerjaningrat \ Soerio \
Soesanto T \ Wiranatkoesoema \ Dahler

NILAI DEMOKRASI PERMUSYAWARATAN


Soesanto T \ Abdoelrachim P \ Woerjaningrat \ Soepomo \ Ki
Bagus Hadikusumo

NILAI KEADILAN SOSIAL


M. Yamin \ Soerio \ Abdoelrachim P \ Abdul Kadir \ Soepomo
\ Ki Bagus Hadikusumo

13
Pidato Soekarno
Betapapun juga, pandangan- pandangan te rse but
( rumusan awal dasar negara) me mbe rikan masukan
pe nt ing bagi Soe karno dalam me rumuskan konse psinya.
Masukan- masukan ini, yang dikombinasikan de ngan
gagasan- gagasan ide ologisnya yang te lah dike mbangkan
se jak 19 20 - an dan re fle ksi historisnya, me ngkrist al dalam
pidat onya pada 1Juni 1945 .
Dalam pidat onya yang monume nt al itu, soe karno
me njawab pe rmintaan Radjiman We diodiningrat akan
dasar ne gara Indone sia itu dalam ke rangka “dasar
falsafah” ( philosofische grondslag) at au “pandangan
dunia” ( weltanschauung) de ngan pe nje lasannya yang
runt ut, solid dan kohe re n.
Image from Pinterest

14
Gagasan Soekarno atas Dasar Negara
KEBANGSAAN
INDONESIA Kelima prinsip itu
dise but Soe karno
PERIKEMANUSIAAN de ngan Panca Sila .
“Sila art inya asas at au
MUFAKAT ATAU DEMOKRASI dasar, dan di at as
ke lima dasar itulah
kit a me ndirikan
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Ne gara Indone sia,
ke kal, dan abadi.”
KETUHANAN YANG
BERKEBUDAYAAN

15
Penyempurnaan Gagasan Soekarno
Secara singkat , gagasan yang diberikan oleh Soekarno mendapat respon dan
penyempurnaan diantara para anggota BPUPK :

a. Prinsip “Ketuhanan” dipindah dari sila terakhir ke sila pertama ;


b. Prinsip “Perikemanusiaan” tetap diletakkan pada sila kedua, namun redaksinya mengalami
penyempurnaan menjadi “Kemanusiaanyang Adil dan Beradab”;
c. Prinsip “Kebangsaan Indonesia” diletakkan pada sila ketiga dan menjadi “Persatuan
Indonesia”;
d. Prinsip “Mufakat atau Demokrasi” berubah posisinya menjadi sila keempat dan berbunyi
“Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan”;
e. Prinsip “Kesejahteraan Sosial” berubah posisinya dari sila keempat menjadi sila kelima dan
berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

16
Panitia ini bertugas untuk

Peristiwa Penting ! menyusun rancangan Pembukaan


Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia, yang di
dalamnya termuat dasar negara.
SOEKARNO
Panitia ini berhasil merumuskan
dan menyetujui rancangan
Pembukaan UUD, yang kemudian
ditandatangani oleh setiap
Pada masa jeda K.H. WACHID anggota Panitia Sembilan pada 22
M. HATTA
sidang, Soekarno HASYIM Juni.
mengambil inisiatif
K.H. KAHAR
M. YAMIN informal, ia MOEZAKIR Oleh Soekarno, rancangan
membentuk Panitia Pembukaan UUD ini diberi nama
AA MARAMIS
Kecil (“tidak resmi”) H. AGOES SALIM “Mukaddimah ”, oleh M. Yamin
yang dinamakan “Piagam Jakarta ”,
beranggotakan 9 dan oleh Sukiman Wirjosandjodjo
R. ABIKUSNO
SOEBARDJO disebut “Gentlemen ’s
orang. TJOKROSOEJOSO
Agreement ”

17
Piagam Jakarta
“ Tujuh Kata ” yang menjadi polemik dalam
sidang
Hasil rumusan Piagam Jakarta itu mendapat
respons yang tajam dari Latuharhary. Dia
menyatakan keberatan atas pencantuman
“tujuh kata” itu.
Apabila kata tersebut masih dicantumkan
dalam sebuah dasar negara, maka perpecahan
di bangsa ini akan terjadi .

Image from Pinterest

18
Image from Wikipe dia

Pada tanggal 17 Agustus 1945 , Bangsa Indone sia me mproklamirkan ke me rde kaannya, dan pada tanggal 18 Agustus 1945 PP KI
me milih Soe karno dan Mohammad Hatta se bagai Pre side n dan Wakil Pre side n Re publik Indone sia. Pada saat yang sama , PPKI
menyetujui naskah “ Piagam Jakarta ” sebagai Pembukaan UUD 1945 , kecuali “ tujuh kata ” .

19
3 Pancasila dalam
Bingkai Sejarah (2)
ً ‫ﻰ َﺧﯾ ًْرا َﻛ ِﺛ‬
‫ﯾرا ۗ َو َﻣﺎ‬ ُ

َ ‫ت ْٱﻟ ِﺣ ْﻛ َﻣﺔَ ﻓَﻘَ ْد أو ِﺗ‬ َ َ‫ﯾُؤْ ِﺗﻰ ْٱﻟ ِﺣ ْﻛ َﻣﺔَ َﻣن ﯾ‬
َ ْ‫ﺷﺎ ٓ ُء ۚ َو َﻣن ﯾُؤ‬
‫ب‬ ۟ ُ‫ﻻ أ ُ ۟وﻟ‬
ِ َ‫وا ْٱﻷ َ ْﻟ ٰﺑ‬ ٓ ‫ﯾَذﱠ ﱠﻛ ُر ِإ ﱠ‬
Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang
banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).

QS. Al Baqarah: 269

” 21
Masa Orde Lama Dise le nggarakannya Te rjadi Pe nyimpangan
Le mbaga Ne gara Pe milihan Umum t e rhadap Undang-
Tunggal yait u Konst it uant e dan DPR undang Dasar Tahun Masa orde lama be rakhir
Ke pre side nan pada t ahun 19 55 19 4 5 t anggal 11 Mare t 19 6 6

2 4 6 8

1 3 5 7

Masa orde lama dimulai Dike luarkannya Dike luarkannya De krit Part ai polit ik pada masa
se jak t anggal 18 Agust us maklumat Wakil Pre side n Pre side n pada t anggal ini didominasi ole h
19 4 5 No. X/ 19 4 5 5 J uli 19 59 PKI dan PNI

22
Masa Orde Baru
Orde Baru adalah se but an bagi masa pe me rint ahan Pre side n Soe harto di
Indone sia. Masa orde baru te rhit ung se jak t anggal 11 Mare t 19 6 6 s.d 19 9 8 .
Adapun pe rist iwa pe nt ing yang t e rjadi di Masa orde baru, yait u :
● Me njalankan Pancasila dan UUD 19 4 5 se cara murni dan konse kwe n
● Pada masa ini, priorit as pe mbangunan lima t ahun
● Dalam prakt ik ke t at ane garaan, ke kuasaan Ekse kut if be git u dominan
● Prose s pe mbangunan pada masa Orde Baru ce nde rung se nt ralist ik
● Pe mbe rlakuan asas t unggal Pancasila
● Me rajale lanya Korupsi, Kolusi dan Ne potisme (KKN)

23
Masa Reformasi

Me ne gakkan hukum Dihapusnya le mbaga Dilaksanakannya de mokrasi Pe laksanaan Ot onomi Di Amande me nnya UUD
(se bagai Ne gara Hukum) t e rt inggi Ne gara langsung Dae rah NRI 19 4 5

1 2 3 4 4 6 7 8 9

Me rubah dari pe mbagian Dit e gakkannya Hak Asasi Pe rubahan ut usan dae rah Ke be basan Pe rs
ke kuasaan me njadi Manusia (HAM) me njadi DPD yang dipilih
Pe misahan ke kuasaan langsung
Ekse kut if, Le gislat if dan
Yudikat if

24
Pancasila sebagai

4 Dasar Negara dan


Keterkaitannya
dengan UUD 1945
۟ ُ‫ﯾن َو ِﺷ َﻣﺎ ٍل ۖ ُﻛﻠ‬
ِ ‫وا ِﻣن ِ ّر ْز‬
‫ق‬ ٍ ‫ﻋن ﯾَ ِﻣ‬ َ ‫ﺎن‬

ِ َ ‫ﺳﺑَﺈٍ ِﻓﻰ َﻣ ْﺳ َﻛ ِﻧ ِﮭ ْم َءاﯾَﺔٌ ۖ َﺟﻧﱠﺗ‬
َ ‫ﻟَﻘَ ْد َﻛﺎنَ ِﻟ‬
ٌ ُ‫ﻏﻔ‬
‫ور‬ َ ‫ب‬ ۟ ‫َر ِﺑّ ُﻛ ْم َوٱ ْﺷ ُﻛ ُر‬
َ ٌ ‫وا ﻟَﮫُۥ ۚ ﺑَ ْﻠ َدة‬
‫ط ِﯾّﺑَﺔٌ َو َر ﱞ‬
Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah
kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezeki yang
(dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan
(Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun"

QS. Saba : 15

” 26
Pancasila sebagai Grondslag
Setelah pidato Soe karno di PBB, pada 30 Se pte mbe r 19 6 0 , ‘To Build World Anew’ yang
me mpe rke nalkan Pancasila pada Dunia, Russe l me muji Pancasila se bagai jalan te ngah
dan me nye but Soe karno se bagai Great Thinker in the East.

“Arus sejarahmemperlihatkan dengan nyata bahwa semua bangsa memerlikan suatu


konsepsi dan cita- cita. Jika mereka tidak memilikinya atau jika konsepsi dan cita- cita itu
menjadi kabur dan usang, maka bangsa itu adalah dalam bahaya”
- Soe karno–

“ Dari semua negara- negara di Asia Tenggara,Indonesialahyang dalam konstitusinya


pertama- tama dan paling tegas melakukanlatar belakang psikologis yang sesungguhnya
daripada semua revolusi melawanpenjajah”
- Rutgers-

27
Pancasila dan UUD NRI 1945

Ideologi Bangsa Konstitusi

UUD NRI
Dasar Negara Pancasila 1945
Hukum Dasar Tertulis

Falsafah Negara Birth Certificate

28
KETERKAITAN PANCASILA DAN UUD NRI 1945
Secara Formal
KBBI : Sesuai dengan peraturan yang sah; Menurut adat kebiasaan yang berlaku

1. Pancasila merupakan Kaidah Negara yang Mendasar


Pancasilamenjadi kaidah yang mendasar dalam setiap langkah dan penentuan kebijakan yang berpihak
rakyat. Pancasilasebagai kaidah negara selanjutnya dijiwai di dalam seluruh batang tubuh atau pasal
dan ayat dalam UUD 1945, sehingga secara tidak langsung UUD 1945 merupakan kaidah dasar negara
Pula.

2. Pancasila sebagai Inti dari Pembukaan UUD NRI 1945


Apabila dicermati kembali, pembukaan UUD1945 yang merupakan hasil revisi dari Piagam Jakarta pada
alinea keempat dari pembukaan UUD1945 tidak lain dan tidak bukan merupakan rumusan dari Pancasila
yang kita kenal hingga saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa inti dari pembukaan UUD 1945 ialah Pancasila
itu sendiri. Maka dari itu sejatinya isi dari UUD1945 tidak boleh bertentangan dengan isi dari Pancasila.

29
KETERKAITAN PANCASILA DAN UUD NRI 1945
3. Pembukaan UUD 1945 Tidak Bergantung pada Batang Tubuh UUD 1945
Batang tubuh UUD 1945 yang terdiri dari pasal- pasal dan ayat- ayat merupakan penjabaran dari
pembukaan UUD 1945, sedangkan inti dari pembukaan UUD 1945 ialah Pancasila. Arti dari hal ini ialah,
batang tubuh UUD 1945 dapat terus berubah mengikuti perkembangan zaman selama ia tidak
bertentangan dengan nilai- nilai dasar Pancasilayang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.

4. Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara


Poin pertama dari hubungan Pancasiladengan UUD 1945 ialah Pancasilamerupakan kaidah dasar negara,
sedangkan inti dari pembukaan UUD 1945 ialah Pancasila. Maka dari itu, hubungan Pancasila dan UUD
1945, selanjutnya ialah pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara. Penempatan pembukaan
UUD 1945 menjadi pokok kaidah negara maksudnya ialah bahwa setiap tahapan kebijakan public yang
dilakukan oleh Pemerintah harus senantiasaberdasarkan pembukaan UUD 1945.

30
KETERKAITAN PANCASILA DAN UUD NRI 1945
Secara Materiil
Dalam istilah perundang- undangan : Isi atau apa- apa yang dibahas di dalam sesuatu

1. Isi Pancasila Terangkum dalam Empat Alinea Pembukaan UUD 1945


Isi pancasil tercantum di dalam Alinea keempat. Pembukaan UUD 1945. Lebih dari itu, Isi dari Pancasila
telah terangkum di dalam setiap aline pembukaan UUD 1945. Di dalam Alinea pertama, kita dapat
menemukan secara lugas sila kedua dari Pancasila,yaitu kemanusiaanyang adil dan beradab. Sila pertama
dapat kita temui di dalam Alinea yang ketiga. Sila ketiga terdapat di Alinea kedua dari pembukaan UUD
1945. Sila keempat dan kelima dapat secara jelas ditemui di dalam Alinea keempat pembukaan UUD 1945.

2. Pancasila sebagai Dasar Bernegara dan UUD 1945 sebagai Sumber Hukum Dasar
Negara

Pancasila dan UUD1945 merupakan dua hal yang menjadi sumber dasar di Indonesia. Pancasiladikatakan
sebagai dasar bernegara karena Pancasila itu merupakan cara pandangan bangsa Indonesia, sedangkan
UUD 1945 menjadi sumber hukum dasar negara, karena setiap aturan perundang- undangan di bawahnya
harus selalu mengikuti dan tidak bertentangan dengan UUD 1945.

31
KETERKAITAN PANCASILA DAN UUD NRI 1945

3. Nilai - nilai Pancasila harus Diwujudkan dalam UUD 1945


Mengingat bahwa pembukaan Undang- undang Dasar 1945 ialah Pancasila,maka implikasi dari itu semua
ialah adanya suatu kewajiban yang harus diikuti setiap nilai- nilai Pancasila yang terdapat di dalam Alinea
keempat harus diwujudkan di dalam batang tubuh UUD 1945.

4. Pancasila sebagai Sumber Semangat bagi UUD 1945


Maksud bahwa Pancasila sebagai sumber semangat bagi UUD 1945 ialah dalam setiap pembahasan
mengenai pasal- pasal UUD 1945 didasari dengan semangat dan tujuan dari keberadaan Pancasila itu
sendiri. Atau yang menurut John Gardner adalah sesuatu yang memiliki “ Moral Dimensions to sustain a
great civilization”

32
5 Struktur, Bentuk dan
Lambang Pancasila
‫اﺧ َرة ُ َﺧﯾ ٌْر ِﻟّﻠﱠذِﯾنَ ﯾَﺗ ﱠﻘُونَ ۗ أَﻓَ َﻼ‬ ْ ‫ار‬
ِ ‫ٱل َء‬
“ ٌ ‫َو َﻣﺎ ْٱﻟ َﺣﯾَ ٰوة ُ ٱﻟ ﱡد ْﻧﯾَﺎ ٓ ِإ ﱠﻻ ﻟَ ِﻌ‬
ُ ‫ب َوﻟَ ْﮭ ٌو ۖ َوﻟَﻠ ﱠد‬
َ‫ﺗ َ ْﻌ ِﻘﻠُون‬
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat
itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?

QS. Al An’am : 32

” 34
Rancanganawal Garuda Pancasila

Sejarah Lambang Negara


Lambang Ne gara Indone sia adalah Garuda Pancasila
de ngan se mboyan Bhine ka Tunggal Ika be rbe nt uk
Garuda yang ke palanya me nole h ke se be lah kanan
(dari sudut pandang Garuda), pe risai be rbe nt uk
me nye rupai jant ung yang digant ung de ngan rantai
pada le he r Garuda, dan se mboyan Bhine ka Tunggal
Ika yang be rart i “Be rbe da- be da tapi te t ap sat u”
dit ulis di at as pit a yang dice ngkram ole h Garuda.
Lambang ini dirancang ole h Sultan Hamid II dari
Pontianak , de ngan de sain awalnya se bagaimana Image from www.wikipe dia.com

gambar disamping se pe rt i ini - >


35
Garuda Pancasila yangDiresmikan11Februari

Sejarah Lambang Negara


1950, tanpa Jambul dan posisi cakar masih
dibelakang pita.

Setelah rancangan te rpilih (ve rsi awal), dialog int e nsif antara
pe rancang (Sult an Hamid II), Pre side n RIS Soe karno dan
Pe rdana Me nte ri M. Hatta, te rus dilakukan untuk ke pe rluan
pe nye mpurnaan rancangan itu.
Pusat Se jarah ABRI me nye butkan, rancangan lambang
ne gara karya Sultan Hamid II akhirnya dire smikan
pe makaiannya dalam Sidang Kabine t RIS pada tanggal 11
Fe bruari 19 50 .
Ke t ika itu gambar be ntuk ke pala Rajawali Garuda Pancasila
masih “gundul” dan tidak be rjambul se pe rti be ntuk se karang
ini.
Image from www.wikipe dia.com

36
Sejarah Lambang Negara Desain akhir Garuda Pancasila

Untuk t e rakhir kalinya, Sult an Hamid II me nye le saikan


pe nye mpurnaan be nt uk final gambar lambang
ne gara, yait u de ngan me nambah skala ukuran dan
t at a warna gambar lambang ne gara.
Rancangan Garuda Pancasila te rakhir ini dibuat kan
pat ung be sar dari bahan pe runggu be rlapis e mas
yang disimpang dalam ruang Ke me rde kaan
Monume n Nasional se bagai acuan yang hingga hari
ini de sainnya t idak me ngalami pe rubahan
se bagaimana pada gambar be rikut . Image from www.wikipe dia.com

37
Garuda Pancasilase ndiri adalah
burung Garuda yang sudah
dike nal me lalui mit ologi kuno
dalam se jarah bangsa Indone sia, J umlah bulu Garuda Pancasila
yait u ke ndaraan Wishnu yang me lambangkan hari Proklamasi
me nye rupai burung e lang Ke me rde kaan Indone sia pada
rajawali. Garuda digunakan t anggal 17 Agust us 19 4 5, ant ara lain:
se bagai lambang ne gara unt uk
me nggambarkan, bahwa
● 17 he lai bulu pada masing-
masing sayap
Indone sia adalah bangsa yang
be sar dan ne gara yang kuat . ● 8 he lai bulu pada e kor

Warna ke e masan pada burung ● 19 he lai bulu di bawah pe risai


Garuda me lambangkan at au pada pangkal e kor
ke agungan dan ke jayaan.
● 4 5 he lai bulu di le he r
Garuda me miliki paruh, sayap, Image from Wikipe dia

e kor dan cakar yang


me lambangkan ke kuat an dan
t e naga pe mbangunan.

38
Dasar Ketuhanan Yang Maha
Esadilambangkandengan
cahayadi bagian tengah perisai
berbentuk bintang yang
Dasar Kerakyatanyang Dipimpin bersudut lima. Dasar Persatuan Indonesia
oleh Hikmat Kebijaksanaan dilambangkandengan pohon
dalam Permusyawaratan beringin di bagian kiri atas
Perwakilandilambangkan perisai.
dengan kepala banteng di
bagian kanan atas perisai.

Dasar KeadilanSosialbagi Dasar Kemanusiaanyang Adil


Seluruh Rakyat Indonesia dan Beradab dilambangkan
dilambangkandengan kapasdan dengan tali rantai bermata
padi di bagian kanan bawah bulatan dan persegi di bagian
perisai. kiri bawah perisai.

Image from Wikipedia

39

Pengaturan lambang negara dalam bentuk undang-
undang yang diamanatkan Pasal 36C UUD 1945
direalisasikan melalui Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta
Lagu Kebangsaan


40
6 Pancasila sebagai
Sistem Filsafat
‫ﺎرﻓُ ٓو ۟ا ۚ إِ ﱠن‬
َ َ‫ﺷﻌُوﺑًﺎ َوﻗَﺑَﺎ ٓ ِﺋ َل ِﻟﺗَﻌ‬
“ ُ ‫ٰ ٓﯾَﺄَﯾﱡ َﮭﺎ ٱﻟﻧﱠ‬
ُ ‫ﺎس ِإﻧﱠﺎ َﺧﻠَ ْﻘ ٰﻧَ ُﻛم ِ ّﻣن َذ َﻛ ٍر َوأُﻧﺛ َ ٰﻰ َو َﺟﻌَ ْﻠ ٰﻧَ ُﻛ ْم‬
ٌ ِ‫ﻋ ِﻠﯾ ٌم َﺧﺑ‬
‫ﯾر‬ َ ‫ٱ� أَﺗْﻘَ ٰﯩ ُﻛ ْم ۚ ِإ ﱠن ﱠ‬
َ �‫ٱ‬ ِ ‫أ َ ْﻛ َر َﻣ ُﻛ ْم ِﻋﻧ َد ﱠ‬
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

QS. Al Hujurat : 13

” 42
Definisi Filsafat Pancasila
1. Ditinjau dari se gi normatif : Philos
yaitu cinta, dan sofia yaitu
ke bijakan.

2. Filsafat me rupakan aktifitas fikir


murni yang me nghasilkan
ke be naran

3. Filsafat adalah tinjauan


nilai/ ke be naram yang dijadikan
pandangan hidup, dasar ne gara.

43
Dasar pokok ajaran Falsafah Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Budi Nurani Manusia

3. Kebenaran

4. Keadilan

5. Kebenaran, keadilan bagi bangsa Indonesia

44
Pandangan Palsafah Pancasila
Faham Ketuhanan Yang Ke manusiaan dan
Mahas Esa se bagai ke bangsaan se imbang
ajaran the ologis, re ligius
dan moral agama

Ke daulatan rakyat dan


Pe rwakilan Ke adilan sosial

Pokok Ajaran : Eksiste nsi manusia bagian dari ke se me staan unive rsal.

45
Sistimatika Falsafah Pancasila

Falsafah Pancasila

Bidang Ontologi Bidang Episte mologi Bidang Axiologi

46
Tingkatan Nilai Filsafat Pancasila
Nilai Dasar Nilai Instrumental Nilai Praksis
Adalah asas- asas yang Adalah nilai yang Adalah nilai yang
kita terima sebagai dalil berbentuk norma sosial sesungguhnya kita
yang bersifat mutlak, dan norma hukum yang laksanakan dalam
sebagai sesuatu yang selanjutnya akan kenyataan. Nilai ini
benar. Nilai- nilai dasar terkristalisasi dalam merupakan batu ujian
dari Pancasila adalah peraturan dan apakah nilai dasar dan
nilai ketuhanan. mekanisme lembaga- nilai instrumental itu
lembaga negara. benar- benar hidup
dalam masyarakat.

47
Dasar Axiologi Pancasila
Adapun dasar axiologi dalam Pancasila, yaitu:
● Tuhan Yang Maha Esa adalah bahan sumbe r nilai
● Nilai hukum alam yang me ngikat t anpa me lihat
ruang dan wakt u
● Nilai hukum moral me ngikat manusia se cara
psikologis spiritual

48
Pancasila sebagai
7 Sistem Nilai,
Etika & Norma
‫ض َﺧ ِﻠﯾﻔَﺔً ۖ ﻗَﺎﻟُ ٓو ۟ا أَﺗ َ ْﺟﻌَ ُل ﻓِﯾ َﮭﺎ َﻣن‬
‫ِس ﻟَ َك ۖ ﻗَﺎ َل ِإ ِﻧّ ٓﻰ أ َ ْﻋﻠَ ُم َﻣﺎ‬
ُ ‫ِك َوﻧُﻘَ ّد‬
“ ٓ
ِ ‫َو ِإ ْذ ﻗَﺎ َل َرﺑ َﱡك ِﻟ ْﻠ َﻣ ٰﻠَﺋِ َﻛ ِﺔ ِإ ِﻧّﻰ َﺟﺎ ِﻋ ٌل ﻓِﻰ ْٱﻷ َ ْر‬
َ ُ‫ﯾُ ْﻔ ِﺳ ُد ِﻓﯾ َﮭﺎ َوﯾَ ْﺳ ِﻔ ُك ٱﻟ ِ ّد َﻣﺎ ٓ َء َوﻧ َْﺣ ُن ﻧ‬
َ ‫ﺳ ِﺑّ ُﺢ ِﺑ َﺣ ْﻣد‬
َ‫َﻻ ﺗ َ ْﻌﻠَ ُﻣون‬
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

QS. Al Baqarah : 30

” 50
Pancasila
Secara Normat if, Pancasila
se bagai aturan t indakan yang
baik yang t e rkrist alisasi.
Pancasila se bagai Konse nsus
yait u P olit ik dasar be rdirinya
suat u ne gara dan me njadi dasar
Moral dan Et ika.

51
Pancasila sebagai
Sistem Etika
Di dalam Pancasila; Nilai, Norma
dan Moral saling be rkait an dan
saling me le ngkapi se bagai
siste m e t ika.
Pancasila se bagai se buah
filsafat sumbe r norma hukum,
moral dan lain- lain.

52
PENGERTIAN ETIKA

Et ika me rupakan suat u pe mikiran kritis dan me ndasar t e nt ang


ajaran- ajaran dan pandangan- pandangan moral.
Et ika adalah ilmu yang me mbahas te nt ang bagaimana dan
me ngapa kit a me ngikut i suatu ajaran t e rt e ntu atau
bagaimana kit a be rsikap dan be rt anggung jawab de ngan
be rbagai ajaran moral

53
PENGERTIAN NILAI
Nilai ( Value) adalah ke mampuan yang dipe rcayai yang ada
pada suatu be nda untuk me muaskan manusia.

Hie rarki nilai sangat te rgantung pada titik tolak dan sudut
pandang individu masyarakat te rhadap se suatu obye k.
Misalnya kalangan mate rialis me mandang bahwa nilai
te rtinggi adalah nilai mate rial.

Max Scheler me nyatakan bahwa nilai- nilai yang ada tidak


sama tingginya dan luhurnya

Nilai itu pada hakikatnya adalah sifat dan kualitas yang


me le kat pada suatu obye knya

54
Menurut Max Schaler, Nilai-nilai dapat dikelompokkan
dalam 4 Tingkatan yaitu :
Nilai Kenikmatan Nilai Kehidupan
Nilai- nilai yang berkaitan Nilai- nilai penting bagi
dengan indra yang kehidupan yakni: jasmani,
memunculkan rasa senang, kesehatan serta
menderita atau tidak enak kesejahteraan umum

Nilai Kejiwaan
Nilai Kerohanian
Nilai- nilai yang berkaitan
Tingkatan ini terdapatlah dengan kebenaran,
modalitas nilai dari yang keindahan dan pengetahuan
suci murni

55
Sementara itu, Notonagoro membedakan menjadi 3, yaitu:
● Nilai mat e rial yait u se gala se suat u yang be rguna bagi jasmani manusia
● Nilai vital yait u se gala se suatu yang be rguna bagi manusia unt uk
me ngadakan suat u akt ivit as at au ke giat an
● Nilai ke rohanian yait u se gala se suat u yang be rsifat rohani manusia yang
dibe dakan dalam e mpat t ingkat an, se bagai be rikut :
- Nilai ke be naran yait u nilai yang be rsumbe r pada rasio, budi, akal at au
cipt a manusia
- Nilai ke indahan/ e ste t is yait u nilai yang be rsumbe r pada pe rasaan
manusia
- Nilai ke baikan atau nilai moral yait u nilai yang be rsumbe r pada unsur
ke he ndak manusia
- Nilai re ligius yait u nilai ke rohanian t e rtinggi dan be rsifat mut lak
56
Pengertian Moral dan Norma
Moral Norma
Moral berasal dari kata mos ( mores) Norma adalah pe rwujudan martabat manusia
yang sinonim de ngan ke susilaan, se bagai makhluk budaya, sosial, moral dan
tabiat atau ke lakuan. Moral adalah re ligi. Norma me rupakan suatu ke sadaran dan
ajaran te ntang hal yang baik dan sikap luhur yang dike he ndaki ole h tata nilai
buruk, yang me nyangkut tingkah untuk dipat uhi. Ole h kare na it u, norma dalam
laku dan pe rbuatan manusia. pe rwujudannya dapat be rupa norma agama,
norma filsafat, norma ke susilaan, norma
hukum dan norma sosial. Norma me miliki
ke kuat an unt uk dipatuhi kare na adanya sanksi

57
1. Nilai Dasar
Sekalipun nilai be rsifat abst rak yang t idak dapat diamat i me lalui panca indra
manusia, te t api dalam ke nyataannya nilai be rhubungan de ngan t ingkah laku at au
be rbagai aspe k ke hidupan manusia dalam prakt iknya. Se t iap nilai me miliki nilai
dasar yait u be rupa hakikat, e se nsi, intisari at au makna yang dalam dari nilai- nilai
te rse but. Nilai dasar it u be rsifat unive rsal kare na me nyangkut ke nyat aan obje kt if
dari se gala se suatu.

Cont ohnya : hakikat Tuhan, manusia at au makhluk lainnya.

Apabila nilai dasar itu be rkait an de ngan hakikat Tuhan maka nilai dasar itu
be rsifat mut lak kare na Tuhan adalah kausa prima (pe nye bab pe rt ama). Nilai
dasar yang be rkait an de ngan hakikat manusia maka nilai- nilai it u harus
be rsumbe r pada hakikat ke manusiaan yang dijabarkan dalam norma hukum yang
diist ilahkan de ngan hak dasar (hak asasi manusia).

58
2. Nilai Instrumental
Nilai inst rume ntal adalah nilai yang me njadi pe doman pe laksanaan dari nilai
dasar. Nilai dasar be lum dapat be rmakna se pe nuhnya apabila be lum me miliki
formulasi se rt a parame te r at au ukuran yang je las dan konkrit.

3. Nilai Praksis
Nilai praksis me rupakan pe njabaran le bih lanjut dari nilai inst rume ntal dalam
ke hidupan yang le bih nyat a de ngan de mikian nilai praksis me rupakan
pe laksanaan se cara nyat a dari nilai- nilai dasar dan nilai- nilai inst rume nt al.

59
Pancasila sebagai
8 Dasar Pengembangan
Ilmu Pengetahuan
“ ۟ َ‫ٱ� َﻣ َﻊ ٱﻟﱠذِﯾنَ ٱﺗﱠﻘ‬
َ‫وا ﱠوٱﻟﱠذِﯾنَ ُھم ﱡﻣ ْﺣ ِﺳﻧُون‬ َ ‫ِإ ﱠن ﱠ‬
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang
berbuat kebaikan.

QS. An Nahl : 128

” 61
Pancasila sebagai Dasar Nilai dalam Strategi
You can also split your content
Pengembangan Ilmu dan Teknologi
Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek ) yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan
dengan nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila

Setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai- nilai Pancasila faktor internal
pengembangan Iptek itu sendiri

Bahwa nilai- nilai Pancasila berperan sebagai rambu normative bagi pengembangan Iptek di Indonesia, artinya
mampu mengendalikan Iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia

Bahwa setiap pengembangan Iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang
lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu

62
Pancasila sebagai Dasar Nilai dalam Strategi
You can also split your content
Pengembangan Ilmu dan Teknologi
Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Pertama, pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini seiring dengan kemajuan
Iptek menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini membutuhkan renungan
dan refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang
tidak sesuaidengan kepribadian bangsa

Kedua, dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan Iptek terhadap lingkungan hidup berada dalam titik nadir yang
membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan dating. Oleh karena itu, diperlukan tuntunan moral
bagi para ilmuwan dalam pengembangan Iptek di Indonesia

Ketiga, perkembangan Iptek yang didominasi negara- negara Barat dengan politik global ikut mengancam nilai- nilai
khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti spis, gotong royong, solidaritas, musyawarah dan cita rasa
keadilan. Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai- nilai
global yang tidak sesuaidengan nilai- nilai kepribadian bangsa Indonesia.

63
Pancasila sebagai Dasar Nilai dalam Strategi
You can also split your content
Pengembangan Ilmu dan Teknologi
Pancasila sebagai Sumber Nilai, Kerangka Berpikir serta Asas Moralitas bagi
Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan nasional adalah upaya bangsa untuk
mencapai tujuan nasionalnya sebagaimana yang dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945. Pada hakikatnya
Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional untuk mewujudkan tujuan seluruh warganya harus
dikembalikan pada dasar- dasar hakikat manusia.

Dalam upaya manusia mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabatnya maka manusia
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi . Pancasila telah memberikan dasar nilai- nilai bagi
pengembangan Iptek demi kesejahteraan hidup manusia. Pengembangan Iptek sebagai hasil budaya manusia
harus didasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaanyang adil dan beradab. Oleh karena itu, pada hakikatnya
sila- sila Pancasilaharus merupakan sumber nilai, kerangka piker serta basis moralitas bagi pengembangan Iptek.

64
Pancasila sebagai Dasar Nilai dalam Strategi
You can also split your content
Pengembangan Ilmu dan Teknologi
Pancasila sebagai Sistem Etika Pembangunan Iptek

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara
rasional dengan irrasional, antara akal, rasa dan kehendak. Berdasarkan sila pertama ini Iptek tidak hanya
memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan dan diciptakan, tetapi juga dipertimbangkan maksudnya dan akibatnya
apakah merugikan manusia dengan sekitarnya.

Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab , memberikan dasar- dasar moralitas bahwa manusia dalam
mengembangkan Iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab
dan bermoral. Oleh sebab itu, pembangunan Iptek harus didasarkan pada hakikat tujuan demi kesejahteraan umat
manusia. Iptek harus dapat diabdikan untuk peningkatan harkat dan martabat manusia, bukan menjadikan manusia
sebagai makhluk yang angkuh dan sombong akibat dari penggunaan Iptek.

65
Pancasila sebagai Dasar Nilai dalam Strategi
You can also split your content
Pengembangan Ilmu dan Teknologi
Pancasila sebagai Sistem Etika Pembangunan Iptek

Sila Persatuan Indonesia , memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme banga
Indonesia akibat dari sumbangan Iptek. Dengan Iptek persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan
terpelihara, persaudaraan dan persahabatan antar daerah di berbagai daerah terjalin karena tidak lepas dari faktor
kemajuan Iptek. Oleh sebab itu, Iptek harus dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan
bangsa

Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan ,
mendasari pengembangan Iptek secara demokratis. Artinya setiap ilmuan haruslah memiliki kebebasan untuk
mengembangkan Iptek. Selain itu, dalam pengembangan Iptek setiap ilmuan juga harus menghormati dan
menghargai kebebasan orang lain dan harus memiliki sikap yang terbuka artinya terbuka untuk dikritik , dikaji ulang
maupun dibandingkan dengan penemuan teori lainnya.

66
Pancasila sebagai Dasar Nilai dalam Strategi
You can also split your content
Pengembangan Ilmu dan Teknologi
Pancasila sebagai Sistem Etika Pembangunan Iptek

Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia , kemajuan Iptek harus dapat menjaga keseimbangan
keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri,
manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta
manusia dengan alam lingkungannya.

67
Pancasila sebagai Dasar Nilai dalam Strategi
You can also split your content
Pengembangan Ilmu dan Teknologi
Esensi Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Sila Pertama , Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan kesadaran bahwa manusia hidup di dunia, Ibarat sedang
menempuh ujian dan hasil ujian akan menentukan kehidupannya yang abadi di akhirat nanti. Satu ujiannya adalah
manusia diperintahkan melakukan perbuatan untuk kebaikan, bukan untuk membuat kerusakandi bumi.

Sila Kedua , Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberikan arahan, baik bersifat universal maupun khas
terhadap ilmuan dan ahli teknik di Indonesia. Asas kemanusiaan atau humanism menghendaki agar perlakuan
terhadap manusia harus sesuai dengan kodratnya sebagai manusia, yaitu memiliki keinginan, seperti kecukupan
materi, bersosialisasi, eksistensinya dihargai, mengeluarkan pendapat, berperan nyata dalam lingkungannya,
bekerja sesuaikemampuannya yang tertinggi .

68
Pancasila sebagai Dasar Nilai dalam Strategi
You can also split your content
Pengembangan Ilmu dan Teknologi
Esensi Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Sila Ketiga , Persatuan Indonesia memberikan landasan esensial bagi kelangsungan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Untuk itu, ilmuan dan ahli teknik Indonesia perlu menjunjung tinggi asas Persatuan Indonesia
dalam tugas- tugas profesionalnya. Kerja sama yang sinergis antar individu dengan kelebihan dan kekurangannya
masing- masing akan menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi daripada penjumlahan produktivitas individunya.

Sila Keempat , Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan
memberikan arahan asas kerakyatan, yang mengandung arti bahwa pembentukan negara republik Indonesia ini
adalah oleh dan untuk semua rakyat Indonesia. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
terhadap negara. Demikian pula halnya dengan ilmuwan dan ahli teknik wajib memberikan kontribusi sebesar-
besarnya sesuaikemampuan untuk kemajuan Negara.

Sila Kelima , Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memberikan arahan agar selalu diusahakan tidak
terjadinya jurang ( gap) ke se jahte raan di antara bangsa Indone sia. Ilmuwan dan ahli te knik yang me nge lola indust ry
pe rlu se lalu me nge mbangkan siste m yang me majukan pe rusahaan, se kaligus me njamin ke se jahte raan karyawan.

69
Paradigma
9 Pembangunan
Berbasis Pancasila
‫ﻋ ِن ْٱﻟ ُﻣﻧ َﻛ ِر‬َ َ‫وف َوﺗ َ ْﻧ َﮭ ْون‬
َ‫ب ﻟَ َﻛﺎنَ َﺧﯾ ًْرا ﻟﱠ ُﮭم ۚ ِ ّﻣ ْﻧ ُﮭ ُم ْٱﻟ ُﻣؤْ ِﻣﻧُون‬

ِ ‫ﺎس ﺗَﺄ ْ ُﻣ ُرونَ ﺑِ ْﭑﻟ َﻣ ْﻌ ُر‬ ْ ‫ُﻛﻧﺗ ُ ْم َﺧﯾ َْر أ ُ ﱠﻣ ٍﺔ أ ُ ْﺧ ِر َﺟ‬
ِ ‫ت ِﻟﻠﻧﱠ‬
ِ َ ‫ﭑ� ۗ َوﻟَ ْو َءا َﻣنَ أ َ ْھ ُل ْٱﻟ ِﻛ ٰﺗ‬
ِ ‫َوﺗُؤْ ِﻣﻧُونَ ِﺑ ﱠ‬
َ‫َوأ َ ْﻛﺛ َ ُر ُھ ُم ْٱﻟ ٰﻔَ ِﺳﻘُون‬
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah
dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,
di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

QS. Ali Imran : 110

” 71
Susunan Pancasila yang Bersifat Hierarkis dan
Berbentuk Piramidal
Hal yang dimaksud de ngan Pancasila be rsifat hirarkis dan be rbe nt uk piramidal adalah dalam Pancasila ini
be rarti me miliki hubungan ant ara ke lompok sila yang ada dalam Pancasila dan be rsifat e rat . Hirarkis
se ndiri me miliki arti yait u pe nge lompokkan / pe nggolongan. Pancasila yang te rdiri dari 5 (lima) sila itu
saling be rkait an yang t ak dapat dipisahkan.
Sila pe rt ama me nje laskan bahwa pada sila
1
pe rt ama it u me liputi dan me njamin isi sila 2, 3, 4 , 5
Sila ke dua t e rt ulis ke manusiaan yang adil dan
be radab yang diliputi sila ke - 1 dan isinya me liput i 2
sila 3, 4 , dan 5 Sila ke t iga t e rt ulis Pe rsat uan Indone sia yang
3 diliputi dan dijiwai sila 1 dan 2 yang me liputi
dan me njiwai isi dari sila 4 dan 5
Sila ke e mpat diliputi dan dijiwai sila 1, 2 dan 4
3 yang me liputi dan me njiwai isi dari sila 5
5 Sila ke lima diliputi dan dijiwai ole h isi
dari sila 1, 2, 3, dan 4

72
Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-Sila Pancasila yang
Saling Mengisi dan Saling Mengkualifikasi
Sila ● Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Ke t uhanan yang be rke manusiaan yang adil dan be radab, yang
Pertama be rpe rsat uan Indone sia, yang be rke rakyatan yang dipmpin ole h hikmat ke bijaksanaan dalam
pe rmusyawarat an/ pe rwakilan, yang be rke adilan sosial bagi se luruh rakyat Indone sia.
● Ke manusiaan yang adil dan be radab adalah ke manusiaan yang be r- Ke t uhanan Yang Maha Esa, yang
Sila Kedua be rpe rsat uan Indone sia, yang be rke rakyatan yang dipimpin ole h hikmat ke bijaksanaan dalam
pe rmusyawarat an/ pe rwakilan, yang be rke adilan sosial bagi se luruh rakyat Indone sia.
● Pe rsat uan Indone sia adalah pe rsat uan yang be r- Ke tuhanan Yang Maha Esa. Yang
Sila Ketiga be rpe rike manusiaan yang adil dan be radab, yang be rke rakyatan yang dipimpin ole h hikmat
ke bijaksanaan dalam pe rmusyarat an/ pe rwakilan, yang be rke adilan sosial bagi se luruh rakyat Indone sia
Sila ● Ke rakyat an yang dipimpin ole h hikmat ke bijaksanaan dalam pe rmusyaratan/ pe rwakilan adalah
ke rakyat an yang be r- Ke t uhanan Yang Maha Esa, yang be rpe rike manusiaan yang adil dan be radab,
Keempat
yang be rpe rsat uan Indone sia, yang be rke adilan sosial bagi se luruh rakyat Indone sia.
● Ke adilan sosial bagi se luruh rakyat Indone sia adalah ke adilan sosial yang be r- Ke t uhanan Yang Maha
Sila Kelima Esa, yang be rpe rike manusiaan yang adil dan be radab, yang be rpe rsat uan Indone sia, yang
be rke rakyat an yang dipimpin ole h hikmat ke bijaksanaan dalam pe rmusyarat an/ pe rwakilan.

73
● Teori re lat ivit as Einste in paradigma
ke be naran ilmu se karang sudah
be rubah
● Se karang ilmu bukan se suat u e nt it as
yang abadi
● Ilmuwan dit unt ut me ncari alt e rnat if-
alte rnat if pe nge mbangannya me lalui
kajian, pe ne lit ian e kspe rime n, baik
me nge nai aspe k ontologis,
epistemologis maupun aksiologis.

74
Pilar-pilar
Filosofis
Keilmuan
Epistemologi

75
Pilar Ontologi
Me nyangkut proble mat ika t e nt ang ke be radaan dilihat dari :

Aspek Kuantitas Aspek Kualitas


(Mutu , Sifat)
Apakah yang ada itu tunggal, Bagaimana bat asan, sifat,
dual atau plural (monisme, mutu dari se suatu
dualisme, pluralisme) (me kanisme , t e le ologisme ,
vit alisme dan organisme )

76
Pilar Epistemologi
Problematika te ntang sumbe r pe nge t ahuan, sumbe r ke be naran, cara
me mpe role h ke be naran, krite ria ke be naran, prose s, sarana, dasar- dasar
ke be naran, siste m, prose dur, st rat e gi.
Sarana le gitimasi bagi ilmu/ me ne nt ukan
ke absahan disiplin ilmu t e rt e ntu
Episte mologis Me mbe ri ke rangka acuan me t odologis
Me mbe rikan pe nge mbangan ilmu
Sumbangan
pe mikiran Me nge mbangkan ke t e rampilan prose s

Me nge mbangkan daya kre at if dan inovatif

77
Tindak Pidana Korupsi
10 dalam Peraturan
Perundang-undangan
َ َ‫وف َوﯾَ ْﻧ َﮭ ْون‬
‫ﻋ ِن‬

ِ ‫ﻋونَ ِإﻟَﻰ ْٱﻟ َﺧﯾ ِْر َوﯾَﺄ ْ ُﻣ ُرونَ ِﺑ ْﭑﻟ َﻣ ْﻌ ُر‬
ٓ
ُ ‫َو ْﻟﺗ َ ُﻛن ِ ّﻣﻧ ُﻛ ْم أ ُ ﱠﻣﺔٌ ﯾَ ْد‬
َ‫ْٱﻟ ُﻣﻧ َﻛ ِر ۚ َوأ ُ ۟و ٰﻟَﺋِ َك ُھ ُم ْٱﻟ ُﻣ ْﻔ ِﻠ ُﺣون‬
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

QS. Ali Imran : 104

” 79
KORUPSI DAN INTEGRITAS

80
Jenis-Jenis Tindak Pidana Korupsi

81
1.

82
1. Korupsi yang Berhubungan dengan Kerugian
Keuangan Negara

83
1. Korupsi yang Berhubungan dengan Kerugian
Keuangan Negara

84
1. Korupsi yang Berhubungan dengan Kerugian
Keuangan Negara

85
2.

86
2. Menyalahgunakan Jabatan untuk Mencari
Untung dan Merugikan Negara

87
3.

88
3. Korupsi yang Berhubungan dengan
Suap-Menyuap

89
3. Korupsi yang Berhubungan dengan
Suap-Menyuap

90
3. Korupsi yang Berhubungan dengan
Suap-Menyuap

91
4.

92
4. Korupsi yang Berhubungan dengan
Penggelapan dalam Jabatan

93
4. Korupsi yang Berhubungan dengan
Penggelapan dalam Jabatan

94
4. Korupsi yang Berhubungan dengan
Penggelapan dalam Jabatan

95
4. Korupsi yang Berhubungan dengan
Penggelapan dalam Jabatan

96
5.

97
5. Korupsi yang Berhubungan dengan Pemerasan

98
5. Korupsi yang Berhubungan dengan Pemerasan

99
5. Korupsi yang Berhubungan dengan Pemerasan

100
6.

101
6. Korupsi yang Berhubungan dengan
Perbuatan Curang

102
6. Korupsi yang Berhubungan dengan
Perbuatan Curang

103
6. Korupsi yang Berhubungan dengan
Perbuatan Curang

104
6. Korupsi yang Berhubungan dengan
Perbuatan Curang

105
7.

106
7. Korupsi yang Berhubungan dengan Konflik
Kepentingan dalam Pengadaan

107
7. Korupsi yang Berhubungan dengan Konflik
Kepentingan dalam Pengadaan

108
8.

109
8. Korupsi yang Berhubungan dengan Gratifikasi

110
11 Prinsip-prinsip
Anti Korupsi
‫ﺳو َل َوأ ُ ۟و ِﻟﻰ ْٱﻷ َ ْﻣ ِر ِﻣﻧ ُﻛ ْم ۖ ﻓَﺈِن‬
‫ﭑ� َو ْٱﻟﯾَ ْو ِم‬
ُ ‫ٱﻟر‬
‫وا ﱠ‬
ِ ‫ﺳو ِل ِإن ُﻛﻧﺗ ُ ْم ﺗُؤْ ِﻣﻧُونَ ِﺑ ﱠ‬

۟ ُ‫ٱ� َوأ َ ِطﯾﻌ‬
ُ ‫ٱﻟر‬
‫ٱ� َو ﱠ‬
َ ‫وا ﱠ‬۟ ُ‫ٰ ٓﯾَﺄَﯾﱡ َﮭﺎ ٱﻟﱠذِﯾنَ َءا َﻣﻧُ ٓو ۟ا أ َ ِطﯾﻌ‬
ِ ‫ﺷ ْﻰءٍ ﻓَ ُر ﱡدوهُ ِإﻟَﻰ ﱠ‬ َ ‫ﺗ َ ٰﻧَزَ ْﻋﺗ ُ ْم ِﻓﻰ‬
َ ‫اﺧ ِر ۚ ٰ َذ ِﻟ َك َﺧﯾ ٌْر َوأ َ ْﺣ‬
‫ﺳ ُن ﺗَﺄ ْ ِوﯾ ًل‬ ْ
ِ ‫ٱل َء‬
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika
kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.

QS. An Nisa : 59

”112
Prinsip-Prinsip Anti Korupsi

Akuntabilitas Transparansi

Aturan Main Kewajaran

Kontrol Aturan Main

113
Akuntabilitas
Semua le mbaga harus dapat me mpe rtanggungjawabkan
kine rjanya se suai de ngan aturan main baik dalam be ntuk konve nsi ( de
facto ) maupun konstitusi ( de jure), baik pada le ve l budaya (individu
de ngan individu) maupun pada le ve l le mbaga.
Akuntabilitas harus dapat diukur dan dipe rtanggungjawabkan
me lalui me kanisme pe laporan dan pe rtanggungjawaban atas
pe laksanaan se mua ke giatan. Se te lah itu, pe rlu adanya e valuasi atas
kine rja, prose s pe laksanaan, dampak dan manfaat yang dipe role h
masyarakat baik se cara langsung maupun manfaat jangka panjang dari
se buah ke giatan.
114
Transparansi

● Transparansi me rupakan prinsip yang me ngharuskan se mua prose s


ke bijakan dilakukan se cara te rbuka, se hingga se gala be ntuk
pe nyimpangan dapat dike tahui ole h public.
● Prinsip Transparansi me njadi pintu masuk se kaligus control bagi
se luruh prose s dinamika struktural ke le mbagaan.
● Dalam be ntuk yang paling se de rhana, transparansi me ngacu pada
ke te rbukaan dan ke jujuran untuk saling me njunjung tinggi
ke pe rcayaan.

115
Keterlibatan Masyarakat dalam
Proses Transparansi
● Proses Penganggaran yang bersifat bottom up, mulai dari pe re ncanaan, imple me ntasi,
Laporan pe rtanggungjawaban dan pe nilaian te rhadap kine rja anggaran.
● Proses Penyusunan Kegiatan atau proye k pe mbangunan. Hal ini te kait pula de ngan
prose s pe mbahasan te nt ang sumbe r- sumbe r pe ndanaan (anggaran pe ndapatan) dan
alokasi anggaran (anggaran be lanja)
● Proses Pembahasan t e nt ang pe mbuatan rancangan pe raturan yang be rkaitan de ngan
strate gi pe nggalangan dana, pe nge lolaan proye k dari pe laksanaan te nde r hingga
pe rtanggungjawaban se cara te knis.
● Proses Pengawasan dalam pe laksanaan program dan proye k pe mbangunan yang
be rkaitan de ngan ke pe ntingan public atau yang diusulkan ole h masyarakat se ndiri
● Proses Evaluasi te rhadap pe nye le nggaraan proye k dilakaukan se cara te rbuka dan bukan
hanya pe rtanggungjawaban se cara administrat ive , tapi juga se cara te knis dan fisik dari
se tiap output ke rja- ke rja pe mbangunan

116
Kontrol Masyarakat sangat diperlukan
Evaluasi dan Penilaian Proses Perencanaan
Kinerja Anggaran Program pembangunan,
Out Come Jangka Pendek APBN/APBD
& Jangkan Panjang

Laporan Pertanggungjawaban Implementasi


Out Put Alokasi Sektor, Pelaksanaan,
(Teknisi Fisik dan Administrasi) Serta pengawasan Format

117
Fairness

Prinsip Fairness ditujukan


untuk me nce gah te rjadinya
manipulasi (ke tidakwajaran)
dalam pe nganggaran, baik
dalam be ntuk mark up
maupun ke tidakwajaran
lainnya

118
5 Langkah Penegakkan Prinsip Fairness
● Komprehensif dan Disiplin : mempertimbangkan keseluruhan aspek,
berkesinambungan, taat asas, prinsip pembebanan, pengeluaran dan tidak
melampaui batas ( off budget )
● Fleksibilitas : adanya ke bijakan t e rt e ntu unt uk e fisie nsi dan e fe kt ifitas
● Teprediksi : Ke te t apan dalam pe re ncanaan at as dasar asas value for money dan
me nghindari de ficit dalam t ahun anggaran be rjalan.
● Kejujuran : adanya bias pe rkiraan pe ne rimaan maupun pe nge luaran yang
dise ngaja, yang be rasal dari pe rt imbangan t e knis maupun polit is.
● Informatif : Adanya siste m Informasi yang t e rat ur dan informast if se bagai
dasar pe nilaian kine rja dan prose s pe ngambilan ke put usan

119
Kebijakan Anti-Korupsi
Kebijakan ant i Korupsi me ngat ur t at a inte raksi agar t idak t e rjadi pe nyimpangan
yang dapat me rugikan Ne gara dan masyarakat

4 Aspe k Ke bijakan Ant i- Korupsi

Isi Kebijakan Pembuat Kebijakan Pembuat Kebijakan Kultur Kebijakan


Ke bijakan anti- Kualitas isi ke bijakan Ke bijakan yang te lah Kultur ke bijakan akan
korupsi akan e fe kt if te rgantung pada dibuat dapat me ne ntukan tingkat
jika didalamnya kualitas dan int e grit as be rfungsi apabila partisipasi
te rdapat unsur- unsur pe mbuat nya. didukung ole h aktor- masyarakat dalam
yang te rkait de ngan aktor pe ne gak pe mbe rantasan
korupsi ke bijakan korupsi.

120
Kontrol Kebijakan

Kontrol ke bijakan me rupakan


upaya agar ke bijakan yang
dibuat be tul- be tul e fe ktif dan
me nge liminasi se mua be ntuk
korupsi.

121
3 Model Kontrol Kebijakan
1. Partisipasi
Melakukan control terhadap kebijakan dengan ikur serta
dalam penyusunan dan pelaksanaannya
2. Oposisi
Mengontrol dengan menawarkan alternative kebijakan baru
yang dianggap lebih layak
3. Revolusi
Mengontrol dengan mengganti kebijakan yang dianggap
tidak sesuai

122

Perbedaan kontrol terhadap kebijakan tergantung
pada sistem yang terbangun. Dalam sistem
Demokrasi yang sudah mapan (established), kontrol
kebijakan tersebut dapat dilakukan melalui
partisipasi dan oposisi.

”123
12 Pancasila sebagai
Sitem Etika Politik
ِ ‫ﻋﻠَﻰ ﱠ‬
َ ‫ٱ� ﻓَ ُﮭ َو َﺣ ْﺳﺑُﮫُۥٓ ۚ إِ ﱠن ﱠ‬
�‫ٱ‬

َ ‫ب ۚ َو َﻣن ﯾَﺗ َ َو ﱠﻛ ْل‬
ُ ‫ْث َﻻ ﯾَ ْﺣﺗ َ ِﺳ‬ ُ ‫َوﯾَ ْر ُز ْﻗﮫُ ِﻣ ْن َﺣﯾ‬
‫ٰﺑَ ِﻠ ُﻎ أ َ ْﻣ ِر ِهۦ ۚ ﻗَ ْد َﺟﻌَ َل ﱠ‬
َ ‫ٱ�ُ ِﻟ ُﻛ ِّل‬
‫ﺷ ْﻰءٍ ﻗَ ْد ًرا‬
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

QS. At Talaq : 3

”125
Etika Politik
● Politik be rasal dari Politics yaitu se bagai alat yang digunakan untuk
me ncapai alat yang digunakan untuk me ncapai tujuan / ke kuasaan

● Se dangkan Politik atau Policy me miliki arti ke bijaksanaan yang dibuat


dalam rangka me ncapai tujuan

● Se cara substantif, pe nge rtian e tika politik tidak dapat dipisahkan dari
subye k atau pe laku e tika te rse but yaitu manusia. Ole h kare na itu,
Etika Politik berkaitan erat dengan bidang pembahasan moral

126
Dimensi Politik Manusia
● Manusia se bagai makhluk individu dan makhluk sosial, dalam be rbagai paham
Ant ropologi Filsafat me mandang Hakikat sifat kodrat manusia dari
kacamata yang berbeda .

● Paham individualisme yang me rupakan cikal bakal paham Liberalisme


memandang manusia sebagai makhluk yang bebas .

● Dasar ont ologis ini me rupakan dasar moral polit ik suat u ne gara

● Se dangkan paham kole kt ivisme yang me rupakan cikal bakal sosialisme dan
komunisme me mandang manusia se bagai makhluk sosial saja

127
Dimensi Politik Kehidupan Manusia

Dalam kehidupan manusia jaminan atas kebebasan manusia baik sebagai makhluk
individu maupun sosial sulit unt uk dilaksanakan, kare na t e rjadinya be nt uran
ke pe nt ingan diant ara me re ka. Dalam hubungan inilah manusia me me rlukan suat u
masyarakat hukum yang mampu me njamin hak- haknya, dan masyarakat it ulah
yang dise but se bagai Ne gara

128
Nilai-nilai Pancasila sebagai Sumber Etika Politik
Sebagai dasar filsafat Ne gara, Pancasila tidak hanya me rupakan
sumbe r pe rat uran pe rundang- undangan me lainkan juga sumbe r
moralitas utama dalam hubungannya de ngan le gitimasi ke kuasaan,
hukum se rta be rbagai ke bijakan dalam pe laksanaan dan
pe nye le nggaraan.
Sila P e rtama Ketuhanan Yang Maha Esa se rta sila ke dua
Kemanusiaanyang adil dan beradab, adalah me rupakan sumbe r nilai-
nilai moral bagi ke hidupan ke bangsaan dan ke ne garaan.

129
Nilai-nilai Pancasila sebagai Sumber Etika Politik

Negara Indone sia yang be rdasarkan sila pe rtama Ketuhanan Yang Maha Esa
bukanlah Ne gara yang me nganut Te okrasi yang me ndasarkan ke kuasaan dan
pe nye le nggaraan Ne gara pada le git imasi re ligious.
Ke kuasaan ke pala Ne gara tidak me ndasarkan pada le gitimasi re ligious me lainkan
pada le gitimasi hukum dan de mokrasi. Ole h kare na it u, Asas sila pertama lebih
berkaitan dengan Legitimasi Moral .
Hal ini lah yang me mbe dakan Ne gara yang Be r- Ke tuhanan Yang Maha Esa de ngan
Ne gara Te okrasi.
Walaupun dalam Ne gara Indone sia tidak me ndasarkan pada le gitimasi re ligius,
namun se cara moralitas ke hidupan Ne gara harus se suai de ngan nilai- nilai yang be rasal dari
Tuhan, te rutama hukum se rta moral dalam ke hidupan be rne gara.

130
Pancasila sebagai
13 Darul Ahdi Wa
Syahadah
َ ٰ ‫ٱﻹﻧ‬
َ ‫ﺳ ُن‬
‫ﻋ ُﺟو ًل‬

ِ ْ َ‫ﻋﺎ ٓ َءهُۥ ﺑِ ْﭑﻟ َﺧﯾ ِْر ۖ َو َﻛﺎن‬ ‫ﺳ ُن ﺑِﭑﻟ ﱠ‬
َ ‫ﺷ ِ ّر ُد‬ ِْ ‫ع‬
َ ٰ ‫ٱﻹﻧ‬ ُ ‫َوﯾَ ْد‬

Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah
manusia bersifat tergesa-gesa.

QS. Al Isra : 11

”132
Pandangan Muhammadiyah atas Pancasila
Latar belakang Muhammadiyah memberikan pandangan terhadap Pancasila

Pertama , adanya kelompok- kelompok atau beberapa elemen


masyarakat, terutama masyarakat muslim yang masih
mempersoalkan masalah relasi antara Islam dengan negara
dan mempersoalkan negara Indonesia yang berdasarkan
Pancasila.
Kedua , adanya realitas bahwa sebagai bangsa ini secara
ideologis belum merumuskan secara eksplisit dan membuat
satu penjelasan akademik mengenai negara Pancasila itu.

Ketiga , ada sebuah realitas dimana masyarakat Islam


dianggap sebagai ancaman terhadap negara Pancasilaitu.

133
Image from Wikipedia

Untuk me mpe rkuat komitme n ke bangsaan, te lah dirumuskan sat u pe rnyat aan monume ntal te ntang
komitme n ke bangsaan Muhammadiyah, yaitu rumusan te ntang Negara Pancasila sebagai Darul
Ahdi Wa Syahadah pada Muktamar Muhammadiyah ke - 4 7 di Makassar pada tahun 20 15.

134
Darul Ahdi Negara Kesepakatan atau Konsensus
Dalam hal ini, Muhammadiyah me ne gaskan bahwa adanya ne gara Pancasila me rupakan sat u
produk dari ke se pakatan at au sat u kompromi dari para tokoh pe ndiri bangsa. Se hingga
adanya Indone sia ini me rupakan sat u hasil dari gentlemen agreement dari para pe ndiri bangsa,
te rutama me re ka yang se cara langsung te rlibat dalam prose s- prose s pe nyusunan dasar
ne gara dan undang- undang dasar, baik dalam le mbaga BPUPKI maupun le mbaga PPKI. Dan
ke se pakatan itulah yang me lahirkan Indone sia se pe rti se karang ini.
Ole h kare na itu, Muhammadiyah dan warganya se bagai bagian dari masyarakat dan bangsa
Indone sia me miliki komitme n unt uk t e tap me njaga agreement itu. Te tap patuh te rhadap
ke se pakatan- ke se pakatan yang dibuat ole h para pe ndiri bangsa dalam hubungannya de ngan
be ntuk ne gara kita yaitu Ne gara Ke satuan Re publik Indone sia.

135
Darus Syahadah
Negara Tempat Pembuktian atau Bersaksi
Pertama . Muhammadiyah dengan karakteristiknya yang ada berusaha untuk menjadikan dirinya sebagai
uswah at au se bagai mode l yang bisa me njadi re fe re nsi bagi masyarakat . De ngan pe ne gasan Indone sia se bagai
darus syahadah atau ne gara te mpat be rsaksi dan me mbuktikan, Muhammadiyah ingin me nunjukkan bahwa
de ngan ajaran Islam yang be rke majuan, Muhammadiyah bisa me nggiringnya ke dalam ne gara Indone sia yang
be rke majuan.
Kedua . Bahwa karakte r umat Islam dan aktivitas dari ormas- ormas Islam it u dite nt ukan ole h bagaimana
me re ka me mahami ajaran Islam itu se ndiri. Ole h kare na it u, maka langkah awal unt uk me njadikan Indone sia it u
se bagai darus syahadah dimulai dari upaya me mbangun mindse t be rpikir yang be rke majuan.

Ketiga . Se lain yang sifat nya kultural, Muhammadiyah juga ingin te rlibat dalam prose s- prose s yang be rkaitan
de ngan pe nyusunan undang- undang atau pe laksanaan dari undang- undang dan pe rat uran- pe rat uran lain
yang be rhubungan de gnan tata ke lola pe nye le nggaraan ne gara maupun yang be rhubungan de ngan
pe mbangunan moral at au karakt e r bangsa.

136
Darul Ahdi Wa
Syahadah
Negara Indonesiamerupakan negara kesatuan yang berdiri dipersaksikandengan implementasi nilai-
nilai Pancasila didalamnya sebagai sebuah ideologi yang telah disepakati dan harus dijaga nilai
kesepakatannyatersebut untuk mencapai negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah
(Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur).

137
Pandangan

14 Muhammadiyah
terhadap Negara
Indonesia
‫ض َﺧ ِﻠﯾﻔَﺔً ۖ ﻗَﺎﻟُ ٓو ۟ا أَﺗ َ ْﺟﻌَ ُل ﻓِﯾ َﮭﺎ َﻣن‬
‫ِس ﻟَ َك ۖ ﻗَﺎ َل ِإ ِﻧّ ٓﻰ أ َ ْﻋﻠَ ُم َﻣﺎ‬
ِ
ُ ‫ِك َوﻧُﻘَ ّد‬
‫ر‬ ْ َ ْ
‫ٱﻷ‬ “
‫ﻰ‬ ‫ﻓ‬
ِ
َ ‫ﺳ ِﺑّ ُﺢ ﺑِ َﺣ ْﻣد‬
ٌ
‫ل‬ ‫ﻋ‬ِ ‫ﺎ‬‫ﺟ‬َ ‫ﻰ‬ ّ ‫ﻧ‬
ِ ‫إ‬
ِ ‫ﺔ‬ِ ‫ﻛ‬َ ‫ﺋ‬
ِ َ ٰٓ ْ
‫ﻠ‬ ‫َو ِإ ْذ ﻗَﺎ َل َرﺑ َﱡك ِﻟﻠ َﻣ‬
َ ُ‫ﯾُ ْﻔ ِﺳ ُد ﻓِﯾ َﮭﺎ َوﯾَ ْﺳ ِﻔ ُك ٱﻟ ِ ّد َﻣﺎ ٓ َء َوﻧ َْﺣ ُن ﻧ‬
َ‫َﻻ ﺗ َ ْﻌﻠَ ُﻣون‬
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui".

QS. Al Baqarah : 30

”139
Image from Wikipe dia

Muhammadiyah se bagai ke kuat an nasional se jak awal be rdirinya pada t ahun 19 12 t e lah be rjuang dalam pe rge rakan
ke me rde kaan dan me lalui para t okohnya t e rlibat akt if me ndirikan Ne gara Re publik Indone sia yang diproklamasikan pada
17 Agust us 19 4 5. Muhammadiyah me miliki komit me n dan t anggungjawab t inggi unt uk me majukan ke hidupan bangsa dan
ne gara se bagaimana dicit a- citakan para pe ndiri bangsa.

140
Komitmen Muhammadiyah
Muhammadiyah se bagai ke kuat an strate gis umat dan bangsa be rkomit me n untuk me mbangun
ne gara Pancasila de ngan pandangan Islam yang be rke majuan. Islam yang berkemajuan
menyemaikan benih - benih kebenaran , kebaikan , kedamaian , keadilan , kemaslahatan ,
kemakmuran dan keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat manusia .

Islam yang be rke majuan me njunjung tinggi ke muliaan manusia baik laki- laki maupun
pe re mpuan tanpa diskriminasi. Islam yang me ngge lorakan misi antipe rang, antite rorisme , ant i
ke ke rasan, ant ipe nindasan, ant ike te rbe lakangan, dan anti te rhadap se gala be ntuk
pe ngrusakan di muka bumi se pe rti korupsi, pe nyalahgunaan ke kuasaan, ke jahatan
ke manusiaan, e ksploitasi alam, se rta be rbagai ke mungkaran yang me nghancurkan ke hidupan.

Islam yang se cara positif me lahirkan ke utamaan yang me mayungi ke maje mukan suku bangsa,
ras, golongan, dan ke budayaan umat manusia di muka bumi.

141
Islam Berkemajuan
Dengan pandangan Islam yang be rke majuan Muhammadiyah
be rte kad me njadikan ne gara Indone sa se bagai Ne gara
Pancasila yang be rke majuan. Muhammadiyah be rjuang di
Ne gara Pancasila me nuju Indone sia be rke majuan se suai
de ngan ke pribadiannya, yait u:

1. Be ramal dan be rjuang unt uk pe rdamaian dan


ke se jaht e raan;

2. Me mpe rbanyak kawan dan me ngamalkan ukhuwah


Islamiyah;

3. Lapang dada, luas pe mandangan de ngan me me gang


t e guh ajaran Islam;

4 . Be rsifat ke agamaan dan ke masyarakatan;


Image from Onsesearch.id

142
Islam Berkemajuan
5. Me ngindahkan se gala hukum, undang- undang, pe raturan, se rta
falsafah dasar ne gara yang sah;

6 . Amar ma’ruf nahi munkar dalam se gala lapangan se rta me njadi


cont oh t e ladan yang baik;

7. Aktif dalam pe rke mbangan masyarakat de ngan maksud islah dan


pe mbangunan se suai de ngan ajaran Islam;

8 . Ke rjasama de ngan golongan Islam manapun juga dalam usaha


me nyiarkan dan me ngamalkan agama Islam, se rta me mbe la
ke pe nt ingannya;

9 . Me mbant u pe me rintah se rta be ke rjsama de ngan golongan lain


dalam me me lihara dan me mbangun ne gara unt uk me ncapai
masyarakat Islam yang se be nar- be narnya;

10. Be rsifat adil se rt a kore kt if ke dalam dan ke luar de ngan bijaksana. Image from www.mizan.com

143
Islam Berkemajuan
Muhammadiyah se bagai Ge rakan Islam me nyadari se pe nuhnya bahwa ne gara Indone sia
me rupakan te mpat me njalankan misi dakwah dan tajdid untuk te rwujudnya maysarakat Islam
yang se be nar- be narnya. Muhammadiyah be rsama kompone n umat Islam dan Bangsa Indone sa
lainnya be rjuang dalam Ge rakan ke bangkitan nasional me nuju Re publik Indone sia yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 19 4 5.
Kare nanya se bagaimana te rkandung dalam butir ke lima Mat an Ke yakinan dan Cita- cita Hidup
Muhammadiyah (MKCHM), se bagai suatu ke syukuran se rta wujud tanggungjawab ke agamaan
dan ke bangsaan “ Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang
telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber - sumber
kekayaan , kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar
Pancasila dan UUD 1945 , untuk berusaha bersama - sama menjadikan suatu negara
yang adil Makmur yang diridhai Allah SWT: “ Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun
Ghafur ” .

144
Islam Berkemajuan
Islam Indone sia yang be rke majuan me miliki wawasan kosmopolitanisme unt uk me njadikan
Ne gara Pancasila dan bangsa Indone sia mampu be rdaya saing di te ngah pe rcaturan global dan
pe rubahan ge opolitik, ge oe konomi, dan ge okultural yang komple ks de ngan be rdiri kokoh di
atas prinsip dan ke pribadiannya.
Tanpa Islam yang berkemajuan maka Indonesia akan tetap menjadi negara sedang
berkembang , berbudaya tradisional yang tertinggal , serta tidak akan menjadi
negara - bangsa yang unggul di kancah dunia .
Muhammadiyah se bagai Ge rakan Islam pe lopor pe mbaruan se nantiasa istiqomah
me laksanakan misi dakwah dan tajdid unt uk pe nce rahan, be rsikap proaktif dalam me nunaikan
pe ran- pe ran ke utamaan dan ke bangsaan se cara konst rukt if, ce rdas dan bijaksana; se rta tidak
be rge rak dalam pe rjuangan politik ke kuasaan (politik prakt is).

145

Anda mungkin juga menyukai