PROPOSAL - Kelompok PPL SMPN 29 MAKASSAR - Fadel Muhammad Nur
PROPOSAL - Kelompok PPL SMPN 29 MAKASSAR - Fadel Muhammad Nur
KELOMPOK
PPL UPT SPF SMPN 29 MAKASSAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Projek
kepemimpinan yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Plastik Melalui Ecobrick
Sebagai Media Pembelajaran PJOk UPT SPF SMP Negeri 29 Makassar Pada
Kelas VII dan VIII”. Tak lupa shalawat dan salam penulis haturkan kepada
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah membukakan pintu ilmu bagi
kita semua. Tujuan penulisan laporan Projek ini adalah sebagai salah satu syarat
kelulusan mata kuliah PROJEK kepemimpinan di program studi Pendidikan
Profesi Guru, Universitas Negeri Makassar.
Penyusunan proposal ini telah melalui banyak rintangan, tetapi, berkat do’a,
masukan, dan bantuan dari berbagai pihak, proposal ini dapat terselesaikan dengan
baik. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami ingin mengucapkan
rasa terima kasih kepada:
1. Abdul Latif, S.Pd., M.M selaku kepala sekolah UPT SPF SMP 29
Makassar yang selalu memberikan dukungan selama kegiatan Projek
berlangsung.
2. Zieltje, S.Pd selaku guru pamong yang selalu memberikan arahan yang
membangun untuk penulis.
3. Dr. Hasyim, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Projek
Kepemimpinan yang telah membimbing kami dalam proses pengerjaan dan
implementasi PROJEK.
4. Teman-teman PPG Prajabatan kelas PJOk terutama PJOK 003 terima kasih
atas kebersamaan, motivasi, semangat, masukan dan bantuannya selama
menjalani proses perkuliahan.
5. Teman-teman seperjuangan PPG UPT SPF SMPN 29 Makassar terima
kasih banyak atas bantuan dan dukungan sehingga kita bisa menyelesaikan
ii
dengan baik.
Kami berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, bukan
hanya bagi kami sendiri. Kami menyadari bahwa pada proposal ini masih ada
banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk perbaikan proposal ini.
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Tidak hanya berdampak negatif bagi lingkungan, tetapi sampah plastik juga
berdampak pada kesehatan manusia. Reaksi kimia dapat terjadi pada suhu
tinggi yang menyebabkan pelepasan senyawa mikroplastik ke lingkungan dan
dapat masuk dan terakumulasi dalam tubuh manusia (Shen et al., 2020). Bila
asap hasil pembakaran sampah terhirup, dapat menyebabkan kemandulan
sperma dan masalah kesuburan . Penyakit seperti diare, disentri, dan demam
tifoid dapat disebabkan oleh tercemarnya limbah sampah dengan kotoran
organisme pembawa penyakit dari bakteri, virus, protozoa, dan nematode
(Astriani et al., 2021). Bahkan, penggunaan plastik yang tidak memenuhi
syarat dapat menimbulkan zat karsinogenik yang dapat merusak jaringan
tubuh manusia dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan (Dewi &
Raharjo, 2019).
Bahan baku plastik berasal dari bahan anorganik yang sulit terdekomposisi
dengan baik. Oleh karena itu, sampah plastik dilarang dikubur di dalam tanah,
karena butuh waktu puluhan tahun untuk terurai. Selain itu, timbunan sampah
plastik juga dapat merusak tekstur permukaan tanah dan menimbulkan bau
yang tidak menyenangkan (Astriani et al., 2021)..
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan memanfaatkan
ecobrik sebagai media pembelajaran. Ecobrick adalah metode daur ulang
1
sampah plastik yang inovatif. Kegiatan ini melibatkan pengumpulan dan
pemadatan sampah plastik ke dalam botol plastik yang padat dan kokoh.
Edukasi penanganan dan pengolahan sampah plastik perlu dilakukan
sebagai upaya mengurangi penumpukan sampah. Sekolah menjadi komunitas
strategis untuk edukasi ini. Para siswa diharapkan dapat berperan aktif untuk
berkontribusi dalam pencegahan kerusakan lingkungan dengan melakukan
pengelolaan sampah mulai dari diri mereka dan lingkungannya
UPT SPF SMP Negeri 29 Makssar salah satu sekolah menengah pertama
yang disekolahnya memiliki sampah cukup beragam namun belum bisa
dibuatkan sebuah kerajinan. Dengan potensi dan kondisi tersebut pada lokasi
ini perlu untuk dilakukan pelatihan kerajinan daur ulang sampah berbasis
lingkungan sekolah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami memandang perlu untuk
melakukan pelatihan kerajinan daur ulang sampah sebagai media
pembelajaran. Sehubung dengan pemenuhan mata kuliah Projek
Kepemimpinan Mahasiswa PPG Prajabatan bermaksud untuk mengadakan
projek terkait Pemanfaatan Limbah Plastik Melalui Ecobrick Sebagai Upaya
Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Di Sekolah sebagia media pembelajaran
dengan target sasaran peserta didik kelas VII dan VIII di UPT SPF SMPN 29
Makassar.
B. RUMUSAN MASALAH
2
C. TUJUAN PROJEK
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari projek ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengenalkan tentang pengelolaan sampah berkelanjutan di
lingkungan sekolah melalui ecobrick sebagai media pembelajaran di UPT
SPF SMPN 29 Makassar
2. Untuk memberikan pelatihan tentang pengelolaan sampah melalui
ecobrick pada peserta didik di UPT SPF SMPN 29 Makassar
D. MANFAAT PROJEK
Hasil Projek ini ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari berbagai
aspek bagi semua pihak yang terlibat baik penyelenggara, sekolah dan peserta
didik
1. Manfaat Bagi Penyelenggara
a. Sebagai pemenuhan tugas kuliah projek kepemimpinan
b. Memberikan edukasi terhadap peserta didik mengenai pentingnya
pengelolaan sampah melalui ecobrick sebagai media pembelajaran
c. Membentuk jiwa kepemimpinan dalam diri serta pengalaman
membentuk sebuah komunitas di lingkungan sekolah
2. Manfaat Bagi Sekolah
Untuk membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang
berakhir di tempat pembuangan sampah. Dengan mengumpulkan plastik
dan mengubahnya menjadi ecobrik, sekolah dapat membantu
mengurangi pencemaran lingkungan dan membantu menjaga kebersihan
lingkungan.
3. Manfaat Bagi Peserta Didik
a. Mengenal dan mengetahui tata cara pengelolaan daur ulang sampah
melalui ecobrick yang ada di lingkungan sekolah
b. Mendapatkan ilmu tentang bagaimana cara mengelolah sampah
menjadi ecobrick yang bermanfaat bagi lingkungan sekolah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
B. Definisi Sampah
Defenisi Sampah seperti yang didefinisikan World Health
Organization (WHO) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai,
tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat.
Sampah sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sampah
organik dan sampah anorganik. Tentu kedua jenis ini mempunyai perbedaan
baik dari segi bentuk dan cara pengolahannya serta kegunaannya. Sampah
Organik adalah Sampah atau Limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup
yang ada di alam seperti tumbuhan dan hewan, serta berbagai macam hasil
olahan lalu di buang dan kemudian terurai secara alami oleh bakteri tanpa
perlu adanya campuran bahan kimia apapun dalam melakukan proses
penguraian.
Sampah organic ini merupakan sampah yang ramah lingkungan dan
biasanya dapat dimanfaatkan kembali dengan pengolahan yang tepat serta
pemanfaatannya seperti Pupuk Kompos dan berbagai macam pakan ternak.
Meski tidak berbahaya, pengolahan sampah organik yang tidak tepat dapat
menimbulkan berbagai macam masalah dalam kehidupan manusia, hal
tersebut tentunya dapat saja terjadi karena sampah organik sangat mudah
mengalami pembusukan. Proses pembusukan yang cepat dapat menciptakan
dan menyebarkan berbagai penyakit dan bakteri di lingkungan tanpa sistem
pengelolaan sampah yang tepat.
Tidak seperti sampah Organik, Sampah anorganik merupakan salah
satu masalah terbesar yang hingga kini di dapat ditemukan di tengah
masyarakat yang mengakibatkan terjadinya dampak buruk bagi kehidupan
manusia. Hal tersebut dikarenakan dari banyaknya sampah anorganik yang
mengelilingi lingkungan kita dan mencemari lingkungan hidup karena
sampah jenis ini tidak dapat terurai secara alami dalam waktu yang singkat.
5
Dibutuhkan waktu yang sangat lama, ratusan hingga ribuan tahun agar
sampah anorganik dapat terurai. Beberapa contoh dari sampah anorganik:
Plastik, kaca, kaleng, besi, dan yang lainnya. Kedua jenis sampah tersebut,
menurut UU No 18 Tahun 2008, kedua jenis sampah tersebut harus dikelola
agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Sampah yang merupakan sisa aktivitas manusia setiap hari sering kali
menjadi penyebab lingkungan menjadi kotor
C. Dampak Sampah
Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memberikan pengaruh negatif bagi
kesehatan, lingkungan, maupun bagi kehidupan sosial ekonomi dan budaya
6
5) Apabila musim hujan datang, sampah yang menumpuk dapat
menyebabkan banjir dan mengakibatkan pencemaran pada sumber air
permukaan dan sumur dangkal.
6) Air banjir dapat mengakibatkan kerusakan pada fasilitas masyarakat,
seperti jalan, dan saluran air
c. Pengaruh terhadap sosial ekonomi dan budaya masyarakat
d. Dampah sosial
Dampak yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik
menimbulkan dampak negatif (Sukandarrumidin, 2009).
1) Nilai estetika
2) Polusi udara
3) Kontaminasi pada air
4) Sumber penyakit
5) Penyumbatan saluran air
6) Longsoran sampah
D. Pengolahan Sampah
7
(Putra & Yuriandala, 2010).
E. Ecobrick
8
BAB III
METODE DAN MATERIAL KEGIATAN
B. TAHAPAN PELAKSANAAN
9
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Gunting
b. Tongkat kayu
2. Bahan
a. Plastik 600 ml atau 1500 ml,
b. Sampah plastik kering,
c. Selotip
E. PROSEDUR PEMBUATAN
10
a. Sebelum mulai memasukkan sampah plastik ke dalam botol, sediakan
dulu tongkat yang panjangnya dua kali lipat panjang botol air mineral.
Tongkat ini nantinya dipakai untuk mengemas sampah-sampah plastik
agar muat dimasukkan ke dalam botol.
4. Masukkan Sampah Plastik ke dalam Botol
a. Setelah semua bahan yang Anda butuhkan tersedia, kini saatnya
memasukkan sampah-sampah plastik yang sudah dibersihkan tadi ke
dalam botol bekas air mineral. Agar menghasilkan ecobrick yang
cantik, masukkan plastik secara random agar tampak berwarna-warni.
Isi botol dengan sampah plastik sampai semua bagian botol terisi
penuh.
5. Padatkan Sampah Plastik
a. Ketika botol-botol bekas air mineral sudah terisi dengan sampah
plastik, ambil tongkat yang tadi sudah disediakan untuk mendorong
semua sampah plastik agar padat di dalam botol. Jika masih tersisa
rongga udara di dalam botol, isi kembali dengan sampah plastik
sampai tidak ada rongga udara yang tersisa. Dorong kembali semua
sampah plastik menggunakan tongkat.
6. Timbang Setiap Ecobrick
a. Dalam membuat ecobrick kita tidak bisa asal-asalan memasukkan
sampah plastik ke dalam botol bekas air mineral. Agar bisa menjadi
“bata” yang nantinya disusun secara rapi, Anda wajib menimbang
setiap botol yang sudah diisi sampah plastik. Standar ecobrick
adalah 200 gram per botol air mineral berukuran 600ml. Kalau
jumlahnya terlalu banyak, sisihkan sedikit sampah plastik di
dalamnya. Sementara jika beratnya kurang dari 200 gram, isi
kembali botol dengan sampah plastik
7. Simpan Ecobrick di Tempat yang Teduh
a. Sebelum semua ecobrick yang Anda buat terkumpul, simpan
ecobrick yang sudah jadi di tempat yang teduh. Hindari paparan
sinar matahari langsung agar botol-botol plastik ecobrick ini tidak
11
menyusut
8. Susun Semua Ecobrick
a. Apabila semua ecobrick sudah selesai dibuat, saatnya menyusun
ecobrick ini menjadi sebuah benda atau bangunan. Ecobrick bisa
dipakai untuk membuat dinding (non-permanen), replika benda
(gapura, pohon, dll), dan pagar mini.
F. RINCIAN ANGGARAN
Adapun rincian anggaran untuk membuat pembuatan hebarium kering
disajikan pada tabel dibawah ini :
Harga
NO Nama Bahan Jumlah Harga (Rp)
satuan
1. Selotip besar 20.000 2 40.000
Botol aqua
2. 1.000 30 30.000
besar&kecil
3. Lem lilin 5000 6 30.000
Jumlah 100.000
12
DAFTAR PUSTAKA
Astriani, L., Yudi Mulyanto, T., Bahfen, M., & Dityaningsih, D. (2021).
Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Melalui Produk Kreatif dari
Pengolahan Sampah Plastik. Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat
LPPM UMJ, 1–9. http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat
Alma Pertiwi, Kun Mardiwati Rahayu, Aprilia Damayanti, Dinda Zalfa Hardian,
Fahira, Farah Salsabila. (2022). Pemanfaatan Ecobrick Sebagai Media
Kreativitas Anak Di Kampung Cahaya. Al-Umron: Jurnal Pengabdian
KepadaMasyarakat,3(2), 3542,DOI:https://doi.org/10.32665/alumron.v3i2.
1445 ;
Dewi, Y., & Raharjo, T. (2019). Aspek Hukum Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan
dan Lingkungan Serta Solusinya. Kosmik Hukum, 19(1), 22–
48. https://doi.org/10.30595/kosmikhukum.v19i1.4082
Esti Pasaribu, Retno Agustina Ekaputri, Yefriza Yefriza. (2022). Peluang Usaha
Ecobrick sebagai Upaya Pengurangan Sampah Plastik. Jurnal Abdimas
PHB, 5(3), 518-524. DOI: http://dx.doi.org/10.30591/japhb.v5i3.3277 ;
Fazrina Andriani Sakinah Lubis dan Erizal. (2021). Ecobrick Sebagai Solusi
Dinding Nonstruktural Ramah Lingkungan. Jurnal Teknik Sipil Dan
Lingkungan, 6(2), 97-106. DOI: 10.29244/jsil.6.2.97-10
Putra, H. P., & Yuriandala, Y. 2010. Studi pemanfaatan sampah plastik menjadi
produk dan jasa kreatif. Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan, 2(1), 21-31
Shen, M., Huang, W., Chen, M., Song, B., Zeng, G., & Zhang, Y. (2020).
(Micro)plastic crisis: Un-ignorable contribution to global greenhouse gas
emissions and climate change. Journal of Cleaner Production, 254(1), 120–
138. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.120138
Wijaya, R. C., Novalia, G., Yulianti, S., Akbar, A., Guspita, E., Putra, R., &
Harahap, E. F. (2021). Ecobrick: Meminimalisir Sampah Plastik Dan
Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga Masyarakat di Nagari Sungai
Durian Kabupaten Solok. Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
4(3), 743-748. DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v4i3.743-748
13