Anda di halaman 1dari 12

PEMANTAUAN DAN PENERAPAK KODE ETIK

OLEH:
SRI WAHYUNI
WIDYAISWARA AHLI MADYA

PUSDIKLAT KEUANGAN UMUM


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN

E-LEARNING PENGENALAN PRO UKI


Sobat Pembelajar, pada Submateri 1 dan 2 kita telah mempelajari konsep EPITE dan
proses pelaksanaan EPITE. EPITE adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh pelaksana
pemantauan untuk menilai efektivitas pengendalian intern tingkat entitas dalam menciptakan
lingkungan yang mendukung efektivitas pengendalian intern tingkat aktivitas. EPITE
diterapkan terhadap penerapan 5 unsur pengendalian intern.
EPITE dilakukan setidaknya dua tahun sekali dan hasilnya akan berpengaruh terhadap
pengambilan sampel pada kegiatan PPITA.
EPITE dilaksanakan dalam 5 tahapan, yaitu
1. penyusun program kerja evaluasi
2. pelaksanaan evaluasi faktor pengendalian
3. perumusan nilai sementara, temuan, dan rekomendasi EPITE
4. penguatan EPITE melalui pemantauan penerapan kode etik
5. perumusan kesimpulan akhir.
Hasil pemantauan penerapan kode etik menjadi faktor pengurang nilai EPITE sementara dan
menghasilkan nilai EPITE akhir.

Pada materi ini kita akan secara khusus membahas Pemantauan Penerapan Kode Etik
sebagai penguatan EPITE.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Pembagaian Tugas dan Tanggung Jawab
Dalam pemantauan penerapan kode etik terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab
antara pimpinan unit kerja dan Unit Kepatuhan Internal (UKI).
a. Pimpinan unit kerja
Pimpinan unit kerja memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) melakukan internalisasi penerapan kode etik pada unit di lingkungan kerjanya secara
berkala;
2) memberikan contoh penerapan kode etik pada unit di lingkungan kerjanya dalam
berperilaku sehari-hari;
3) melakukan pengawasan penerapan kode etik terhadap pegawai di unitnya;
4) memberikan dukungan terhadap pemantauan penerapan kode etik kepada Unit
Kepatuhan Internal di lingkungan kerjanya;
5) memanfaatkan dan menindaklanjuti hasil pemantauan penerapan kode etik dalam
rangka meningkatkan pengendalian intern di lingkungan unit kerjanya; dan
6) memberikan sanksi moral atau tindakan pembimbingan dengan bijak terhadap
pelanggar kode etik melalui atasan langsung pegawai yang bersangkutan.

E-LEARNING PENGENALAN PRO UKI │ EPITE: KONSEP 1


b. Pelaksana pemantauan (UKI)
UKI memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) memberikan contoh penerapan kode etik pada unit eselon I di lingkungan kerjanya
dalam berperilaku sehari-hari
2) menyusun rencana kerja pemantauan penerapan kode etik, termasuk memilih objek
pemantauan dan menentukan jadwal pelaksanaan pemantauan, serta menentukan
penggunaan metode/perangkat pemantauan penerapan kode etik
3) melaksanakan pemantauan penerapan kode etik pada unit eselon I masing-masing
dengan menggunakan perangkat pemantauan yang diatur dalam KMK Nomor
940/KMK.09/2017 tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa perangkat pemantauan
dapat dikembangkan berdasarkan kondisi pada saat pelaksanaan pemantauan.
4) menyusun dan menyampaikan laporan kepada manajemen atau unit kerja yang
dipantau dengan tembusan kepada pimpinan UKI
5) melakukan evaluasi terhadap pemantauan penerapan kode etik yang telah dilakukan
pada unit eselon I masing-masing.
Tanggung jawab pemantauan penerapan kode etik merupakan tanggung jawab UKI. UKI-
E1 dapat melakukan pemantauan atas penerapan kode etik di lingkungan kantor wilayah
dan kantor pelayanan, sedangkan UKI-W dapat melakukan pemantauan atas penerapan
kode etik di lingkungan kantor pelayanan.

2. Ruang Lingkup Pemantauan


Ruang lingkup pemantauan penerapan kode etik di lingkungan Kementerian Keuangan
meliputi
a. seluruh pegawai Kementerian Keuangan
b. penerapan sikap, tingkah laku, dan perbuatan pegawai berdasarkan kode etik yang
telah ditetapkan di lingkungan Kementerian Keuangan
Pegawai Kementerian Keuangan wajib bersikap dan berpedoman pada etika yang diatur
dalam bentuk kewajiban dan larangan dalam melaksanakan tugas kedinasan dan
kehidupan sehari-hari.
Kewajiban dan larangan tersebut dituangkan dalam keputusan pimpinan unit eselon I
mengenai kode etik yang sekurang-kurangnya memuat ketentuan sebagai berikut:
a. etika dalam bernegara, yaitu etika Pegawai Kementerian Keuangan dalam kehidupan
bernegara dan menjalankan tugas kedinasan dengan prinsip menghindari pertentangan
kepentingan (conflict of interest);

E-LEARNING PENGENALAN PRO UKI │ EPITE: KONSEP 2


b. etika dalam berorganisasi, yaitu etika pegawai Kementerian Keuangan dalam
berhubungan dengan organisasi Kementerian Keuangan dan organisasi lain di luar
Kementerian Keuangan.
c. etika dalam bermasyarakat, yaitu etika Pegawai Kementerian Keuangan dalam
berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya;
d. etika terhadap diri sendiri, yaitu etika pegawai Kementerian Keuangan dalam berpikir,
berkata, berperilaku, dan bertindak; serta
e. etika terhadap sesama pegawai Kementerian Keuangan, yaitu etika dalam
berhubungan di antara pegawai Kementerian Keuangan.
Etika tersebut dapat merupakan bagian dari disiplin pegawai Kementerian Keuangan

3. Tahapan Kegiatan Pemantauan Penerapan Kode Etik


Untuk dapat melaksanakan pemantauan dengan baik, pelaksana pemantauan harus
melakukan tahapan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan
evaluasi.
a. Perencanaan
Langkah-langkah dalam tahapan perencanaan meliputi
1) Pemilihan Objek Pemantauan
Yang menjadi objek pemantauan penerapan kode etik adalah pegawai atau
kelompok pegawai yang akan dipantau penerapan kode etiknya. Pemilihan objek
pemantauan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan pelaksana pemantauan,
misalnya adanya pengaduan atau keluhan dari pihak terkait atau meningkatnya risiko
suatu pekerjaan yang dapat disebabkan oleh perubahan proses bisnis dan/atau
interaksi dengan pihak ketiga.
Pemilihan objek pemantauan dilakukan pada akhir tahun sebelum tahun
pelaksanaan pemantauan sebagai bahan perencanaan pemantauan dan dapat
diperbaiki pada tahun berjalan bila terdapat kejadian signifikan yang mempengaruhi
pertimbangannya.
Objek pemantauan terbagi menjadi namun tidak terbatas pada
- Pegawai yang berada di lingkungan kantor sendiri; dan
- Pegawai yang bertugas di kantor pihak lain terkait
Pemantauan yang dilakukan terhadap pegawai yang bertugas di kantor pihak lain
terkait dilakukan paling lambat 20 hari kerja setelah pegawai tersebut kembali ke
kantor sendiri.
2) Penentuan Metode Pemantauan

E-LEARNING PENGENALAN PRO UKI │ EPITE: KONSEP 3


Metode pemantauan ditentukan berdasarkan sumber informasi yang dapat berupa
pengaduan ataupun sumber lainnya. Metode-metode yang dapat dilakukan berupa
survei, observasi, Facilitated Team Meeting (FTM), dan metode lainnya sesuai
dengan kebutuhan.
3) Penyusunan Program Kerja
Program kerja yang disusun mencakup objek pemantauan, tujuan, sumber informasi,
jadwal pelaksanaan, metode, perangkat yang digunakan, dan pelaksanaan
pemantauannya. Program kerja dapat diperbaiki pada tahun berjalan bila terdapat
kejadian signifikan yang mempengaruhi pemantauan.
Berikut ini adalah format program kerja pemantauan penerapan kode etik.

PROGRAM KERJA PEMANTAUAN PENERAPAN KODE ETIK


[UNIT KERJA] [TAHUN]
No. Objek Tujuan Sumber Jadwal Metode Perangkat Pelaksana
Pelaksanaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1.
2.
dst

Keterangan:
(1) : diisi nomor urut;
(2) : diisi objek pemantauan misalnya Seksi MSKI dll,;
(3) : diisi tujuan pemantauan, misalnya untuk memastikan penerapan “etika
berorganisasi” pada Seksi MSKI;
(4) : diisi sumber informasi diperolehnya dugaan adanya pelanggaran “etika
berorganisasi”;
(5) : diisi jadwal pelaksanaan pemantauan penerapan kode etik;
(6) : diisi metode pemantauan seperti “observasi”, “wawancara:, dll.;
(7) : diisi perangkat yang diperlukan seperti checklist perilaku, kamera, voice
recorder, dll.;
(8) : diisi pelaksana pemantauan.
4) Perancangan Perangkat Pemantauan
Perangkat pemantauan dirancang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan program
kerja yang telah disusun dan dapat berupa checklist perilaku, kuesioner, surat

E-LEARNING PENGENALAN PRO UKI │ EPITE: KONSEP 4


konfirmasi, panduan FTM, serta perangkat pendukung seperti tape recorder dan
kamera.

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pemantauan penerapan kode etik pada tiap-tiap unit eselon I di lingkungan
Kementerian Keuangan dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu tahun, dengan
menggunakan salah satu atau kombinasi metode dan perangkat berikut.
1) Survei

Dilakukan untuk mengumpulkan data primer yaitu sikap, tingkah laku, dan perbuatan
berdasarkan kode etik yang diterapkan oleh pejabat/pegawai Kementerian
Keuangan yang sedang bertugas di kantor pihak lain terkait. Perangkat yang
digunakan adalah kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan minimal seputar
kode etik pejabat/pegawai yang dipantau.
Pelaksana pemantauan memastikan bahwa kuesioner tepat sasaran, baik dari sisi
waktu maupun responden. Survei dilaksanakan paling lambat 20 hari kerja setelah
pegawai yang menjadi objek pemantauan selesai bertugas. Subjek yang dipilih
sebagai responden adalah orang-orang yang dalam kesehariannya berinteraksi
langsung dengan pegawai yang dipantau selama masa penugasan, termasuk juga
pimpinan unit tempat pegawai yang dipantau tersebut bertugas.
Apabila hasil kuesioner menunjukkan hal-hal yang bersifat negatif, pelaksana
pemantauan melakukan wawancara kepada responden terkait untuk mengetahui
gambaran perilaku yang dianggap negatif oleh responden secara lebih dalam agar
tidak terjadi salah persepsi dalam pengisian kuesioner yang dapat berakibat

E-LEARNING PENGENALAN PRO UKI │ EPITE: KONSEP 5


menimbulkan fitnah atau mendapatkan informasi lain yang dapat mengonfirmasi
hasil kuesioner tersebut.
Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara tersebut, pelaksana pemantauan wajib
meminta tanggapan kepada atasan langsung dari pegawai yang dipantau terkait
dengan sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang dinilai oleh responden sebagai
pelanggaran kode etik. Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner, wawancara,
dan tanggapan dituangkan dalam kertas kerja pemantauan untuk diolah lebih lanjut
menjadi laporan.

2) Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan secara intensif untuk


mendapatkan gambaran nyata suatu objek pemantauan yang dilakukan terhadap
pegawai yang berada di lingkungan kantor bersangkutan. Observasi dilakukan
minimal selama satu hari kerja untuk mendapatkan hasil pandangan yang lebih
objektif dan sedapat mungkin tanpa disadari oleh objek pemantauan. Observasi
dapat dilakukan secara langsung maupun dengan memanfaatkan peralatan seperti
closed-circuit television (cctv) dan/atau peralatan lainnya.
Pelaksana pemantauan menuangkan isi laporan observasi yang akan disampaikan
kepada pimpinan unit dengan memberikan gambaran sikap, tingkah laku, dan
perbuatan menyimpang yang paling sering dilakukan oleh pegawai terkait dengan
kode etik agar pimpinan/atasan langsung menjalankan peran supervisinya.

E-LEARNING PENGENALAN PRO UKI │ EPITE: KONSEP 6


3) Pengawasan diam-diam (Surveillance)

Surveillance merupakan kegiatan pemantauan kepatuhan terhadap kode etik


pegawai yang dilakukan secara diam-diam tanpa pemberitahuan sama sekali kepada
objek yang dipantau. Metode ini dilakukan terhadap pegawai yang diduga secara
sengaja dan terus menerus melakukan pelanggaran kode etik, meskipun telah diberi
teguran dan/atau pembinaan oleh atasan langsungnya.
Surveillance dapat digunakan oleh pelaksana pemantauan apabila menerima
pengaduan/keluhan, baik dari atasan langsung maupun dari rekan sejawat ataupun
pihak lain terkait, ataupun bila terdapat informasi yang diperoleh dari observasi atau
hasil survei. Metode ini dapat digunakan atas inisiatif pimpinan UKI yang bersifat
proaktif.
Ada tiga tahapan dalam surveillance, yaitu
a) Persiapan:
- menyiapkan dokumen yang diperlukan, antara lain surat tugas dan perangkat
pemantauan yang telah dibuat oleh pimpinan unit; dan
- menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti voice recorder, kamera, alat
tulis, dan lain-lain.
b) Pelaksanaan:
- mendatangi unit kerja terkait yang akan dipantau secara diam-diam tanpa
pemberitahuan sama sekali;
- melakukan pemantauan sesuai dengan perangkat yang telah disusun;
- mengumpulkan data, dokumen, dan/atau informasi;
- mengolah data, dokumen, dan/atau informasi yang telah diperoleh.
c) Pelaporan:
- menyiapkan bahan penyusunan laporan;
- menyusun laporan dan rekomendasi pemantauan;
- menyampaikan laporan dan rekomendasi kepada pihak terkait.

E-LEARNING PENGENALAN PRO UKI │ EPITE: KONSEP 7


4) Inspeksi Mendadak

Inspeksi mendadak dilakukan untuk melihat secara langsung dan spontan atas
penerapan kode etik pegawai di lokasi-lokasi sebagai berikut namun tidak terbatas
pada:
a) lingkungan kantor sendiri;
b) kantor pihak lain terkait.
Sidak hanya dapat digunakan oleh pelaksana pemantauan apabila mendapat arahan
langsung dari pimpinan unit eselon I atau pimpinan satker atau pimpinan UKI-E1
pada waktu-waktu tertentu yang dinilai berisiko terjadinya pelanggaran kode etik,
misalnya menjelang libur hari raya atau pada hari kerja yang diapit hari libur.

5) Facilitated Team Meeting (FTM)

Metode FTM dilakukan dengan mengundang stakeholder atau pihak yang


berkepentingan yang memiliki informasi terkait dengan pelayanan dan/atau sikap,
tingkah laku, dan perbuatan PNS dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta
pergaulan hidup sehari-hari yang berhubungan dengan stakeholder tersebut.

E-LEARNING PENGENALAN PRO UKI │ EPITE: KONSEP 8


6) Pemantauan Bentuk Lainnya
Pemantauan bentuk lain dilaksanakan dengan objek pemantauan sesuai dengan
instruksi dan kebijakan masing-masing pimpinan unit eselon I yang dilaksanakan
apabila sudah terdapat rencana kegiatan terkait dengan penerapan kode etik seperti
penilaian tingkat kepatuhan penerapan kode etik dan disiplin, dan pekan/bulan kode
etik. Dalam hal dipandang pelaksanaan pemantauan lebih efektif bila dilakukan oleh
UKI pada satu tingkat di atasnya, maka unit eselon I dapat mengatur hal tersebut.

c. Pelaporan
1) Penelaahan Hasil Pemantauan
Pelaksana pemantauan menelaah hasil pemantauan dengan mempertimbangkan
validitas data, misalnya data yang diperoleh dari hasil observasi hanya dapat
dikatakan valid bila proses pengamatannya dilakukan tanpa disadari oleh objek
pemantauan. Penelaahan hasil pemantauan dituangkan dalam kertas kerja simpulan
pemantauan penerapan kode etik berikut.

E-LEARNING PENGENALAN PRO UKI │ EPITE: KONSEP 9


2) Penyusunan dan Penyampaian Laporan Hasil Pemantauan
Pelaksana pemantauan wajib menyusun laporan hasil pemantauan pada saat tugas
pemantauan berakhir yang ditandatangani oleh pimpinan UKI. Pelaksana
pemantauan wajib menyampaikan laporan hasil pemantauan penerapan kode etik
kepada manajemen atau unit yang dipantau dan ditembuskan kepada pimpinan unit
kerja segera setelah laporan selesai, selambat-lambatnya lima hari kerja setelah
tugas pemantauan dilakukan.
Laporan hasil pemantauan disusun dalam bentuk bab dan setidaknya memuat
a) Sampul judul
b) Daftar Isi
c) Ringkasan Hasil Pemantauan
d) Dasar Hukum
e) Tujuan Pemantauan

E-LEARNING PENGENALAN PRO UKI │ EPITE: KONSEP 10


f) Ruang Lingkup Pemantauan
g) Metode Pemantauan
h) Gambaran Umum
i) Uraian Hasil Pemantauan
j) Hal-hal Lain yang Perlu Diungkapkan (jika ada)
k) Lampiran (jika ada)

d. Evaluasi
1) Pelaksana pemantauan melakukan evaluasi atas pelaksanaan pemantauan
penerapan kode etik, dengan membandingkan rencana dengan realisasinya,
pemanfaatan hasil pemantauan, aksi dan reaksi pegawai yang dipantau terhadap
pelaksanaan maupun hasil pemantauan, serta hal-hal yang terjadi dalam
pelaksanaan pemantauan yang perlu mendapat perhatian.
2) Pelaksana pemantauan wajib melaksanakan evaluasi terhadap unitnya sendiri untuk
melihat seberapa besar peran dan dukungan UKI dalam peningkatan penerapan
kode etik. Evaluasi dilakukan dengan melihat seberapa sering UKI melakukan
sosialisasi dan apakah setiap pegawai sudah mengetahui dan memahami penerapan
kode etik pada unit eselon I masing-masing.
3) Pengetahuan dan pemahaman kode etik harus terus menerus dibangun agar
kesadaran pegawai dalam menerapkan kode etik tumbuh dengan sendirinya, bukan
karena merasa dipantau.
4) Pelaksana pemantauan juga wajib mengevaluasi dirinya sendiri dengan melihat
seberapa baik contoh yang ditunjukkan oleh pelaksana pemantauan dalam
menerapkan kode etik.
5) Evaluasi dilakukan minimal satu kali dalam satu tahun dengan salah satu atau
kombinasi dari metode survei dan FTM.

*****

E-LEARNING PENGENALAN PRO UKI │ EPITE: KONSEP 11

Anda mungkin juga menyukai