Bahan Ajar EPITE - Konsep (Submateri 3)
Bahan Ajar EPITE - Konsep (Submateri 3)
OLEH:
SRI WAHYUNI
WIDYAISWARA AHLI MADYA
Pada materi ini kita akan secara khusus membahas Pemantauan Penerapan Kode Etik
sebagai penguatan EPITE.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Pembagaian Tugas dan Tanggung Jawab
Dalam pemantauan penerapan kode etik terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab
antara pimpinan unit kerja dan Unit Kepatuhan Internal (UKI).
a. Pimpinan unit kerja
Pimpinan unit kerja memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) melakukan internalisasi penerapan kode etik pada unit di lingkungan kerjanya secara
berkala;
2) memberikan contoh penerapan kode etik pada unit di lingkungan kerjanya dalam
berperilaku sehari-hari;
3) melakukan pengawasan penerapan kode etik terhadap pegawai di unitnya;
4) memberikan dukungan terhadap pemantauan penerapan kode etik kepada Unit
Kepatuhan Internal di lingkungan kerjanya;
5) memanfaatkan dan menindaklanjuti hasil pemantauan penerapan kode etik dalam
rangka meningkatkan pengendalian intern di lingkungan unit kerjanya; dan
6) memberikan sanksi moral atau tindakan pembimbingan dengan bijak terhadap
pelanggar kode etik melalui atasan langsung pegawai yang bersangkutan.
Keterangan:
(1) : diisi nomor urut;
(2) : diisi objek pemantauan misalnya Seksi MSKI dll,;
(3) : diisi tujuan pemantauan, misalnya untuk memastikan penerapan “etika
berorganisasi” pada Seksi MSKI;
(4) : diisi sumber informasi diperolehnya dugaan adanya pelanggaran “etika
berorganisasi”;
(5) : diisi jadwal pelaksanaan pemantauan penerapan kode etik;
(6) : diisi metode pemantauan seperti “observasi”, “wawancara:, dll.;
(7) : diisi perangkat yang diperlukan seperti checklist perilaku, kamera, voice
recorder, dll.;
(8) : diisi pelaksana pemantauan.
4) Perancangan Perangkat Pemantauan
Perangkat pemantauan dirancang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan program
kerja yang telah disusun dan dapat berupa checklist perilaku, kuesioner, surat
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pemantauan penerapan kode etik pada tiap-tiap unit eselon I di lingkungan
Kementerian Keuangan dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu tahun, dengan
menggunakan salah satu atau kombinasi metode dan perangkat berikut.
1) Survei
Dilakukan untuk mengumpulkan data primer yaitu sikap, tingkah laku, dan perbuatan
berdasarkan kode etik yang diterapkan oleh pejabat/pegawai Kementerian
Keuangan yang sedang bertugas di kantor pihak lain terkait. Perangkat yang
digunakan adalah kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan minimal seputar
kode etik pejabat/pegawai yang dipantau.
Pelaksana pemantauan memastikan bahwa kuesioner tepat sasaran, baik dari sisi
waktu maupun responden. Survei dilaksanakan paling lambat 20 hari kerja setelah
pegawai yang menjadi objek pemantauan selesai bertugas. Subjek yang dipilih
sebagai responden adalah orang-orang yang dalam kesehariannya berinteraksi
langsung dengan pegawai yang dipantau selama masa penugasan, termasuk juga
pimpinan unit tempat pegawai yang dipantau tersebut bertugas.
Apabila hasil kuesioner menunjukkan hal-hal yang bersifat negatif, pelaksana
pemantauan melakukan wawancara kepada responden terkait untuk mengetahui
gambaran perilaku yang dianggap negatif oleh responden secara lebih dalam agar
tidak terjadi salah persepsi dalam pengisian kuesioner yang dapat berakibat
2) Observasi
Inspeksi mendadak dilakukan untuk melihat secara langsung dan spontan atas
penerapan kode etik pegawai di lokasi-lokasi sebagai berikut namun tidak terbatas
pada:
a) lingkungan kantor sendiri;
b) kantor pihak lain terkait.
Sidak hanya dapat digunakan oleh pelaksana pemantauan apabila mendapat arahan
langsung dari pimpinan unit eselon I atau pimpinan satker atau pimpinan UKI-E1
pada waktu-waktu tertentu yang dinilai berisiko terjadinya pelanggaran kode etik,
misalnya menjelang libur hari raya atau pada hari kerja yang diapit hari libur.
c. Pelaporan
1) Penelaahan Hasil Pemantauan
Pelaksana pemantauan menelaah hasil pemantauan dengan mempertimbangkan
validitas data, misalnya data yang diperoleh dari hasil observasi hanya dapat
dikatakan valid bila proses pengamatannya dilakukan tanpa disadari oleh objek
pemantauan. Penelaahan hasil pemantauan dituangkan dalam kertas kerja simpulan
pemantauan penerapan kode etik berikut.
d. Evaluasi
1) Pelaksana pemantauan melakukan evaluasi atas pelaksanaan pemantauan
penerapan kode etik, dengan membandingkan rencana dengan realisasinya,
pemanfaatan hasil pemantauan, aksi dan reaksi pegawai yang dipantau terhadap
pelaksanaan maupun hasil pemantauan, serta hal-hal yang terjadi dalam
pelaksanaan pemantauan yang perlu mendapat perhatian.
2) Pelaksana pemantauan wajib melaksanakan evaluasi terhadap unitnya sendiri untuk
melihat seberapa besar peran dan dukungan UKI dalam peningkatan penerapan
kode etik. Evaluasi dilakukan dengan melihat seberapa sering UKI melakukan
sosialisasi dan apakah setiap pegawai sudah mengetahui dan memahami penerapan
kode etik pada unit eselon I masing-masing.
3) Pengetahuan dan pemahaman kode etik harus terus menerus dibangun agar
kesadaran pegawai dalam menerapkan kode etik tumbuh dengan sendirinya, bukan
karena merasa dipantau.
4) Pelaksana pemantauan juga wajib mengevaluasi dirinya sendiri dengan melihat
seberapa baik contoh yang ditunjukkan oleh pelaksana pemantauan dalam
menerapkan kode etik.
5) Evaluasi dilakukan minimal satu kali dalam satu tahun dengan salah satu atau
kombinasi dari metode survei dan FTM.
*****