Anda di halaman 1dari 5

EKSI4205-1

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Genap (2024.1)

Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi


Kode/Nama MK : EKSI4205/Bank & Lembaga Keuangan Non Bank
Tugas 3

No. Soal
1 Asuransi yang semakin berkembang memunculkan jenis Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan. Dari jenis asuransi
tersebut apakah ada perbedaan pada jenis atau bentuk, manfaat dan masa pertanggungannya?
Jawab : Anda benar, perkembangan asuransi melahirkan berbagai jenis asuransi, termasuk Asuransi Jiwa dan
Asuransi Kesehatan. Kedua jenis asuransi ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal jenis/bentuk, manfaat,
dan masa pertanggungan. Berikut penjelasannya:

**1. Jenis/Bentuk:**

* **Asuransi Jiwa:** Asuransi jiwa memberikan perlindungan finansial kepada ahli waris tertanggung jika
tertanggung meninggal dunia. Jenis asuransi jiwa meliputi:
* **Asuransi jiwa tradisional:** Memberikan manfaat kematian dan premi tetap.
* **Asuransi jiwa unit link:** Memiliki manfaat kematian dan investasi yang dikaitkan dengan kinerja pasar
modal.
* **Asuransi jiwa berjangka:** Memberikan perlindungan selama jangka waktu tertentu, biasanya 10-20 tahun.
* **Asuransi jiwa seumur hidup:** Memberikan perlindungan seumur hidup tertanggung.
* **Asuransi Kesehatan:** Asuransi kesehatan memberikan perlindungan finansial kepada tertanggung jika
tertanggung mengalami sakit atau kecelakaan. Jenis asuransi kesehatan meliputi:
* **Asuransi kesehatan tradisional:** Memberikan manfaat berupa penggantian biaya pengobatan.
* **Asuransi kesehatan unit link:** Memiliki manfaat kesehatan dan investasi yang dikaitkan dengan kinerja
pasar modal.
* **Asuransi kesehatan jiwa:** Memberikan manfaat kesehatan dan kematian.
* **Asuransi kesehatan kritis:** Memberikan manfaat berupa uang tunai jika tertanggung menderita penyakit
kritis.

**2. Manfaat:**

* **Asuransi Jiwa:** Manfaat utama asuransi jiwa adalah memberikan santunan kematian kepada ahli waris
tertanggung. Beberapa jenis asuransi jiwa juga memberikan manfaat tambahan, seperti:
* **Manfaat cacat tetap:** Memberikan santunan jika tertanggung mengalami cacat tetap.
* **Manfaat cacat sementara:** Memberikan santunan jika tertanggung mengalami cacat sementara.
* **Manfaat penyakit kritis:** Memberikan santunan jika tertanggung menderita penyakit kritis.
* **Asuransi Kesehatan:** Manfaat utama asuransi kesehatan adalah memberikan penggantian biaya pengobatan.
Beberapa jenis asuransi kesehatan juga memberikan manfaat tambahan, seperti:
* **Manfaat rawat inap:** Memberikan penggantian biaya rawat inap di rumah sakit.
* **Manfaat rawat jalan:** Memberikan penggantian biaya pengobatan di klinik atau dokter.
* **Manfaat operasi:** Memberikan penggantian biaya operasi.
* **Manfaat melahirkan:** Memberikan penggantian biaya persalinan.
* **Manfaat kecelakaan:** Memberikan penggantian biaya pengobatan akibat kecelakaan.

**3. Masa Pertanggungan:**

* **Asuransi Jiwa:** Masa pertanggungan asuransi jiwa dapat bervariasi, mulai dari beberapa tahun hingga seumur
hidup. Masa pertanggungan biasanya ditentukan berdasarkan jenis asuransi jiwa yang dipilih.
* **Asuransi Kesehatan:** Masa pertanggungan asuransi kesehatan biasanya 1 tahun. Setelah masa pertanggungan
berakhir, tertanggung dapat memperpanjang polis asuransi kesehatan dengan membayar premi.

**Perbedaan Lainnya:**

* **Premi:** Premi asuransi jiwa biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan premi asuransi kesehatan. Hal ini
karena asuransi jiwa memberikan perlindungan jangka panjang dan manfaatnya lebih besar.
* **Klaim:** Proses klaim asuransi jiwa biasanya lebih rumit dibandingkan dengan proses klaim asuransi
kesehatan. Hal ini karena asuransi jiwa memberikan perlindungan jangka panjang dan manfaatnya lebih besar.

**Kesimpulan:**
Asuransi jiwa dan asuransi kesehatan merupakan jenis asuransi yang berbeda dengan manfaat dan masa
pertanggungan yang berbeda pula. Penting untuk memilih jenis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan finansial. Sebelum memutuskan untuk membeli asuransi, sebaiknya konsultasikan dengan agen
asuransi atau konsultan keuangan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

2 Lakukan analisis jika ada perilaku wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak (baik dari perusahaaan dana
pensiun dan konsumen) dalam pelaksanaan perjanjian dana pensiun !
Jawab : ## Analisis Wanprestasi dalam Perjanjian Dana Pensiun:

Wanprestasi dalam perjanjian dana pensiun dapat terjadi baik dari pihak perusahaan dana pensiun maupun dari pihak
konsumen (peserta). Berikut analisisnya:

**1. Wanprestasi oleh Perusahaan Dana Pensiun:**

* **Tidak Membayar Manfaat Pensiun:** Perusahaan dana pensiun memiliki kewajiban utama untuk membayar
manfaat pensiun kepada peserta sesuai dengan perjanjian. Jika perusahaan dana pensiun tidak membayar manfaat
pensiun sesuai dengan perjanjian, maka dianggap melakukan wanprestasi.
* **Dampak:** Peserta mengalami kerugian finansial dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup di masa
pensiun.
* **Penyelesaian:** Peserta dapat menuntut pembayaran manfaat pensiun melalui negosiasi, mediasi, arbitrase,
atau gugatan perdata.
* **Tidak Mengelola Dana Pensiun dengan Baik:** Perusahaan dana pensiun bertanggung jawab untuk mengelola
dana pensiun peserta dengan baik dan sesuai dengan perjanjian. Jika perusahaan dana pensiun tidak mengelola dana
pensiun dengan baik, misalnya dengan melakukan investasi yang berisiko tinggi tanpa persetujuan peserta, maka
dianggap melakukan wanprestasi.
* **Dampak:** Dana pensiun peserta berisiko mengalami kerugian, mengurangi nilai manfaat pensiun yang akan
diterima di masa depan.
* **Penyelesaian:** Peserta dapat menuntut perusahaan dana pensiun untuk mengelola dana pensiun sesuai
dengan perjanjian, termasuk melakukan audit independen terhadap pengelolaan dana.
* **Tidak Memberikan Informasi yang Jelas dan Benar:** Perusahaan dana pensiun wajib memberikan informasi
yang jelas dan benar kepada peserta mengenai pengelolaan dana pensiun, manfaat pensiun, dan hak-hak peserta. Jika
perusahaan dana pensiun tidak memberikan informasi yang benar, maka dianggap melakukan wanprestasi.
* **Dampak:** Peserta tidak dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai pengelolaan dana pensiun mereka
karena kurangnya informasi.
* **Penyelesaian:** Peserta dapat menuntut perusahaan dana pensiun untuk memberikan informasi yang benar
dan lengkap, serta dapat mengajukan pengaduan kepada regulator terkait.
* **Tidak Memenuhi Kewajiban Lain:** Perjanjian dana pensiun dapat memuat kewajiban lain bagi perusahaan
dana pensiun, misalnya kewajiban untuk menyediakan layanan konsultasi atau kewajiban untuk memberikan laporan
berkala. Jika perusahaan dana pensiun tidak memenuhi kewajiban lain yang tercantum dalam perjanjian, maka
dianggap melakukan wanprestasi.
* **Dampak:** Peserta mengalami kesulitan dalam mengakses layanan dana pensiun dan informasi terkait.
* **Penyelesaian:** Peserta dapat menuntut perusahaan dana pensiun untuk memenuhi kewajiban yang tercantum
dalam perjanjian.

**2. Wanprestasi oleh Konsumen (Peserta Dana Pensiun):**

* **Tidak Membayar Premi:** Peserta dana pensiun memiliki kewajiban untuk membayar premi sesuai dengan
perjanjian. Jika peserta dana pensiun tidak membayar premi, maka dianggap melakukan wanprestasi.
* **Dampak:** Dana pensiun peserta tidak dapat terkumpul sesuai dengan rencana, sehingga nilai manfaat
pensiun yang akan diterima di masa depan berkurang.
* **Penyelesaian:** Perusahaan dana pensiun dapat menuntut pembayaran premi yang tertunggak, atau dapat
memutuskan untuk menghentikan polis asuransi jika premi tidak dibayarkan dalam jangka waktu tertentu.
* **Tidak Memberikan Informasi yang Benar:** Peserta dana pensiun wajib memberikan informasi yang benar
kepada perusahaan dana pensiun, misalnya mengenai data pribadi dan kondisi kesehatan. Jika peserta dana pensiun
memberikan informasi yang tidak benar, maka dianggap melakukan wanprestasi.
* **Dampak:** Perusahaan dana pensiun dapat mengalami kerugian finansial jika peserta memberikan informasi
yang tidak benar, misalnya jika peserta menyembunyikan penyakit yang dapat meningkatkan risiko kematian.
* **Penyelesaian:** Perusahaan dana pensiun dapat menuntut peserta untuk memberikan informasi yang benar,
atau dapat memutuskan untuk membatalkan polis asuransi jika informasi yang diberikan terbukti tidak benar.
* **Tidak Memenuhi Kewajiban Lain:** Perjanjian dana pensiun dapat memuat kewajiban lain bagi peserta dana
pensiun, misalnya kewajiban untuk memberikan dokumen tertentu atau kewajiban untuk mengikuti program
pelatihan. Jika peserta dana pensiun tidak memenuhi kewajiban lain yang tercantum dalam perjanjian, maka
dianggap melakukan wanprestasi.
* **Dampak:** Perusahaan dana pensiun mengalami kesulitan dalam mengelola dana pensiun peserta.
* **Penyelesaian:** Perusahaan dana pensiun dapat menuntut peserta untuk memenuhi kewajiban yang tercantum
dalam perjanjian.
**Dampak Wanprestasi:**

* **Bagi Peserta:** Peserta dapat mengalami kerugian finansial, kesulitan dalam mengakses layanan dana pensiun,
dan ketidakpastian dalam mendapatkan manfaat pensiun di masa depan.
* **Bagi Perusahaan Dana Pensiun:** Perusahaan dana pensiun dapat mengalami kerugian finansial, penurunan
reputasi, dan bahkan pencabutan izin operasional.

**Penyelesaian Wanprestasi:**

* **Negosiasi:** Pihak-pihak yang terlibat dalam wanprestasi dapat mencoba untuk menyelesaikan masalah melalui
negosiasi.
* **Mediasi:** Pihak-pihak yang terlibat dalam wanprestasi dapat meminta bantuan mediator untuk membantu
menyelesaikan masalah.
* **Arbitrase:** Pihak-pihak yang terlibat dalam wanprestasi dapat memilih untuk menyelesaikan masalah melalui
arbitrase.
* **Gugatan Perdata:** Jika upaya penyelesaian di atas tidak berhasil, maka pihak yang dirugikan dapat mengajukan
gugatan perdata ke pengadilan.

**Penting untuk Diingat:**

* Perjanjian dana pensiun merupakan perjanjian yang sangat penting dan memiliki konsekuensi hukum yang serius.
* Penting untuk membaca dan memahami isi perjanjian dana pensiun sebelum menandatanganinya.
* Jika terjadi wanprestasi, segera hubungi perusahaan dana pensiun atau konsultan hukum untuk mendapatkan
bantuan.

**Kesimpulan:**

Wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian dana pensiun dapat memiliki dampak yang serius bagi kedua belah
pihak. Penting untuk memahami hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam perjanjian dana pensiun, dan untuk
menyelesaikan masalah wanprestasi secara adil dan profesional.

3 Bank Terbuka mengajukan transaksi SBI Repo dengan merepokan seri SBI IDBI1152415070 dengan nilai nominal
Rp1.250.000.000,- dan tingkat diskonto SBI Repo yang berlaku sebesar 9,50%. Berapakah nilai tunai transaksi SBI
Repo?
Jawab : Untuk menghitung nilai tunai dari transaksi SBI Repo, kita perlu menghitung dengan rumus sebagai berikut:

Nilai tunai = Nilai nominal - (Nilai nominal x Tingkat diskonto)

Dalam hal ini, kita punya:

* Nilai nominal: Rp1.250.000.000,-


* Tingkat diskonto: 9,50% (persen)

Jadi, nilai tunai dapat dihitung sebagai berikut:

Nilai tunai = Rp1.250.000.000 - (Rp1.250.000.000 x 9,50/100)

Nilai tunai = Rp1.250.000.000 - Rp118.750.000

Nilai tunai = Rp1.131.250.000

Jadi, nilai tunai dari transaksi SBI Repo dengan merepokan seri SBI IDBI1152415070 dengan nilai nominal
Rp1.250.000.000,- dan tingkat diskonto SBI Repo yang berlaku sebesar 9,50% adalah Rp1.131.250.000.

4 Terdapat Institusi penunjang yang turut serta mendukung pengoperasian pasar modal. Jelaskan peran masing-
masing institusi penunjang pasar modal berikut:
a. Bank Kustodian
b. Biro Administrasi Efek
c. Wali Amanat
d. Pemeringkat Efek
Jawab : Baik, saya akan menjelaskan peran masing-masing institusi penunjang pasar modal yang Anda sebutkan:

a. Bank Kustodian:
Bank kustodian berperan sebagai pihak yang menyimpan dan mengadministrasikan efek milik investor, baik untuk
kepentingan investor maupun untuk kepentingan emiten. Bank kustodian bertanggung jawab untuk menjaga
keamanan dan keutuhan efek yang disimpannya. Selain itu, bank kustodian juga melakukan pencatatan kepemilikan
efek, penyelesaian transaksi, dan pengurusan hak-hak yang melekat pada efek.

b. Biro Administrasi Efek (BAE):


Biro Administrasi Efek berperan dalam melakukan pencatatan dan pengelolaan data pemegang efek suatu emiten.
BAE bertanggung jawab untuk menerbitkan, mengalihkan, dan membatalkan sertifikat saham, serta melakukan
korespondensi dengan pemegang efek. BAE juga berperan dalam pelaksanaan pembagian dividen atau obligasi.

c. Wali Amanat:
Wali amanat berperan sebagai pihak yang mewakili kepentingan pemegang obligasi atau efek bersifat utang lainnya.
Wali amanat bertugas untuk mengawasi pemenuhan kewajiban emiten, seperti pembayaran bunga dan pokok
obligasi, serta menjaga hak-hak pemegang obligasi.

d. Pemeringkat Efek:
Pemeringkat efek bertugas untuk memberikan penilaian atau peringkat terhadap kualitas dan risiko dari suatu efek
yang diterbitkan oleh emiten. Penilaian ini dilakukan berdasarkan analisis terhadap kemampuan emiten dalam
memenuhi kewajiban finansialnya. Peringkat efek ini bermanfaat bagi investor dalam mengambil keputusan
investasi.

Institusi-institusi penunjang ini memiliki peran penting dalam menjaga keamanan, transparansi, dan kelancaran
operasional pasar modal di Indonesia.

5 Pada instrumen pasar modal, yang paling umum diperjualbelikan adalah Saham dan Obligasi. Analisislah
perbedaan instrumen pasar modal saham dan obligasi!
Jawab : Baik, berikut saya akan menganalisis perbedaan antara instrumen pasar modal saham dan obligasi:

1. Karakteristik Kepemilikan:
- Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Pemegang saham adalah pemilik perusahaan dan
berhak atas sebagian laba (dividen) serta kekayaan perusahaan.
- Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh emiten (pemerintah atau perusahaan) kepada investor. Pemegang
obligasi adalah kreditor yang memberikan pinjaman kepada emiten.

2. Tingkat Pengembalian:
- Saham memberikan tingkat pengembalian dalam bentuk dividen (jika perusahaan memperoleh laba) dan capital
gain (jika harga saham naik).
- Obligasi memberikan tingkat pengembalian dalam bentuk bunga yang dibayarkan secara periodik oleh emiten
kepada pemegang obligasi.

3. Risiko:
- Saham memiliki risiko yang lebih tinggi karena terkait dengan kinerja dan prospek perusahaan. Harga saham dapat
naik atau turun sesuai kondisi perusahaan.
- Obligasi memiliki risiko yang lebih rendah karena emiten memiliki kewajiban untuk membayar pokok dan bunga
secara tetap. Risiko utama obligasi adalah risiko gagal bayar oleh emiten.

4. Jangka Waktu:
- Saham tidak memiliki jangka waktu yang terbatas, kecuali jika perusahaan dilikuidasi.
- Obligasi memiliki jangka waktu jatuh tempo yang telah ditentukan, misalnya 5 tahun atau 10 tahun.

Perbedaan karakteristik di atas menyebabkan saham dan obligasi memiliki daya tarik yang berbeda bagi investor.
Saham cocok bagi investor yang berorientasi pada pertumbuhan, sedangkan obligasi lebih sesuai bagi investor yang
berorientasi pada pendapatan tetap.
1 dari 1

Anda mungkin juga menyukai