Anda di halaman 1dari 22

SEMEN IONOMER KACA (SIK)

Komposisi
Bubuk : kaca aluminosilikat yang mengandung Fuor Cairan : Asam poliakrilat (konsentrasi 50%) dalam bentuk kopolimer, maleat dan asam akrilat

Indikasi
Untuk karies gigi-gigi anterior seperti klas I, III dan Klas V Untuk karies gigi-gigi posterior yang kecil dan dangkal yang tidak membutuhkan tekanan yang besar seperti klas I dan klas II superfisial Dapat digunakan untuk restorasi erosi pada daerah gingival Restorasi gigi sulung Memperbaiki tepi restorasi

Kontraindikasi
Semen glass ionomer bersifat brittle sehingga tidak digunakan untuk tambalan di bagian oklusal yang menahan daya kunyah besar atau berkontak dengan gigi lawan. Semen glass ionomer memiliki compressive strength dan hardness lebih kecil dari semen silikat sehingga mudah pecah

Sifat- Sifat
1. Melekat pada enamel dan dentin secara fisiko kimiawi Perlekatan ke email lebih tinggi daripada ke dentin, karena unsur anorganik > banyak pada email. Polyacid memiliki potensi perlekatan ke kalsium yang ada di dalam gigi 2. KARIOSTATIK o.k.mengandung F 3. Sedikit mengiritasi pulpa 4. Estetik kurang dibandingkan resin komposit 5. Koef.muai panas 6. Translusen 7. Kekuatan kompresi>besar daripada seng fosfat

Kekurangan
Rapuh Estetik kurang baik Kekuatan tarik Daya tahan abrasi daripada resin komposit

Desain Preparasi
Klas I
Sebelum memasang isolator karet, perhatikan semua lokasi kontak oklusal dengan menggunakan kertas artikulasi dan tempatkan varnish di atasnya sehingga nanti setelah isolator karet dibuka masih terlihat. Outline dibuat hanya sebatas karies untuk mengurangi tekanan oklusal ke tambalan tersebut.

Klas III
Dinding aksial terletak 0,5 mm dari email ke dalam dentin dan variasi dari ini akan ditentukan oleh kedalaman dan perluasan karies. Selagi masih mungkin, dinding aksial diletakkan pada kedalaman ideal, dan setiap penetrasi karies di bawah daerah ini disingkirkan tanpa melibatkan seluruh dinding aksial. Biasanya tidak ada kontak pada gingival dengan gigi tetangga, yang mempermudah prosedur restorasi ini.

Klas V
Bentuk ragangan restorasi klas V tidaklah seragam, tetapi bervariasi tergantung karies atau tingkat dekalsifikasi yang terjadi. Bila jaringan yang rusak telah disingkirkan dan tepinya berada pada email yang baik, ragangan biasanya persegi panjang dengan sudut membulat, ovoid atau berbentuk ginjal. Retensi dibuat pada oklusal, dan dinding gingival di pertautan dengan dinding aksial. Tidak boleh ada undercut pada dinding mesial dan distal. Kedalaman retensi dibentuk menggunakan diameter bur, dan tidak melebihi diameter bur bahkan dalam beberapa hal malah bisa kurang.

PREPARASI KAVITAS
Restorasi estetik : Bentuk preparasi kavitas umumnya sama . Tanpa membuat preparasi kavitas yang formal Teknik (secara umum ): Semua jaringan karies harus dibuang. Preparasi membuang jaringan email yang rapuh akibat dekalsifikasi. Preparasi harus memudahkan penempatan bahan dan peyelesaiannya . Lap. Kerja harus kering bahan restorasi amat rentan terhadap keadaan lembab. Pemasangan isolator karet sebagai bagian dari prosedur perawatan. Tidak dilakukan pembuatan BEVEL

MANIPULASI & APLIKASI


1. Isolasi daerah kerja (pemasangan isolator karet). 2. Pengadonan dg kertas disposibel atau glass slab. Spatula agate (plastik) lebih disukai dibanding logam untuk mengurangi kontaminasi campuran semen dengan logam yang terkikis. 3. Permukaan gigi dibersihkan dari plak, debris dengan pasta - profilaksis non fluor.

Kavitas diulasi DENTIN CONDITIONER ASAM POLIAKRILIK 25 % selama 10 detik. Kemudian disemprot air selama 30 detik & dikeringkan dengan baik.
TUJUAN : membantu aksi pembersihan dan membuang smear layer yang dapat menyebabkan tub. dentin tertutup.

5. Perbandingan bubuk : cairan = 3: 1 (sesuai aturan pabrik) dicampur dengan cepat dengan cara melipat. Pengadukan harus selesai dalam waktu 40 detik.
Cairan tidak boleh dikeluarkan sampai tepat sebelum waktu pengadukan dilaksanakan (terjadi penguapan air penaikan viskositas). KONSISTENSI ADONAN : Terlihat kental dan berkilat di permukaan asam poliakrilat masih basah & dapat melekat ke struktur gigi

6. Dengan sonde/ekskavator semen dimasukkan ke kav. Selama peletakan & ketika membentuk bahan adonan di dalam kavitas, instr. diberi bubuk kering, bukan alkohol supaya semen tidak melekat ke instr.

7. Kelebihan semen dibuang instr. Plastis (plastis filling instr.) membentuk kontur yang diinginkan harus cepat dilakukan ketika permukaan masih basah untuk mencegah kerusakan bila semen mulai mengeras.

8.

Selapis tipis Vernis diulaskan atau bond. dentin yang diaktifkan sinar ditempatkan di permukaan semen & tumpuan jangan diganggu selama 8 15 menit terjadi pengerasan awal.

9.

Pembentukan kontur awal dengan bilah Bard Parker dapat mengukir restorasi dengan mudah.

10. Kemudian disk dari kasar halus untuk mempertajam kontur & mndapat permukaan sehalus mungkin. Disk yang digunakan harus dalam keadaan basah ! Pemakaian disk kasar hati hati karena mengikis bahan restorasi yang relatif lunak. 11. Keringkan permukaan & ulasi dengan selapis tipis vernis atau bond. yang diaktifkan sinar sebagai pelindung untuk beberapa jam

CATATAN :
Klas III : digunakan matriks selulose pada daerah kontak proksimal. Klas V : dapat dipakai matriks logam yang dibentuk sesuai dengan kontur gigi. SIK dapat bertahan maksimal 5 tahun

VARNISH
Terdiri dari resin Misal : aseton, eter atau kloroform Bila dipakai dibawah tumpatan amalgam : Tidak bersifat menghambat panas Mengurangi penetrasi cairan sekeliling amalgam dan ke dalam tubuli dentin Mengurangi perembesan asam fosfor dari asam fosfat dan asam dari silikat Cairan ini dapat melarutkan dan melunakkan akrilik

Finishing & Polishing


Haluskan tumpatan dengan menggunakan slowly rotating bur steel tanpa menggunakan semprotan air/udara Periksa daerah gingival margin, agar jangan ada sealant yang berlebih Evaluasi tumpatan setelah 1 minggu, haluskan kembali apabila diperlukan Glass ionomer konvensional idealnya membutuhkan waktu 24 jam untuk polimerisasi

Setelah batas waktu tersebut, barulah kita dapat melakukan proses contouring dan finishing Apabila Anda menggunakan resin-modified, light-cured glass ionomer, maka contouring dan finishing dapat Anda lakukan setelah penyinaran. Dan untuk mencegah dehidrasi, gunakanlah petroleum lubricant ketika Anda melakukan proses contouring dan finishing Tekan tambalan dengan matriks yang sesuai kontur gigi, kemudian oleskan cocoa butter atau varnish di atas tambalan, biarkan 1-2 menit.)

Prosedur finishing yang tepat harus memuat: Tekstur permukaan yang halus yang akan memantulkan cahaya dengan cara yang sama pada enamel gigi yang berdekatan Kontur/bentuk suatu rstorasi secara psikologis cocok untuk menyangga jaringan Hubungan oklusi yang memperkecil penggunaan stress dalam semua fungsi pergerakan mandibula Ketepatan batas adaptasi dari resin pada batas cavosurface Bentuk umum yang serasi dengan bentuk gigi sehingga meningkatkan estetis

Anda mungkin juga menyukai