Anda di halaman 1dari 21

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

EVALUASI KAPASITAS DAN KINERJA BANGUNAN INTAKE


INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM

(PDAM) UNIT IKK PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

PENDAHULUAN

Air baku yang berasal dari sungai pada hakekatnya tidak


selalu memenuhi standar kualitas air minum yaitu memenuhi syarat-syarat kualitas dan kuantitasnya. Secara kualitas, air yang digunakan harus memenuhi syarat fisika, kimia, dan biologi. Dari aspek kuantitas, air baku yang bersumber dari air permukaan, seperti air sungai atau danau mempunyai

kecenderungan untuk berkurang dan bertambah dengan cepat.

Dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, Pemerintah Kabupaten Bireuen, Propinsi Aceh telah digunakan instalasi pengolahan air bersih yaitu Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Peusangan yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Peusangan Kabupaten Bireuen.

POKOK PERMASALAHAN
Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam tugas akhir ini adalah:

Melakukan evaluasi

Melakukan evaluasi

kapasitas dan kinerja bangunan intake instalasi pengolahan air minum (PDAM) Unit IKK Peusangan Kabupaten Bireuen apakah dapat memenuhi kebutuhan air bersih di kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen.

kapasitas dan kinerja bangunan intake instalasi pengolahan air minum (PDAM) Unit IKK Peusangan Kabupaten Bireuen untuk mengetahui kinerja bangunan intake tersebut apakah sesuai dengan prosedur atau standar pengolahan air minum

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian dalam penulisan

tugas akhir ini adalah melakukan evaluasi kapasitas dan kinerja bangunan intake instalasi pengolahan air minum (PDAM) Unit IKK Peusangan Kabupaten Bireuen, sesuai dengan permasalahannya.

RUANG LINGKUP PENELITIAN


Melakukan perhitungan terhadap

bangunan utama dan bangunan pendukung dari bangunan intake, Melakukan analisa terhadap jenis jenis kendala yang sering mengganggu kinerja bangunan intake.

Tinjauan Pustaka

Pemilihan Fasilitas Intake/Pengambilan Air


FASILITAS INTAKE HARUS MEMENUHI SYARAT SEBAGAI BERIKUT :

1. KONSTRUKSI FASILITAS INTAKE HARUS SESUAI DENGAN JUMLAH AIR YANG TELAH DIRENCANAKAN SEHINGGA TIDAK TERJADI KEGAGALAN PADA SAAT BANJIR MAKSIMUM ATAUPUN PADA SAAT KEKERINGAN MAKSIMUM. 2. FASILITAS INTAKE HARUS DIBANGUN PADA TITIK LOKASI YANG DAPAT MENJAMIN TERSEDIANYA KUALITAS AIR YANG BAIK DAN AMAN DARI POLUSI, SELAIN ITU LOKASI HARUS MEMADAI UNTUK MENGADAKAN PEMELIHARAAN FASILITAS SERTA KEMUNGKINAN PENGEMBANGAN FASILITAS DIMASA YANG AKAN DATANG.

Struktur dan Bentuk Bak


Bentuk dan kontruksi bak penerima harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

Bentuk bak penerima biasanya persegi panjang atau bulat dan pada bagian pemasukan air harus dilengkapi dengan katup geser (sluice gate). Agar permukaan air dalam bak/kolam tidak melimpah atau melebihi batas permukaan air maksimum, harus dilengkapi dengan pipa pelimpah (over flow pipe) atau weir pelimpah (over flow weir). Jarak antara tinggi permukaan air maksimum dalam bak dengan bibir bak/kolam minimal 60 cm. Jika tangki bak penerima ini dimaksudkan juga untuk memisahkan pasir atau sampah, harus dilengkapi dengan saringan (screen). Harus dilengkapi dengan fasilitas pengetapan untuk keperluan pembersihan dan perbaikan. Kapasitas Dan Ukuran Bak Penerima Kapasitas bak harus cukup untuk waktu tinggal minimal 1,5 menit. Kedalaman bak efektif 3,0 - 5,0 meter.

Struktur Bangunan
Struktur bangunan biasanya menggunakan konstruksi beton bertulang Al-Layla (1980) . dengan persyaratan sebagai berikut:
1. 2. 3. 4. 5.

Waktu tinggal (residence time) standar 10 - 20 menit. Kecepatan aliran horizontal dalam kolam rata-rata 2 -7 cm/detik. Tinggi permukaan air maksimun dalam bak harus diatur lebih rendah dari permukaan air minimum di titik penyadapan. Kedalaman efektif bak antara 3 - 4 meter. Jarak antara tinggi permukaan air maksimun dalam bak dengan bibir bak yakni 60 - 100 cm.

METODOLOGI

PENELITIAN

Dalam melakukan evaluasi kapasitas dan kinerja bangunan intake instalasi pengolahan air minum (PDAM) Unit IKK Peusangan Kabupaten Bireuen, dilakukan penelitian untuk mengetahui data - data yang terkait dengan melakukan, pengumpulan data data awal.

SUMBER DATA
Sumber data diambil langsung dari lokasi penelitian yaitu Instalasi Penjernihan Air (IPA) Peusangan. Untuk data penunjang yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan sebagaimana yang telah dikemukakan di atas diambil dari instalasi terkait di Kabupaten Bireuen

PENGUMPULAN DATA PRIMER


Dalam mengambil data primer dilakukan langsung di tempat penelitian, dengan metodologinya sebagai berikut: 1. Melakukan pengukuran kedalaman sungai sebagai sumber bahan baku dan membandingkan dengan lantai dasar dari bangunan utama 2. Melakukan pengukuran dimensi bangunan utama dan bangunan pendukung 3. Menghitung laju alir air yang masuk ke bangunan intake dan air keluar melalui pipa transmisi yang menuju unit pengolahan (WTP). 4. Melakukan pengukuran dimensi bangunan pendukung kinerja bangunan utama seperti, panjang pipa transmisi, dimensi bak pengumpul lumpur, dimensi pintu air, screen dan saluran inlet air menuju intake.

PENGUMPULAN DATA SEKUNDER


Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mendatangi kantor instansi terkait untuk mendapatkan data data sebagai berikut: 1. Gambar Detail Bangunan Intake 2. Peta Lokasi yang terdiri dari, Peta Lokasi, Peta Kecamatan, Peta Kabupaten dan Peta Provinsi.

ANALISA HASIL PENELITIAN


Untuk menyelesaikan permasalahan sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, maka dalam hal analisa data perhitungan nanti meliputi : Panjang bangunan intake Lebar bangunan intake Tinggi bangunan intake Ukuran Pintu Air Ukuran Bak Pengumpul Lumpur Ukuran Screen Panjang pipa Saluran Intake (Saluran Sadap) Panjang Pipa Transmisi

Alat dan media yang digunakan


Alat dan media yang digunakan dalam pengumpulan data pada lokasi penelitian : Meteran (digunakan untuk mengukur dimensi bangunan intake) Stopwatch (untuk mengukur laju alir air yang masuk dalam bangunan intake) Pulpen Buku catatan (notebook)

1. 2. 3. 4.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai