Mata
Memiliki sistem lensa Bayangan yang terbentuk yang jatuh di retina adalah bayangan yang terbalik
Kanak-kanak: daya refraksi bisa diubah dengan sadar dari 20 ke 34 diopter; berarti ada akomodasi 14 dipter Menggunakan penggembungan lensa
kontraksi otot siliaris regangan 70 ligamen suspensorium kendor dapat dirangsang oleh saraf parasimpatis
Hyperopia:
bola mata terlalu pendek lensa terlalu lemah
Myopia:
Astigmatisme: fokus dua bidang yang saling tegak lurus tidak berada pada tempat yang sama
Koreksi: lensa silendris
Ketajaman penglihatan dinyatakan dalam visus Visus normal : 6/6 Myop : <6/6 Hyperopia : > 6/6
Retina mengandung :
Sel cones(kerucut).. Penglihatan warna Sel rod (batang).. Penglihatan gelap
Jika rod dan cones tereksitasi, maka akan diteruskan ke N.optikus, selanjutnya diteruskan ke korteks cerebri
Rod dan cones mengandung zat kimia yang bisa terurai jika ada cahaya dan akan merangsang serabut saraf Bahan kimia dalam sel rods disebut rhodopsin Bahan kimia dalam sel cones disebut iodopsin
Teori Young-Helmholz
Ada 3 macam cones yang berbeda tanggap secara maksimal terhadap warna yang berbeda Cones memiliki substansi fotokimia yaitu : Pigmen peka biru Pigmen peka hijau Pigmen peka merah
Lapangan penglihatan adalah daerah yang terlihat oleh sebuah mata pada keadaan tertentu Ada 2 macam :
Lapangan penglihatan nasal Lapangan penglihatan temporal
Celah pupil identik dengan diafragma pada kamera, untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk Rangsangan saraf parasimpatis akan menimbulkan kontraksi m.spinkter pupil, sehingga celah pupil mengecil (miosis) Rangsangan saraf simpatis akan menyebabkan pupil melebar (midriais)
Reseptor : Retina Saraf sensorik : N.optikus Pusat refleks : Nukleus Edinger Westpal Saraf motorik : N.okulomotorius Efektor : M.spinkter pupil