FINASIM
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN/SMF PENYAKIT DALAM RSUD RADEN MATTAHER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI
2014
PENDAHULUAN
Hipertensi
seluruh dunia Berdasarkan Riskesdas 2007 prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke atas 60% berakhir pada stroke, sisanya jantung, gagal ginjal, dan kebutaan
PENDAHULUAN
Hipertensi urgensi
Kenaikan TD mendadak yg tidak disertai kerusakan organ target. Penurunan TD harus dilaksanakan dalam kurun waktu 24-48 jam. Jika terjadi kerusakan organ target yang progresif turunkan TD segera dalam kurun waktu menit/jam Hipertensi emergensi
KLASIFIKASI HIPERTENSI
Hipertensi menurut JNC-VII
Kategori Normal Sistolik(mmHg) <120 Diastolik(mmHg) <80
Prehipertensi
Hipertensi derajat 1
120-139
140-150
80-90
90-99
Hipertensi derajat 2
160
100
Hipertensi urgensi : sistolik > 180 mmHg atau diastolik > 120 mmHg
Tanpa kerusakan organ Hipertensi emergensi : sistolik > 180 mmHg atau diastolik > 120 mmHg disertai kerusakan organ
FAKTOR RESIKO
1. Penderita hipertensi yang tidak meminum obat 2. Kehamilan 3. Penggunaan NAPZA
4. Penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti luka bakar berat, phaechromocytoma, penyakit kolagen, penyakit vaskuler, trauma kepala 5. Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal
peningkatan intrakranial, GGA, Hipertensi ensefalopati o Peningkatan TD dengan tiba-tiba o sakit kepala yang hebat o Perubahan kesadaran
kematian
Hipertensi Emergensi
Kerusakan organ target
Ensefalopati hipertensi
Eklamsi
Diseksi aorta
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI
ANAMNESIS
1. Riwayat hipertensi (awal hipertensi, jenis obat antihipertensi, keteraturan konsumsi obat)
Pemeriksaan fisik
Pengukuran tekanan darah pada kedua lengan, perabaan denyut nadi
perifer Mata : Lihat adanya papil edema, pendarahan dan eksudat, penyempitan yang hebat arteriol. Jantung : Palpasi adanya pergeseran apeks, dengarkan adanya bunyi jantung S3 dan S4 serta adanya murmur. Paru ; perhatikan adanya ronki basal yang mengindikasikan CHF. Status neurologik : perhatikan adanya defisit neurologik fokal. Periksa tingkat kesadarannya dan refleks fisiologis dan patologis
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium awal:
a. Urinalisis b. Hb, Ht, ureum, kreatinin, gula darah dan elektrolit. Pemeriksaan penunjang: ekg, foto toraks Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan: CT scan kepala, ekokardiogram, ultrasonogram.
Penatalaksanaan
Hipertensi Urgensi Penatalaksanaan Umum - penurunan TD Obat oral Obat obatan spesifik - Captopril - Nicardipine - Labetolol - Clonidin - Nifedipine
Kesimpulan
Hipertensi urgensi TD > 120/180 mmHg secara
mendadak tanpa disertai kerusakan organ target. Bila terjadi kerusakan organ hipertensi emergensi penurunan TD pada pasien dengan hipertensi urgensi tidak membutukan obat-obatan parenteral oral aksi cepat Terapi untuk hipertensi emergensi harus disesuaikan setiap individu tergantung pada kerusakan organ target.