Bangunan adalah bangunan yang berada pada sisi jalur kereta api yang berguna untuk mendukung kegiatan operasi kereta api seperti stasiun, dipo lokomotif/kereta, gardu PJL, dll.
Seluruh asset yang terdapat pada jalur jalan rel digambarkan pada sebuah peta memanjang yang disebut lengte profiel atau profil memanjang jalan rel dengan skala memanjang 1 : 50 dan skala tinggi 1 : 1000 seperti contoh dibawah ini. Gambar profil memanjang jalan rel harus selalu di up date bila terjadi perubahan maupun penambahan asset
50 20 12
50 20 12
50 18 20
12.50
15
12
15
13
12.50 20
12 20 50 50 22
12
35 50
35
Perlintasan no 219
BH no. 315 A
SKALA 1:20000
R 400 R 400 KM 100
SITUASI
BH no. 315
23
BH no. 316
31
+ 86,20
96.46 81,40
99
6.00 100
1
0.20
2
2.20 100 99.73
3
1.30 99.80
4
5.15
5
2.00 100.24 99.97
6
1.80 99.95
7
3.00 99.98
8
1.50 99.85
9
5.75
BH no. 317
39
2
2.50
3
0.50
1.15 99.82
100
a1 RUANG BEBAS
Ruang Bebas adalah ruangan yang terletak diatas jalan rel dan harus selalu dalam keadaan kosong untuk keperluan lalu-lintas kereta api. Ruang Bebas terdiri dari keadaan: a Terletak pada jalan lurus b Terletak pada jalan lengkungan: b1 lengkungan dengan jari-jari antara 300 3000 m b2 lengkungan dengan jari-jari < 300 m Ukuran lebar diukur dari sumbu jalan rel dan ukuran tinggi diukur dari permukaan kepala rel.
BATAS III
1300
KR 0
1000
Batas I Batas II
Untuk jembatan dengan kecepatan sampai 60 km/jam Untuk viaduk dan terowongan dengan kecepatan sampai 60 km/ jam dan untuk jembatan tanpa pembatasan kecepatan. Batas III Untuk viaduk baru dan bangunan lama kecuali terowongan dan jembatan Batas IV Untuk lintas kereta listrik
1300
KR 0
1000
Batas ruang bebas pada lintas lurus dan pada bagian lengkungan dengan jari-jari > 3000 m Batas ruang bebas pada lengkungan dengan jari-jari 300 m sampai dengan 3000 m Batas ruang bebas pada lengkungan dengan jari-jari < 300 m
BATAS IV + 5900 Tinggi kawat aliran listrik terbesar + 5500 Tinggi normal kawat aliran listrik BATAS III BATAS II BATAS I + 4050 Tinggi kawat aliran listrik terendah + 4050 + 5900 + 5500
+ 6200 + 6045
1300
1300
KR 0
1000
1000
+ 200 + 40
4000
a2 RUANG BANGUN
Ruang Bangun adalah ruang di sisi jalan rel yang harus bebas dari semua bangunan tetap diukur dari sumbu jalan rel pada tinggi 1 m sampai 3,55 m Jarak-jarak ruang bangun sbb;
a Pada lintas bebas : 2,35 2,53 kiri/kanan sumbu jalan rel b Pada emplasemen: 1,95 2,35 kiri/kanan sumbu jalan rel c Pada jembatan : 2,15 m kiri/kanan sumbu jalan rel
b LENGKUNG HORISONTAL
Terdapat beberapa jenis lengkung horisontal yaitu: a Lengkung tunggal / sederhana b Lengkung majemuk c Lengkung bolak-balik (lengkung S) Secara teoritis lengkung dapat dibuat dengan atau tanpa lengkung peralihan Pada lengkung dengan jari-jari < 600 m perlu diberi pelebaran sepur, pelebaran maksimum = 20 mm lengkung peralihan adalah lengkung yang berubah secara beraturan dari R ke R tertentu sepanjang lengkung peralihan, dan dipasang di awal dan akhir lengkung. Lengkung majemuk adalah lengkung yang mempunyai 2 atau lebih jari-jari dan saling menyambung Lengkung S adalah lengkung yang menyambung dengan arah berbalik, dan harus diberi antara berupa lurusan dengan panjang minimum 20 m
Pelebaran (mm)
R > 600 550 < R < 600 400 < R < 550 350 < R < 400 100 < R < 350
0 5 10 15 20
TL
A BA
GB
AB
La
C BC
MB
CL
EC
Le ng ku ng pe AB ra lih an
MB
L TC
TC L
La /2
C BT
R R
ET C
BA
GRAFIK PERTINGGIAN
T = 5,95 V/R
MBA
MB
ABA
ABA
AB
MBA
Garis tangen
Garis tangen
Sudut puncak
MB
Jari-jari / radius
AB
R
T = 5,95 V / R
PLt
Menurut R 13 jilid 1 Untuk V = s/d 45 km/jam a= 400 Untuk V = 45 59 km/jam a= 600 Untuk V = > 60 km/jam a= 1000 Menurut PD 10 Lt = 0,01.V.T
PL
PLt
Menurut R 13 jilid 1 Untuk V = s/d 45 km/jam a= 400 Untuk V = 45 59 km/jam a= 600 Untuk V = > 60 km/jam a= 1000 Menurut PD 10 Lt = 0,01.V.T
R1
LENGKUNG MAJEMUK
R2 O1
O2
La
La
R PL L
L PL
SL
R R R
La
La
IP
Keterangan L = Panjang Lengkung Asli La = Panjang Lengkung Peralihan PL = Panjang Lengkung = La + L SL = Sepur Lurus IP = Intersection Point
c LENGKUNG VERTIKAL
l x O y A ym D C
Daftar untuk berbagai sudut antara dua landai dengan jari-jari 6000 m
Koordinat Xm = R/2 Ym = R/8
=1/400=2,5
7,5 m 4,7 mm
=1/200=5
15 m 19 mm
=1/100=10
30 m 75 mm
=1/67=15
45 m 169 mm
n
m
m +/- 0
m+n
m-n
n-m
d KELANDAIAN
KELANDAIAN DI LINTAS kelandaian antara 0 10 disebut lintas datar kelandaian antara 10 - 40 disebut lintas pegunungan kelandaian antara 40 - 80 disebut lintas rel gigi
Lengan kiri
5 1 /6
-3
50
Lengan kiri
1/ 6 5-
35
0 ---- 350
e EMPLASEMEN
Wesel inggris
3 4
WESEL DIBONGKAR
3 4
Sepur luncur
JALUR BARU
f WESEL
Wesel dan Persilangan Sepur merupakan konstruksi yang cukup rumit, dibuat untuk memenuhi 2 kebutuhan pokok pada jalan rel yaitu: 1. Kebutuhan untuk berpindah arah dari satu jalur rel ke jalur rel yang lain. 2. Kebutuhan untuk saling berpotongan antara satu jalur rel dengan jalur rel yang lain. Kedua konstruksi tersebut dapat berdiri sendiri-sendiri atau bergabung bersama sesuai kondisi dan kebutuhan. Perbedaan antara 2 konstruksi diatas adalah pada konstruksi wesel dilengkapi dengan alat yang bernama Lidah Wesel sedangkan pada Persilangan Sepur tidak dilengkapi dengan Lidah Wesel. Wesel dipasang pada setiap Stasiun KA sedangkan Persilangan Sepur dipasang pada beberapa Stasiun KA (umumnya pada Stasiun besar) tetapi juga terdapat diluar Stasiun KA misalnya persilangan sepur antara jalur rel milik PT KA dengan Perkebunan tebu milik Pabrik gula.
a SKEMA WESEL
R1
R2
R2
R1
R1
WESEL SIMETRI
WESEL INGGRIS
Muka Wesel
16510
TM
JARAK BANTALAN
Jarak Bantalan
KETERANGAN 1067
Setelah Perbaikan
1067
1067
Ukuran Seharusnya seharusnya
5 42' 38'
Hasil Pengukuran
55
No. Bantalan
55 54 53 52 51 50 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 506 694 615 615 615 298
49
1067
1067
49 48
Siar Rel
Kiri Kiri
47 46 45
Kanan 44 43 42
8
Kanan
8
Lebar alur rel paksa8 dengan rel luar
44 43 42 41 40 39 38
1067
40
37 36
37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27
Siar Rel
Kiri
34
8 8
14533
Kanan
33
30
1072
R.195000
1067
1067
35
26 25 24 23 22 21
20 19 TITIK MATEMATIS 18
8
Kanan
8
Kanan 23 22
20 19 18 17 16 15
14
14 13 12 11 10 9 8 7 6
5 4
1067
1072
10710
13 12 11 10 9 8 7
1072
R.195000
5 4 3 2 1
2063
2 1
R 54, 1067.
TELAH DISESUAIKAN DENGAN GAMBAR DESIGN DARI PABRIK CHINA RAILWAY BAOJI BRIDGE GROUP CO.,LTD
JARAK BANTALAN
Jarak Bantalan
KETERANGAN
Hasil Pengukuran
1067
Setelah Perbaikan
1067
74
1067
Ukuran Seharusnya seharusnya
70
1067
1067
65
Siar Rel
Kiri Kiri
8
Kanan
8
Kanan Lebar alur rel paksa8 dengan rel luar
60
1067
56
1067
1067
R 350533,5 m
50
8
Kanan
8 1067 1067
17090
44
40
1067
34
8
Kanan
8
Kanan 30 TITIK MATEMATIS
8 1067 1067
26
20
1069
1067
14
10
1074 Jarak ujung lidah terbuka dengan rel lantak 120 120
Pada ujung lidah
1069
2612
74 73 72 600 71 600 70 600 69 600 600 68 67 600 66 600 65 600 64 600 63 600 600 62 61 600 60 600 59 600 58 600 600 57 56 600 55 600 54 600 53 600 52 600 600 51 50 600 49 600 600 48 600 47 46 600 600 45 44 600 43 600 42 600 600 41 600 40 600 39 38 600 37 600 600 36 35 600 34 600 33 600 600 32 600 31 30 600 600 29 600 28 600 27 600 26 25 600 600 24 23 600 22 600 600 21 600 20 19 600 600 18 600 17 16 600 15 600 14 600 600 13 600 12 11 600 600 10 9 600 8 600 7 1 6 600 5 600 4 600 3 600 2 600 1
No. Bantalan
600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 514 694 600 592 600 600 600 600 600 600 600 296
16510
R 350533,5 m
BANGUNAN BAWAH
TUBUH JALAN DALAM TIMBUNAN
KOP REL 0.00
1:1
,5
5%
5%
1,50
1,50
6,00
Jika penurunan tanah dasar akibat pembebanan timbunan dan bebandiatas timbunan > 50 cm, maka tanah dasar harus diperbaiki. Bagian atas timbunan setebal 1 m harus merupakan material yang lebih baik dari bagian dibawahnya Pada kaki lereng harus ada berm minimum 1,50 m Permukaan atas timbunan harus terletak minimum 0,75 m di atas elevasi muka air tanah tertinggi Pelaksanaan pemadatan timbunan harus dilakukan lapis demi lapis
Tanah asli boleh digunakan bila memenuhi kestabilan yang disyaratkan Tanah dasar harus terletak minimum 0,75 m dari elevasi muka air tanah tertinggi Bila kedalaman tanah > 10 m maka setiap 7 m harus dibuat berm selebar 1,50 m
PEMATUSAN Sistem pematusan adalah sistem pengaliran untuk pembuangan air di suatu daerah jalan rel agar tidak terjadi genangan Fungsi pematusan: 1. mengurangi pengaruh air yang dapat merubah konsistensi tanah sehingga tubuh jalan tetap firm (mantap,padat dan keras) 2. menghilangkan genangan air pada jalan rel yang akan menyebabkan timbulnya mud pumping JENIS PEMATUSAN Pematusan permukaan (Surface drainage) Pematusan bawah tanah (Sub drainage) Pematusan lereng (Drainage of slope)
PEMATUSAN PERMUKAAN Jenis Pematusan Permukaan: 1) Pematusan permukaan (side-ditch) 2) Pematusan melintang (Cross-drainage) Bentuk saluran pematus: 1) Pematusan memanjang berupa saluran terbuka atau tertutup 2) Pematusan melintang berupa gorong-gorong (culvert) dapat tunggal atau banyak. Aliran airnya dapat terbuka atau tertutup tergantung dari hasil analisisnya 3) Kemiringan / kelandaian saluran tanah harus direncanakan berdasarkan keadaan lapangan dan kecepatan aliran sehingga saluran tetap stabil tidak erosi
PEMATUSAN BAWAH TANAH Pematusan bawah tanah bertujuan untuk menjaga agar elevasi muka air tanah tidak mendekati permukaan tubuh jalan yang harus dilindungi sehingga kepadatan tubuh jalan di bawah balas kondisinya tetap baik Elevasi muka air tanah dapat naik ke permukaan tanah tubuh jalan dengan cara 1) Kapilaritas 2) Rembesan (seepage) yang mengalir dari tebing sebelah tubuh jalan
Minimum 0.75 m
PEMATUSAN LERENG Fungsi Pematusan Lereng 1) Mencegah air permukaan dari punggung lereng tidak mengalir deras sehingga menggerus permukaan dan kaki lereng 2) Mencegah aliran rembesan (seepage) di dalam tubuh lereng tanah yang dapat mengakibatkan lereng longsor secara mendadak dan atau memperlemah tubuh jalan kereta api Jenis-jenis pematusan lereng 1) Selokan mahkota 2) Selokan bangket 3) Lubang susu (weep hole) 4) Selokan intercepting 5) Pematusan mulut ikan
Selokan Mahkota
Lubang susu
TERIMA KASIH