0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
155 tayangan32 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang analisis gempa terhadap sebuah bangunan kantor bertingkat 12 meter menggunakan perangkat lunak SAP 2000. Analisis mencakup penentuan beban gempa, perhitungan periode getaran alami, kontrol drift antar lantai, dan kontrol batas drift maksimal.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang analisis gempa terhadap sebuah bangunan kantor bertingkat 12 meter menggunakan perangkat lunak SAP 2000. Analisis mencakup penentuan beban gempa, perhitungan periode getaran alami, kontrol drift antar lantai, dan kontrol batas drift maksimal.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang analisis gempa terhadap sebuah bangunan kantor bertingkat 12 meter menggunakan perangkat lunak SAP 2000. Analisis mencakup penentuan beban gempa, perhitungan periode getaran alami, kontrol drift antar lantai, dan kontrol batas drift maksimal.
2. Tinggi gedung : 12 m 3. Tinggi tiap lantai : 4 m 4. Mutu beton (fc) : 30 Mpa 5. Mutu baja tulangan (fy) : 400 Mpa 6. Tebal Plat atap : 10 cm 7. Tebal Plat lantai : 13 cm 8. Dimensi balok lantai : 30/50 9. Dimensi balok atap : 30/40 10. Dimensi kolom : 50/50 11. Wilayah gempa : 4
SAP 2000 Portal Melintang As C Input Pembebanan Portal Akibat Beban Mati Beban Merata Beban Terpusat Input Pembebanan Portal Akibat Beban Hidup Beban Merata Beban Terpusat Input Pembebanan Portal Akibat Beban Gempa Total Gaya Geser Gempa yang di distribusikan pada tiap lantai:
= 9868 + 19085 + 9543 = 38496 Kg
Kontrol Base Reaction Output SAP 2000 Pilih DISPLAY SHOW TABLES Akan muncul tampilan di layar sbb: Centang pada ANALYSIS RESULTS Centang pada STRUCTURE OUTPUT Centang pada BASE REACTION Table: Base Reaction Klik SELECT LOAD PATTERNS Pilih GEMPA Klik OK Klik SELECT LOAD CASES Pilih COMBO 3, COMBO 4 (dimana ada beban gempa) & GEMPA Klik OK Klik OK TABEL BASE REACTION Output SAP 2000 Total Gaya Geser Gempa yang di distribusikan pada tiap lantai:
= 9868 + 19085 + 9543 = 38496 Kg ...........................(OK)
Nilai periode getar alami (T) yang didapatkan dengan pendekatan empiris, harus dibandingkan dengan nilai T- Rayleigh berdasarkan Pasal 6.2.1 SNI 03-1726-2002
dimana: T1 = periode getar alami T-Rayleigh (dtk) Wi = berat total bangunan pada lantai ke-i (kg) di = simpangan lantai ke-i (m) Fi = gaya geser gempa dasar pada lantai ke-i (kg) Tahapan Kontrol T-Rayleigh Munculkan Joint Labels Joint no. 1 Joint no. 5 Joint no. 9 Tahapan Kontrol T-Rayleigh Pilih DISPLAY SHOW TABLES Akan muncul tampilan di layar sbb: Centang pada ANALYSIS RESULTS Centang pada JOINT OUTPUT Centang pada DISPLACEMENT Klik SELECT LOAD PATTERNS Pilih GEMPA Klik OK Klik SELECT LOAD CASES Pilih COMBO 3, COMBO 4 (dimana ada beban gempa) & GEMPA Klik OK Klik OK TABEL JOINT DISPLACEMENTS Displacement Pada Atap 0,023943 Displacement Pada Lt. 3 0,018607 Displacement Pada Lt. 2 0,008047 Nilai T ijin = T rayleigh + 20% = 1,53 + (20%*1,53) = 1,84 detik Sehingga: T ijin = 1,84 dtk > T empiris = 0,417 dtk ............... (OK) TABEL PERHITUNGAN T-rayleigh Pasal 8.1 ayat 1 & 2 SNI 03-1726-2002 Ditentukan oleh simpangan antar tingkat (drift story atau s) akibat pengaruh gempa rencana. Tujuan membatasi terjadinya pelelehan baja dan retak beton yang berlebihan. Selain itu untuk mengurangi kerusakan pada non struktural dan ketidaknyamanan penghuni. Syarat: Drift story (s) atau 30 mm (pilih yg terkecil)
Drift s antar tingkat 2 base = 0,008047 0 = 0,008047 m Drift s antar tingkat 3 2 = 0,018607 0,008047 = 0,01056 m Drift s antar tingkat Atap 3 = 0,023943 0,018607 = 0,005336 m
Nilai batas Drift story (s) Base - Lantai 2
Lantai 2 Lantai 3
Lantai 3 - Atap
Kontrol Drift story (s) Base - Lantai 2 = 0,0218 m > s Base Lt. 2 = 0,008047 Lantai 2 Lantai 3 = 0,0218 m > s Lt. 2 Lt. 3 = 0,01056 Lantai 3 Atap = 0,0218 m > s Lt. 3 Atap = 0,005336
Dengan demikian untuk semua drift s antar tingkat di atas sudah memenuhi karena nilainya tidak melebih dari 0,0218 m.
Pasal 8.2 SNI 03-1726-2002 Ditentukan oleh simpangan dan simpangan antar tingkat (drift story atau s) max. akibat pengaruh gempa rencana dalam kondisi gedung di ambang keruntuhan. Tujuan membatasi terjadinya korban jiwa akibat keruntuhan gedung dan mencegah benturan antar gedung atau antar bagian gedung yang menggunakan alur pemisah/dilatasi. Batas drift m (0,02 * tinggi tiap tingkat) Nilai m aktual struktur = 0,7*R*s
m Aktual Struktur Drift s antar tingkat 2 base = 0,7 * 5,5 * 0,008047 = 0,03098 m Drift s antar tingkat 2 3 = 0,7 * 5,5 * 0,01056 = 0,04065 m Drift s antar tingkat At 2 = 0,7 * 5,5 * 0,005336 = 0,02054 m Nilai Batas m Batas m Base Lt. 2 = 0,02 * 4 m = 0,08 m Batas m Lt. 2 Lt. 3 = 0,02 * 4 m = 0,08 m Batas m Lt. 3 Atap = 0,02 * 4 m = 0,08 m Dengan demikian drift m sudah memenuhi karena tidak ada yang melebihi nilai batas m = 0,08 m.
Kontrol Batas m m aktual Lt. 2 base = 0,03098 m < m = 0,08 m m aktual Lt. 2 Lt. 3 = 0,04065 m < m = 0,08 m m aktual Lt. 3 Atap = 0,02054 m < m = 0,08 m
Dengan demikian drift m sudah memenuhi karena tidak ada yang melebihi nilai batas m = 0,08 m.