Presentan : Metta Satyani 2013-061-011 Elisia Atnil 2013-061-016 SISTEM LIMFATIK Kelenjar limfe Pembuluh limfe Pembuluh aferen limfe Pembuluh eferen limfe Cairan limfe KELENJAR LIMFE SISTEM LIMFATIK Drainase: Superficial LV (jaringan subkutan) Deep LV (arteri + organ interna) Lymph nodes Lymphatic trunk Right lymphatic duct / Thoracic duct
FUNGSI SISTEM LIMFATIK Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah Mengangkut limfosit Membawa lemak emulsi dari usus Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran Menghasilkan zat antibodi
SISTEM LIMFATIK
LYMPHADENOPATHY Kelenjar abnormal (ukuran, jumlah, konsistensi) Diklasifikasikan menjadi: Generalisata (lebih dari 2 area yang berbeda) Lokal (Hanya satu area)
MNEMONIC M : Malignancies I : Infeksi A : Autoimmune disorders M : miscellaneous atau kondisi lain I : iatrogenik EPIDEMIOLOGI 0.6% populasi 10 % dirujuk ke spesialis 3.2% memerlukan biopsi 1.1% keganasan >40 tahun 4% kemungkinan keganasan <40 tahun 0.4% kemungkinan keganasan
Kepala dan leher 55% Inguinal 14% Aksila 5% Supraklavikula 1% ALUR DIAGNOSA ANAMNESA Gejala lokal? Tanda-tanda infeksi? Benjolan di tempat lain? Pekembangan benjolan? Gejala sistemik (demam, BB turun, keringat malam hari) yang mengarah ke Tuberkulosis, limfoma, infeksi, atau keganasan? Keadaan lingkungan (Riwayat pekerjaan, riwayat bepergian, riwayat kebiasaan) Obat-obatan? PEMERIKSAAN FISIK LOKASI DRAINASE LIMFATIK PENYEBAB Submandibular Lidah, kelenjar submaxillary , Mulut, Konjungtiva Infeksi pada kepala, leher, sinus, telinga, mata, faring Submental Bibir bawah, dasar mulut, ujung lidah, kulit wajah Mononucleosis syndromes, Epstein-Barr virus, cytomegalovirus, toxoplasmosis Jugular Lidah, tonsil, pinna, parotid Pharyngitis, rubella Posterior cervical Dahi dan leher, kulit tangan dan pectoralis, thoraks, kelenjar servikal dan aksila Tuberculosis, lymphoma, head and neck malignancy Suboccipital Kulit kepala dan leher Infeksi lokal Postauricular External auditory meatus, pinna, scalp Infeksi lokal Preauricular Kelopak mata dan konjungtiva, temporal, pinna Infeksi telinga PEMERIKSAAN FISIK Kelenjar supraclavicular kanan Mediastinum, paru-paru, esofagus Paru, retroperitoneal, GIT Kelenjar supraclavicular kiri Thoraks, duktus thoracicus Limfoma, infeksi virus atau bakteri, keganasan pada regio paru dan abdomen Periksa: 1. Ukuran 2. Nyeri tekan 3. Konsistensi 4. Lobulasi 5. Lokasi PEMERIKSAAN PENUNJANG PENYAKIT GEJ ALA PENYERTA TEST Mononucleosis-type syndromes Fatigue, malaise, demam, limfositosis Epstein-Barr virus* Splenomegali pada 50% pasien Monospot, IgM EA or VCA Toxoplasmosis* Umumnya asimptomatik IgM toxoplasma antibody Cytomegalovirus* Gejala sistemik ringan IgM CMV antibody, viral culture Cat-scratch disease Demam dan pembesaran kelenjar servikal dan aksila Biasa melalui gejala; biopsi GABHS Demam, eksudat faringeal, pembesaran kelenjar servikal Throat culture on appropriate medium Tuberculosis lymphadenitis* Tidak nyeri, pembesaran kelenjar servikal PPD, biopsy Typhoid fever* Demam, sakit kepala, keluhan abdomen Blood culture, serology Lymphoma* Demam, keringat malam, BB turun Biopsy Leukemia* Kelainan darah, bruising Blood smear, bone marrow Serum sickness* Demam, atralgia, urtikaria, riwayat konsumsi obat Clinical criteria, complement assays LYMPHADENOPATI E.C TB DEFINISI Scrofula; bahasa Latin brood sow Tuberkulosis kelenjar limfe pada leher/ cervical tuberculosis Tuberkulosis extrapulmoner paling sering Scrofuloderma bila menginfeksi sampai ke kulit
ETIOLOGI Dewasa: 95% oleh Mycobacterium tuberculosis Sisanya oleh atypical mycobacterium atau non-tuberculous mycobacterium (NTM) Anak: 92% oleh atypical mycobacterium
MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS EPIDEMIOLOGI pada pasien imunnocomprimised Wanita : Pria = 2:1 utk M. Tuberculosis dan 1.3 : 1 utk NTM NTM mengenai pada anak2 usia 1-5 tahun
PATOFISIOLOGI Penyebaran: respirasi inhalasi Replikasi pada paru2 menyebar scr limfogen ke jaringan ekstrapulmoner kelenjar limfe servikal Penyebaran NTM: not person to person, pada anak: memasukan benda asing ke mulut MANIFESTASI KLINIS M. Tuberculosis Tidak nyeri Bertambah besar Gejala sistemik: demam, penurunan BB, malaise (43% pasien) Immobil Kenyal Jarang: fluktuasi, multipel, bilateral MANIFESTASI KLINIS Non-tuberculous mycobacterium Kronik Tidak ada gejala sistemik Respon buruk thd antibiotik Tdk ada riwayat paparan thd TBC sebelumnya Tidak nyeri atau teraba hangat Fluktuasi minimal Lanjut merekat dgn kulit ruptur sinus formation DIAGNOSA Anamnesa PF PP: FNAB Purified Protein Derivate (PPD) TREATMENT Medical care: Regimen antibiotik: daily, twice weekly, thrice weekly RHZE 6 bulan Utk NTM: clarithromycin TREATMENT Surgery, utk M. tuberculosis Dissapointing result Insidens tinggi rekuren dan fistula Indikasi utk diagnosis, persistent atau drain fistula Surgery, utk NTM Simple atau complete aspiration Complete lebih baik, namun risk >> LIMFEDEMA LIMFAEDEMA DEFINISI Pembengkakan ekstremitas yang disebabkan oleh penurunan transportasi cairan limfe atau radang.
ETIOLOGI Anatomis Hipoplasia limfe Insufisiensi fungsional Absens katup limfatik Infeksi Streptococcus Hemolitikus Staphylococcus KLASIFIKASI Klasifikasi Allen menurut etiologi Limfedema primer Kongenital limfedema Limfedema praecox Limfedema tarda Limfedema sekunder DIAGNOSIS Anamnesis Rasa berat dan lelah pada ekstremitas yang terkena Ukuran ekstremitas meningkat pada siang hari dan menurun pada malam hari namun tidak pernah kembali ke normal. Pembengkakan pada daerah dorsum pedis dan dapat mengenai jari kaki Edema pitting non pitting
TATALAKSANA Tujuan utama kontrol pembengkakan dan cegah infeksi rekuren Compression garment Tirah baring dan elevasi tungkai Terapi antibiotik Penisilin 3-4 x 500mg PO TATALAKSANA Bedah Eksisi sebagian atau seluruh jaringan yang edema Anastomosis Lymphaticolymphatic anastomosis Lymphaticovenous anastomosis LIMFOMA HODGKIN DAN NON-HODGKIN LIMFOMA HODGKIN Berhubungan dengan infeksi EBV GK: Pembesaran KGB yang tidak nyeri pada supracalvicular atau servikal, gejala sistemik (demam, keringat malam, BB turun, gatal) PF: Kelenjar terfiksasi, kenyal dan berbatas jelas
PP: Lab: Peningkatan trombosit, leukositosis, eosinofilia, peningkatan ESR dan alkalin fosfatase X-ray: massa di mediastinal Biopsi (Reed sternberg cell owls eyes)
LIMFOMA NON-HODGKIN Tumor yang berasal dari jaringan limfoid terutama nodus limfatikus karena produksi terlalu banyak limfosit abnormal Klasifikasi : -low grade - intermediate grade - high grade LIMFOMA NON-HODGKIN Gejala low grade: Adenopati perifer yang tidak nyeri Progresifitas lambat Regresi spontan sitopenia
Intermediate dan high grade: adenopati dengan progresifitas cepat keterlibatan ekstranodus : saluran cerna, kulit, sistem saraf pusat Gejala-B : temperatur >38C, keringat malam, penurunan BB >10% dalam 6 bulan
Pemeriksaan Laboratorium
Darah lengkap Anemia, trombositopenia/leukopenia/pa nsitopenia, limfositosis, trombositosis Serum kimia Peningkatan LDH, level kalsium dan tes fungsi hati abnormal Serum beta2-mikroglobulin meningkat Pemeriksaan imaging rontgen CT-scan leher, dada, abdomen, pelvis PET scanning MRI otak/spinal cord
Konfirmasi patologik bone narrow aspiration and biopsy eksisi biopsi TATALAKSANA kemoterapi Terapi radiasi Rituximab Transplantasi sumsum tulang belakang Radioimunoterapi Transfusi produk darah Antibiotik Farmakoterapi Agen sitotoksik : chlorambucil, cyclophosphamide, vincristine Antibodi monoklonal : rituximab, ofatumumab Immunomodulator : interferon alfa-2a atau 2b Kortikosteroid: dexamethason, prednison