Anda di halaman 1dari 21

PROMOTIF PREVENTIF

PENYAKIT PASCA
BENCANA
m. hanifan

Jenis Bencana & penyakitnya


Jenis Bencana

Jenis Penyakit

Banjir

Diare, eksema, ISPA

Gunung meletus

ISPA, diare, conjunctivitis, luka


bakar

Kebakaran hutan/pemukiman

ISPA, luka bakar

Gempa bumi

Patah tulang, luka memar, luka


sayat, ISPA, diare

Huru hara

Luka sayat, luka memar

Tanah longsor

Luka memar, luka sayat, patah


tulang

Gelombang Tsunami

Diare, ISPA, luka memar, luka


sayat

Penyakit pasca bencana


Tetanus
ISPA (infeksi saluran pernafasan akut)
Diare
Campak

Tetanus
Etiologi Bakteri Clostridium tetani yang menyerang

sistem syaraf dan otot


Bakteri ini banyak terdapat di tanah dan feses (kotoran)
manusia dan binatang
Masa inkubasi 3 -14 hari, biasanya 1 minggu
Gejala otot leher dan perut kaku dan nyeri, sulit
menelan dan trismus, demam, berkeringat, tekanan darah
meningkat, dan jantung berdebar-debar

Pencegahan vaksinasi DTP ke puskesmas atau posko

kesehatan/medis
Bagi korban bencana yang terluka, luka harus dijaga agar
selalu bersih dan hindari kontak dengan tanah atau
kotoran
Selalu menjaga kebersihan badan dan lingkungan sekitar

ISPA
Penyakit terbanyak pada pengungsi gempa yang tinggal

di tenda-tenda maupun tempat tinggal sementara


Penyebab kerumunan warga yang tinggal di suatu
ruang
Banyaknya debu yang berterbangan, hawa dingin di
malam hari mempercepat penyebaran ISPA
Dapat disebabkan virus (rhinovirus) dan bakteri
(Streptococcus pneumonia)

Virus batuk atau rinorea, dahak tidak berwarna

dan tidak kental. Penyembuhan secara tradisional


dapat memanfaatkan potensi yang ada dengan
mencampur jeruk nipis dengan kecap, maupun
dengan minuman hangat seperti jahe
Bakteri batuk pilek tetapi lendir, dahak berwarna

kekuning-kuningan serta kental, tenggorokan terasa


perih, nyeri, sesak seperti radang tenggorokan.
Dalam keadaan darurat dapat menggunakan larutan
setengah sendok teh garam dengan air hangat yang
matang.

Diare
Diare berhubungan dengan kebersihan di lingk.

T4 tinggal sementara yang tidak terjamin


Diare muntah dan buang air besar
Dehidrasi
Pengobatan dapat dilakukan dengan minum oralit
serta multivitamin yang cukup
Dalam keadaan mendesak dapat pula dengan
mencampurkan larutan air hangat + sendok
gula & garam serta makan dan minum makanan
sehat & bersih

Campak
Campak merupakan penyakit yang menyerang

dan menular pada korban pengungsi terutama


anak-anak, tapi dewasa jg dpt terkena

Gejala Demam tinggi (paling tinggi dicapai

setelah 4 hari), bercak Koplik pada bagian dalam


pipi di sebelah depan gigi premolar, mata merah
dan berair, tenggorokan sakit, pilek, batuk yang
khas kering dan keras, vesikel muncul di
belakang telinga menyebar ke muka lalu ke
seluruh badan

Etiologi Infeksi virus Varicella


Penularan mel. batuk, bersin dan tangan yang kotor

oleh cairan hidung


Komplikasi otitis media, bronkitis, pneumonia,
encephalitis

Pencegahan :
Penderita di isolasi
Istirahat dan minum banyak cairan, minum obat antipiretik

Pencegahan Penyakit pasca bencana


Menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Meski dalam

lingkungan pengungsian untuk mewujudkan lingkungan


yang bersih tidak semudah dalam kehidupan umumnya,
namun hendaknya hal ini mendapat perhatian dari
berbagai pihak
Memperhatikan kebersihan dan kesehatan makanan
serta minuman

1. Mengeliminasi media penularan penyakit


2. Mencegah Malaria, DBD, Cikungunya (nyamuk)
dan Diare/ GEA lain (lalat) dengan pengendalian
vektor :
LALAT
:
- Perbaikan pengelolaan pembuangan
sampah.
- Penyemprotan insektisida pada tempat
pengumpulan sampah.
NYAMUK:
- Abatisasi
- Penyemprotan insektisida (Fogging)
- Memodifikasi breeding places.
- Kegiatan 3M plus
- Menggunakan kelambu.
3. Penyemprotan Desinfektan (Anti Bakteri)

1.
2.
3.

4.

Melindungi penduduk di daerah berisiko


tinggi/ pengungsi
Memenuhi kebutuhan fasilitas sanitasi
dasar 1 jamban atau latrine utk. 20 org
Pengawasan ketat diberikan pada dapur
umum yang menyediakan makanan bagi
pengungsi.
Memenuhi kebutuhan pembuangan
sampah
2mx5mx2m/500 orang
Tempat sampah, kantong sampah ang ditutup

untuk menghindari lalat dan bau


Diangkut/ dibuang setiap hari terutama di
pengungsian
Tempat pembuangan akhir (TPA) jauh dari
hunian dan sumber air (min.10M)

Lingkup :
Penyediaan air bersih
Pembuangan kotoran
Pembuangan sampah
Pembuangan limbah
Sanitasi makanan
Penyuluhan kebersihan
lingkungan

AIR BERSIH
Sarana sanitasi di daerah bencana mengalami kerusakan
Pendataan akses airbersih pasca bencana
PENYEDIAAN AIR BERSIH.
Diarahkan untuk memenuhi kebutuan minimal air bersih bagi pengungsi /
korban bencana (minum, masak & kebersihan pribadi)
Masalah utama kesehatan adalah disebabkan kebersihan buruk, akibat
kekurangan air bersih dan konsumsi air yang tercemar.
Air bersih yang bersumber dari SGL, PDAM, PAH dan SPT mengalami
kerusakan dan kekeruhan aquatab, air rahmat dan kaporit

Balita = kelompok rawan Imunisasi Campak


pada lingkungan yang tidak sehat status kesehatan rendah
Cakupan imunisasi daerah bencana rendah,
Status gizi rendah
Mobilitas penduduk tinggi
Hasil imunisasi campak bisa dilaporkan sebagai crash program campak.
Para Petugas, relawan, korban gempa imunisasi TT
Imunisasi TT 2 dosis pada seluruh petugas/relawan yang melakukan

evakuasi
imunisasi TT 2 dosis di masyarakat karena situasi pengungsian
Untuk mencegah tetanus, semua puskesmas siap dengan ATS dan TT
pada luka baru yang ditemukan.
Puskesmas diberi refresing perawatan luka baru

Bila perlu imunisasi Kholera


Kesiapan petugas & logistik
Waktu setelah respon medik (penanganan yang sakit dan evakuasi yang

meninggal)

PENYAKIT DI
PENGUNGSIAN

Penyaki
t

Penyebab

Tindakan Preventif

Diare

Pemukiman terlalu
padat,
Pencemaran air
dan makanan,
Sanitasi jelek

Menyediakan area yang cukup,


Pendidikan mengenai
kesehatan, Membagikan sabun
pembersih, Kesadaran
kebersihan makan dan pribadi,
Penyediaan air bersih dan
makanan yang cukup

Cacar

Pemukiman terlalu Menyediakan area yang cukup,


padat, Vaksinasi
imunisasi untuk anak balita
tak jalan

Penyakit
pernafas
an

Perumahan
kumuh,
Kuranganya
selimut dan
pakaian, Merokok
di tempat umum

Menyediakan area yang cukup,


Perlindungan yang cukup
seperti pakaian yang layak
dan selimut yang memadai

Meningiti pemukiman yang

Standar minimal untuk tempat

Penyakit Penyebab

Tindakan preventif

Tuberkulo Pemukiman yang


Standar minimal untuk
sa
terlalu padat, Gagal tempat tinggal yang layak,
gizi, Rentan
Imunisasi
terhadap bakteri
TBC
Typhoid

Pemukiman yang
padat, Kesadaran
kebersihan kurang,
Kurangnya air
bersih, Kurangnya
sanitasi

Standar minimal untuk tempat


tinggal yang layak, Air bersih
yang cukup, Sanitasi yang
memadai Kesadaran akan
pentingnya kebersihan

Cacingan

Pemukimanyang
padat, Sanitasi
tidak memadai

Standar minimal untuk tempat


tinggal yang layak, Sanitasi
yang layak, Memakai alas
kaki, Kesadaran akan
kesehatan individu

Scabies

Pemukiman yang

Standar minimal untuk tempat

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN


MALARIA
Jika PENYAKIT
Lokasi bencana
di daerah endemis Malaria

1. KELAMBUNISASI
Penduduk di lokasi bencana harus terlindung oleh kelambu
2. IRS & LARVICIDING
2 Minggu sebelum ditempati lokasi penampungan harus di IRS &
tempat perindukan potensial di Larviciding
3. MPS
JIka ditemukan penduduk yang demam, dilakukan tindakan
pengambilan sediaan darah dan diobati jika positif malaria
4. SURVEI KONTAK
Kegiatan pengambilan sediaan darah pada orang-orang yg tinggal
serumah dengan penderita positif malaria dan atau orang-orang yg
berdiam di dekat tempat tinggal orang yang menderita malaria
(berjarak 5 rumah disekitar rumah penderita malaria).
Penderita yang positif malaria segera di obati dengan ACT dan
Primakuin

Kegiatan Pasca bencana

Anda mungkin juga menyukai